NovelToon NovelToon
Transmigrasi Istri Tiran

Transmigrasi Istri Tiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:45k
Nilai: 5
Nama Author: sweetstory_

Keyra Onellia, seorang putri angkat keluarga Arlott yang kini sudah tak dianggap akibat keluarganya kembali menemukan sang anak kandung. Dari umur 13 tahun, Keyra mulai tersisihkan. Kembalinya Dasya, membuat dirinya tak mendapatkan kasih sayang lagi. Di hancurkan, di kucilkan, di buang dan di rendahkan sudah ia rasakan. Bahkan diakhir hidupnya yang belum mendapatkan kebahagiaan, ia harus dibunuh dengan kejam.

Keyra mengira jika hidupnya telah berakhir. Namun siapa sangka, bukannya ke alam baka, jiwanya malah bertransmigrasi ke tubuh bibinya—adik dari daddy angkatnya.

•••

"Savierra, kau hanya alat yang akan dikorbankan untuk kekasihku. Ku harap kau jaga sikap dan sadar diri akan posisimu!"

Mampukah Savierra yang berjiwa Keyra itu menghadapi tiran kejam, yang sial nya adalah suaminya itu? Takdir benar benar suka bercanda! Apakah Savierra harus mengalami kemarian tragis untuk kedua kalinya? Tidak! Savierra akan berusaha mengubah takdir hidupnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetstory_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Beberapa hari kemudian...

Malam ini udara terasa lebih dingin dari biasanya. Bintang dan bulan dilangit tak terlihat, karena di tutupi oleh awan hitam yang tebal. Semilir angin yang dingin, menembus kulit membuat seorang perempuan yang tengah bersantai di balkon bergidik.

"Dingin sekali..." racaunya menggigil.

Perempuan itu bangkit dan berjalan memasuki kamarnya kembali. Belum sempat ia berbaring di kasur empuknya, seseorang telah mengetuk pintu kamar.

Tok tok tok..

"Permisi nyonya!"

Savierra—perempuan itu bangkit dan berjalan membukakan pintu. Ia menatap seorang pelayan yang nampak asing dimatanya. "Iya ada apa? Kamu.. sepertinya bukan pelayan di rumah ini?"

Pelayan itu mengangguk, "Saya pelayan mansion nyonya. Tuan Hander mengutus saya untuk membawa nyonya menghadap beliau,"

Savierra menaikkan sebelah alisnya, bingung. "Ada apa Ryden menyuruhku kesana? Apa kamu tahu sesuatu?"

"Tidak nyonya!"

"Baiklah, tolong tunggu sebentar. Saya akan berganti pakaian."

10 menit kemudian, Savierra keluar kamar menggunakan dress berwarna biru laut, yang sedikit menerawang di bagian lengan baju panjang itu. Dress sepanjang lutut dipilihnya, tak lupa ia menggunakan syal bulu di bagian leher agar tidak terlalu dingin.

"Ayo,"

Savierra dan pelayan itu berjalan sedikit cepat menuju mansion, takut jika ada sesuatu yang mendesak. Sesampainya di mansion, Savierra dituntun oleh pelayan menuju ruang yang sangat Savierra kenali.

Perempuan itu menatap ragu pintu ruangan itu. Tangannya mengepal, dengan urat yang menonjol. Entah kenapa, tiba tiba saja ada sebuah emosi hati yang menggelayuti diri. Dadanya terasa sesak, seakan ada sebuah belati yang perlahan menggores perasaannya itu.

"Kenapa... Apakah ini sudah waktunya? Apakah akhirnya perjuanganku sia sia? Apa jawaban akhirnya, kamu akan tetap mengorbankan aku untuk dia... Ryd?" lirihnya merasa sesak. Ia menarik nafas dalam dalam, berusaha menetralkan segala emosi di hatinya.

Tangannya gemetar saat memegang handle pintu. Perlahan, ia mendorong pintu itu dan melihat tiga orang lelaki yang nampak berbincang serius dan seorang perempuan lemah terbaring di ranjang.

"Permi-"

Deg!

Savierra menegang saat tatapan ketiga lelaki itu nampak menyorot dirinya. Namun, perempuan itu merasa tatapan tajam dari salah satu merekalah yang berhasil membuat dirinya merasa terintimidasi.

Dia... Dr. Alvaro, dokter yang selalu menangani Caroline, dan dalam ingatan Savierra asli, ia pernah memergoki bahwa Dr. Alvaro ini mempunyai perasaan pada sosok Caroline.

"Savierra kamu sudah datang?" tanya Zyonel sembari menyunggingkan senyum tipis. "Ay-"

"Duduk, Savierra!" potong Ryden dengan nada dingin.

