Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Tiga tahun berlalu..
Toko Zahra berkembang sedikit demi sedikit, karena kualitas yang bagus dan harga sesuai dengan kwalitasnya.
Zahra kini menyewa sebuah Ruko, di bawah di jadikan tempat jualan di atas tempat tinggal, Kenzo juga sudah masuk sekolah, Zahra pun juga sudah bekerja di sebuah perusahaan terkenal.
"Mama papa... hari ini Kenzo mulai sekolah, mama sama papa lihat dari sana ya... doain Kenzo ya ma... pa..."
Cup...
Cup...
"Dada... mama.. dada papa... nanti kita berjumpa lagi, Kenzo berangkat dulu di anter sama Aunty sama Om, Bunda sudah berangkat ke kantor"
Ucap Anak kecil itu, ya walaupun orang tua Kenzo sudah meninggal Zahra dan adik adiknya memperkenalkan foto kedua orang tuanya, agar Keponakan mereka mengenal orang tua kandungnya.
"Sudah selesai izinnya sama papa dan mama?" tanya Filona.
Memang mereka selalu menunggu Kenzo minta Izin ke foto Almarhum ke dua orang tuanya.
Awal awal membuat hati mereka teriris mendengar celotehan Kenzo, namun sekarang sudah biasa, walau kadang kadang masih merasakan sakit melihat ponakannya yang dari bayi sudah tidak mempunyai orang tua lagi.
"Sudah dong Aunty, ayo... kita berangkat ke sekolah, nanti Ken terlambat, Ken ngak mau ketinggalan pelajaran, Ken... mau jadi anak pintar, bantu bunda cari uang, kasian bunda kerja keras sendiri buat kita" celoteh bocah itu sok dewasa.
Filona terkekeh mendengar celotehan bocah itu.
"Uuu... ponakan Aunty baik sekali... aunty jadi gemes..." kekeh Filona mengacak rambut Kenzo.
"Aunty... jangan di acak rambut Ken... kusut lagi ih..." sewot anak itu cemberut.
"Hahaha... iya iya.. maafin aunty" kekeh Filona.
Sedangkan Filio hanya geleng geleng kepala melihat bocah sok dewasa itu.
"Haii... Kenzo... sudah ganteng aja" tegur karyawan toko yang baru datang.
"Iya dong om... kan hari ini Ken masuk sekolah, biar pintar bisa bantu bunda cari uang"
"Iya... hati hati ya, ingat jangan berantem" kekeh karyawan itu, suka sekali melihat Kenzo sewot.
"Iisss.... om, emang Ken... preman pakai berantem segala" omelnya.
Pelayan toko itu hanya terkekeh mendengar celotehan kenzo.
"Om... Jaga toko yang benar, jangan ngobrol mulu, matanya di jaga, jangan suka godain cewek cantik" oceh Kenzo sok dewasa.
"Astaga... kenzo... bahasanya, dengar dari mana itu kayak gituan" omel Filio sambil terkekeh.
"Suka dengar bunda ngomelin om itu, karena matanya suka ngak bisa lihat cewek cantik kata bunda"
Sementara karyawan yang bernama Doni itu hanya garuk garuk kepala menahan kesal dan malu.
Karyawan lain ikutan ngakak mendengar Doni di omelin sama Kenzo.
"Ayo... burung beo kita berangkat, ngomel mulu kek mak mak kekurangan uang dapur" panggil Filio.
"Om... Ken bukan mak mak ya... Ken itu cowok dan masih kecil, masa di bilang mak mak...!" kesal Kenzo.
"Lalu mau di bilang apa, ngomong masih anak kecil, tapi ngomongnya kayak orang gede" Filio terkekeh, ponakanya ini emang selalu bikin dia tertawa terus.
"Mau di tungguin ngak...?" tanya Filona, saat sampai di sekolah.
"Ngak... Ken bisa sendiri, emangnya Ken anak cewek yang harus di tungguin" dengus nya.
"Ya udah... klau gitu ken duduk manis di sini ya, aunty berangkat kuliah, nanti tunggu om Doni yang jemput, jangan mau ikut sama orang ngak di kenal ngerti?!" ucap Filona lembut sambil mengelus pipi Kenzo.
"Ngerti Aunty..." Kenzo menganggukkan kepalanya, anak itu tidak pernah membuat Zahra dan adik adiknya kerepotan mengurusnya, dia baik dan penurut.
Bersambung...
🤭🤭🤭🤭
benaran nangis sih
😭😭😭😭😭