NovelToon NovelToon
Antara Letnan Tamvan Dan CEO Ganteng

Antara Letnan Tamvan Dan CEO Ganteng

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Cindra gadis yatim piatu yang dipermainkan takdir, terpaksa menikah dengan anak dari sahabat orangtuanya; Hafiz, seorang tentara berpangkat letnan satu.
Namun perjalanan rumah tangganya tidak berjalan dengan mulus, dia harus menderita menahan dinginnya hidup berumah tangga.
Hingga takdir mempertemukannya dengan seorang pria tampan yang mewarnai hari-harinya.

🩷🩷🩷 Happy Reading_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 ~ Kehilangan Jejak

#Di Restoran Siap Saji

Cindra memesan banyak makanan, ayam goreng 3buah, nasi, kentang, Soup cream, burger, Susu cokelat, minuman bersoda dan es cream.

Sambil menyantap makanannya dengan lahap dia menggerutu.

"Terus aja bersikap semaumu mas, bentak aku sesuka kamu! nasibku jelek banget, sebatangkara, hidup hanya bisa menumpang di keluargamu. Aku memang pantas diperlakukan seperti benalu olehmu..hiikkss"

Dengan mulut yang masih penuh makanan, dia terisak, dadanya terasa sesak.

Seorang pria sedari tadi menyaksikan tingkah menggemaskan perempuan yang dirinduinya selama ini. Melihat gadisnya menangis, dia tidak tega membiarkannya.

Tok tok.. Meja diketuk

Cindra mengangkat wajahnya.

Dihadapannya ada sosok yang beberapa hari ini sangat ia rindu. Tersenyum dengan manisnya.

Tangisan Cindra pun tumpah.

Tak tega melihat gadisnya menangis hingga pundaknya berguncang, Marcel beranjak pindah duduk ke samping Cindra. Memeluk cindra dengan kasing sayang. Dikecupnya pucuk kepala Cindra dengan lama dan dalam.

"Menangislah, hingga kecantikanmu luntur di dadaku. Biar wajah cantikmu selalu menempel di sanubariku" tangannya mengelus pipi Cindra yang masih menggembung karena makanannya belum dia telan.

Setelah puas ia menangis, Cindra pelan-pelan mengunyah makanan yang menyumpal rongga mulutnya.

Marcel menyodorkan minuman saat dia lihat gadisnya kesulitan menelan makanannya. Dia memang se-peduli itu dengan Cindra. Hal-hal sekecil dan sepele apapun selalu dia perhatikan untuk gadis yang sudah mencuri hatinya.

"Apa perut rampingmu ini sanggup menghabiskan makanan satu meja?" Tanya Marcel tak percaya.

"Kalo lagi kesel dan sedih begini, makanan satu dapur pun aku habiskan, Ka" jawab Cindra merengut

"Ya aku percaya sih, sedih juga butuh makan" Marcel melirik Cindra

"Ka Marcel!"

Cindra memukul dada bidang Marcel. Marcel belum juga melepas rangkulannya.

Marcel menangkap jemari Cindra, lalu membawa ke bibirnya untuk dicium berkali-kali. Kalau bukan di tempat ramai dan terbuka seperti ini, ingin rasanya Marcel mencium bibir ranum milik gadisnya. Menyalurkan kehangatan yang mendalam. Agar gadisnya tidak merasa sendiri dan sedih.

"Kamu kenapa pagi-pagi ada di sini? Ini masih jam 07.00. Apakah Bu Nani ga masakin kamu?" Tanya Marcel

"Aku tadi sudah buat nasi goreng ka, tapi sebelum sempet makan aku sudah..."

Jawaban cindra menggantung

"Sudah? Sudah apa hmm.." Tanya Marcel menyelidik

"S-sudah ha-habis" Jawab Cindra berbohong.

Marcel tau Cindra berbohong, karena Marcel pandai menganalisa orang juga kebohongan. Keahlian seperti itulah yang membuat Marcel menjadi pengusaha sukses dan ditakuti pesaing bisnisnya.