Glek!

Suara tajam nan berat itu membuat seakan ada sebuah benda berat yang menghimpit Savierra hingga terasa sesak. Perempuan itu merasa oksigen di sekitarnya menipis. Perlahan, ia menduduki salah satu kursi yang jaraknya paling jauh dari ketiga lelaki itu.

"Ke-kenapa memanggilku?" tanya Savierra gugup.

"Ini kah yang ingin kamu korbankan untuk kekasihmu Ryd? Apa tidak sayang, cantik seperti ini.." tanya Dr. Alvaro sarkas

Savierra menegang, "I-ini.."

Zyonel memicing tajam. "Berani kamu berkata seperti itu lagi! Percaya atau tidak, aku akan memotong lidahmu, Alvaro!" sahutnya dingin.

Alvaro tersenyum mengejek. "Kenapa? Ah sekarang aku tahu. Selera pangeran ini menurun sampai menyukai istri sahabat sendiri?" ejeknya yang membuat Zyonel naik pitam.

"Kau!"

"Cukup!" Ryden menyela dengan nada dingin. Keduanya pun terdiam.

"Savierra, kemari!"

Savierra tersentak, namun melihat tatapan Ryden yang seakan tak ingin di bantah, ia pun berjalan takut ke arah Ryden.

"Dia, adalah orang yang ku inginkan untuk menjadi pengganti organ Caroline..."

"RYD!!" pekik Zyonel tak terima. Begitu juga dengan Savierra yang merasa hatinya sesak bukan main. Mendengar itu juga, tanpa di ketahui, Dr. Alvaro tersenyum licik.

Tangan kanan Ryden terangkat, pertanda ia tak ingin di sela. "Pada awalnya niatku memang seperti itu. Namun aku sudah berubah pikiran. Aku mengumpulkan kalian disini untuk memberitahukan beberapa hal."

"Pertama, Savierra tidak akan pernah menjadi korban untuk semua ini. Terlepas dari dendamku dengan keluarga Arlott, sebenarnya Savierra tak bersalah. Karena ia bukan putri kandung, melainkan putri angkat keluarga Arlott."

"Kedua, dia istriku, menantu yang langsung dipilih oleh ibuku. Aku tidak ingin mengecewakan beliau. Jadi, aku tidak akan melibatkan Savierra dalam hal ini."

Dr. Alvaro tersentak. "T-tapi.. golongan darah Savierra lumayan cocok dengan Caroline Ryd! Mengapa kamu tiba tiba saja memutuskan dengan gegabah?"

Ryden menatap tajam. "Oh gegabah? Jadi, menurutmu aku harus mengorbankan Savierra?" desisnya tajam, "Maaf Varo. Itu tidak akan terjadi. Aku sudah berjanji pada ibuku untuk menjaganya," putus Ryden membuat Savierra berkaca kaca.

"Ryd.." Savierra menatap haru, dengan perasaan lega dan menghangat. "Terima kasih..." lirihnya yang diangguki oleh Ryden.

"Tapi!"

"Hey maniak! Keputusan Ryden jangan pernah kau bantah lagi. Ingat saja tugasmu dan jangan mengubah otoritas yang Ryden putuskan!" Sela Zyonel kesal. Ia merasa Dr. Alvaro ini memiliki niat lain kepada Savierra.

"Huhh!" dengus Alvaro, "Baiklah, terserah padamu saja!"

Ryden menatap Alvaro dengan tatapan sulit, lalu menoleh ke arah sang pangeran. "Dan untukmu Zyo, aku meminta tolong padamu untuk mencarikan organ ilegal. Kamu yang memiliki otoritas 40% atas operasi organisasi, jadi mungkin tugas ini cocok untuk kau selesaikan," titah Ryden yang diangguki oleh Zyonel.

"Tenang saja. Aku sudah menyiapkan semua. Kapan operasi akan dilaksanakan?"

"A-apa kau?!" Dr. Alvaro dan Ryden menatap tak percaya, mereka terkejut. "Jadi, kau sudah menyiapkan semuanya?" tanya Ryden, lalu terkekeh pelan. "Baguslah. Operasi akan di lakukan 3 hari lagi. Suruh orang untuk mencocokkan sampel dulu."

Zyonel menghembuskan nafas lega. Ia melirik ke arah Savierra yang terdiam dalam pikirannya sendiri.

Savierra... maaf telah lancang menyukaimu. Aku akhirnya berhasil mencegah dan memperingati Ryden. Aku tidak akan membiarkanmu berkorban untuk perempuan lain yang menjadi sainganmu. Aku hanya bisa membantumu sampai sini. Savierra... Jika nanti Ryden melukaimu, aku adalah orang pertama yang menghajar dan mengomelinya!

