Suami Pilihan (Perjodohan)

Suami Pilihan (Perjodohan)

awal

Bab 1. Kejutan ulang tahun

Mata hari bersinar di pagi hari menerangi bumi, kini tepat pukul enam pagi, hari ini adalah hari libur. Seorang gadis yang berumur tepat dua puluh tahun hari ini itu masih tertidur terlentang di kasur nya yang terasa nyaman itu sehingga sangat malas untuk beranjak bangun dari tidur nya

“Aliinnnn!!!”teriak seorang kakak laki-laki dan menggedor pintu kamar cukup kencang

“Alin cepat bangun!!!”teriak nya lagi, seorang wanita yang bernama Alinn pun membukakan pintu kamar nya dengan kesal dan mata yang masi setengah terbuka itu

”Dari tadi kakak bangunin!!”omel sang kakak sembari melipat kedua lengan nya dengan tatapan tajam nya.

“Aduh ada apa sih kak rakaaa, Alin masih mengantuk kak. Stop ganggu!”protes sang adik sembari mendorong tubuh kakak nya untuk keluar dari kamar nya.

Pria itu adalah kakak laki-laki Alin yang tengah berusia dua puluh delapan tahun. Dengan wajah yang cukup dibilang berparas tampan.

”Jika kakak tidak di perintahkan Bunda dan Papa, Kakak juga malas berhadapan denganmu.”

“Yasudah kalo malas tinggal bilang saja aku tidak mau bangun, begitu saja repot sih sampe mengganggu waktu tidurku”

Kakak nya yang tak menghiraukan berbagai penolakan sang adik pun tetap memaksa dirinya untuk segera bangun dan pergi mandi.

”Alintha Clarissa!!!”

“Aduh bawel sekali yasudah lah aku akan pergi mandi sekarang juga, sudah sana kakak tidak usah mengganggu”ketus Alin dan menutup pintu setengah kencang. Raka hanya menggelengkan kepalanya dan segera pergi ke bawah menyusuli kedua orang tua nya yang tengah menunggu di sebuah meja makan itu

Tiga puluh menit kemudian, seorang wanita berlari menuruni anak tangga dan menyusul ke meja makan untuk pergi sarapan dengan raut wajah nya yang masih merasa ngantuk itu.

“Happy Birthday too you!!!”sorak keluarga nya dengan heboh, Alin yang terkejut itu segera membuka mata nya dengan lebar dan tersenyum kecil

“Oh my god, Papa Bunda terimakasih”Lita tersenyum dan memeluk papa dan bunda nya itu dengan perasaan terharu nya

“Panjang umur, sehat slalu, bahagia mengiringi setiap langkah mu anakku.”ucap sang bunda dan mencium kedua pipi dan dahi anak wanita nya.

“Selamat ulang tahun sayang, papa bangga mempunyai anak seperti kamu walaupun sedikit manja hehe, sehat slalu sayang ya, papa doain yang terbaik untuk anak kesayangan papa.”

“Terimakasih banyak paaaa”jawab nya dan tersenyum ceria.

“Selamat ulang tahun adikuuu yang sangat cantikk dan manjaaaaa, ingat jangan slalu brandal terusss, panjang umur dan ingat usahakan kurangi manja mu.”ledek kakak nya dan berhasil membuat sang adik menatap nya dengan tatapan tajam

“Te-ri-makasih!!!”sinis alinn dan memutarkan bola matanya dengan malas, Raka tertawa puas melihat raut sang adik itu

“Tumben sekali anak cantik bunda bangun sangat pagi, hahaha”ledek bunda nya dan membuat Alin merengek sebal

“Menyebalkan”Alin menghentak kaki sembari memanyunkan bibir nya lalu duduk di sebuah kursi meja makan samping Raka kakaknya itu

“Apa?!”

“Jelek.”

