Sejak awal pernikahan,kehadiran Deandra tak pernah di anggap oleh suaminya, bagi athar dia hanyalah istri di atas kertas, terlebih statusnya hanya sebagai "pengganti" kakaknya yang seharusnya menikah dengan athar namun menghilang di hari pernikahan dan Dea lah yang akhirnya menjadi istrinya athar.
Berbagai usaha telah Deandra lakukan untuk meluluhkan hati sang suami, namun tak pernah terlihat sama sekali di mata athar.
Hingga akhirnya kesabaran Deandra mulai terkikis dan dia memilih untuk menyerah lalu mulai merubah sikapnya sama seperti sikap athar padanya, hal itu membuat athar merasa kehilangan, seperti ada sesuatu yang kurang yang selalu mengisi kesehariannya.
Perlahan sikap athar mulai berubah untuk meluluhkan sikap deandra kembali, di tambah persaingan cinta yang tanpa diduga muncul, membuat keduanya mulai menyadari perasaan masing-masing, lalu bagaimana kah akhirnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Athar mendorong perlahan tubuh mungil Dea hingga menepi ke tembok, belum cukup sampai di situ dia kembali menarik dagu gadis berlesung pipi itu, memperdalam ciuman mereka hingga Dea merasa hampir kehilangan nafas.
Sementara Dea tak mau kalah begitu saja, dia yang merasa athar yang sudah keterlaluan lantas mendorong tubuh pria itu hingga keduanya akhirnya menjauh satu sama lain.
Namun athar kembali mendekat, dia hendak menarik leher Dea dari belakang tapi gadis itu secepat kilat berontak.
"Lepaskan! "
"Dengarkan aku deandra! " desis athar meninggikan suara membuat Dea seketika terpejam, dan keduanya nampak sedang mengatur nafas satu sama lain.
"Apa kau tahu betapa marah dan sedihnya aku saat kau menunjukkan surat perceraian itu? " lirih nya terdengar sangat putus asa, dia tidak tahu harus menggunakan cara apa lagi agar Dea mau mendengarkan nya.
"Kenapa? bukankah seharusnya kamu senang akan terbebas dari si pengganti ini dan akan menikahi kak ranty, Satu-satunya wanita yang ingin kau jadikan istri! "
Deg! seperti dejavu setiap perkataan dea mengingatkan nya kembali tentang ucapan- ucapan kasar yang sering dia lontarkan dulu. Seketika athar menghela nafas.
"Kau hanya milik ku Dea, hanya milik ku. " ucap athar sambil menempelkan kening mereka berdua.
Dea bukannya terbawa suasana dengan perlakuan pria itu justru malah di buat kecewa karena lagi- lagi athar selalu mengabaikan perkataannya jika dia sudah mengungkit tentang ranty.
"Pergi! aku membenci mu! " pekik Dea lalu mendorong tubuh athar menjauh.
Kemudian Dea segera masuk ke dalam rumahnya meninggalkan athar yang terpaku dengan perasaan yang berkecamuk.
Tanpa sadar waktu bergulir dengan cepat tanpa sadar malam pun sudah semakin pekat, di dalam rumahnya Dea menyingkap gorden jendela, seketika matanya mendelik ketika melihat athar yang ternyata masih ada di sana.
"Ini sudah lewat tengah malam, kenapa dia masih ada di situ? " gumamnya lalu tak lama Dea merasakan ponselnya yang bergetar dan ketika dia mengecek ada sebuah pesan masuk dari nomor yang tak terdaftar dalam kontaknya.
"Aku akan tetap di sini untuk menjaga mu, jadi tidur lah. "
Dea terkejut ternyata sejak tadi athar tak juga pergi dari rumahnya. lantas ia melirik ke luar lagi untuk memastikan, athar yang sedang duduk di kursi terasnya sambil memainkan ponsel menoleh sesaat dan di situlah tatapan mereka bertemu. Tak salah lagi pesan ini pasti dari lelaki itu.
"Pulang lah. " ketik Dea untuk membalas pesan dari lelaki tersebut.
"Tidak, kau tinggal sendiri aku harus memastikan mu tidur dengan aman. "
Begitulah jawaban dari athar yang dia balas dengan cepat.
"Pria gila. " gumam Dea.
Lalu dia memilih pergi dari depan jendela rumahnya sementara athar tetap ada di sana hingga pagi menjelang untuk menjaga sang istri tetap aman.
Sementara itu di sisi lain, ranty terus menerus menggumam kesal, athar tak kunjung kembali meski dia menunggu dengan sabar.
"Ck di mana dia? jangan bilang ke klub sampai pagi buta?! " gerutunya.
"Sial! lagi-lagi rencana ku harus gagal. "
Tak berselang lama Bella datang. "Ciee yang rencananya gatot alias gagal total. "
"Ck, si jallang ini lagi. " gumam ranty dalam hatinya, kedatangan Bella kini semakin menambah rasa kesalnya.
"Bagaimana kau tahu tentang rencana yang ku buat? "
Bella melirik sinis. "Tentu saja aku tahu, bahkan tembok di rumah ini pun bisa mendengar mu yang bicara dengan ibuku soal rencana busuk yang kau buat itu. "
"Itu bukan urusan mu! " desis ranty dengan sengit.
"Ya memang bukan urusan ku, rencana mu saja gagal total tuh wahaha, " Bella tertawa mengejek yang terdengar sangat panas di telinga ranty.
"Pergi kau, dasar mengganggu. " pekik ranty yang sudah berada di ambang batas kesabarannya.
