Sinopsis:
Melia Aluna Anderson, seorang manajer desain yang tangguh dan mandiri, kecewa berat ketika pacarnya, Arvin Avano, mulai mengabaikannya demi sekretaris barunya, Keyla.
Hubungan yang telah dibina selama lima tahun hancur di ulang tahun Melia, saat Arvin justru merayakan ulang tahun Keyla dan memberinya hadiah yang pernah Melia impikan.
Sakit hati, Melia memutuskan untuk mengakhiri segalanya dan menerima perjodohan dengan Gabriel Azkana Smith, CEO sukses sekaligus teman masa kecilnya yang mencintainya sejak dulu.
Tanpa pamit, Melia pergi ke kota kelahirannya dan menikahi Gabriel, yang berjanji membahagiakannya.
Sementara itu, Arvin baru menyadari kesalahannya ketika semuanya telah terlambat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Luar Biasa
Melia duduk di ruang kerja yang telah disiapkan Gabriel di salah satu gedung perusahaan keluarganya. Ruangan itu modern, dengan sentuhan mewah tetapi tetap sederhana, seperti kepribadian Melia. Di atas meja kerjanya terhampar sketsa-sketsa desain pakaian yang telah ia kerjakan selama beberapa minggu terakhir. Semangatnya kembali tumbuh, berkat dukungan Gabriel yang tak henti-hentinya mendorongnya untuk berkarya.
Sore itu, Gabriel datang dengan membawa beberapa dokumen. Ia mengenakan jas berwarna abu-abu yang membuatnya tampak berwibawa namun tetap hangat.
“Melia,” panggilnya sambil mengetuk pintu yang sedikit terbuka.
Melia menoleh, senyumnya mengembang. “Gabriel, masuk saja. Ada apa?”
Gabriel berjalan masuk dan duduk di kursi di depan Melia. Ia meletakkan dokumen itu di meja. “Aku sudah membicarakan idemu untuk lini fashion baru dengan tim pemasaran. Mereka sangat antusias. Aku yakin ini akan menjadi gebrakan besar.”
Melia mengangkat alis. “Benarkah? Padahal aku belum yakin apakah desain-desainku ini cukup baik untuk pasar.”
Gabriel tertawa kecil. “Melia, kamu terlalu merendah. Kamu punya bakat yang luar biasa. Lagipula, ini bukan hanya tentang desain, tapi juga tentang cerita di baliknya. Lini fashion ini akan mencerminkan perjalananmu, kekuatanmu, dan bagaimana kamu bangkit dari keterpurukan.”
Kata-kata Gabriel menyentuh hati Melia. Ia merasa dihargai dan didukung, sesuatu yang dulu jarang ia rasakan dalam hubungannya dengan Arvin.
💃Tim Baru, Semangat Baru
Beberapa hari kemudian, Gabriel memperkenalkan Melia kepada tim yang akan bekerja bersamanya untuk membangun lini fashion ini. Tim tersebut terdiri dari para profesional muda yang energik dan penuh ide segar.
“Ini Melia, pemimpin dan desainer utama kita,” kata Gabriel saat memperkenalkan Melia.
Melia berdiri di depan mereka dengan senyum percaya diri. “Terima kasih, Gabriel. Aku senang bisa bekerja sama dengan kalian semua. Aku yakin kita bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa bersama.”
Tim tersebut memberikan tepuk tangan, dan suasana pertemuan menjadi hangat. Salah satu anggota tim, seorang wanita bernama Clara, mengacungkan tangan. “Bu Melia, apa konsep utama dari lini fashion kita nanti?”
Melia berpikir sejenak sebelum menjawab. “Aku ingin menciptakan pakaian yang tidak hanya indah, tetapi juga membawa pesan. Setiap potong pakaian akan menceritakan kisah tentang kekuatan, cinta, dan keberanian.”
Jawaban itu disambut dengan anggukan penuh semangat. Semua orang tampak bersemangat untuk memulai proyek ini.
Hari-hari berikutnya diisi dengan kerja keras. Melia dan timnya menghabiskan waktu berjam-jam di ruang desain, mencoba berbagai kombinasi warna, bahan, dan gaya. Gabriel sering datang untuk memberikan masukan, tetapi ia selalu memberi kebebasan pada Melia untuk mengambil keputusan akhir.
“Bagaimana kalau kita tambahkan detail ini di bagian kerah?” usul Gabriel suatu sore, saat ia melihat salah satu desain Melia.
Melia menatap sketsa itu dan berpikir. “Itu ide yang bagus. Aku akan coba tambahkan dan lihat bagaimana hasilnya.”
Gabriel tersenyum puas. “Aku tahu kamu akan membuatnya lebih baik.”
Melia merasa tersentuh oleh kepercayaan Gabriel padanya. Di balik dukungannya yang kuat, ada rasa hormat terhadap visi Melia sebagai seorang desainer.
💃Hari Peluncuran
Setelah beberapa bulan kerja keras, akhirnya hari peluncuran lini fashion baru Melia tiba. Acara diadakan di sebuah ballroom mewah di kota B, dengan dekorasi yang elegan tetapi tidak berlebihan.
Melia mengenakan salah satu desainnya sendiri, gaun hitam simpel dengan aksen emas yang memancarkan keanggunan dan kekuatan. Gabriel berdiri di sampingnya, mengenakan setelan jas yang tampak serasi dengan gaunnya.
Ketika tamu-tamu mulai berdatangan, Melia merasa gugup. Namun, Gabriel menggenggam tangannya dengan lembut. “Kamu sudah bekerja keras untuk ini. Percayalah, semua orang akan terkesan.”
Sesi peragaan busana dimulai, dan koleksi Melia mendapat sambutan meriah. Setiap model yang berjalan di atas panggung membawa kisah yang berbeda, tetapi semuanya mencerminkan tema besar: kekuatan dan kebangkitan.
Saat acara berakhir, seorang jurnalis mendekati Melia untuk wawancara. “Bu Melia, apa yang menginspirasi Anda untuk menciptakan koleksi ini?”
Melia tersenyum. “Koleksi ini terinspirasi oleh perjalanan hidup saya. Saya percaya bahwa setiap orang, terutama wanita, memiliki kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan dan menemukan kebahagiaan mereka sendiri.”
Jawabannya mendapat tepuk tangan dari para tamu, termasuk Gabriel yang melihatnya dengan bangga.
Malam itu, saat semua tamu sudah pulang, Gabriel mengajak Melia duduk di balkon gedung, menikmati pemandangan kota yang dipenuhi lampu-lampu gemerlap.
“Aku bangga padamu, Melia,” kata Gabriel sambil menyerahkan segelas champagne.
Melia mengambil gelas itu dan tersenyum. “Terima kasih, Gabriel. Aku tidak akan bisa melakukannya tanpa dukunganmu.”
Gabriel menatapnya dalam-dalam. “Kamu adalah wanita yang luar biasa. Aku hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh seseorang yang peduli padamu.”
Melia merasa hatinya hangat. Ia mulai menyadari bahwa cinta Gabriel bukan sekadar perhatian biasa. Gabriel mencintainya dengan tulus, tanpa syarat, dan selalu mendukungnya untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
Malam itu, Melia merasa bahagia. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia merasa hidupnya kembali penuh warna dan tujuan.
To Be Continued...