Seperti Mawar yang memiliki duri untuk melindungi kelopaknya yang rapuh seperti itu juga Mawar yang mencoba menutupi setiap luka yang iya rasakan dan alami dalam pernikahannya bersama Ikhsan.
" harusnya kamu tak perlu membantah apa yang ibu katakan " ucap Ikhsan yang selalu saja membela ibunya jika istri dan ibunya sedang berselisih paham.
" sebagai seorang menantu harusnya kamu mengerti jika tak seharusnya kita membantah apa yang ibu mertuamu katakan terlepas ibu salah atau tidak " ucap Ikhsan yang tak mengetahui penyebab sebenarnya kenapa Mawar sampai berdebat dengan ibu mertuanya.
" apa kamu tau yang ibu mu minta dari ku ?" tanya Mawar yang kini sudah berurai airmata.
" apapun itu tak seharusnya Kamu membantah karena itu pasti yang terbaik untuk kita " ujar Ikhsan tetap membela ibunya dan menyalahkan Mawar istrinya.
Sebenarnya apa yang di minta ibu mertua Mawar hingga Mawar memilih berdebat dengan ibu mertuanya.
Dan apa yang sebenarnya Mawar sembunyikan dari Iksan selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Curiga
Ada yang bilang laki laki tak butuh cinta untuk bisa melakukan hal itu tapi bagi laki laki yang mencintai wanita dengan tulus mungkin tak akan berpikiran sama seperti laki laki tadi.
" coba saja jika kamu bisa menolak ku " ucap Sesil yang kini mulai membelai tubuh berotot ikhsan hingga akhirnya sampai ke senjata milik Ikhsan yang masih tertidur pulas.
" wanita itu tak pernah melakukan hal ini bukan ?" tebak Sesil sambil membelai lembut senjata itu meski masih tertutup celana Ikhsan.
" kenapa kamu begitu berani ?" tanya Ikhsan tapi tubuhnya tak bisa berbohong jika dirinya begitu menikmati apa yang sedang Sesil lakukan saat ini.
" apa kamu pernah melakukan hal seperti ini sebelum bersama ku ?" tanya Ikhsan tiba tiba saja menaruh curiga sambil menghentikan tangan Sesil yang mau menerobos masuk untuk bisa membelai senjata Ikhsan
" apa itu penting ?"
" yang terpenting aku akan menjadi milikmu dan aku akan bisa memberikan kepuasan yang tak bisa wanita itu berikan selama ini " ucap Sesil yang memang tak bisa di pungkiri jika Mawar terlalu pasif saat berhubungan.
" jadi kamu bisa melakukan apa yang selama ini hanya bisa kamu bayangkan dan aku juga bisa melakukan apa yang aku inginkan, jadi kita impas bukan ?" tanya Sesil seperti sedang bernegosiasi bukan berhubungan layaknya suami istri.
Setelah melakukan itu dengan sangat berani Sesil melucuti kebaya pengantin miliknya hingga menyisakan kaca mata hitam yang hanya menutupi separuh dari pepaya Bangkok miliknya dan segi tiga berenda berwarna hitam yang menambah keindahan karena di dukung bentuk tubuh Sesil yang sangat aduhai.
" kenapa kamu terlihat seperti wanita murahan yang dengan sangat berani melakukan hal seperti ini pada laki laki yang bahkan jelas jelas belum menyukai mu " ucap Ikhsan dalam hati tapi tubuhnya yang sudah terbuai dengan apa yang Sesil lakukan membuatnya tak bisa menolak hidangan yang tersaji di depan mata.
Berbeda dengan Mawar yang harus saja sampai di rumah Kiran dan Randi dimana rumah itu sangat besar
" Tante kenapa hanya berdiri disitu ?" tanya Kiran saat melihat Mawar yang hanya berdiri di ambang pintu.
" apa di rumah sebesar ini tidak ada seorang pembantu ?" tanya Mawar yang cukup heran jika memang benar rumah sebesar ini tak ada seorang pembantu.
" dulu ada, semenjak Kiran semakin besar Kiran menolak kehadiran orang lain di rumah ini selain saya " ucap Randi yang membuat Mawar heran.
" dan ibunya Kiran ?" tanya Mawar spontan.
" lain kali akan saya ceritakan, sebaiknya kamu tunjukan pada saya jika saya tak salah mengambil keputusan menerima kamu di rumah ini " ucap Randi yang tetap akan menguji Mawar selama satu Minggu sebelum benar benar menerima Mawar bekerja di rumah ini.
" maaf jika saya lancang " ucap Mawar sambil melangkah masuk ke dalam rumah dimana Kiran sudah menunggu dirinya.
" yah, Tante Mawar akan tidur bersama Kiran ya malam ini " pinta Kiran yang semakin membuat Randi penasaran apa yang Mawar miliki hingga Kiran begitu tertarik dan juga peduli padanya.
