Tania wanita berusia 25 tahun, harus rela tinggal di rumah mertua yang hampir berkepala 5, dan berstatus duda. Karena pekerjaan sang suami yang sudah mulai tidak stabil. Sifat Andra kini juga telah berubah, sering marah dan suka berbohong, akhirnya membuat Tania harus bersabar dan ikhlas, karena kesepian akhirnya Tania pun mulai mencurahkan semua perhatiannya terhadap ayah mertuanya. tapi lama kelamaan kedekatan mereka pun semakin intim saja dan benih-benih cinta pun mulai tumbuh di antara keduanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanifah Anggraeni Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
"Cukup mas, kamu tidak perlu berbohong lagi.. sekarang jelaskan apa ini....!!" ucap Tania yang langsung melemparkan ponsel nya ke atas tempat tidur.
"Kamu ini apa-apaan sih...!" teriak Andra
Tapi di detik berikutnya dia pun mengambil ponsel milik Tania yang berisikan video panas dirinya semalam, Andra sangat terkejut ketika melihat video itu tiba-tiba tubuhnya juga terasa sangat dingin, dia membeku ketika video itu di putar di ponsel Tania.
"Sekarang jelaskan mas apa maksudnya itu... kenapa kamu tega sama aku, apa salah aku sama kamu...!! Kenapa kamu terus menyakiti ku seperti ini, selama ini ketika aku tidak kamu hargai, aku hanya diam saja bahkan ketika kamu menghina ku, aku juga hanya diam saja tapi kenapa kamu malah terus menyakiti ku... kenapa mas.... kenapa....!!!" teriak Tania dia benar-benar meluapkan semua amarahnya terhadap Andra bahkan kini amarahnya tidak bisa di bendung lagi.
Sedangkan Andra hanya bisa diam saja, dia tahu dia sudah bersalah terhadap istrinya itu.
Selama ini memang dia tidak pernah mencintai Tania, tapi hanya dia wanita yang mau menurut dengan semua ucapannya bahkan wanita itu tidak pernah protes dengan apa yang sudah dia lakukan.
"Kenapa kamu begitu tega mas....??"
Andra segera berdiri dan berjalan mendekat ke arah Tania, dia berusaha meraih tangan wanita itu tapi Tania segera menepisnya.
"Aku bisa menjelaskan semuanya Tan, ini semua tidak seperti yang ada di dalam pikiran kamu.." ucap Andra
"Sudah cukup mas, aku tidak ingin mendengar semua penjelasan kamu lagi.. Kamu pikir aku ini anak kecil sehingga tidak tahu apa yang sedang kamu lakukan dalam video itu, kamu benar-benar menjijikkan mas...!!"
"Diam kamu Tania...!! Bagus kalau kamu sudah tahu semuanya jadi aku tidak perlu susah-susah menjelaskannya lagi, sekarang terserah kamu mau apa aku tidak perduli...!!" ucap Andra dengan nada tinggi
Sedangkan Tania hanya bisa tersenyum sinis mendengar perkataan Andra barusan.
"Kenapa kamu lakukan ini semua sama aku mas....?"
"Kamu ingin tahu kenapa aku melakukan ini...?? itu karena dari awal aku tidak pernah mencintai kamu sedikitpun, aku juga sudah sangat bosan dengan kamu apalagi kamu sama sekali tidak menarik di mata ku. Sekarang kamu puas.....!!!"
"Baik, kalau itu yang menjadi alasan kamu toh aku juga sudah tidak ada artinya lagi kan jadi untuk apa aku masih disini.. Dan satu lagi aku akan menggugat cerai kamu mas, biar kamu bisa bebas melakukan apapun yang kamu inginkan...!"
"Aku ingin bercerai dari kamu...!" ulang Tania
"Tidak akan...!!" bentak Andra
Dia tidak ingin melepaskan wanita ini, apalagi jika Tania yang menggugat dirinya itu sebuah pantangan bagi Andra.
"Mau tidak mau, suka tidak suka aku akan tetap menggugat kamu mas.. ingat aku memiliki bukti perselingkuhan kamu dan itu sudah cukup untuk aku bawa ke pengadilan...!" Tania pun berteriak, dia sudah sangat lelah dan tidak ingin mengalah lagi dengan pria seperti Andra.
"Tania...Tania... memangnya kamu bisa apa tanpa aku, hmmmmm.. Kamu itu tidak akan bisa hidup tanpa adanya aku, apa kamu lupa selama ini kamu hidup dari uang yang aku berikan kepada kamu...!" ucap Andra sambil tersenyum dengan sombongnya.
