" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Libur keluarga
Pagi ini paviliun tempat keluarga Bara sedikit berbeda karena kehadiran Aira dan Bumi .
Suara Embun dan Bumi memenuhi paviliun besar itu dimana kedua bocil itu sudah berada di meia makan hanya tinggal menunggu Bara dan Aira.
" Kenapa Bunda sama ayah lama sekali " Gerutu Embun .
" Sabar sayang " Jawab Vania lembut .
" Embun sudah lamar Ibu " Jawabnya manja .
" Adek makan saja nanti Mas yang bilang sama Bunda dan ayah " Embun menatap ke arah samping nya tersenyum " Boleh Mas " Bumi mengaguk sebagai jawaban nya .
" Terimakasih Mas " Jawab Embun lalu mengakat segelas susu milik nya .
" Ah so sweet sekali ,mereka seperti sepasang kekasih " Syafa menatap ke dua keponakan nya gemas .
" Syafa " Tegur Radhi menatap sang putri .
" Maaf ayah " Jawabnya tersenyum kuda .
Tidak berselang lama yang di tunggu akhirnya bergabung .
" Maaf Bu, Aira terlambat " Ujarnya tak enak .
Tadi Aira sempat membantu Vania dan si kembar di dapur tapi setelah selesai dia meminta izin untuk mandi tapi sesampainya di kamar Bara sudah berada di sana karena semalam Bara tidur di kamar tamu .
" Tidak papa nak " Jawab Radhi .
" Lo koh Ade makan duluan " Bara menarik kursi nya di samping Bumi begitu juga Aira yang duduk di samping Embun .
" Maaf tadi Bumi yang minta Ade makan duluan "Jawab Bumi cepat agar Embun tidak di marahi .
" Embun sudah tidak bisa menahan perutnya " Timpal Vania menjelaskan.
" Memang ayah sama Bunda bikin apa ? Kenapa lama turun nya " Embun menatap Aira yang ada di samping nya .
" Bunda lagi bantu ayah bersiap terus ayah juga nunggu Bunda mandi "Bukan Aira yang menjawab melainkan Bara ,dia yakin Aira tidak bisa menjawab bukan tidak bisa tapi malu " Maaf ya sayang" Lanjut nya lembut .
" Tapi jadikan jalannya ayah "Kini Embun menatap Bara penuh harap .
" Lo katanya mau jalan sama Aunty " Embun langsung menatap ke arah depan menatap kedua Aunty nya bergantian.
" Kan Ade jawab nya nanti " Elaknya cepat .
" Ade semalam Jawab nya iya " Jawab Syafa.
" Tidak ,Ade jawab nya nanti " Kekeh Embun cepat .
" Iya kan mas " Lalu menatap Bumi meminta bantuan .
" Ade jawab nya iya ,tapi Ade semalam tidak tahu kalau ayah sama Bunda ajak Bumi sama Embun jalan karena ayah ngomong nya tadi pagi " Bumi tidak membenarkan ucapan Embun tapi dia juga tidak menyalahkan sang adik .
" Itu mas Bumi saja tahu " Jawab Embun cemberut.
" Kan ayah Embun tidak ngomong sama Aunty,jadi harinya Ade sama mas harus jalan sama Aunty" Ucap Syifa tersenyum menggoda keponakan nya .
" ADE JALAN SAMA AYAH" Aira memegang lengan Embun membuat gadis kecil itu menatap ke arah nya .
"Ade salah Bunda " Ujarnya tersenyum hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya .
"Maaf Aunty Ade salah ,hari ini Ade jalan sama ayah dulu nanti besok jalan sama Aunty " Embun langsung meminta maaf .
Si kembar langsung tertawa begitu juga dengan Vania dan Radhi .
" Aunty tadi hanya bercanda maaf ya De " Embun mengaguk tersenyum.
" Cie yang mau jalan² sama Bunda,ayah dan Mas nya ,cie " Goda Syifa .
" Langsung nikah saja kak ,hari ini KUA buka koh " Syafa ikut menggoda tapi kali ini sararan nya Aira .
