# Teen#
Xyan Xalvador, cepat Kau katakan cinta padaku!! teriak Zephira Zelene. "please... Xyan ... say to me, if you love me!"
Apakah yang terjadi antara keduanya? kenapa Zelene memohon Xyan berkata seperti itu?
yuk simak simak ada apakah antara mereka? Bagaimana kisah mereka? mampir yuk mampir... dan jangan lupa beri dukungannya slalu ... lope lope sejagad muah muah...💝😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah itu benar?
Anxel hari itu kebetulan tidak ada kuliah. Dia lagi santai di rumah mewahnya.
Anxel janjian sama geng nya untuk kerja kelompok di rumahnya saja.
Anxel juga menjamin untuk semua kebutuhan teman gengnya hari itu di rumah ternyamannya.
Anxel lagi mager nih ceritanya. Jadi dia ogah ogahan keluar kuliah.
Tiba tiba kelompok gengnya datang. Sang dengan terburu buru mereka langsung menyerbu ke arah Anxel.
" Waduh... Bro... Santai bro... Seperti ayam mau bertelur saja kalian ini. Sama seperti kucing mau beranak saja. Datang bondong bondong langsung serbu dan duduk dengan wajah tegang amat sih kalian. Bikin gue jadi jantungan saja."
Namun ekspresi semua anggota gengnya itu tiba-tiba takut takut sedap gimana begitu. Hal ini jelas mengundang tanya dan Anxel pun jadi serius.
" Ada apa hah lu pade? Gitu amat tuh wajah kalian hah!!!"
Semua malah menunduk dan mulai duduk merapat jadi satu.
" Hoiiiii... Lihat hantu kalian hah!!? Malah nunduk ... Di tanya kagak jawab malah nunduk semua. Kagak ada uang di Sono... "
Semua malah semakin takut. Dalam hati mereka , mereka sangat sangat waspada jangan sampai terkena lahar panas dari sang ketua geng mereka. Karena berita yang mereka dengar itu bukan main main.
" Satu... Dua... Aku hitung sampai tiga. Jika tidak ada yang mau beritahu aku. Jangan salahkan aku jika kopi panas ini gue siram ke lu pade hah!!!"
" Maaf... Maafkan kami boss... " ucap semua anggota gengnya sudah pada gemetaran.
" Hei lu. Sony coba kau jawab gue dengan benar atau gue akan siram wajah ganteng lu itu sama kopi yang juga akan aku campur cuka bagaimana?"
" Aaah... Ampun bos ampun... Jangan dong bos .. Jangan... Maafkan kami boss?"
" Oke sekarang cerita kagak lu hah!!!"
" Iya iya cerita. "
" Oke lanjutkan!!" bentak Anxel sudah tidak sabar.
" Itu boss kami baru dapat info dari mata mata kita kalo ternyata seminggu lalu... " Sony tampak ragu. Tubuhnya semakin gemetar dan menggigil ketakutan.
" Apaaaa!!? Lama lu ya!!!"
" Adik boss di bully dan dilecehkan sama geng Kampret!!!"
Anxel langsung mendongak dan melempar nampan di atas meja itu ke lantai...
Pyaaaar.....semua hancur berantakan.
" Bibik.... panggil semua asisten bersihkan ruang tamu!!!!"
" Baik tuan muda... Baik... Kami bersihkan!!?"
Semua anggota gengnya langsung tiarap dan memegangi kepala mereka masing masing.
Aura panas dan gelombang amarah tingkat dewa sudah sampai ke ubun ubun Anxel. Di tangannya masih ada gelas yang tadi berisi jus segar itu pun sekarang dia hancurkan berantakan di atas lantai.
" Kenapa kalian baru katakan ini sama aku?"
" Ampun boss kami baru tahu. Karena CCTV di kampus baru dipulihkan dan diperbaiki. Jadi informan kita baru tahu dan dapat buktinya saat nona muda di bawa paksa oleh mereka!" jawab Sony yang sudah lemas seperti jelly.
Amarah sang boss mereka ini sungguh menakutkan. Dia tidak akan segan dan tidak pandang bulu serta tidak pandang jenis kelamin. semua sama jika Anxel sudah marah. Oleh sebab itu Zelene selalu menghindari sang kakak dan menyembunyikan apa yang telah dia alami seminggu lalu.
" Kalian pulang sekarang. aku mau tenangkan diri dulu. "
" Baik bos?"