"Kamu mau Kaka buatin makanan sehat atau mau menghabiskan junkfood ini?" Tanya Marcel

"Makan ini aja ka, mubajir kalau makanan ini dibuang" cicit Cindra

"Ya sudah, Kaka bantuin abisin ya. Nanti makan siang kaka masakin kamu"

"Kaka mau masakin aku? Kaka ga kerja?"

Marcel menggeleng.

Sebenarnya dari semalam Marcel ingin menemui Cindra, hatinya tidak tenang, kerinduan benar-benar menyiksanya, ditambah lagi sang mama meminta bertemu Cindra pagi ini. Marcel menunggu Cindra keluar rumah sejak semalam hingga pagi ini di dalam mobil sportnya.

Ketika Cindra keluar rumah dengan berlari dan menyetop angkot. Marcel mengikutinya hingga ke restoran siap saji.

"Mama kangen sama kamu, kamu bisa ke rumahku?" Tanya Marcel

Cindra mengangguk. "Tapi aku ga bawa tas akupunktur, ka. Harusnya jadwal mama terapii kan lusa"

"Mama cuma pengen ngobrol dan memeluk kamu" Kata Marcel tersenyum

Cindra pun tersenyum.

#Di rumah Marcel

"Pagi mama.." Cindra memeluk Bu Amanda

"Cin-de-la.." Suara Bu Amanda

Cindra tertegun. Mama mulai lancar bicara.

"Ka.." Cindra menatap Marcel dengan mata berkaca-kaca

Marcel mengangguk dengan senyuman. Mengiyakan apa yang dipikirkan Cindra

"Sejak makan sup jagung buatan kamu, mama jadi semangat sembuh. Kosa katanya sudah banyak, Daan...hari ini kalau kamu tidak keberatan, mama minta dimasakin sup jagung lagi olehmu"

"Mau Kaka..aku mau buatin makanan untuk mama" Cindra mengangguk gembira

"Ma, Cindra pinjam dapurnya ya. Cindra mau masakin mama makanan apa aja yang mama suka" Cindra semangat

"Mama suka cream cheese, apakah boleh Bu dokter?" tanya Marcel menggoda Cindra

"Umm.. Kalau cream cheese belum boleh ma_bagaimana kalau cake wortel dari tepung almond?"

"Gassss.." Jawab Marcel dengan memiringkan kepala, pertanda ajakan ke dapur

"Ma, Cindra masak dulu ya cup.."

Dengan wajah sumringah Cindra ke dapur bersama Marcel

Cindra mulai menggulung rambut panjangnya dengan gaya Messy bun, membuat Marcel yang sedang minum tersedak

"Uhuukk..uhuukk.."

"Ka pelan-pelan minumnya" Cindra menepuk punggung Marcel

'Cewe kalau lagi ngiket rambut tinggi gitu, damage nya ga main-main. Cantik banget!!!" Batin Marcel

Cindra mengambil bahan-bahan masakan di kulkas dengan membelakangi Marcel.

Tatapan Marcel tidak bisa beralih dari leher jenjang nan putih milik Cindra. Rambut-rambut halus yang tumbuh di sekitar leher membuatnya terlihat semakin seksi.

"Kaka mau masakin aku apa?"

Tanya Cindra sambil membalikan badan menghadap Marcel

"Hah?!"

"Ka? Ko jadi bengong"

"Ahh..engga. Cin, sebentar aku ke kamar dulu. Ada yang harus aku ambil" Jawab Marcel gugup

Cindra mengangguk.

#Di kamar Marcel.

"Oh Lord!! Kenapa otakku jadi mes_um begini. Baru melihatnya ikat rambut aja runtuh pertahanan imanku"

Marcel memegang dadanya yang berdegup kencang. Dia masuk ke toilet, membasuh wajahnya yang terlihat mes_um di pantulan kaca.

Dengan terpaksa dia tuntaskan hasratnya dengan bersolo karier beberapa menit di toilet dan membuang bibit-bibitnya ke dalam closet.

Setelah dia rasa puas dan tuntas, dia baru berani menemui Cindra yang masih sibuk di dapur.