" Iya,kami siap koh jadi saksi, kebetulan kami ada kebaya yang belum kami pakai ,untuk pakaian kakak ipar itu gampang " Timpal Syifa .
" Syafa ....Syifa ...." Tegur Bara menatap ke dua adiknya,bukannya takut si kembar malah tertawa karena melihat wajah Aira yang sudah memerah seperti tomat merah .
💐
💐
💐
" Kita mau ke mana ? " Bara menatap ke belakang melalui kaca spion yang ada di atas kepala nya .
" Pantai "
" Mall "
" Berenang " Bara menatap satu persatu penghuni mobil itu dengan bingung .
Bara menatap ke belakang " Ini masih terlalu pagi jadi mallnya belum buka " Ucap Bara menatap Embun.
" Mas ingin berenang ? " Bumi mengaguk cepat " Di rumah Opa kolam renang nya besar ,apa Mas mau berenang di sana " Lagi² Bumi mengaguk dengan wajah berbinar " Tapi tidak bisa sekarang,kan kita mau ke luar,mas bisa menunggu besok atau nanti sore " Bara memberikan pilihan pada putranya .
" Sore saja ayah " Jawab Bumi .
" Kamu yakin mau ke pantai lagi Ra " Kini giliran Aira .
" Iya kak, semalam aku tidak bisa melihat pantai dan lautnya karena kakak membawaku malam hari " Ujar Aira cemberut .
" Tapi ini masih terlalu pagi Ra "Ucap Bara .
" Lalu kita mau ke mana ? " Tanya balik Aira menatap Bara .
" Ok kita ke pantai " Bara menyalahkan mobil nya meninggalkan pekarangan paviliun itu .
" Bunda boleh tidak sampai di pantai mas sama Ade main pasir " Izin Bumi .
" Boleh mas " Jawab Aira menatap ke arah belakang .
" Mau singgah beli camilan dulu " Tanya Bara tanpa mengalihkan pandangan nya .
" Boleh " Jawab Aira .
Kurang lebih satu jam perjalanan akhirnya kini mereka sampai di pantai yang semalam Bara dan Aira datangi.
" Bunda ....Bunda ....Ade mau berenang " Pekik Embun saat melihat air laut yang jernih .
" Ayah,mau berenang di sini saja " Bumi ikut berteriak saat melihat laut .
" Nanti lain kali ya ,Ade sama mas tidak bawah baju ganti " Jawab Aira lembut .
" Nanti ayah telepon Uncle Bunda bawahkan baju ganti " Ucap Embun cepat .
" Nanti saja ya sayang, habis ini masih mau jalan lagi katanya mau ke mall " Ucap Bara .
" Ke mall nya tidak jadi ayah " Jawab Embun .
Bara dan Aira saling berpandangan" Gimana ? " Tanya Bara tanpa suara .
" Kakak mau temani mereka " Bara menggeleng pelan sambil tersenyum.
"Kan tadi Ade sama mas sudah mandi,masa mau mandi lagi nanti masuk angin sakit gimana ? " Aira mencoba berdiskusi pada kedua anaknya .
" Gimana kalau kita bikin istana pasir " Tawar Bara lembut .
" Iya, mas sama Ayah ,Ade sama Bunda siapa yang lebih tinggi itu pemenangnya " Timpal Aira tersenyum.
" Mau Bunda "Ucap Bumi dan Embun bersamaan membuat Bara dan Aira tertawa kecil .
" Adiknya di pegang Mas " Tegur Aira karena keduanya lebih dulu ke arah pantai .
" Ayo " Bara menggenggam tangan Aira menyusul putra dan putri nya .
" Aira bantu kak " Bara menjauhkan tangan kanannya " Tidak papa begini saja " jawabnya menarik Aira ke arahnya lalu memeluk pinggang wanita itu .
" Kakak " Bara tertawa kecil lalu mencium kepala Aira dengan lembut .
" Begini terus ya Ra " Aira mengaguk tersenyum ,dia paham ke mana arah ucapan Bara .
" Iya kak " Jawab Aira tersenyum .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...