Semua pun bubar dan langsung berlari ke mobil masing-masing meninggalkan mansion megah sang boss muda mereka.
" Maaf .. Maafkan aku dik.. Kakak gagal melindungi kamu. Walaupun kakak tahu kau sedang ditandai DNA diincar sama mereka. kakak yang terlalu takut mereka menindas dan menargetkan kamu hingga kakak sembunyikan identitas kita, malah membuat kau celaka. Maafkan kakak dik maafkan keegoisan dan ketakutan kakak!!!" teriak Anxel dan dada dia terasa sangat nyeri dan sakit.
Tak lama pintu kamar Zelene terbuka. Menandakan sang adik baru tiba ."
" Dik kamu sudah pulang?" tanya Anxel dengan nada suara yang di buat setenang mungkin.
" Dik kamu kenapa sakit? Kok kamu selalu murung seminggu ini?"
" Ah itu. Itu karena aku sangat lelah kak. Aku tidak apa apa kak. "
" Sungguh?"
" Iya kak sungguh."
" Oke sekarang kau mandi. Kakak tunggu makan siang ya ."
" baik kakak."
Zelene pun langsung mandi.
Ting Ting Ting... Bunyi notifikasi di ponsel pintarnya. Buru buru Anxel mengklik sebuah video dimana disana dia lihat wajah sang adik yang sudah berantakan dan baju yang juga sudah berantakan serta luka luka lebam di sekujur tubuhnya terpampang di video itu.
Naasnya video tersebut, malah di kirimkan ke group kampus jadi semua mahasiswa dan dosen tahu dan melihat kejadian tersebut.
Rekaman itu di kirim dengan akun no name. Sehingga tidak ada yang tahu siapa kira kira yang mengirim video tak layak di tonton itu ke group kampus.
Rekaman tiba tiba sengaja di putus saat datang sang penolong saat itu.
Anxel yang jeli masih bisa melihat sekelebat cepat sosok pria bermasker hitam yang menolong adiknya. Tapi tiba-tiba video pun terputus sampai situ.
Jika orang biasa tidak akan bisa melihat sosok bayangan itu. Tapi Anxel bisa.
" video ini sengaja dipotong sampai situ. Tapi tenyata dia berani juga!" ucap Anxel jadi geram .
" walaupun aku masih syok dan menyesali diri sendiri tapi jelas aku tidak mungkin salah melihat hal itu. Tapi kenapa aku merasa dari awal orang itu memang sengaja melakukan hal itu pada adikku ya. Untungnya ada dia? Siapa dia? Aku akan balas kau. Siapa pun kau aku akan berterima kasih dan balas Budi kebaikan mu seumur hidup aku. Kira kira siapa dia?"
Lamunan Anxel tiba tiba terhenti begitu saja saat melihat adiknya datang dan siap untuk makan siang bersama dia.
Anxel memperhatikan sang adik. Walaupun sang adik begitu tapi dan pandai menyimpan semuanya di hadapan dia. Anxel tahu sang adik sekarang telah menjadi gadis pendiam dan pemurung.
Kedua tangan Anxel terkepal di bawah meja makan. Sambil memperhatikan sang adik hingga selesai makan. Anxel baru bertanya pada adiknya.
" Dik kita berdua bersaudara kan?"
Zelene tiba tiba terkejut sang kakak berkata demikian. Hatinya mulai gelisah dan tidak tenang.
" I.iya kak. "
" Jadi kakak bisa tidak minta tolong pada kamu sekarang dik?"
" Minta tolong apa ya kak. Jika aku bisa aku akan bantu kakak. " jawab Zelene tetap menahan kegelisahan hatinya.
" Tolong kamu jelaskan dan jujur sama kakak tentang ini." ucap Anxel sambil menyerahkan ponsel dia.
Anxel yang sempat melihat rekaman video itu di grup kampus. Langsung menyuruh Rey untuk memblokir video itu supaya tidak lagi bisa di unduh dan dilihat. Lengkap dengan ancaman pada pemilik akun no name tadi.
" Hah... Kok bisa dikirim ke group kampus... " air mata Zelene langsung berderai dan membasahi semua wajahnya.
Zelene jadi histeris dia seakan tidak ingin masuk ke kampus lagi. Karena rekaman video itu.
Bagaimanakah selanjutnya? Apakah Zelene bisa melalui semua itu ? Dan apa yang akan Anxel lakukan sebagai pembalasan pada Valdish?
Bersambung...