Hidup penuh penderitaan sedari kecil, itu sudah makanan sehari-hari Leticia, gadis imut berumur duapuluh tiga tahun.
Karena hutang kedua orang tua angkatnya, Letisia terpaksa dinikahkan pada seorang Ceo arogan, yang kabarnya seorang playboy kelas kakap.
Damian Jhonson, Ceo yang terkenal arogan sangat membenci pernikahan yang tidak diinginkannya.
Dan, terpaksa menikahi Leticia karena desakan Ibunya untuk segera menikah.
Di karenakan usia Damian yang dikatakan tidak muda lagi, tiga puluh enam tahun.
Damian yang tidak mau terikat dengan pernikahan, berencana akan menjadikan Leticia sebagai pembantu dirumahnya.
Dan membuat perjanjian nikah kontrak pada Leticia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26.
Leticia membeku ditempatnya berdiri, posisinya masih di keranjang pakaian kotor.
Dengan santainya Damian mengering kan rambutnya dengan handuk kering lainnya, lalu melemparkannya sembarangan ke atas tempat tidur.
"Saya permisi dulu Tuan" sahut Leticia, dia merasa risih dengan keadaan Damian yang setengah bugil.
Seumur hidup Leticia, baru Damian lah lelaki yang dilihatnya hampir setengah bugil, dan ini membuat Leticia sangat tidak nyaman.
"Pakaian dalamku mana?" tanya Damian mencari pakaian dalamnya diantara pakaian yang diletakkan Leticia di atas tempat tidur.
Wajah Leticia langsung memerah mendengar pertanyaan Damian tersebut.
Sungguh tidak tahu malu.
"Maaf, aku tidak tahu dimana tempat pakaian dalam anda Tuan" sahut Leticia berbohong.
"Kau berbohong, cepat pergi ambil!" perintah Damian kesal.
Dia benar-benar begitu membenciku, pakaian dalamku saja dia tidak mau menyentuhnya! pikir Damian semakin kesal.
Damian mengetatkan gerahamnya, dia ingin meraih Leticia kedalam pelukannya, dan berteriak ditelinga Leticia mengatakan : Jangan menjaga jarak denganku, kau adalah istriku!
Leticia mematung ditempatnya, dia mulai merasa takut dan canggung.
"Cepat!!" teriak Damian sangat kesal.
Leticia terlonjak mendengar teriakan Damian tersebut, dan reflek dia bergegas masuk kedalam walk in closet.
Damian mengekor dari belakang Leticia.
Mengikuti Leticia mengambil pakaian dalamnya.
Leticia menuju lemari kaca khusus pakaian dalam Damian.
Ternyata dia memang berbohong, bisik hati Damian menyeringai kesal.
Leticia mengambil satu pakaian dalam Damian, lalu menutup kembali pintu lemari tersebut.
Dia pun berbalik.
Tiba-tiba.
Dukk!
Leticia menabrak Damian yang berdiri dibelakangnya, membuat wajahnya menempel pada dada lembut dan juga terasa liat milik Damian.
Tubuh Leticia pun oleng dan hampir jatuh terjengkang kebelakang.
Untung tubuhnya ditahan Damian, kalau tidak dia akan terjatuh.
Tubuh Leticia menempel rapat ke tubuh setengah polos Damian.
Hidung Leticia menghirup bau aroma yang sangat wangi dari tubuh Damian, wangi sabun mandi.
Leticia terkesiap.
Dia tersadar kalau wajahnya menempel di dada Damian yang bidang dan polos.
Damian memeluk pinggang ramping Leticia.
Ini posisi yang sangat disukai Damian, tubuh Leticia menempel padanya.
Aroma lembut dari tubuh Leticia tercium oleh hidungnya lagi, sangat menenangkan.
Sesaat Leticia membeku dalam dekapan Damian, dan pakaian dalam Damian masih dalam genggaman tangan Leticia.
"Ma..maaf Tuan, aku tidak sengaja!" kata Leticia setengah gugup dengan situasi mereka yang menempel.
Leticia mendorong dada Damian untuk lepas dari dekapan Damian.
Tapi Damian memeluk pinggang Leticia begitu erat, dada Leticia yang lembut terasa menempel dan tertekan di rusuk atas Damian.
Wajah Leticia memerah menyadari posisinya begitu rapat dan intim pada tubuh polos Damian.
Leticia dengan sekuat tenaga mendorong Damian, tapi dia tidak berhasil untuk lolos.
"Tuan!" panggil Leticia mulai kesal, "Lepaskan aku!"
"Sebentar!" gumam Damian masih mendekap Leticia.
"Tidak! lepaskan aku Tuan!" teriak Leticia mulai marah.
Damian sangat kesal dengan Leticia, dia semakin tidak senang dengan penolakan Leticia dipeluk olehnya.
Damian dengan nekat mengangkat dagu Leticia, lalu memandang wajah Leticia dengan lekat.
Mata Leticia sangat indah, Damian baru menyadarinya.
Wajah imut Leticia sebenarnya sangat cantik dan terlihat bening, serta memiliki bibir yang ranum. Sangat menggoda.
Tanpa sadar Damian menundukkan wajahnya, dia terhipnotis dengan bibir ranum Leticia yang berwarna pink.
Damian mengecup bibir itu.
Astaga! ini sangat lembut dan...manis!
Perasaan Damian seketika serasa melayang, ini sangat menyenangkan.
Mata Leticia terbelalak begitu terkejutnya merasakan Damian menciumnya.
Dengan sekuat tenaga Leticia mendorong tubuh Damian.
"Anda sungguh lancang Tuan! aku benci padamu!!" teriak Leticia histeris.
Leticia mengelap bibirnya yang dicium Damian dengan menggunakan lengannya.
Melihat Leticia mengelap bekas ciumannya, hati Damian terasa sakit sekali.
Seolah-olah ciumannya sangat menjijikkan bagi Leticia.
"Kenapa kau mengelap ciumanku!" katanya tajam, dia benar-benar tidak senang.
Damian kembali menarik Leticia mendekat padanya.
Dan, kembali mencium bibir Leticia.
Oh tidak! ini memang sangat lembut dan...manis!
Damian mau gila rasanya, dia sangat menyukai bibir Leticia.
Sekuat tenaga Leticia menarik lepas dirinya dari dekapan Damian, satu tamparan melayang ke pipi Damian.
Plakkk!!
"Aku benci padamu Tuan..bencii!!" teriak Leticia lagi dengan histerisnya.
Dia pun menangis, dan mengelap bekas ciuman Damian berkali-kali dengan lengannya.
Dilemparkannya pakaian dalam Damian ke wajah pria tersebut.
Lalu berlari meninggalkan kamar Damian dengan menangis begitu sedihnya.
Bersambung....