Kehidupan rumah tangga Kaisar mulai merenggang ketika Anya lebih memilih karirnya dari pada mengurus Kanaya, putri mereka.
Hingga suatu ketika, Kaisar bertemu dengan gadis belia yang masih berusia 16 tahun, Kayra. Pertemuannya dengan Kayra membuat Kaisar jauh cinta, dan menggeserkan posisi Anya di hatinya.
Lantas bagaimana dengan posisi Anya yang masih berstatus istri sah ? Setelah Anya mengetahui jika Kaisar sudah menikah lagi dengan Kayra, seorang pengasuh anaknya sendiri ?
Seperti apa kehidupan rumah tangga Kaisar dan Anya, serta Kayra yang telah menjadi istri keduanya ?
Simak ceritanya di "Pengasuh Anakku Istri Keduaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
“Apa pernikahannya tidak bisa ditunda ? Besok Aku ujian, Tuan !” kata Kayra saat ini ia sudah mengenakan kebaya putih dan di rias oleh para MUA.
“Lebih cepat lebih baik !” kata Kaisar ia tak melepaskan pandangan matanya pada Kayra yang tambah cantik setelah di make up.
Kayra hanya bisa pasrah, tak lama Kaisar keluar dari kamar Kayra kerena ada Nino dan Vano.
“Dasar orang gila ! Kau benar-benar mau menikah lagi ?” tanya Nino ia pikir Kaisar hanya bermain-main mengatakan pada mereka kalau Kaisar akan menikah lagi hari ini.
“Siapa wanita yang membuat mu tergila-gila itu ?” tanya Vano cepat, ia tahu betul bagaimana Kaisar, Kaisar begitu mencintai Anya, namun mengapa Kaisar kini malah berpaling hati dengan wanita lain.
“Pengasuh putrinya sendiri !” bisik Nino pada Vano yang membuat Vano langsung tergelak tawa.
“Serius ? dengan Kayra ?” ucap Vano menatap Kaisar.
“Memangnya kenapa ?” tanya Kaisar tak suka jika ada yang menjelek-jelekkan wanita yang ia cintai.
“Tidak apa-apa ! Dia memang cantik, baik dan penyayang ! Wajar saja Kau kepincut dengannya ! Apalagi dia masih muda, masih ranum-ranumnya.” Kata Vano apa adanya.
“Masih kinyis-kinyis sekali !” kata Nino menimpali
Kaisar hanya tersenyum mendengar ucapan sepupu kembarnya.
“Dia menelan ucapannya sendiri, mengatai Kita seorang pedofil padahal istri Kita sudah cukup umur !” kata Nino
“Jadi maksudmu Aku pedofil begitu ?” tanya Kaisar cepat.
“Ya, iyalah ! Kayra masih dibawah umur belum 18 tahun, ckckck, Kaisar Kau memang luar biasa !” Kata Nino lagi yang membuat Kaisar kesal mendengarnya.
“Ah…sudahlah ! Aku menyuruh Kalian kesini untuk menjadi saksi bukan malah mengejek Ku !” ucap Kaisar dengan suara beratnya.
“Maafkan hamba Tuan Kaisar Abraham !” jawab Nino dengan mengatupkan kedua tangannya seperti biasa mereka sering bercanda.
Tak lama acara ijab kabul akan segera di mulai, tidak ada orang asing dalam acara ijab kabul tersebut. Kaisar memanggil seorang wali hakim untuk menjadi wali Kayra karena Ayah Kayra sudah tiada.
Acara itu pun kemudian di mulai, Kaisar menjabat tangan dengan wali hakim dimana mereka akan mengucapkan ijab kabul.
Bersamaan dengan itu juga, Anya yang sedang berada di sebuah Kota setelah menggelar konsernya semalam. Tengah bermimpi melihat suaminya tengah tersenyum bahagia, bersama seorang wanita yang sedang hamil dan begitupun Kanaya yang begitu senang dalam genggaman tangan wanita hamil yang tengah bersama Kaisar.
Mereka tampak begitu bahagia bak sebuah keluarga kecil. Apalagi Kaisar mencium kening wanita itu dan Kanaya mencium perut buncit wanita tersebut.
