Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa yang terjadi? Transmigrasi
"Oh,Sit." Belva meringis saat merasakan denyutan di kepalanya. Menatap sekeliling dengan penuh tanda tanya dan bingung merasa asing dengan tempat yang ia tempati sekarang.
"Ini di mana?.."
Clek!
"Nyonya!!.."
Pekikan seseorang membuat belva langsung terperanjat menatap waspada pada wanita muda di depannya yang menangis tersedu-sedu.
"Nyo_,maaf maafkan ica!..maaf."
Tubuh wanita muda itu bergetar ketakutan saat melihat tatapan tajam dari nyonyanya yang selama ini memang kejam.
"Siapa kau?.."
Deg!
Jantung Ica berdetak lebih cepat.Dia dengan cepat menatap wanita cantik itu dengan tatapan tak percaya," Saya Ica nyonya apakah anda__tidak mungkin, anda jangan kemana-mana." Tanpa menunggu jawaban dia langsung berlari keluar dengan wajah panik.
"Siapa wanita itu?..,apa katanya?..nyonya?." Belva Sampai terperangah sangking kagetnya.
"Apakah di siksa membuat ku lupa dan jadi orang lain?." Karena merasa tidak percaya apa yang terjadi,dia beranjak dan berdiri menghadap kaca rias.
Deg!
Nafas belva tercekat, seketika dia ambruk ke bawah, nafasnya memburu seketika melihat tangan jelas dia tau tangannya dan tangan yang sekarang berbeda.
Apa yang terjadi?
....
"Saya berani menjamin nyonya belva tidak lah seburuk itu hingga mencelakakan dirinya sendiri dan membuat dia kehilangan ingatannya hanya untuk melakukan apa yang anda tuduhkan tuan!.."
"Tuan tidak bisakah anda membuka sedikit hati anda untuk nyonya,dia seperti itu juga karena anda satu-satunya keluarganya."
"Nyonya itu baik namun karena tidak mendapat kasih sayang dia lebih suka seperti lintah terhadap anda dan suka mencoba merayu anda agar apa?..agar anda lebih melihat ke arahnya,tu__"
Suara pria tersebut seketika berhenti melihat betapa tajamnya tatapan pria di depannya itu. "Urus dia!."lalu meninggalkan ruangan itu tanpa mengatakan sepatah apapun lagi.
Hah,pria tua itu menghela nafas panjang,dia tau tuan Kenzo sangat lah tak berperasaan akan tetapi dengan istrinya juga kah?.
Pria itu menatap sendu ke arah wanita yang berbaring tenang,setelah memeriksa kembali dia menatap lekat wajah cantik itu."saya yakin anda bisa meluluhkan tuan Kenzo setelah ini atau anda pergi dari sini,saya tau selama ini anda tersiksa."
Selesai mengatakan itu pria itu pergi dari sana dengan perasaan kesian terhadap anak sahabatnya itu, ingin sekali dia membawa belva jauh dari pria kejam itu tapi itu tidak bisa,tradisi keluarga Arsanio menikah hanya untuk seumur hidup,ingin pisah maka kematian lah caranya.
Belva membuka matanya saat pintu sudah tertutup rapat kini tinggallah dirinya sendiri,belva sudah sadar dari tadi dan mendengarkan semua yang apa mereka bicarakan. Sebenarnya belva kaget mengetahui dirinya pingsan apalagi ternyata dia hidup kembali walaupun berbeda tubuh,fisik tubuh ini sangatlah lemah membuatnya gampang sekali pingsan,kesel namun memudar saat melihat betapa cantiknya pemilik tubuh ini.
"Jadi pria tadi suami ku?ehem maksudnya suami belva ini." Belva sedikit memperbaiki ucapannya. Kesan pertama belva pada pria itu adalah sok cool,paling benci kalau pria sok dingin kayak pria itu, walaupun lumayan ehem, tampan.
Kepala belva kembali berdenyut "ugh!,sialan ini kepala kenapa sih,oh ya aku belum tau secara jelas cerita tentang wanita ini"tiba-tiba dia mendapat ide yang cemerlang dan salah satu pembalasan sedikit karena pria itu seolah jijik padanya tadi. Belva sempat mengintip tadi walaupun dengan cepat dia berpura-pura tidur kembali karena apa? Karena hawa dan aura Kenzo sangat ketara sekali menyeramkannya.
Brak!,..
Cetar!...
Dengan sekali sapuan hiasan di atas naskah tempat tidur pecah berserakan, Karena merasa belum puas belva sengaja berpura-pura sempoyongan seperti orang mabuk dan...
Cetar!
Guci yang harganya miliaran itu kini sudah tak berbentuk dengan sempurna,"rasain rugi kan Lo." Gaya bahasanya langsung beda karena kesenangan.
"Nyonya ada apa,astaga!.. nyonya awas nanti terluka!!." Wanita muda yang tadi kini masuk kembali dengan wajah paniknya yang tidak dapat di sembunyikan. " Berhenti di situ nyonya!.."