"Yeuh ini rumah abang ku kenapa aku yang harus pergi? Harusnya kamu tuh yang pergi dasar benalu. "
"Bang*sat mulut si jallang ini emang gak bisa di filter. " ranty membatin dongkol menatap tajam ke arah Bella.
"Ehem, apa kau ingin tahu kemana perginya abang ku hingga dia tidak kembali ke rumah? "
Alis ranty yang semula berkerut kini nampak kembali seperti semula matanya seketika membulat mendengar ucapan Bella, berarti dia tahu di mana athar sekarang?
Sebelum ranty berucap untuk menanyakan nya pada gadis itu Bella keburu bicara lagi.
"Abang ku itu sedang bersama kak Dea tahu. " ucap Bella sengaja berbisik- bisik. "Kau tahu pasti kan apa yang di lakukan suami- istri di saat berdua saja? " ucapan Bella seolah sedang memanasi wanita itu.
"Kau berbohong, aku tidak percaya padamu! "
Bella menggidikkan bahu. "Ya sudah kalau tidak percaya yang penting aku sudah mengatakan hal yang sebenarnya. "
"Gggrrr!" ranty menggeram menahan amarah yang hampir meluap serupa lava panas, lantas Bella meninggalkannya begitu saja.
"Ini tidak bisa di biarkan terus menerus, secepat nya aku harus membuat Athar menjadi milik ku!" ucap ranty dengan mata menyala- nyala.
...----------------...
Paginya athar terbangun dengan seluruh badan yang terasa pegal karena dia tertidur di kursi dengan hanya bersilang tangan.
Ketika nyawanya sudah terkumpul barulah dia menyadari tubuh nya yang tertutup oleh selimut tebal. Athar mengendus aroma selimut itu, terasa deandra berada di hadapannya sekarang karena wangi khas istrinya yang tercium dari selimut itu.
Tanpa sadar athar mengulum senyum, lalu senyumnya itu semakin lebar karena membayangkan Dea yang menyelimuti dirinya ketika dia sedang tertidur, sontak hal ini pula yang membuat athar yakin jika sebenarnya Dea masih sangat peduli padanya dan dia seperti mendapatkan harapan baru.
Teringat kembali perkataan kevin dan aryaan pada nya kini dia menyadari dirinya tidak boleh menjadi seorang pengecut dan menyerah begitu saja.
Bayangan Dea yang tersenyum dengan cerah padanya seolah menjadi bahan bakar untuk athar agar dirinya tidak menyerah untuk memperjuangkan Dea hingga kembali ke sisi nya.
Athar melirik pintu rumah yang terkunci itu berarti Dea sudah tak ada, dan kemungkinan gadis itu sudah berangkat kerja.
"Syukur lah. " ucap athar dalam hatinya, untung nya dia tidak bekerja karena dirinya mengambil cuti selama lima hari kedepan.
Kini mengetahui Dea yang tinggal di rumah ini sendirian semakin meyakinkan athar untuk membawa Dea kembali secepatnya, dia tak bisa terus membiarkan sang istri yang tinggal seorang diri di sini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Athar dari mana kamu? jam segini baru pulang! "
Baru menapaki teras rumahnya athar sudah bisa mendengar omelan ibunya dari dalam rumah.
"Aku cuti hari ini hingga empat lima hari ke depan bu. "
"Iya ibu tau. Tapi yang ibu pertanyakan kamu habis dari mana? "
Athar bisa melihat ada ranty mengintili ibunya dari belakang seketika matanya menyipit tajam, setelah peringatan nya hari itu ternyata ranty tak juga sadar untuk segera angkat kaki dari rumah nya.
Wanita itu benar-benar tak punya malu, gumamnya.
"Ibu tau kau habis ketemuan sama Dea si pengganti itukan? "
"Darimana ibu tau? " Athar terkejut.
"Tentu saja ranty yang memberitahukannya pada ibu. Tidak kah kamu tahu semalaman dia tak tidur untuk menanti kepulangan mu? "
Di belakang pundak ibunya ranty mengangguk- angguk, wajahnya di buat se melas mungkin, athar sungguh muak melihat nya.
"Jika ku jawab iya pun itu bukan urusan ibu. dia istri ku tentu aku bisa kapan pun menemuinya. "
"Tentu saja jadi urusan ibu juga. Kau ini athar, sudah jelas si pengganti itu sendiri yang ingin pergi dari rumahnya tapi kau dengan bodohnya malah mengejar- ngejar nya terus, sementara ada ranty di sini yang tulus pada mu"
"Memangnya ibu tahu apa? " athar berdecak kesal jika saja bukan karena baktinya sudah sejak tadi dia membalas perkataan wanita yang telah melahirkan nya itu.
"Tentu ibu tahu segalanya, sekarang ibu melarang mu untuk menemui nya lagi! Dan ya nanti malam ranty mengajak mu untuk dinner berdua dan kamu harus mau! "
Diam-diam ranty tersenyum licik dengan hanya menghasut ibu athar saja dia sudah bisa memegang kendali atas pria itu.
Sekarang rencananya baru akan di mulai.
*
*
*
Bersambung
hrse athar bisa buat rumah sendiri kan masak gk punya duit, pa lagi nnti athar sibuk kerja tinggal nunggu hancurnya rumah tangga dea dan athar saja sih ini. kn athar tau ibunya gk ska ma Dhea mlh di ajak serumah, aneh. lbih baik tinggal di rumah sederhana drpd tinggal di rumah megah tp bnyak racun di dalamnya.