"Katanya mau masak bareng, aku malah ditinggal sendirian"

Cindra merajuk

"Maaf sayang, Kaka ada kerjaan yang harus dituntaskan" Marcel tersenyum penuh arti

"Owh"

Melihat Cindra sedang mengaduk bubur, keringat mengalir dari pelipis ke pipinya. Marcel mencium pipi halusnya yang basah.

"Cup..Gemesin kalo lagi masak" Kata Marcel

Bluusshhh...

Pipi Cindra langsung merona merah, mengulum senyuman.

Marcel terus menatap wajah merona gadisnya.

"Sini, Kaka pengen peluk kamu yang lama"

Marcel mematikan kompor dan menarik tubuh cindra dalam dekapannya. Karena tinggi Cindra yang hanya sebatas dadanya, dia letakkan dagu belahnya di pucuk kepala Cindra.

"Dekaplah tubuhku sebentar saja, aku ingin merasakan irama detak jantungmu, Cin" pintanya

Cindra melingkarkan kedua tangannya di pinggang Marcel dan merapatkan tubuhnya lebih rapat.

Mereka merasakan detak jantungnya cepat dan berirama senada dengan tarikan napas yang teratur. Cindra memejamkan mata, merasakan irama detak jantung Marcel membuatnya nyaman dan terlena. Lama mereka tahan di posisi itu, saling meresapi perasaan yang berbisik.

Marcel mengangkat dagu Cindra, menatap wajahnya penuh kehangatan dan kasih sayang. Lalu ia labuhkan ciuman lembut di bibir ranum gadisnya.

"Terima kasih sudah hadir di hidupku dan mama, cup"

"Kapan matengnya masakanku, kalau kita pelukan terus, Ka" Cindra mengalihkan rasa gugup dengan pertanyaan yang lucu

"Ha ha ha..Kaka kuat sampe besok nahan lapar"

"Tapi aku ga kuat, leherku pegel nengok terus ke atas"

Tubuh mereka masih saling menempel dalam pelukan

"Gemesin" Marcel mencubit ujung hidung Cindra dan melepaskan pelukan

"Ayo kita lanjutkan masaknya" Katanya sambil tersenyum manis.

Setelah masakan selesai, Marcel, Cindra dan Bu Amanda makan di meja makan.

Bu Amanda sudah banyak kemajuan, kondisinya sudah bisa duduk di kursi roda. Hingga Cindra bisa mengajaknya berjalan-jalan di taman, memetik bunga-bunga mawar, melakukan terapi pijat di kaki Bu Amanda.

Setelah lelah di taman Bu Amanda meminta dibacakan buku-buku tentang politik. Hingga akhirnya terlelap dan Cindra pun merebahkan tubuhnya di samping Bu Amanda dengan posisi memeluk, dan terlelap.

Melihat pemandangan itu hati Marcel menghangat. Dia kecup kening gadisnya dengan lembut dan menyelimutinya.

*****

#Di Rumah Hafiz

Setelah membentak Cindra, Hafiz mengusir Ranty. Lalu dia masuk ke kamarnya dan mengunci pintu. Pikirannya berkecamuk.

Dia kesal dengan Ranty yang bertingkah semaunya, dia kesal dengan Cindra yang polos tidak mengerti alarm bahaya. Namun dia juga menyesal telah membentak istrinya hingga wajah gemetar dan ketakutan tercetak begitu kentara di wajah istrinya.

Setelah kondisi Awkward terjadi, ketiga rekan Hafiz yang masih tersisa memilih pulang meninggalkan sarapan yang Cindra buat.

Nani yang baru saja pulang dari pasar mendapati rumah yang sepi dan berantakan. Dia sempatkan ke kamar Cindra, mencarinya untuk menanyakan ingin dibuatkan sarapan apa. Tapi didapatinya kamar dalam keadaan kosong. Ponsel Cindra tergelatak di lantai.

Nani lalu mengamankan ponsel Cindra diatas nakas dan membuka gorden kamar agar cahaya matahari masuk ke ruangan

Jam 09.00 Hafiz baru turun dari kamar dengan baju casualnya. Disaat Nani sedang membereskan ruang TV dari sampah.

