Tak ada satupun orang tahu bahwa sang casanova rupanya masih perjaka. Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi rupanya tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya bergairah.
Trauma di masa lalu membuat Andra Struick menjadi seorang pria impoten. Sehingga dia mencoba mengencani banyak wanita untuk bisa membuatnya sembuh dari impontennya.
Tapi bagaimana kalau ternyata satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergairah adalah musuh bubuyutannya? Apakah Andra akan menerima takdirnya? Atau memilih tidak menikah sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Papa pasti sudah sangat mengenal Sadrina, putri dari mendiang sahabat papa, Om Bambang. Dia adalah wanita yang sangat aku cintai. Aku hanya ingin menikah dengannya." Walaupun Andra sangat mual ketika mengatakan bahwa dia sangat mencintai Sadrina. Tapi dia harus berakting, pura-pura sangat mencintai wanita itu. Walaupun bagi dia hal tersebut sangat mustahil, dia tidak akan pernah jatuh cinta kepada musuh bebuyutannya itu.
Bahkan Andra terpaksa harus menggenggam tangan Sadrina, untuk membuat mereka yakin bahwa dia dan Sadrina memiliki hubungan spesial.
Sadrina hanya bisa menundukkan kepalanya, dia tidak tahu harus berbuat apa. Saat ini posisinya sangat terpojok, karena Andra terus saja membahas bahwa dia telah dibeli oleh pria itu dari seorang mucikari. Sehingga dia terpaksa harus mengikuti permainan Andra.
"Maksud kamu apa bicara begitu, Andra? Sekarang ini kita akan membahas rencana pernikahan kamu dengan Sonya." Tuan Miller berkata dengan nada tinggi. Dia seakan telah dipermalukan oleh putranya di depan calon besannya itu.
"Aku dan Sadrina sudah lama berkencan. Kami saling mencintai. Bahkan kita sudah tinggal bersama. Jadi jika papa menyuruh aku untuk menikah, aku akan menikahi wanita pilihan aku sendiri. Aku hanya ingin menikah dengan Sadrina." Andra berkata dengan tegas.
Tuan Panji sangat terlihat kecewa sekali ketika mendengar pengakuan dari Andra, bahwa ternyata selama ini Andra telah memiliki seorang kekasih. Bahkan rupanya Andra telah lama tinggal bersama dengan kekasihnya itu. Seakan-akan Andra telah mengkhianati Sonya, padahal dari awal Andra tidak pernah bilang menyetujui perjodohannya dengan Sonya.
"Berani sekali kamu mempermainkan anakku?" Bentak Tuan Panji kepada Andra.
Andra menanggapi perkataan Tuan Panji dengan sikapnya yang sopan dan nada tegas. "Maafkan saya, Om. Saya tidak pernah mempermainkannya. Bukankah selama ini saya tidak pernah bilang menyetujui perjodohan kami? Saya tidak pernah datang ke acara makan malam yang anda undang."
Tuan Panji segera menarik tangan putrinya, dia terlihat sangat emosi sekali. "Ayo Sonya, lebih baik kita pulang dari sini!"
Sonya enggan untuk pergi. "Tapi pa..."
Tuan Miller merasa tidak enak hati kepada Tuan Panji, dia mencoba untuk menenangkannya. "Tuan Panji, biar saya jelaskan..."
Tuan Panji memotong perkataan Tuan Miller, "Jujur saja saya sangat kecewa, Tuan Miller."
Kemudian Tuan Panji menarik tangan Sonya, membawa putrinya pergi dari mansion tersebut. "Ayo kita pulang, Sonya!"
Walaupun Sonya berusaha untuk memberontak, tapi Tuan Panji tidak menghiraukannya, dia terus saja menarik tangan putrinya untuk angkat kaki dari sana.
...****************...
Plakkk!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Andra. Saat ini Andra sedang bersama Tuan Miller di sebuah ruangan kerja.
Andra hanya meringis memegang wajahnya yang terlihat memerah akibat tamparan keras yang dilakukan oleh ayahnya.
"Kamu sudah mempermalukan papa. Papa tidak mau tahu kamu harus menikah dengan Sonya!" Tuan Miller berkata dengan nada tinggi.
"Aku tetap pada pendirianku, aku akan menikahi Sadrina. Aku sama sekali tidak mencintai Sonya. Bukankah papa sudah mengenal Sadrina dengan cukup baik?" Andra tetap pada pendiriannya. Dia tidak akan pernah mau menikahi Sonya.
"Iya, papa sangat mengenal Sadrina. Tapi kita harus berpikir realistis, Andra. Di dalam dunia pernikahan itu cinta adalah nomor sekian..."
Andra memotong perkataan ayahnya, "Jika papa menyuruh aku berprinsip seperti itu. Itu artinya papa ingin aku mengikuti jejak papa."
Dulu Tuan Miller menikah dengan ibunya Andra demi kepentingan bisnis. Sementara Bu Mitha adalah cinta pertamanya Tuan Miller, dulu Bu Mitha sempat menikah dengan pria lain, walaupun akhirnya bercerai dengan suami pertamanya. Sehingga Tuan Miller lama sekali berselingkuh dengan Bu Mitha dibelakang ibunya Andra.
Itulah alasan Andra tidak tinggal bersama dengan keluarganya, karena dia sangat muak dengan perlakuan ayahnya dengan ibu tirinya itu. Walaupun dia masih bersikap baik kepada sang ayah.
"Mengapa harus membahas itu lagi? Itu sudah menjadi masa lalu." Tuan Miller tidak terima jika Andra masih saja membahas tentang masa lalunya yang kelam.
Andra membuang nafas sebentar, walaupun sebenarnya dia sangat emosional ketika mengingat tentang penderitaan ibunya, tapi dia berusaha untuk menenangkan dirinya. "Intinya aku sudah memenuhi permintaan papa. Bukankah papa bilang jika aku sudah menikah, papa akan menjadikan aku pemimpin perusahaan? Sebentar lagi aku akan menikah dengan Sadrina, tolong tepati janji papa!"