Ryden beranjak, tangannya menarik tangan Savierra. "Aku ada urusan penting yang ingin ku diskusikan dengan Savierra. Varo, kau sudah boleh pulang dan mempersiapkan segalanya, sedangkan untuk pangeran terserah saja mau ngapain," celetuknya yang membuat Zyonel mendelik.

"Kau mengusirku?" tanya Zyonel tak percaya.

"Syukurlah jika kau paham," sahut Ryden sembari tersenyum miring.

"Cih, bajingan..."

•••

Ryden dan Savierra berjalan berdampingan di lorong sunyi mansion mewah itu. Setelah dari ruang rawat Caroline, mereka tak ada yang memulai percakapan. Mereka terdiam dengan pikiran masing masing.

"Ryden.."

"Savierra.."

Keduanya tersentak, lalu mengalihkan pandangan serempak. "Kamu dulu saja," ujar Savierra sedikit salah tingkah.

Ryden menggeleng, "Ladies first."

Savierra menahan senyum, ia berdehem kecil guna mengurangi rasa senang dan gugup. "Terima kasih telah berubah fikiran Ryd.. Aku, aku benar benar senang karena kamu masih memiliki hati nurani untuk tidak menyakitiku," lirih Savierra, dengan gugup.

Ryden menghentikan langkahnya, lalu membalikkan tubuh Savierra agar menghadap ke arahnya. "Kamu tidak salah, dan aku rasa benar kata mommy. Aku sudah mengecewakan dan menyakitimu Savierra," sesal Ryden. Ia menatap Savierra dengan netra melembut. "Aku harap, keputusanku tadi bisa menukar rasa sakitmu, rasa kecewamu, dan kerugianmu saat malam kelam itu Savierra. Terlepas dari semua itu, aku tidak berhak menaruh dendam terhadapmu,"

Savierra tertegun, netranya berkaca kaca. Ia paham sekarang. Perlakuan dan keputusan Ryden ini bukan karena dia sudah berhasil membuat pria itu mencintainya.

Ryden melakukan itu karena rasa bersalah yang teramat dalam kepadanya. Bukan karena Ryden sudah jatuh cinta. Walau kenyataan ini pahit bagi Savierra, perempuan itu tetap merasa lega.

"Terima kasih, walau kamu melakukan ini karena merasa bersalah padaku, aku tetap senang. Terima kasih telah berbelas kasihan kepadaku Ryd," terang Savierra sembari tersenyum hampa.

"Hey aku..." Ryden tercekat. Ia merasa tak nyaman dengan senyuman Savierra. 'Apa aku salah bicara?' batinnya bingung.

"Aku... Ini, bukan karena belas kasihan, tapi..." Ryden menggeleng kecil, "T-tapi..."

"Sudahlah." Savierra menghela nafas. Ia sedikit memaksakan senyumnya. "Kamu tadi bilang akan mendiskusikan sesuatu denganku kan? Ayo!"

Ryden mengangguk, "Ahh iya, aku hampir lupa. Ayo, ke kamarku. Aku akan menunjukkan sesuatu," ajak Ryden lalu berjalan ke arah kamarnya.

Sedangkan, Savierra menatap punggung Ryden yang menjauh itu dengan tatapan tak terbaca.

"Ryden... tidak apa jika kamu belum mencintaiku, aku harap suatu saat kamu bisa membuka hati dan melihat diriku. Aku disini, aku milikmu, aku tidak akan meninggalkan mu jika bukan kamu sendiri yang membuangku. Cinta memang ironis. Cinta membuatku bodoh, aku mengharapkanmu terus menerus walau kadang rasa lelah menerjangku.

Namun, selagi ada sedikit harapan, aku tidak akan pernah melepaskanmu dan menyerah akan usahaku untuk meluluhkan hati batumu. Ryden, aku harap kamu bisa mencintaiku," gumam Savierra sedikit merasa sesak. Walau begitu, tekad dan semangat nya untuk meluluhkan hati sang suami berkobar tak pernah padam.

•••

"Jadi, kamu meminta izinku untuk menghancurkan keluarga Arlott?" Savierra menatap bingung. Kini dirinya dan Ryden saling berhadapan di balkon kamar Ryden.

Ryden mengangguk, lalu netranya menatap langit yang terlihat penuh dengan awan hitam pekat. "Ya. Dendam masa laluku harus aku selesaikan. Mereka menghilangkan hal paling berharga dalam hidupku, dan aku juga akan menghilangkan hal berharga dalam hidup mereka!" katanya tajam. Netranya mengkilat dingin.