“Tutup mulut kakak, papa bunda kak Raka benar-benar menyebalkan pagi ini”

“Alintha Clarissa”panggil papa nya sembari menatap nya dengan sorot tatapan tajam. “Iya paaa”sahut Alin sembari menundukan kepala dan di balas tawa kecil oleh Raka

“Sebenar nya ada apa sih pa, bun. Bangun harus sepagi ini, yes i know aku ulang tahun hari ini dan makasih buat bunda dan papa. Tapi mengapa harus sepagi ini sih”

“Sayangg, bangun pagi itu sangat baguss, kamu juga anak perempuan dan sangat tidak boleh untuk bangun siang terus-terusan.”omel bunda nya sembari menyalahkan sebuah lilin yang berdiri di atas kue itu, Raka terkekeh menatap adiknya yang di ceramahi oleh orang tua nya itu

“Ehem! apa yang kakak bilang, bener kan?!”ejek nya dan menoel dagu alinn dengan tawa puas nya itu

“Bisa diam tidak!!!” kedua orang tua nya hanya menggelengkan kepala nya sambil tersenyum tipis melihat kedua anak nya itu yang terus berkelahi

“Kalian berdua terus aja sering bertengkar, pusing Bunda dengar nya.”

“Benar kata bunda, lama-lama papa kirim kalian untuk ikut perang”ledek papa nya sembari tertawa kecil, Alin dan Raka saling bertatapan dengan sinis

“Menyebalkan sekali menjadi kakak.”omelnya hingga membuat Raka semakin tertawa bahak

“Happy birthday sayang!!!”ucap bunda nya lagi dengan lilin yang menyala di atas kue itu. Bunda nya pun meletakan kue di depan anak perempuan nya itu, Alin tersenyum menatap bunda nya dengan penuh rasa berterimakasih

“Yeayyyyy”sorak keluarga nya sembari bertepuk tangan merayakan ulang tahun gadis itu, tak lama Alin menangis bahagia dan mencium keluarga nya satu persatu, dan dengan terpaksa ia pun mencium pipi kakak nya juga, walaupun slalu bertengkar tetap saja ia sanhat sayang kepada kakaknya.

Alin mendekat satu persatu keluarga nya untuk menyuapi sebuah kue yang ia berikan, pertama ia memberikan kue itu pada bunda nya selanjut nya papa nya dan yang terakhir Raka, kakak nya itu.

“Terimakasih banyak papa, bunda, kakak!”seru nya sembari mencibir dan menangis bahagia, ia pun memeluk keluarga nya dengan terharu

“Pa..”panggil bunda nya dan memberi kode untuk berbicara langsung sesuatu kepada Alin.

“Alinn…”panggil papa nya, ia pun melirik papa nya sambil mengunyah makanan nya dengan raut wajah terheran. “Ada apa pa?”

“Papa mau bicara sesuatu sama kamu”

“Tentang?”

Kedua orang tua nya bertatapan saling memberi kode satu sama lain, Alin yang terheran itu mengkerutkan kening sambil mengunyah roti nya dengan bertanya-tanya

“Sebenernya ada apa sih pa?bun?”tanya Raka yang terheran itu melihat kedua orang tua nya bertingkah terlihat aneh

“Benar, ada apa sih bun?pa.”sahut Alin sembari menatap kedua orang tua nya dengan penuh tanda tanya

“Hmmmm…”

”Papa dan Bunda punya hadiah buat kamu”

“Oh, ya? hadiah apa paa”riang Alin sembari memasang wajah semringah nya”pasti mobil mewah baru untuku lagi ya pa”ujarnya dengan penuh bersemangat.

“Belum juga di beritahu, sudah sotau.”tegas Raka sembari memutarkan bola mata nya dengan malas.

“Sudah kakak lebih baik diam”

“Apa pa, ayo katakan. Aku benar-benar sangat penasaran.”lanjut nya lagi sembari merengek, kedua orang tua nya kembali saling bertatapan dengan perasaan bimbang nya

“Hmmmm… hadiah nya….”

“Sudahlah pa, to the point saja apa yang di maksud, Alinn sudah sangat penasaran dengan hadiah nya papa!”ujar Alin dengan antusias. Ia semakin terlihat tak sabar mengetahui apa hadiah yang akan di berikan kedua orang tuanya itu.

“Hm baiklah”

”Jadi begini sayang…”

”Papa akan memberimu sebuah dua pilihan”

“Dua pilihan?pilihan apa pa.”ia mengkerutkan dahi nya lalu melirik ke arah Raka yang sama-sama mendengar kata itu dengan tatapan heran.

“Sayangg…”panggil bunda nya sembari menghela nafas dan menghampiri Alinn.

“Bun, biar aku saja yang bicara.”sahut papa nya dan di balas anggukan oleh bunda nya itu. Keduanya semakin terheran melihat gerak-gerik kedua orang tua nya yang terlihat aneh itu. “Ada apa sih?”

