Rayner Morrigan pria tampan dan kaya raya , berprofesi sebagai dosen disalah satu universitas terkenal dikota nya juga seorang pemimpin perusahaan yang sukses ,tapi sayang dirinya harus menelan pil pahit lantaran Dokter menyatakan jika dirinya 'Mandul' .
Mariska sang istri pun langsung meminta cerai darinya ,pasalnya ia terus didesak oleh orang tuanya untuk segera memiliki momongan , sedangkan Rayner jelas tak mungkin bisa memberikannya keturunan .
Sakit hati juga kecewa membuat Rayner kalut sampai melampiaskannya dengan pergi keclub dan minum hingga mabuk berat bahkan tanpa sadar dirinya meniduri wanita yang tak lain adalah mahasiswi nya sendiri .
"Bapak harus tanggungjawab , saya gak mau sampai hamil anak bapak ". - Agatha Prameswari
"Kau tak akan hamil , karena aku mandul "- Rayner Morrigan
Bagaimana kisah kedua nya berlanjut ? Simak cerita selanjutnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 4 . Tentang Agatha
Setelah malam itu Agatha mencoba melupakan apa yang terjadi terhadap dirinya , dan sekarang ia pun juga membatasi diri dari dunia luar . Dan kini Agatha sedang mencoba untuk melamar pekerjaan disalah satu perusahaan terbesar dikotanya bersama dengan salah satu teman kuliahnya dulu .
Semalam Agatha sudah mempersiapkan berkas-berkas yang akan ia bawa untuk melamar pekerjaan tersebut , kebetulan posisi yang perusahaan itu cari adalah bagian dari promosi dan beruntung Agatha pernah memiliki pengalaman public speaking yang bagus . Jadi bukan hal sulit untuk Agatha menjawab semua pertanyaan yang diajukan bagian personalia pada nya.
Kini Agatha dan Fara-teman kuliahnya, tengah duduk di kursi tunggu depan ruang manager . Kedua nya sedang menunggu kabar apakah mereka lolos atau tidak .
Setelah menunggu kurang lebih 30 menit akhirnya seorang manager pria keluar dari ruangannya dan mengumumkan siapa saja yang lolos dan berkesempatan bekerja diperusahaan besar itu .
Perusahaan itu bernama Sky Light Coorporation . Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri periklanan , real estate juga rumah sakit . Tak heran jika banyak orang memimpikan ingin bisa bekerja diperusahaan tersebut , terlebih pimpinannya seorang pria muda . Tak ada yang tau bagaimana wajah pemilik perusahaan itu , karena menurut beberapa karyawan yang pernah berhadapan langsung dengan CEO perusahaan itu mereka mengatakan jika dia orang yang tampan dan berawakan tinggi tegap , mungkin kira-kira berusia 32 tahun dan dikabarkan sudah memiliki seorang istri .
Agatha dan Fara saling berpegangan tangan , harap-harap cemas mendengar kabar yang akan disampaikan oleh manager itu .
"Ekhemm .." manager itu berdehem sebelum mulai membacakan hasil interview .
"Faradila .. Agatha Prameswari.. Selamat kalian berdua lolos ", ucap Manager seraya menatap wajah kedua nya .
Seketika Fara dan Agatha langsung berpelukan bahagia , tak lupa mereka mengucapkan terimakasih pada manager tersebut .
"Baiklah , selamat datang di Sky Light Coorporation ", ujar Manager sambil menjabat tangan kedua nya ."Dan lusa kalian sudah mulai bekerja , pergunakan kesempatan emas ini karena banyak orang yang menginginkan pekerjaan kalian saat ini ". Imbuh nya setelah itu manager tersebut kembali masuk kedalam ruangannya .
"Aah akhirnya kita diterima kerja disini Tha", seru Fara dengan wajah girang nya
"Iya Far , syukur lah karena kita tidak perlu lagi panas-panas cari kerjaan diluar ", sahut Agatha
"Ya sudah yuk kita mampir ke mall beli baju baru buat hari pertama kerja kita nanti ". Ajak Fara
Agatha tersenyum tipis seraya menggelengkan kepalanya pelan .
"Enggak dulu deh Far , aku lagi hemat nih ", tolak nya halus
"Udah gapapa , kali ini aku yang bayarin . Jadi kamu gak bisa nolak ". Kata Fara
"Yuk ", Fara segera merangkul lengan Agatha dan mengajak nya keluar dari perusahaan tersebut .
......................
Ruang CEO .
Tok..
Tok..
Tok..
"Masuk !"
Teriak Rayner tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop dihadapannya .
"Tuan ", sapa Asisten Jery
"Saya membawakan berkas berisi informasi tentang Agatha Prameswari ", ujar nya sambil menaruh berkas itu diatas kerja meja Rayner .
Rayner segera meraihnya dan membuka berkas itu , matanya memindai satu persatu huruf yang ada dikertas itu .
