Jika benar yang dikatakan jodoh adalah cermin diri, bolehkah aku meminta mendapatkan jodoh yang lebih dari diriku?, karena aku adalah insan yang fakir ilmu,aku ingin mendapatkan seorang imam yang bisa menuntunku sampai ke surga Nya nanti.
pernikahan selalu di ibaratkan sebuah kapal, keselamatan penumpangnya di gantungkan pada Nahkoda nya, mampukah Nahkoda nya membawa kapalnya selamat hingga ke dermaga yang di tuju?.
Lalu bagaimana jadinya jika sebuah pernikahan yang terjadi karena sebuah keterpaksaan karena sebuah permintaan? apakah pernikahan itu akan bertahan? sedangkan yang berada di dalam nya tak saling kenal?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
" Ra.. sebenarnya apa yang terjadi? kata Andre kamu masuk rumah sakit karena alergi makanan,itu yang Irwan katakan pada Andre, apakah itu benar?" tanya moli serius.
Kiara mengangguk seraya tersenyum tipis" iya mbak, mungkin aku nya aja yang terlalu ceroboh,makan sembarangan,tapi Alhamdulillah sekarang sudah lebih baik kok " jawab Kiara.
" Terus semalam gimana caranya kamu bawa Ara turun sa?,kata Irwan Ara pingsan " tanya putri penasaran.
Kiara menunduk saat mendengar pertanyaan putri" di gendong kak Irwan mbak,kak Irwan naik ke sini bareng satpam" jawab Sasa polos, sedangkan Kiara sudah menampilkan senyum canggung nya saat memandang para senior nya itu.
Deg...
Ada hati dan jantung yang terasa begitu sesak,seakan di remas dan di hantam dengan batu besar saat mendengar jawaban yang di lontarkan oleh Sasa, sepasang mata tajamnya menghunus menyorot wajah cantik Kiara yang tengah tersenyum canggung,di matanya gadis cantik itu seakan tidak mengingat tentang status nya.
" Wah...siaga banget ya ternyata si Irwan" ledek Andre seraya sedikit tertawa.
Sedangkan Aldo tersenyum,ekor matanya melirik salah satu sahabat nya yang sejak tadi hanya diam,tak mengucapkan sepatah katapun.
" Lalu apakah kamu tidak akan mempertimbangkan Irwan sebagai teman dekat mu Ra?" tanya Andre seakan tengah memanasi hati seseorang.
Kiara yang menunduk refleks menatap Andre, keningnya berkerut,dan sesaat kemudian ia menatap wajah tampan Al yang memang duduk di depan pintu,dan lurus menghadap dirinya.
Kiara tersenyum canggung seraya menggeleng " kalau menurut Ara,ga akan ada pertemanan murni antara pria dan wanita,kecuali mereka hanya berteman sekedarnya saja" jawab Kiara sopan.
Semuanya terdiam setelah mendengar jawaban tegas Kiara.
" Maksudnya hubungan kalian lebih dari teman,pacar mungkin" ucap Aldo,lebih menjelaskan pembicaraan Andre.
Kiara tersenyum menanggapi ucapan dan saran Aldo" Ara belum berkeinginan untuk pacaran kak,Ara belum mendapatkan hal positif apa yang akan di dapatkan saat berpacaran,bagi Ara saat seseorang berpacaran dan berakhir putus,itu di ibaratkan si wanita itu layaknya rest area, yang dijadikan tempat singgah sementara oleh pengendara saat pengendara tersebut merasa lelah, setelah lelah nya hilang maka pengendara tersebut akan pergi meninggalkan rest area tersebut, dan sekarang orang-orang menyimpulkan bahwa mereka belum berjodoh,makanya putus" jawab Kiara panjang lebar.
Jawaban Kiara membuat mereka semua bungkam.
" Kalau ga pacaran terlebih dahulu,dari mana kita bisa saling mengenal, sedangkan saat kita memutuskan untuk menikah bukankah kita tidak mungkin memilih pasangan sembarangan?" tanya putri penasaran.
" Ga harus pacaran mbak untuk kita saling tau dan kenal,memang benar sebelum menikah dengan seseorang kita pasti ingin tau semua tentang calon pasangan kita,jalur ta'aruf juga di perbolehkan bagi kita untuk bertanya apapun yang ingin kita ketahui tentang calon pasangan kita,lalu apakah dengan berpacaran sudah pasti kita akan tau semua tentang dia?" tanya Kiara.