“Alinn, papa merencanakan sesuatu dan akan mengenalimu dua pria pilihan papa dan bunda.”

“What?!”Alinn yang sangat terkejut mendengar itu bangkit dari duduknya dengan wajah marah nya sembari menatap kedua orang tua nya dengan tatapan terkejut

“Di usiaku yang masih segini?!”ketus nya sembari menatap tak terima, mendengar dirinya yang akan di kenali dua pria itu

“Alinn… dengarlah dulu.”

“Maksud papa apa?!!!”

“Alinn clarissa!! duduk dulu Papa belum selesai bicara sama kamu! jangan mencoba coba memotong bagian bicara Papa.”

“Sayanggg…”Bunda nya yang panik itu segera menuntun Alinn untuk meminta nya duduk kembali di kursi.

“Papa mau kau harus memilih di salah satu dua pria anak dari sahabat papa, ini pilihan tepat untuk hidup kamu Alinn, papa akan menjodohkan mu.”

“Pa?! aku masih baru umur dua puluh tahun hari ini pa. Kenapa secepat ini, aku masih mau main main pa, aku masih mau kuliah mau lebih tau dunia luar lagi, papa tidak bisa egois seperti ini dong!!!”

“Keputusan Papa sudah tepat, kamu harus mendengar semua permintaan Papa!!!!”ketus Papa nya itu, Alinn menangis dan menatap bunda nya penuh harapan, namun bunda nya yang tak bisa berbuat apa-apa itu hanya berharap Alinn menuruti perintah orang tua.

“Papa?bunda? serius Alinn akan di jodohkan. Apa tidak terlalu cepat?!”protes Raka sembari meyakinkan permintaan kedua orangtua nya itu sangat salah.

“Kaaaaak”rengek Alinn kepada sang kakak penuh dengan harapan untuk membantu merubah pikiran kedua orang tua nya untuk menjodohkan di usia yang masih segini.

“Kau harus sabar”bisik Raka sembari mengelus kepala adik nya dengan lembut. Alinn yang semakin tak terima pun menangis histeris

“Pa, ini bukan hadiah pa tapi ini bencana di hari ulang tahunku!!”ketus Alinn dan berhasil membuat Papa nya sangat marah.

“Berani kau melawan papa?!”

Pada saat papa nya bangkit dari kursi, tibatiba penyakit jantung nya itu kumat dan ia terus memegang dada nya dengan rasa kesakitan.

“Papa!!”

Semuanya pun terkejut melihat Papa nya itu terjatuh akibat serangan jantung nya yang kumat. Alinn berdiri mematung dengan perasaan campur aduk nya, ia yang merasa khawatir pun mendekat ke arah sang papa dengan perasaan panik nya

...***...

“Alin, seperti nya kau memang harus ikuti kemauan papa, kau ingat kan papa mempunyai penyakit jantung?tadi saja papa kumat kesakitan, please Alinn kakak yakin pasti papa dan bunda memilih yang terbaik untukmu, kau bisa kan nurut?”rayu Raka dengan wajah sedih nya itu sembari mengusap kedua pipi adik nya dengan lembut.

Raka yang tak tahu harus berbuat apa itu hanya bisa merayu sang adik untuk menuruti kemauan kedua orang tuanya itu yang berniat untuk menjodohkan sang adik dengan pilihan nya, namun satu sisi ia juga merasa sangat kasihan pada Alinn yang seharusnya di hari ulang tahun nya bahagia tapi kini ia harus merasakan hal yang seharus nya belum cukup untuk dia rasakan.

Alin terus menangis dan yak menyangka di umur yang ke duapuluh tahun nya ia harus mendapatkan takdir untuk segera menikah.

“Kakak sangat paham perasaanmu Alinn, tapi ingat semua mau yang terbaik untukmu, Papa pun pasti tidak akan asal-asalan dalam memilih pendamping hidup untuk kau Alinn.”

Alinn yang masih merasa tak terima memeluk erat Raka dengan tangisan nya yang tak henti, Raka terus berusaha menenangkan Alinn sang adik satu satu nya itu.

Dari kejauhan bunda nya hanya melihat dengan raut wajah sedih dan bimbang nya, ia pun masi belum rela jika putrinya itu akan pergi meninggalkan rumah ini jika sudah menikah nanti.

Terpopuler

Comments

Cappie

Cappie

mangat tour

2025-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!