Savierra menatap santai, tak ada raut khawatir terhadap keluarga Arlott. "Jika itu memang dendam, maka selesaikanlah. Aku tidak akan menghalangi selagi kamu tidak melibatkanku," Savierra menarik sudut bibirnya ke atas. Lalu menyangga kepalanya di satu tangan. "Ryd, apakah aku terlihat egois?"

Ryden menoleh ke arah perempuan yang berstatus istrinya itu. "Pilihan yang tepat jika kamu mengizinkan. Lagipula, ada izin atau tidaknya darimu, aku akan tetap menghancurkan mereka!" balasnya enteng, membuat Savierra mendengus.

"Dasar! Begitu saja sudah menunjukkan dominasimu, dasar sombong!" sarkas Savierra, lalu mendesah lelah. Ia menegakkan tubuhnya dengan tangannya saling menggenggam. "Hahh.. aku, entah. Rasanya aku seperti mati rasa. Pengalamanku sedari kecil tidak terlalu bagus. Aku juga merasa tidak punya ikatan dengan mereka. Di keluarga Arlott, hanya dengan Keyra lah aku merasa nyaman. Aku merasa dia satu satunya orang terdekatku di sana. Satu satunya orang yang membuatku merasa terikat," jelasnya dengan nada sendu.

Ryden mengerjab pelan. Sepertinya dia melupakan sesuatu. Oh iya! Tentang Keyra, apakah harus memberi tahu istrinya itu?

"Savierra... tentang Keyra, dia mengalami tragedi mengerikan. Bahkan keluarga aslinya pun murka saat mengetahui keadaan Keyra yang sebenarnya."

"Apa?!" Savierra terkejut, namun bukan karena mendengar Keyra mengalami tragedi. Ia terkejut karena keluarga aslinya bahkan berhasil mengulik sedalam itu tentang penderitaannya.

"Ma-maaf Savierra. Aku tidak bermaksud menyembunyikannya darimu, aku hanya..."

"Aku tahu Ryd. Terima kasih sudah memberitahuku. Saat ini, aku hanya ingin membalas semua perbuatan yang mereka lakukan padaku-Keyra maksudnya!" Savierra memaki dalam hati karena hampir keceplosan.

Lalu, Savierra menatap Ryden dengan tatapan memohon. "Ryden, bolehkan aku meminta tolong sesuatu darimu?"

Ryden mengangguk, "Selagi aku bisa."

"Untuk keluarga kak Xander, aku..."

1
panty sari
lanjut ka semakin seru dan bila perlu arsen dg keyra dan zio dg vivi, buat ryden biar dia ga jadi ama siapa siapa
Cenlalala_: vivi itu panggilannya keyra apa savierra, hayo?
total 1 replies
Cenlalala_
jangan lupa bayar parkir readersku, thank you
Wisteria
kapok makan tuh cinta
panty sari
lanjut ka
Elin
sdkit sekali Thor upnya
Cenlalala_: tak banyakin nanti/Sob/
total 1 replies
mawar berduri
bagus sangat bagus, sungguh meneganggkan kapan ea keyra ketemu dgn org tua kandung nya,,, sehat sll Thor dan salam kenal🥰🥰
Cenlalala_: thankyou udah mampir/Rose/
total 1 replies
mawar berduri
kayak nya savierra kembaran nya keyra deh, berarti ada kemungkinan sepupu pangeran zyonel
Herlina Susanty
lanjut thor smgt
panty sari
Alvaro dan Caroline kerjasama nih penghianat
panty sari
Thor up yg banyak
nabila razka
Thor nnti savierra jodohnya sm zyonel aja,, jgn sm Ryder bodoh itu ga respect aku, beberapa kali d bodoh2in seterusnya bodoh apalgi si dr. alvaro mencurigakan sekali mlh senyum2 ga jls
ratih: up yang banyak donk .... critanya seru
total 1 replies
panty sari
lanjut
Lestari Andrian
/Good//Good//Good//Good/
panty sari
lanjut ka yg banyak
Herlina Susanty
lanjut thor smgt
Cenlalala_
Walau belum sebagus karya lain, ya saya bintang 5 agar tetap semangat mengembangkan novel ini
panty sari
lanjut
Herlina Susanty
lanjut thor smgt
panty sari
lanjut
Ani Maryani
apakah Safira bkl mati atau salamat mudah mudahan SJ tidak mati y malah suaminya jatuh cinta tekuk lutut mengemis cinta karena sering nyakitin istrinya apalagi mau d bunuh untuk di ambil organ nya aah jahat sekali itu suaminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!