" Kiran, Tante datang ke rumah ini untuk jadi asisten rumah tangga jadi mana bisa jika tante tidur di kamar dan tempat tidur yang sama dengan Kiran "
" bahkan seharusnya mulai saat ini tante memanggil Kiran dengan panggilan nona dan ayah Kiran dengan sebutan tuan " ucap Mawar yang baru mengingat tata krama menjadi asisten rumah tangga yang benar.
" mungkin disini Tante membantu Kiran membereskan rumah ini tapi Tante bukan sepenuhnya menjadi asisten rumah tangga "
" jadi tak masalah kan jika Tante tidur di kamar Kiran mulai malam ini "
" benar kan yah ?" tanya Kiran mencari dukungan dari Randi ayahnya.
" apapun yang bisa membuat Kiran bahagia, ikuti saja tapi saya harap kamu tau batasan apa yang harus kamu jaga di rumah ini " ucap Randi yang selalu lemah jika sudah berurusan dengan Kiran putri semata wayangnya.
" saya mengerti, jadi tunjukan saja di mana seharusnya kamar saya " ucap Mawar sadar diri.
" nanti akan saya tunjukkan " ucap Randi sambil pergi meninggalkan Mawar yang hanya bisa menghela nafas melihat perlakuan dingin Randi saat Kiran sudah tak ada.
" jika memang terpaksa menerima ku kenapa tetap membawaku ?" tanya Mawar yang hanya ingin hidup tenang setelah bisa lepas dari ikhsan dan Bu Teri tapi sepertinya tinggal di rumah Randi pun tak semudah yang mawar bayangkan.
" semangat Mawar, karena saat ini kamu tak sendiri " ucap Mawar sambil membelai lembut perutnya yang masih terlihat rata.
" Tante ayo, kiran mau tunjukan kamar Kiran " ucap Kiran sambil menarik Kiran menuju kamarnya yang ada di lantai dua.
Meski tubuhnya sangat lelah Mawar tetap mengikuti kemana Kiran akan membawanya dan ternyata kamar yang Kiran tempati cukup besar dengan nuansa pink di tambah aksesoris khas anak gadis yang menambah kesan girly di kamar Kiran.
" apa kamu sangat menyukai warna pink ?" tanya Mawar yang terus menatap sekeliling yang ternyata tak luput dari warna pink.
" tentu saja kan Kiran anak gadis, bukan kah anak gadis pada umumnya menyukai warna pink " tanya Kiran yang kini sudah terlihat murung saat sudah duduk di atas tempat tidurnya.
" kenapa ?" tanya Mawar yang juga ikut duduk di samping Kiran.
" Kiran rindu ibu tapi ayah ... " Kiran tak melanjutkan ucapannya saat ingat siapa yang di bicarakan ya saat ini.
" jadi Kiran mohon, jangan pernah meninggalkan Kiran apapun yang ayah katakan " ucap Kiran yang merasa sangat nyaman saat bertemu dengan Mawar.
" baiklah, Tante akan selalu bersama Kiran "
" tapi Tante tak bisa tidur dan tinggal di kamar ini bersama Kiran "
" Tante akan menemani Kiran tidur tapi setelah Kiran tidur Tante akan kembali ke kamar yang memang seharusnya Tante tempati " ucap Mawar yang tak ingin memanfaatkan ketergantungan Kiran pada dirinya.
" kenapa ?"
" apa ayah yang mengatakan seperti itu ?" tanya Kiran curiga.
" apa Kiran tau, tak ada seorang ayah yang ingin menyakiti anaknya atau tak ingin membuat anaknya bahagia "
" dan ayah Kiran hanya ingin melindungi Kiran dari apa yang salah "
" apa ayah masih belum percaya jika Tante memang orang baik ?" tebak Kiran.
" memang sepantasnya bukan jika ayah Kiran tidak mudah percaya pada orang baru meski Tante seorang perempuan tapi tetap saja waspada itu perlu " ucap Mawar yang tanpa Mawar dan Kiran sadari jika Randi bisa mendengar dengan jelas pembicaraan mereka.
" tapi apa Tante tak marah di curigai seperti itu sama ayah ?"
" apalagi Tante tidak seperti apa yang ayah tuduhkan !" tanya Kiran.
" biar ayah Kiran sendiri yang membuktikan apakah Tante memang wanita baik baik atau tidak "
✍️✍️✍️ apa setelah mendengar pembicaraan Kiran dan Mawar bisa membuat Randi yakin jika Mawar memang pantas untuk di lindungi ? Dan juga apa alasan sebenarnya kenapa Sesil begitu terburu buru membuat Ikhsan menjadi miliknya ? Apa ada rahasia besar yang Sesil sembunyikan dari Bu Teri dan Ikhsan.
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