Sequel dari novel Pesona Ayah Mertua.
Terpaksa menikah dengan Uncle Dom yang super dingin datar, membuat Emily merasa seperti tokoh protagonis wanita yang ada di dalam novel yang berperan menjadi istri yang tidak di inginkan oleh suaminya sendiri.
Penasaran dengan kisahnya? Jangan lupa subscribe agar kalian tidak ketinggalan pemberitahuan update Novel ini.
Follow IG emak @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
First Kiss
Dom menatap Emily dengan sangat tajam. Ia kini menghimpit tubuh Emily yang kecil di pintu kamarnya itu.
"Uncle." Emily tidak berani menatap Dom, ia memejamkan kedua matanya dengan erat. Apalagi saat deru nafas yang hangat dan beraroma mint itu menerpa wajahnya, membuat seluruh tubuh Emily meremang. Jantungnya berdegup dengan kencang, baru pertama kalinya dirinya merasa takut seperti ini kepada pria datar itu.
Dom memiringkan kepalanya, menatap wajah Emily dengan instens. Gadis cantik itu semakin terlihat sangat cantik dan manis jika di lihat dari dekat. Tatapan Dom beralih pada bibir Emily yang mungil dan ranum.
Emily membuka kedua matanya saat merasakan bibirnya di sentuh dengan jemari Dom dengan gerakan lembut.
"Kamu pernah berkata jika ingin belajar berciuman," ucap Dom dengan datar, tatapan tajamnya kini beralih menatap manik biru milik Emily yang terlihat sangat indah.
"Aku ... tidak jadi, aku menarik semua ucapanku yang pernah kukatakan kepadamu," jawab Emily gugup. Ia saat ini merasakan takut saat melihat Dom terlihat lain dari biasanya.
Dom kini menangkup sebelah sisi wajah Emily. Jantung Emily seolah ingin lepas dari tempatnya, dan nafasnya kian memburu saat Dom semakin mendekatkan wajahnya.
Emily menahan nafasnya saat benda kenyal itu mendarat di permukaan bibirnya.
Emily dan Dom saling memejamkan mata. Keduanya saling meresapi dan menikmati bibir mereka yang saling menyatu. Debaran jantung mereka saling beradu, dan deru nafas keduanya seolah menjadi pengiring musik dalam kesunyian kamar dan suasana yang tidak menentu itu.
Dalam hati mereka berkata. "Seperti ini rasanya berciuman?"
Bibir mereka hanya menempel saja. Dom sebenarnya ingin melakukan hal yang lebih dari itu, mengikuti nalurinya, akan tetapi dirinya takut jika melewati batasnya. Karena bagian bawah sana sudah mulai berdiri tegak. Dirinya pria dewasa dan tahu apa yang sedang ia rasakan saat ini.
Dengan terpaksa ia melepaskan tautan bibirnya. Lalu kembali memasang wajah datar dan menatap tajam Emily.
"Keluar dari sini! Anggap yanh tadi adalah hukuman untukmu karena sudah berani memasuki kamarku tanpa izin!" desis Dom dengan tajam.
Seketika itu dada Emily terasa sangat sesak, kedua matanya sudah memerah dan menahan tangisnya. Kemudian ia segera keluar dari kamar tersebut dengan perasaan yang sakit luar biasa.
Dom mengacak rambut gondrongnya ketika Emily sudah keluar dari kamarnya.
"Apa yang sudah aku lakukan?!" Dom menjadi kesal sendiri karena ia tidak bisa menahan dirinya.
Dom mengusap bibirnya dengan ibu jarinya. Bibir Emily yang lembut dan kenyal masih begitu terasa di dalam benaknya.
*
*
"Lily!" seru Bibi Jasmine saat melihat gadis cantik itu keluar dari kamar Dom.
"Bibi." Lily menoleh ke arah wanita paruh baya itu.
"Kamu dari kamar Dom?" Bibi menatap gadis cantik bermata biru itu dengan selidik.
"I-iya, aku hanya ingin membangunkannya karena sudah siang," ucap Lily dengan cepat mencari alasan, lalu memeluk Bibi Jasmine dengan erat, melepaskan kerinduan karena sudah lama tidak berjumpa.
"Bibi apa kabar?" Emily mengalihkan pembicaraan.
"Kabar buruk. Bibi sedih karena Dom sampai saat ini belum menikah," jawab Bibi Jasmine, memulai aktingnya.
"Sabar, Bi. Semoga Uncle segera mendapatkan jodohnya," ucap Emily mengusap lengan Bibi Jasmine.
"Kamu mau menikah dengan Dom?" tanya Bibi tanpa basa basi.
"Aku? Dengan Uncle? Ha ha ha, Bibi ini lucu sekali." Emily tertawa hambar sambil bertepuk tangan.
***
Lily di cium Dom, kenapa Emak yang merasakannya ya? 🤣🤣
Mengiba minta Vote-nya, udah hari senin bestie❤❤