"Anak pertama keluarga Mahesa ?" beo Rayner seraya menaikkan sebelah alis nya
"Ya tuan , dia adalah nona muda keluarga Mahesa tuan . Tapi sayang wanita itu tak bisa memiliki hak nya sebagai nona muda tuan", sahut Asisten Jery
Rayner mengernyitkan kening nya bingung .
"Maksud mu bagaimana Jer?" ujar Rayner
"Setelah kedua orang tua nya meninggal karena kecelakaan , nona Agatha yang saat itu berusia 17 tahun diusir dari rumah nya sendiri oleh paman dan bibi nya . Tujuan mereka mengusir nona Agatha karena ingin menguasai kekayaan keluarga Mahesa tuan ", ucap Asisten Jery menjelaskan
Rayner menganggukkan kepala nya paham .
"Baiklah , kau kembalilah ke tempat mu", kata Rayner
"Baik tuan , saya pamit permisi ". Ujar Asisten Jery lalu menundukkan kepala nya dan segera berbalik badan keluar dari ruangan Rayner .
Setelah Asisten Jery keluar , Rayner kembali menatap foto Agatha yang ada didalam kertas tersebut . Seulas senyuman miring terbit diwajah tampannya .
"Agatha Prameswari " ucap nya menggumamkan nama Agatha .
Semenjak kejadian malam itu Rayner sudah tak lagi mengajar sebagai dosen di universitas XX . Dirinya ingin fokus mengembangkan bisnis nya , meskipun universitas itu berada dibawah naungan perusahaannya tapi Rayner tetap melakukan prosedur resign seperti yang dilakukan dosen pengajar lainnya .
....
Taksi yang ditumpangi Fara dan Agatha sudah sampai didepan mall , kedua nya bergegas turun . Tak lupa mereka membayar ongkos taksi nya terlebih dahulu .
"Ayo Tha ", Ajak Fara seraya menggandeng tangan Agatha
"Far , aku pulang aja deh . Lagian baju-baju ku yang baru masih banyak ". Tolak Agatha dengan halus
"Udah baju-baju mu yang dirumah bisa kamu simpan dulu . Karena kamu sering traktir aku jadi sekarang gantian aku yang bayarin belanjaan kamu nanti ". Ucap Fara lalu segera menarik tangan Agatha memasuki mall tersebut .
Dua wanita muda itu langsung mengitari mall mencari toko yang menjual baju-baju kantoran .
"Tha ayo kesana ", ujar Fara sambil menunjuk salah satu toko baju dengan brand terkenal itu .
Agatha menurut saja ketika Fara menarik kembali tangannya agar mengikuti langkah kaki nya .
"Aku kesana dulu Tha , kamu silahkan pilih baju yang kamu suka . Nanti kita ketemu dikasir " kata Fara kemudian melangkahkan kaki nya meninggalkan Agatha sendirian .
Agatha menghela nafas pelan , jujur saat ini keuangannya benar-benar menipis . Meskipun saat masih kuliah dulu dia juga bekerja sampingan sebagai waiters cafe tapi gaji nya hanya cukup untuk ia makan sehari-hari dan sisa nya ia tabung . Beruntung Agatha termasuk mahasiswi yang cerdas , jadi biaya kuliahnya dia dapatkan dari beasiswa .
Sebenarnya Agatha adalah putri pengusaha kaya raya , hanya saja kekayaan kedua orang tua nya diambil alih oleh paman dan bibi nya . Kala itu ia masih gadis remaja yang tak tau apa-apa , mau melawan pun tak bisa karena tak ada yang mendukung nya sama sekali . Alhasil dirinya diusir keluar dari rumah nya sendiri oleh paman dan bibi nya , setelah itu kedua nya mengambil alih segala aset yang keluarga nya miliki termasuk bisnis yang papa nya rintis sejak masih muda .
..
"Mari mbak ada yang bisa saya bantu ?" ucap pegawai toko tersebut mengagetkan Agatha .
Dia yang tengah melamun seketika tersentak kaget dan segera memutar tubuh nya .
"Saya mau lihat-lihat dulu ya mbak ", jawab Agatha
Pegawai itu tersenyum seraya mempersilahkan Agatha untuk berkeliling melihat-lihat , barangkali ada barang yang membuat nya tertarik . Pikir pegawai tersebut
Agatha bergegas meninggalkan melangkahkan kakinya untuk mencari keberadaan Fara , saat dirinya sedang mencari ponsel didalam tas . Ia tak sengaja menabrak seseorang yang tengah memilih-milih baju .
Brukk ..
"Aahh .." jerit Agatha terkejut
Sontak orang itu langsung menoleh menatap Agatha yang jatuh terduduk dilantai .
"Agatha .." panggilnya
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen.. Terimakasih 🌹♥️
Cepat bangun Agatha, putramu butuh ASI mu