" Tidak juga sepertinya,kalau mereka yang menikah sudah terlebih dahulu berpacaran sebelumnya dengan calon pasangan mereka,lalu mengapa saat sudah hidup bersama masih banyak terjadi keributan karena ketidak cocokan yang baru mereka rasakan? hingga terkadang berakhir dengan perceraian " tambah Kiara lagi.
" Mungkin ada sebagian orang yang gampang merasa bosan,dan mungkin juga bosan terhadap pasangan nya" ucap Andre berasumsi.
Kiara tersenyum seraya mengangguk" Ara pernah membaca salah satu artikel yang mengatakan,jika kamu bosan dengan pasangan mu,bukan pasangan mu yang di ganti,tapi suasana nya yang di ganti,apa jadinya jika kita merasa bosan pada pasangan dan memutuskan untuk berpisah? Apakah kita harus terus mengganti pasangan setiap kali kita merasa bosan? Rasanya sangat tidak mungkin kan" ucap Kiara.
" Seperti semua yang orang tau,hampir semua laki-laki saat ingin mencari pendamping untuk hidupnya,pasti ia akan mencari wanita yang terbaik menurut versinya, walaupun laki-laki tersebut adalah laki-laki brengsek sekalipun,Ara rasa kakak-kakak juga seperti itu" ucap Kiara.
" Semua orang maunya sih gitu Ra, menginginkan mendapatkan jodoh yang terbaik,baik itu pria atau wanita,tapi ada yang mengatakan bahwa jodoh itu adalah cermin diri,itu artinya kalau cewek kayak kami gini ga mungkin dong dapetin jodoh pria alim" ucap putri pesimis.
Kiara tersenyum seraya menggeleng"perkataan itu memang benar ada,bahkan dalam Al-Qur'an surat An-Nur ayat 26, di sana di katakan,bahwa wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik,dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula,wanita yang baik untuk lelaki yang baik,dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik."
" Ayat di atas jelas mengatakan tentang jodoh adalah cermin diri? Lalu mengapa ada kisah yang menceritakan tentang Asiyah...wanita ahli Surga yang berjodoh dengan Firaun si lelaki ahli neraka?"
"Ayat di atas tidak menjadi salah atau bisa di salahkan ,ketika ada seorang wanita yang baik-baik dan menikah dengan lelaki yang tidak baik, ataupun sebaliknya, karena di situ ada rahasia Allah yang tidak bisa kita ketahui,begitu juga antara baik dan buruk itu merupakan salah satu rahasia Allah"
" Dan dari cerita Asiyah binti muzahim yang menikah dengan Firaun mungkin Allah memilih Asiyah yang akan menjadi pelindung nabi Musa saat masa kecilnya dari kejahatan Fir'aun yang ingin membunuh setiap anak laki-laki dari keturunan Bani Israil" cerita Kiara mengumpamakan.
" Dan mungkin itu juga berlaku pada kita manusia generasi sekarang,mungkin kita berjodoh dengan lelaki yang suka bermain perempuan,pecandu narkoba,pencuri atau apapun yang bersifat tidak baik dan di larang oleh Allah SWT,namun setelah menikah dengan kita,lelaki itu berubah dan meninggalkan kebiasaan buruk nya itu, bukankah itu suatu kebaikan yang Allah rencanakan untuk pria tersebut? Dan sebagai wanita,ia mendapatkan pahala dari Allah karena telah mampu menyadarkan seseorang yang berjalan di jalan yang sesat" tambah Kiara.
Semua yang berada di dalam kamar Kiara dan Sasa terdiam mendengar ucapan -ucapan yang baru saja Kiara utarakan, mereka tidak menduga gadis muda itu memiliki pengetahuan hingga tentang pernikahan.
" Kalau kamu pribadi berharap pria seperti apa yang kelak akan menjadi jodoh mu?" tanya moli serius, matanya menatap intens wajah cantik Kiara.
Pertanyaan Moli membuat Kiara tersenyum canggung,dan juga membuat perhatian semuanya tertuju pada nya, terlebih seseorang yang sejak tadi seakan tidak ingin berpaling dari menatap wajah teduhnya.
