NovelToon NovelToon
Pilihan Hati

Pilihan Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Keluarga / Trauma masa lalu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: melukismimpi

cintanya yang terhalang restu dari wanita yang membesarkannya sedari kecil membuatnya harus melepaskan gadis yang teramat di cintai
Haikal Pramana seorang lelaki yang begitu penurut juga menyayangi ibunya harus bergelut dengan pilihan antara ibunya dan Maira
masa lalu Rima membuatnya lebih mementingkan egonya dari pada hatinya
Haikal dan Maira mencoba mempertahankan juga mendapatkan restu dari Rima
tapi Rima pun menghadirkan Diana di antara mereka
siapakah yang akan di pilih Haikal nantinya
cintanya ataukah menuruti kemauan ibunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon melukismimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

syal

Diana berjalan dengan tergopoh gopoh usai turun dari ojek online yang membawanya pulang ke rumah

Di teras rumahnya Haikal telah menunggu kedatangan istrinya tersebut dengan senyum yang sengaja ia tampilkan seapik mungkin

"assalamualaikum mas, mas kamu dari mana saja?" tanyanya dengan panik

"maaf sayang semalam ada temen ku yang sepeda motornya mogok dan lumayan jauh dari sini jadi aku samperin dia dan saat sampai rumah nya kita keasikan ngobrol sampai aku ketiduran dan gak tau kalau handphone ku mati, maaf ya kamu pasti cemas banget ya nungguin aku" jawabnya bohong, Haikal sudah merancang sebuah kebohongan untuk Diana agar istrinya itu tak curiga terhadap nya

"syukurlah mas kalau kamu baik baik saja, memang teman mu yang mana yang kamu bantuin mas kok rasanya aku jarang sekali melihat mu pergi dengan teman teman mu?"

"Handi ya namanya Handi rumahnya lumayan jauh dari sini, sudahlah sayang jangan bahas itu aku sekarang lapar sekali bisakah siapkan makanan untuk ku" ucap nya mencoba mengakhiri rasa penasaran istrinya yang sepertinya ingin lagi bertanya pada nya

"kamu lapar? Iya aku gak sempet masak karena tadi pikiran ku tak tenang menunggu kabar darimu mas, ya sudah aku buatkan makanan dulu ya"

hufft....

hembusan nafas lega pun akhirnya Haikal lakukan usai melihat Diana segera masuk untuk membuatkan makanan untuk nya

Beberapa saat menunggu sang istri memasak akhirnya Diana pun datang dengan sepiring nasi beserta ayam goreng dan sambal

"maaf ya mas, makan ini dulu ya kalau mau masak yang lainnya takut nya kamu kelamaan nunggu" ucap nya setelah menyerahkan masakan buatannya kepada Haikal

"ini saja sudah cukup kok" Haikal pun menerima nya tanpa berkata apapun lagi tapi tiba tiba Diana mencoba menarik syal yang menutupi leher suami nya itu

"panas panas begini kok pakai ginian sih mas" ucapnya lantas mencoba menarik syal tersebut

Haikal reflek menepis tangan Diana yang hampir saja menggapai syal yang dipakai nya itu

"jangan sayang, semalam aku alergi karena makan udang jadi banyak bekas merah merah di leher" Haikal kembali membenarkan syal yang dipakai olehnya untuk menutupi bekas merah yang sengaja di tinggalkan oleh Maira semalam padanya

"alergi udang? Memang sejak kapan kamu alergi udang mas bukankah aku juga sering masak udang dan mas juga makan aja dan gak pernah alergi" Diana merasa ada yang aneh dengan sikap Haikal seperti seorang yang sedang menyembunyikan sesuatu

"gak tahu sayang, ini makanan nya boleh di makan gak mas udah lapar nih!"

Pembicaraan mereka pun berhenti di sana karena Haikal selalu mencoba mengalihkan pertanyaan Diana tentang ke mana dirinya semalam Haikal terlihat lebih pendiam usai peristiwa tersebut

...****************...

Di sebuah desa yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh tani tampak sepasang suami istri yang kini hidup dengan sangat menyedihkan

Meja tempat makan pun kosong bahkan sesuap nasi pun tak ada untuk mereka makan

Ya mereka adalah Hesti dan Heri orang tua Maira. Sejak Maira mengetahui kisah masa lalu orang tuanya juga dirinya gadis itupun menolak untuk tetap bersama kedua orang tuanya.