"Cindra mana, Bik?"

"Saya tidak tau Tuan, Non ga ada di kamar dan ponselnya ga dibawa. Mungkin lagi cari sarapan"

"Sarapan?" Mata Hafiz beralih ke meja makan. Dia lihat piring berisi nasi goreng yang masih utuh.

"Ya sudah, bik"

Hafiz kembali ke atas. Ke ruang kerjanya untuk memutar ulang rekaman CCTV dan mendeteksi keberadaan istrinya.

Dia beberapa kali mengumpat karena Ponsel dan tas kuliah istrinya yang sudah diberi alat pelacak tidak dibawa, sehingga ia tidak bisa melacak keberadaannya.

Dia mengerahkan anak buahnya untuk memantau CCTV jalanraya.

Hingga jam 15.00 Cindra belum pulang dan anak buahnya tidak membuahkan hasil. Wajah hafiz terlihat masam dan menakutkan.

Jelas saja tidak akan ditemukan, karena Marcel sudah memperhitungkan dengan matang agar saat mereka keluar dari Mall tidak terdeteksi CCTV. Marcel tahu kemampuan Hafiz dalam hal melacak dan mengikuti orang yang dicari. Karena perusahaan Hafiz juga menyediakan jasa intelijen dan detektif swasta.

Marcel tahu cindra diawasi sedemikian ketat hingga perempuan itu tidak bisa memiliki privasi di depan suaminya.

Dan Marcel juga sedang menyelidiki status pernikahan Hafiz dan Cindra.

Menyelidiki hubungan Hafiz dengan Ranty.

"Kali ini Aku bertarung dengan orang yang tepat dan memperjuangkan sesuatu yang berharga. Akan aku rebut seseorang yang pantas aku miliki, Mr. Zay!" Gumam Marcel.

Apakah kali ini Marcel akan menculik Cindra?

Tunggu episode selanjutnya ya...

1
Najwa Fitri Aulia Aulia
lanjuttt.../Drool/
Najwa Fitri Aulia Aulia
lanjujut yg banyak mbak
Aksara_Dee: Siaapp..
total 1 replies
Linda Liddia
Tuh kaaaaannnn... jadi salah paham kan Marcel sm cindra..Thor pokoknya cindra harus sm Marcel ya ya thor ya..jgn pasangin sm si hafiz
Aksara_Dee: dua-duanya begitu menggoda 🤭
total 1 replies
Aksara_Dee
siyaapp
Linda Liddia
Aku mau cindra sama Marcel Thor..aku gak suka sm hafiz..pleaseee thor tolong pasangin cindra sm Marcel ya apalagi ibunya Marcel syg bgt sm si cindra..udh cukup cindra disakitin sm hafiz..hafiz cowok murahan jijik bgt liat kelakuan dia sm si ranty yg murahan..pleaseee Thor tolong pasangin cindra sm Marcel yaaa 🙏🙏🙏
Aksara_Dee: Cinta Marcel dan Cindra lagi diuji ka, kayak roller coaster gitu dah..
total 1 replies
Najwa Fitri Aulia Aulia
lanjut
Aksara_Dee
Semoga menginspirasi pembaca
Linda Liddia
lanjut Thor..semangaaatttt ditunggu crazy upnya
CiCi Sila Syawal
lanjut thor🥰🥰🥰🥰
Aksara_Dee: Terima kasih sudah komen dan like /Drool/
total 1 replies
inerz
bagus seneng bacanya
Aksara_Dee: Terima kasih sudahbkomen dan like semoga suka
total 1 replies
inerz
sukaaaaaa
Starling04
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: salam kenal, jika berkenan mampir juga🙏
Aksara_Dee: Terima kasih sudah mampir guys../Heart/
total 2 replies
Nana Mina 26
Tidak sabar untuk lanjut membaca!
Aksara_Dee: Terima kasih nana utk komennya. nanti malam aku post 3 bab ya/Drool/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!