Ini novel asli yang diadaptasi menjadi webseries yang berjudul sama, dibintangi oleh Dinda Kirana dan Ryukenli yang tayang di Genflix.
Boy Arbeto putra dari keturunan Arbeto yang cukup terkenal, memiliki wajah tampan, dan kaya raya. Hidupnya sangat sempurna dengan banyaknya wanita yang dimilikinya, membuat pria itu dijuluki sebagai sang Casanova sejati.
Tapi apa jadinya jika sang Casanova di jodohkan dengan seorang gadis lugu, berusia tujuh belas tahun yang baru lulus sekolah bernama Tita Anggara? Akankah pernikahan yang dilandasi oleh perjodohan itu akan berjalan mulus, ataukah sebaliknya?
Yuk kita ikuti kisah cinta manis penuh gelak tawa Boy Arbeto dan Tita Anggara 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8
Plaza Indonesia.
"Honey untuk apa kita ke tempat ini? Lebih baik kita jalan-jalan di tempat tidur mu saja." Bisik Boy pada wanita cantik yang tengah dirangkulnya.
"B geli ah..." Selena mencubit gemas perut pria yang dua hari ini menjadi kekasihnya. "Setelah aku membeli tas yang kemarin aku inginkan, kita akan ke apartemen ku." Ucap Selena dengan manja dan senyum yang menggoda.
"Oke aku akan bersabar dengan semua ini, agar aku bisa menikmati tubuh sexy mu." Boy meremas pinggang kekasihnya, dan perlahan naik keatas hingga hampir menyentuh sesuatu yang kenyal yang menjadi kesukaannya di tiap wanita yang ia jadikan kekasih.
"B...." tubuh Selena bergetar, dan perut bagian bawahnya terasa di gelitik oleh ribuan kupu-kupu. "Ini tempat umum sayang." Selena kembali mencubit perut kekasihnya yang sangat mesum itu.
Boy yang melihat sikap Selena yang sangat manja dan sedikit nakal, membuatnya tidak sabar untuk mempermainkan tubuh indah dan sexy tersebut.
"Ini kartunya dan belilah apa pun yang kau mau." Boy menyerahkan black card miliknya. "Aku ingin ke tempat itu dulu." Ia menunjuk store jam mewah yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
"B aku tidak mau." Selena mengembalikan black card milik Boy, ia ingin menjaga image nya sebagai wanita yang baik-baik dan tidak matre agar Boy semakin mencintainya dan tidak akan pernah bisa lepas darinya.
"Kau yakin?" Boy menautkan kedua alisnya, karena baru kali ini ada wanita yang menolak pemberian darinya.
Selena menganggukkan kepala. "Tapi B, kenapa kita tidak pergi bersama? Setelah aku membeli tas aku akan mengantarmu membeli jam." Selena tidak mau meninggalkan kekasih tampannya itu sendirian, ia takut ada wanita lain yang akan merebut kekasihnya.
"Kalau kita pergi bersama akan sangat lama sayang, sedangkan aku sudah tidak sabar menarik mu ke atas tempat tidur." Bisik Boy dengan seringai tipis dibibirnya.
"Kau itu mesum sekali!" Selena rasanya ingin sekali mencium bibir sensual milik Boy yang selalu berucap mesum. "Cepat kembali sayang." Ucap Selena.
Boy menganggukkan kepalanya dan segera berjalan menuju store jam tangan, sedangkan Selena memasuki store branded dengan lambang dua huruf G. Selena segera membeli tas yang sudah ia incar kemarin sore.
"Dasi ini sepertinya bagus untuk B." Selena hendak mengambil dasi tersebut, namun seseorang sudah lebih dulu mengambilnya.
"Maaf dasi ini milikku." Ucap Selena sambil menarik dasi pilihannya, dari tangan seorang gadis.
"Tapi Tante aku yang lebih dulu mengambilnya." Gadis itu menarik dasinya kembali.
"What? Tante?" gumam Selena dengan wajah yang kesal saat mendengar gadis itu memanggilnya dengan sebutan Tante.
Gadis cantik dengan tubuh mungil itu menganggukkan kepalanya. "Tidak mungkin aku memangil Anda Ibu atau nenek bukan? Karena Tante masih sangat cantik." Puji gadis itu dengan senyum tipis dibibirnya.
"Aku memang cantik." Selena tersenyum pongah.
"Nah karena Tante cantik jadi dasi ini untuk aku saja." Rayu gadis itu dengan senyum manis di wajahnya.
"No! Dasi ini harus aku beli.' Selena menarik dasi tersebut.
"Tapi ini punya ku." Gadis itu tak mau mengalah dan merebut kembali dasinya, hingga terjadilah tarik menarik diantara mereka.
Pelayan store yang melihat pertikaian tersebut, segera melerai dan berusaha memisahkan keduanya. Namun karena kedua customernya tidak ada yang mau mengalah, akhirnya membuat pelayan tersebut kewalahan.
Pret
Bunyi sesuatu yang robek membuat pertengkaran dua wanita itu terhenti, mereka sama-sama melihat dasi yang mereka perebutkan robek.