Maira yang saat itu sedang kacau justru bertemu dengan seorang lelaki yang akhirnya menawari nya untuk menjual keperawanannya kepada lelaki yang bersedia membayar mahal untuk nya

Awalnya gadis itu menolak tapi setiap permainan kata yang diucapkan oleh lelaki tersebut akhirnya menggoyahkan komitmen nya dan saat itu pun terjadi, Maira menjual keperawanannya demi sebuah uang dan rasa kecewanya

Maira melempar segepok uang pada Hesti dan Heri yang menunggu kepulangan nya dan dengan uang itu pula Maira memutuskan hubungan antara dirinya dan orang tua nya

"pergi kalian dari sini, aku tidak sudi menjadi bagian dalam hidup kalian lagi"

"hei anak kurang ajar, kamu tau aku ini siapa, aku ini bapak mu Maira tak pantas kamu bersikap seperti ini" hardik Heri yang akhirnya ikut terpancing dengan apa yang dilakukan oleh anak yang selama ini selalu berbakti padanya

"terserah anda mau bicara apa tapi mulai detik ini saya memutus hubungan antara kita dan silahkan atur sendiri kehidupan kalian dan jangan pernah mencari ku lagi"

Maira dengan angkuhnya pergi meninggalkan tempat kontrakan yang sudah beberapa tahun ini dihuni bersama Hesti dan Heri dan memutuskan untuk menjalani kehidupan seperti apa yang diinginkan oleh nya

Dan disinilah saat ini Hesti dan Heri berada, di kampung halaman yang telah lama dia tinggalkan karena saat itu mereka terlilit hutang karena gaya hidup mereka yang begitu Hedon

Rumah semi permanen yang seyogianya adalah hak waris milik Rima kini di tempati nya, rumah yang merupakan peninggalan dari orang tua kandung Rima yang dulu berhasil di kuasai oleh ibu kandung dari Hesti

Pyaar

Suara benda jatuh mengagetkan Hesti yang sedang merenungi nasibnya itu, segera wanita yang terlihat lebih tua dari usianya itu mendekati sumber suara dan mendapati Heri yang melemparkan beberapa buah gelas ke lantai

"ada apa ini kang kenapa kau pecahkan gelas gelas ini" tanyanya

"kenapa kau bilang, lihat ini mana sarapan ku... bahkan ini tak bisa lagi bisa di sebut sarapan karena sebentar lagi itu sudah dhuhur"

Hesti menatap meja makan dengan nanar

"apa yang mau di masak kang kalau beras segenggam pun kita tak punya, uang ku kemarin juga sudah kau ambil kan atau masih ada sisa ya kang, sini kang biar aku beli makan aku juga sangat lapar"

"sisa sisa, sisa apa tak ada uang nya habis ku pakai judi semalam malah aku kalah" hardiknya

"ya ampun kang kok malah di pakai judi sih lha terus kita makan pakai apa?" Hesti makin terlihat frustasi mendengar ucapan Heri. Dirinya yang begitu mencintai Heri seolah tak berdaya dengan semua sikap egois dari suaminya itu

"kerja Hesti kerja, andai saja kau masih muda seperti Maira pasti sudah ku suruh kau nikah sama orang kaya seperti Samsul dulu , sayang kau sekarang sudah tua mana ada lelaki yang mau sama kau yang sudah bangkotan begini"

"astaga kang, aku sudah berkorban banyak buat kamu kang dan kamu sekarang malah bicara seperti itu. Ingat kang Maira itu anak kita"

"Aaah banyak omong kau sana cepat cari kerja perut ku sudah lapar ini" Heri menarik paksa Hesti yang terlihat tak bertenaga itu keluar rumah lalu melemparkan Hesti dengan kerasnya ke atas tanah pekarangan nya

Hesti mengaduh kesakitan tapi tiba tiba suara bariton seorang lelaki pun mengagetkan mereka

"wah ada apa ini kok ribut ribut, sepertinya saya kekurangan informasi ya" ucap lelaki bertubuh tambun tersebut dengan sebuah cerutu terselip di antara jari tangan nya

"tuan...."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!