Nessa tidak menyangka akan terseret ke masa lalu. Dimana kerajaan-kerajaan berdiri dengan raja yang memiliki istri lebih dari satu.
Di kehidupan ini, Nessa justru menjadi seorang selir di dalam istana yang penuh intrik.
"Aku tidak pernah menjadi yang kedua ataupun kesekian kalinya. Aku akan menaiki tahta dan menjadi satu-satunya di istana ini!"
Yuk ikuti perjalanan Nessa menjadi ratu, serta terkuaknya asal usul sang mommy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Laporan
Ming Tian langsung pergi melenggang begitu saja, dia tidak mengatakan sepatah katapun. Xiu hanya melihatnya sekilas, dia juga tidak terlalu peduli.
"Untuk sementara kau jangan banyak bergerak dulu." Jelas Xiu pada Ning.
"Tapi Nona... Nanti kebutuhan nona bagaimana?"
"Jangan pikirkan, aku bisa. Lagipula tangan mu akan sembuh dalam waktu dekat ini. Mengerti?"
"Baik nona. Sekarang bagaimana untuk makanan nona?" Xiu ikut terpikir, perutnya memang lapar saat ini.
"Aku akan pikirkan. Aku akan ganti pakaian dulu." Jelas Xiu sambil memperlihatkan tangannya yang terkena ramuan sehingga jadi hijau.
Xiu meninggalkan Ning, tangannya ingin mengambil pakaian, tapi dia berhenti sejenak. "Aku merasa gerah, bagaimana kalau mandi? Berendam di siang hari itu menyenangkan." Jelas Xiu yang mulai melepaskan pakaiannya.
Kaki putihnya menyatu dengan susu yang membentuk kolam itu. "Segarnya.... Tidak buruk. Meksipun aku mendapatkan gelar selir pelayanan cukup baik. Ya, walaupun dipenuhi oleh orang-orang yang menyebalkan."
Xiu memejamkan matanya menikmati waktu santainya. "Tampaknya aku akan bekerja cukup keras disini. Entah terbuat dari apa hati pemilik tubuh ini sebelumnya. Sehingga dia diam saja dan hanya menurut. Apa dia begitu senang berada di Harem ini? Jika aku dapat merubah semuanya sebelum ini. Aku tidak akan mau masuk ke Harem ini."
Tangan indah dengan jari-jari lentiknya memainkan air mandinya. "Aku sungguh rindu Daddy, mommy, kakak dan Nevan. Bagaimana mereka? Apakah aku sudah mati di sana? Sehingga aku berada disini? Astaga, sungguh ruwet sekali."
***********
"Nona!" Seru Ning dengan senang.
Xiu baru saja selesai mandi, dia hanya menggunakan jubah dua lapis saja dan itu tidak tebal. Membuat lekuk tubuhnya juga terlihat.
"Nona lihatlah! Makanan, Nona belum makan kan? Ayo Nona segera makan." Ajak Ning memperlihatkan deretan makanan yang tersaji di meja nya.
"Kau ke dapur?" Tanya Xiu yang langsung digeleng oleh Ning.
"Bukan nona, tukang masak yang bawakan dibantu oleh prajurit." Jelas Ning.
"Oh ya?" Xiu melihat semua makanan yang tersaji di depannya.
"Ada lagi nona!" Jelas Ning bertepatan dengan kedatangan makanan penutup dengan kudapan manis dan juga buah persik.
"Tunggu!" Ucap Xiu membuat pengantar makanan itu terhenti.
"Ya selir?"
"Makanan yang kalian antar begitu banyak. Aku rasa, aku dan juga pelayan ku tidak bisa menghabiskan nya. Aku lihat semua makanan nya juga masih hangat, kalian pasti bekerja keras. Bagaimana kalau kita makan bersama?" Jelas Xiu.
"Ini dari raja selir. Kami tidak mungkin memakannya." Jelas tukang masak itu.
"Raja?"
"Iya selir, raja meminta kami memasak kembali. Dan segera membawanya ke kediaman selir."
"kalau begitu, tidak ada perintah raja disini. Ini kediaman ku, aku yang mengatur nya. Ayo, ikut aku makan! Bergabung dengan ku! Jika kalian menolak, aku bisa laporkan kepada raja bahwa kalian memasak makanan yang buruk untukku." Hal itu membuat para tukang masak itu kaget. Mereka saling berpandangan, seolah bingung ingin bersikap apa.
"Aku tidak punya banyak waktu, satu, dua...."
"Baik selir."
"Bagus! Ayo kita makan!" Para tukang masak itu merasa canggung karena mereka bergabung dengan salah satu keluarga Kerajaan.
"Santai saja, aku tidak makan manusia. Kalian bisa ambil." Tapi mereka masih diam.
"Kalau begitu aku yang pilihkan. Makan bersama akan lebih menyenangkan jika makan tanpa menekuk tangan." sontak saja hal itu membuat semuanya jadi bingung, tak terkecuali Ning.
"Begini caranya!" Mulut salah satu tukang masak langsung diisi dengan bakpao hangat di mulutnya.
"Ayo lanjutkan!" Jelas Xiu yang membuat semuanya langsung menyuapi satu sama lain.
Tapi diantara rasa kebersamaan itu, Xiu melihat dan memastikan hal lain. 'Tidak ada racun.'
************
Sedangkan di tempat lain, kedatangan seorang pria gagah menjadi penantian sosok di kursi kebesarannya itu.
"Bagaimana?" Pembawa pesan itu berbisik membuat sosok itu tampak terdiam.
"Aku akan kesana." Kakinya langsung mengambil langkah seribu menuju kediaman di arah selatan itu.
"Ya....." kode mata dan juga jari itu menghentikan suara yang ingin keluar.
Dia juga memberikan kode pada pendamping nya. "Kalian tunggu disini."
Setelah semuanya selesai, dia berniat memasuki pintu itu, tapi dia memilih melihat dari celah saja dan matanya langsung disambut dengan laporan pembawa pesan nya. Tapi ada yang lain yang membuat matanya tampak tidak beranjak dari sana.
Jakunnya naik turun melihat sosok yang begitu kentara diantara yang lainnya tersenyum kecil dengan posisi duduknya yang membuat jubahnya tidak tertutup dengan benar.
Bersambung......
makasih banyak Thor 🥰🥰🥰
sehat selalu💙💙💙