Sarah, bekerja sebagai guru di sebuah sekolah bergengsi khusus untuk orang kaya dan kalangan berada, kerap dibohongi dan berulang kali mengalami kekerasan fisik dan tak jarang mendapatkan penghinaan dari Dias,pacarnya.Abimanyu, yang dikenal sebagai pengusaha muda sukses yang kerap gonta ganti pacar. Pertemuan tak sengaja Sarah dan Abimanyu yang melibatkan Bagas, keponakan Abimanyu, berbuntut panjang. Sarah yang saat itu ditemani oleh pacarnya mendapatkan hinaan dan ucapan yang merendahkan pacarnya. Abimanyu yang mengetahui hal itu menawarkan sebuah kesepakatan pada Sarah untuk menjadi istrinya sekaligus membantu Abimanyu menjauhkan dia dari kejaran wanita-wanita gila pemburu harta, atau tetap menjadi samsak hidup pacarnya dan menunggu kehancuran hidupnya.Mampukah Abimanyu meyakinkan Sarah untuk menjadi istrinya ? Dapatkah Sarah menemukan kebahagiaan dengan Abimanyu?Sementara pacarnya berjanji akan berubah dan memperbaiki hubungan mereka.Rahasia apa yang disembunyikan Sarah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24.
"Memangnya engga boleh ya om jika Tias maen ke kantor om ? Padahal Tias punya berita bagus loh tentang Sarah kakaknya Tama. Ya sudah jika om tak ingin mendengar kabar itu. Yuk mah, mendingan kita pulang lagi aja, percuma datang pun, si om sudah tidak tertarik lagi pada perempuan miskin kakaknya si culun itu." ucap Tias menarik tangan mamanya untuk berbalik pulang.
"Maksud kamu apa ? Jika kamu datang hanya ingin meminta uang lagi lebih baik kamu pergi saja, temui bandot tua yang biasa kamu rayu dan memakai tubuhmu. Kecil-kecil sudah menjadi wanita murahan dan menjual diri. Sekolah dulu yang benar, masih sekolah menengah pertama saja kelakuanmu bagai perempuan-perempuan yang sering di booking oleh om-om." cibir Dias pada ponakannya.
"Hei.. jangan menghina anakku, sudah bagus kami berdua ingin memberitahumu tentang perempuan tak tau diri itu agar kamu tak lagi mengejarnya." ucap Alma, kakak Dias, dengan mata melotot tak terima jika anaknya dikasari.
"Palingan juga infonya itu-itu aja, seperti Sarah dipecat lah, Sarah selingkuh lah, jadi simpanan om-om berduit lah. Kamu pikir aku tak mengetahui kebohongan yang kamu katakan Kak ? Lebih baik kamu lakukan saja perawatan pada tubuh peotmu itu, engga malu apa kulit kamu keliatan kendor dan keriput ? Padahal umurmu baru kepala empat, tapi wajahmu penuh kerut dan tubuhmu bau bawang. Mau pake dempul setebal apapun tidak akan pernah bisa menghilangkan kerut dan penuaan di wajahmu itu. " cemooh Dias sambil melangkah masuk kedalam ruangan yang berantakan akibat amukannya.
Dias meraih telpon di mejanya dan menghubungi bagian kebersihan, memerintahkan beberapa orang petugas kebersihan agar membereskan ruangannya yang kacau seperti habis diterjang badai.
Tanpa permisi, Alma dan Tias masuk dan duduk di sofa ruang kerja Dias, tapi tak lama kemudian mereka kembali berdiri ketika melihat Dias dengan cepat mamaki jasnya dan bersiap-siap pergi keluar.
"Kamu beneran engga mau mendengar kabar perempuan tak tau terima kasih itu ? Sepertinya kamu memang tak tau kabar terbaru ya ? Aku kemarin melihat dengan mataku sendiri jika dia dikelilingi oleh beberapa orang lelaki lalu masuk ke sebuah mobil mewah, mobil innova yang kamu banggakan itu tak sebanding dengan mobil yang ditumpanginya. Aku baru saja menanyakan pada mbah gugel harga mobil ini, yang pasti harga salah satu mobilnya saja seharga perusahaan kita. Nih lihat !"ucap Alma sambil memperlihatkan beberapa foto Sarah yang sedang menaiki mobil beberapa mobil mewah yang berbeda.
"Palingan juga editan kamu itu, Sarah tidak mungkin memiliki hubungan dengan lelaki yang mempunyai kekayaan yang fantastis. Lagi pula dia hanya mencari pelampiasan saja, karena dia tidak bisa melupakanku. Dia sangat mencintai dan menyayangiku." dusta Dias.
"Sudahlah, aku akan pulang cepat hari ini. Enyahlah kalian dari kantorku, dan jangan harap aku akan memberi kalian tumpangan dan memberi kalian uang taxi. Kemiskinan kalian sungguh telah menodai citraku sebagai CEO sukses pemilik Buana Company." usir Dias pada ponakannya dan juga kakak perempuannya.
"Kamu memang pemilik BC tapi ingat, dulu saat mendirikan BC, modalnya kamu dapatkan dengan meminjam uangku dan menggadaikan beberapa sertifikat tanah peninggalan orang tua kita yang merupakan warisan bagianku dan juga sertifikat tanah milik mantan suamiku. Jadi aku pun punya hak menikmati hasil dan keuntungan BC." ucap Alma dengan lantang.