Dia tahu kalau wanita yang kini sedang berdiri di hadapannya ini hanya menggertak saja, Tania tidak akan berani menggugat cerai dirinya apalagi yang Andra tahu Tania tidak memiliki tempat tujuan lain selain rumah ini di tambah lagi dia tidak bekerja.
"Aku ini masih muda dan juga sehat... Aku yakin aku bisa menghidupi diriku sendiri tanpa bantuan dari kamu.." Tania menatap Andra dengan sangat tajam
"Jangan sombong kamu Tania, ingat kamu tidak akan bisa hidup tanpa aku...!" bentak Andra
"Yang seharusnya jangan sombong itu kamu mas, apa kamu tidak sadar kalau sekarang ini kamu hidup dari belas kasihan papah bahkan kamu saja tinggal menumpang di rumah papah...!" ejek Tania
"Berani-beraninya kamu berbicara seperti itu" Andra pun mengangkat tangan nya hendak menampar Tania tapi wanita itu seolah-olah tidak merasa takut dengan apa yang akan di lakukan suaminya itu kepadanya dia malah memberikan pipinya untuk di tampar oleh Andra.
"Kenapa.. Kamu mau menampar aku mas, silahkan kamu tampar.. Aku tidak takut sama sekali tapi kamu harus ingat tamparan kamu akan menjadi bukti tambahan untuk di persidangan nanti.."
"Kamu...!" kesal Andra sambil kembali menurunkan tangannya yang tadi sudah terangkat.
Dia tidak mau berbuat hal bodoh dengan bermain tangan terhadap Tania, bisa-bisa nanti dia kena pasal berlapis dan malah akan semakin mempersulitnya.
Karena merasa tidak akan menang melawan Tania akhirnya Andra pun berjalan kearah kamar mandi, lebih baik dia bergegas mandi dan segera berangkat ke kantor dari pada terus-terusan menghadapi wanita gila seperti istrinya itu.
Setelah suaminya masuk ke dalam kamar mandi, Tania jatuh terduduk di atas lantai yang dingin. Saat ini semua impiannya sudah hancur, dulu dia berpikir hanya akan menikah sekali seumur hidup tapi nyatanya pernikahan dia dan Andra malah seperti ini.
Tania terus menangis sampai Andra keluar dari dalam kamar mandi, istri mana yang tidak sakit ketika melihat perselingkuhan suaminya dengan wanita lain. Tapi Tania berjanji ini akan menjadi air matanya yang terakhir setelah ini dia tidak akan menangisi laki-laki yang tidak tahu diri itu.
"Tania dimana baju ku...?" tanya Andra dengan tidak tahu dirinya.
Sedangkan Tania sama sekali tidak menghiraukan Andra sama sekali, dia malah menghentikan tangisnya dan bersikap acuh tak acuh terhadap pria itu.
"Tania....!" panggil Andra sambil berteriak
"Apalagi mau kamu mas, kenapa kamu terus berteriak..." balas Tania yang ikut berteriak
Dia benar-benar tidak perduli jika dikatakan sudah tidak memiliki rasa hormat lagi dengan suaminya itu, toh sebentar lagi mereka juga akan segera berpisah jadi dia tidak ada lagi kewajiban untuk mengurus semua keperluan Andra lagi.
"Aku tanya dimana baju ku....!!" ulang Andra
"Apa kamu lupa mas, kalau aku ini sudah bukan istri kamu lagi...!! jadi jangan pernah meminta ku untuk melayani kamu lagi seperti biasanya, kamu minta saja selingkuhan kamu itu melakukan semua ini aku sudah tidak perduli..!!" ucap Tania dengan menekankan setiap kalimat yang keluar dari mulutnya.
"Tapi kamu juga harus ingat Tania, saat ini kamu itu masih menjadi istri ku...!"
"Kamu pikir aku perduli dengan semua itu, percuma saja kan selama ini aku selalu menurut dan hanya pasrah saja ketika kamu marahi dan kamu salah kan. Semua yang aku lakukan dan katakan di mata kamu semuanya itu selalu salah, jadi mulai detik ini juga aku membebaskan kamu mas dan aku juga tidak akan perduli lagi kalau kamu mau tidur dengan wanita manapun.. Kamu bukan siapa-siapa aku lagi....!!"