Belva memegang kepalanya seolah sakit. "kelapa ku sakit sekali."sambil menggerakkan tubuhnya pada hiasan kamar itu.
Cetar!..
Akhirnya kamar yang tadinya tersusun rapi dan bersih kini mengalami kerusakan akibat ulah nyonyanya yang baru sadar. Ica tidak mempermasalahkan itu,dia dengan hati hati memapah belva ke tempat tidur kembali.
"Nyonya tenang di sini,saya keluar sebentar"tangan Ica di tahan belva"ada apa nyonya?.." Terpaksa menghentikan gerakannya yang ingin keluar.
"Bisakah kamu cerita tentang saya?.,tidak perlu ragu katakan saja." Nada lembut tapi tidak sesuai dengan tatapan matanya Yang membuat Ica bergetar ketakutan.
"A_anda bernama Belva Arlittra miller merupakan putri tunggal keluarga Miller dan orang tua anda yang sudah meninggal." Ica memperkecil suaranya dengan menarik nafas dalam "suami anda kenzo Calvin Arsanio yang merupakan seorang pengusaha yang terkenal di negara ini dia juga putra tunggal keluarga Arsanio yang..."
"Cukup!"Ica langsung membungkam mulut nya rapat. " Bagaimana saya bisa menikah?"
"I itu..."Ica sangat ragu mengatakan yang sesungguhnya pada nyonya yang selama ini ia layani.
"Katakan saja."belva merasa geram sendiri melihat tingkah pelayan itu,sudah di bilang di bukan orang sabar dan tidak suka basa basi yang pasti bakal basi.
"Menjebak." Suara Ica bahkan hampir tidak kedengaran tapi pendengaran belva cukup baik dan sekarang dia tau sifat pemilik tubuh ini bagaimana.
"Jalang sialan!,kenapa juga harus masuk ke tubuh wanita murahan ini,cantik cantik murahan untuk apa coba." Maki belva dalam hati dongkol.
Satu hari penuh belva hanya di kamar berbaring bolak balik di kasur luasnya itu, setelah mengintrogasi pelayan itu dia tahu apa yang akan ia lakukan setelah ini,kamarnya juga sudah rapi dan bersih tanpa tersisa debu sedikit pun.
"Bosen." Keluh belva tak tahan lagi,memang Ica si pelayan itu memberi tahu pada dirinya bahwa dia tidak di izin kan keluar kamar oleh tuan Kenzo membuat belva geram pada pria itu,sok peduli tapi belva tau di punya maksud lain agar di tak keluar kamar.
"Nyonya tidak di izinkan keluar,mohon kerja samanya."
Belum sampai satu langkah keluar kamar belva sudah di cegat oleh bodyguard penjaga pintu.
"Minggir saya mau lewat!"tatapan belva memang tajam membuat mereka terintimidasi namun mencoba seolah tak takut.
"Anda di larang keluar,masuk sebelum kami melakukan kekerasan."ketus salah satu dari mereka.
"Kalian!."belva benar-benar di uji kesabarannya sekarang.
Bug!
Bug!
"Lemah,..sekali tendang jatuh!"ejek belva puas melihat mereka kesakitan,
"Bilang sama tuan kalian yang terhormat itu tidak akan ada yang bisa mengatur belva Arlittra miller." Dengan sengaja menyebutkan marga keluarga pemilik tubuh ini karena berharap Kenzo paham dia tidak ada niatan menjadi lintah di sekelilingnya lagi.
"Sebaiknya aku cerai dengannya lebih bagus."gumam belva berjalan ke depan entah kemana tujuannya yang penting keliling dulu untuk mengenal tempat asing ini.
....
"Tuan apakah tidak terlalu kejam dengan nyonya?...nyonya pasti kebosanan di kurung di kamar."
Gerakan tangan Kenzo berhenti saat mendengar penuturan asistennya,namun kembali melanjutkannya dengan sekali goresan cepat di kertas bermaterai itu tanpa menjawab sama sekali. Wajahnya yang tegas dan dingin sama sekali tak terusik membuat andre hanya bisa menghela nafas.
Tuannya ini sangat lah kaku membuat andre sangat segan sama dirinya tapi tak ayal dia suka berkomentar tentang tuanya ini yang kadang banyak membuat orang lain emosi karena sifatnya itu. Sekarang aja andre di cuekin membuat andre harus ekstra sabar untuk kedepannya.
Andre bukan ingin mencampuri urusan pribadi Kenzo tapi menurutnya orang yang baru bangun sakit itu membutuhkan refreshing agar menyegarkan otak di luar.
Satu yang andre tak percaya Kenzo bahkan rela menuduh kecelakaan itu hanya sebuah trik agar Kenzo perhatian dengan belva, sungguh gk habis fikir.
Apakah jatuh cinta segila itu?.