"Jika jodoh adalah cerminan diri, andai Allah berkehendak Ara ingin meminta lelaki yang lebih segalanya dari Ara, kenapa? Karena Ara merasa Ara adalah wanita yang masih fakir akan ilmu, sehingga Ara berharap memiliki imam yang bisa membimbing Ara sampai surganya Allah" jawab Kiara pasti, entah mengapa matanya menatap tepat pada satu titik yaitu seseorang yang kini berstatus sebagai suami siri nya.
Aldizar terdiam terpaku, jawaban Kiara seakan memukulnya telak hingga tak mampu berkutik,lidahnya seakan kelu,matanya membalas tatapan Kiara, keduanya saling menatap intens,seakan tak ingin berpaling.
" Berat banget sih Ra Syarat nya,jauh banget dari kami-kami ini" ucap Andre dengan wajah sendu.
Kiara tersenyum" itu bukan Syarat kak,itu hanya harapan, bukankah sebagai manusia kita boleh berharap? Terlebih untuk kebaikan,dan untuk kakak tidak ada yang tidak mungkin, selama masih ada nyawa di badan maka tidak ada kata terlambat untuk kita belajar, seperti pepatah mengatakan, tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat,itu artinya sebelum kita mati maka teruslah belajar" ucap Kiara sopan.
" Wah berarti masih ada kesempatan dong ya buat mengajukan diri sebagai calon iman buat Lo" ucap Aldo tiba-tiba seraya tersenyum tanpa dosa.
Kiara tertawa kecil menanggapi ucapan Aldo, baginya para sahabat almarhum Abang nya itu memang sangat suka bercanda,kecuali satu orang yaitu pria yang menikahi nya,entah alasan apa yang membuat almarhum Abang nya memilih pria itu yang menjaganya,mengapa tidak salah satu dari yang lainnya,Aldo atau Andre.
" Kakak bisa aja becanda nya,Ara sudah di perhatikan se baik ini aja sudah merasa sangat berterimakasih kak,ga harus lebih dari ini, Alhamdulillah Ara sudah merasa memiliki keluarga" jawab Kiara sopan.
" Ok deh kalau gitu kita izin pamit ya,ga enak juga sama pak satpam,ntar dikira udah di kasih izin kok kesan nya malah ga tau diri " ucap Moli lucu.
" Oh iya mbak, terimakasih atas kunjungan nya" jawab Kiara sopan.
" Ga perlu berterimakasih gitu Ra,kita temen kan,kami menganggap kamu itu seperti adik kami,sama halnya almarhum dulu yang menganggap kami seperti adiknya " jawab putri .
Kiara tersenyum,membalas ucapan putri dan Mona.
" Kedepannya apapun yang terjadi jangan pernah hubungi orang lain, hubungi aku, apapun itu" perintah tegas dari Aldizar cukup mengejutkan tentang hal tersebut.
Kiara refleks mengangguk, sedangkan Sasa merasa keheranan
akhirnya mereka semua memutuskan untuk langsung pulang ke kediaman masing-masing, hingga meninggalkan Kiara bersama Sasa.
Sasa dan Kiara mengantarkan tamu mereka hingga ke depan pintu kamar,namun perbuatan tak terduga seseorang membuat Kiara terdiam kaku.
" Gunakan ini untuk segala kebutuhan kamu" perintah Al seraya menyerahkan sebuah kartu berwarna hitam ke tangan Kiara .
" Tidak usah kak,Ara punya tabungan kok,kalau cuma untuk jajan sangat cukup" Jawab Kiara menolak secara halus.
" Aku tidak pernah suka penolakan,simpan dan gunakan,pin nya tanggal pernikahan kita" ucap Al,tegas.
Mau tak mau Kiara menerima nya,kalau Kiara langsung mengulangi menolaknya apakah akan baik-baik saja? Jawaban nya pasti tidak.
Kiara menggenggam erat kartu di tangan nya itu, rasanya ia sangat tidak senang saat melihat ketiga pria beda karakter itu ikutan.
Kiara termenung setelah kepergian mereka, sedangkan Sasa mengantarkan mereka hingga ke lobby asrama,ia juga merasa sangat tidak mengerti mengapa tiba-tiba Al memberikan nya kartu itu.
Tak mau terus bertanya dan tak tau harus bertanya pada siapa, membuat Kiara akhirnya menyimpan kartu tersebut ke dalam dompetnya,ia belum siap jika Sasa sampai tau,Kiara tidak tau jawaban apa yang akan ia katakan pada sahabat nya tersebut.