"Pergilah kalian, jangan ganggu aku. Kalian para perempuan hanya merecokiku saja, kalian itu sudah tampang pas-pasan tak pandai juga merawat diri. Kamu Tias, masih sekolah menengah pertama sudah terlihat seperti tante-tante. Dempulmu setebal kayu jati lemari peninggalan nenekku, percis seperti ondel-ondel, apalagi memakai baju kurang bahan seperti itu, percis banget kaya perempuan nakal yang sering mangkal mencari pelanggan di warung remang-remang langganan para supir truk dan kontener." kembali Dias mengusir Alma dan Tias.
Akhirnya Alma dan Tias keluar dari ruangan Dias dengan dongkol, mengikuti Dias yang pulang ke rumah peninggalan orang tua mereka yang terbilang cukup mewah di daerah tempat tinggal mereka.
Sementara Abimanyu yang tengah menemani rekan bisnisnya makan siang sekaligus membahas tentang kerja sama yang akan mereka jalani, matanya tak henti-hentinya memandang teman wanita rekan bisnisnya yang berpakaian cukup menantang. Wanita itu seolah sadar dengan pandangan Abimanyu yang seolah-olah ingin menerkamnya.
"Oh iya Pak Anwar, saya mohon diri pamit duluan, saya masih ada beberapa janji yang harus ditepati. Dan untuk wanita cantik disebelah anda, terima kasih telah menemani kami dan menjadikan acara makan siang ini lebih menarik. Saya harap kita dapat bertemu di lain waktu untuk mengobrol dengan santai." ujar Abimanyu sambil berdiri dan mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Anwar.
"Saya ikut senang jika kehadiran saya menjadikan acara makan siang kali ini lebih semarak. Boleh bertukar nomor telepon ? Lain kali saya akan mengajak anda mampir ke kafe milik saya dan mencicipi kopi andalan kafe saya." pinta wanita itu dengan suara manja.
"Tentu saja boleh, untuk wanita cantik seperti anda tentu saja boleh memiliki nomor telepon saya. Saya tunggu undangannya. Nanti bisa anda minta pada Pak Anwar nomor saya. Sekarang saya harus benar-benar pergi. Selamat siang," ucap Abimanyu dan melangkah meninggalkan meja yang baru saja ditempatinya.
"Hmmm perempuan menarik, wajahnya lumayan cantik dan bodynya cukup bagus. Terutama bagian depannya yang menonjol membusung menantangku untuk memainkan dan meremas bagian depan itu." ucap Abimanyu dalam hatinya sambil membayangkan betapa enaknya meremas-remas bagian depan wanita itu.
Baru saja Abimanyu hendak memasuki mobilnya, tiba-tiba saja bahunya ditepuk keras seseorang. Abimanyu terkejut dan membalikkan badannya untuk melihat siapa yang telah menepuk bahunya.
"Bi, kamu Abimanyu kan ? Temannya Cendy ?" tanya seorang wanita berwajah ayu.
"Kamu siapa ?" tanya Abimanyu.
"Aku Puspa, teman Cendy. Masa tidak ingat ? Cendy yang menjadi model majalah itu loh. Yang punya lesung pipi dan bergigi gingsul. Kita pernah jalan bareng berempat waktu itu." ujar wanita yang mengaku bernama Puspa itu.
"Ooohh Puspa yang dulu di kenalin Cendy ? Yang kuliah nya bareng Cendy ? Maaf lupa, maklumlah.. apa kabar ? Tambah cantik saja." ucap Abimanyu.
Puspa tersipu malu mendengar pujian yang dilontarkan pria tampan didepannya itu.
"Ah kamu mah bisa saja. Ngomong-ngomong abis dari mana ? Kok terburu-buru banget kayanya."
"Iya nih, baru menemui rekan kerja, sekarang harus mengejar waktu untuk bertemu dengan rekan kerja yang lain. Oh iya nanti kapan-kapan kita jalan bareng ya. Sekarang aku mesti buru-buru nih."
Abimanyu pun pamit dan masuk ke mobilnya diikuti oleh dua asistennya. Di dalam mobil salah satu asistennya meliriknya takut-takut dan berkata," Maaf bos, sepertinya sifat anda yang mudah ramah pada wanita cantik kumat lagi. Bagaimana jika nanti Nona Sarah mengetahui jika ternyata anda mudah ramah pada setiap wanita yang anda temui ? "
"Memangnya salah ya ? Aku hanya membalas sapaan ramah mereka kok. Aku tak begitu tertarik pada mereka, bagiku mereka hanyalah mainan sekali buang. Hanya Sarah yang mampu membuatku penasaran dengan segala sifatnya. Sarah selalu menolak ajakanku untuk makan siang ataupun makan malam. Dia bahkan tak pernah mau lagi aku ajak untuk menemaniku ke pesta yang di adakan relasi ku. Hanya sekali itu saja dia mau menemaniku ke pesta resepsi pernikahan salah satu anak dari relasiku." ucap Abimanyu sambil memandang foto Sarah di handphonenya.
"Sarah itu wanita unik dan menarik. Dia berbeda dari kebanyakan wanita yang aku kenal. Dia satu-satunya perempuan yang mampu membuatku penasaran dan membuatku ingin mengejarnya. " sambung Abimanyu.
ktanya suka sma sarah tpi msih aja main wanita .
kluar dri kdang singa msa dpat lgi buaya abi😂😂
teus nnti siapa yg jdi suaminya bu guru ?
gassss terus bi... 😅😅😅😅
tinggalin aja ras...
pedas mulut nya
kasar prilaku nya...
Fix nih, Sarah!
tinggal kan si Dias...
No toleran!!!