Mimpi itu nampak begitu nyata hingga Anya terbangun dari tidurnya berteriak dengan kencang.
“TIDAAAKKK !!!!!”
Nafas Anya memburu bahkan dahinya berkeringat, jantungnya berdegup tak karuan, mimpi yang ia lihat barusan seolah begitu nyata di matanya.
“Tidak, tidak mungkin ! Itu hanyalah mimpi !” kata Anya kemudian turun dari tempat tidurnya dan membasuh wajahnya melihat dirinya sendiri di pantulan cermin.
Lain halnya dengan Kaisar, ia saat ini mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan nafas.
“Saya terima nikah dan kawinnya Kayra Anindia dengan mas kawin 1000 gram emas dan perhiasan berlian di bayar tunai !”
“Bagaimana para saksi ?” tanya penghulu pada keluarga Kaisar yang hadir dimana hanya ada Vano, Nino, dan kedua orang tua Kaisar.
“Sah ?”
“Sah !” jawab Vano dan Nino bersamaan dan kemudian di iringi oleh Dion dan Diana yang mengucapkan kata ‘sah’ itu hanya dalam hati mereka.
Dulu pun saat Kaisar dan Anya menikah, hanya sebuah ijab kabul karena Anya tidak mau pernikahannya terekspos. Bahkan saat Anya hamil pun tidak ada yang tahu, sebab Anya vakum selama satu tahun.
Dion menggenggam tangan Diana, ia tahu Diana masih belum bisa menerima apa yang sudah terjadi dirumah tangga putranya itu. Yang jelas saat ini Dion hanya bisa berpasrah pada yang maha kuasa, semoga Kaisar mendapatkan kebahagiaan bersama keluarga kecilnya.
Kayra kemudian mencium punggung tangan Kaisar dan Kaisar mencium kening Kanaya dengan lembut.
Setelah acara ijab kabul selesai, Vano mengabadikan momen pernikahan Kaisar dan Kayra lewat kamera ponsel Kaisar. Ia tahu pernikahan yang di lakukan oleh sepupunya itu sangatlah rahasia mengingat status Kayra yang masih sekolah dan harus menjaga namanya.
“Selamat, Kaisar !” ucap Vano memeluk Kaisar mengucapkan selamat pada Kaisar.
“Selamat menempuh hidup baru, untuk yang kedua kalinya !” kata Nino tersenyum kemudian memeluk Kaisar.
Diana kemudian menghampiri Kaisar dan Kayra. Kayra masih bersikap malu dan takut untuk berhadapan dengannya.
“Tegakkan wajahmu, ini hari pernikahan kalian.” Ucap Diana, ia teringat akan masa lalu dimana ia dulu menikah dengan Dion. Jika putranya dan Kayra menikah atas dasar cinta, berbeda dengannya dulu, ia menikah karena paksaan kedua orang tuanya hingga pada akhirnya Diana dan Dion saling mencintai.
Kayra mengangkat wajahnya melihat majikannya yang telah menjadi Ibu mertuanya.
Diana kemudian mengambil tangan Kayra dan menyematkan sebuah cincin untuk Kayra. Itu adalah cincin pemberian mendiang Kakek Frans, yang kini Diana wariskan untuk Kayra.
Kayra terkejut melihat Diana memberikannya sebuah cincin padanya begitupun dengan Kaisar. Ia tahu cincin itu adalah milik Kakek buyutnya, karena Ayahnya pernah bercerita mengenai cincin tersebut.
“Dulu Kakek memberikannya pada Ibu sebagai hadiah pernikahan, dan kini Ibu akan memberikannya pada istri mu !” kata Diana menatap Kaisar. Ibu dan Anak itu saling menatap dalam perasaan yang berbeda satu sama lain.
Kaisar hanya bisa diam, mengapa Ibunya memberikannya pada Kayra saat ini mengapa tidak dengan Anya saat mereka menikah. Kaisar pikir mungkin Ibunya lebih menyukai Kayra ketimbang Anya.
“Jaga putraku.” Kata Diana memeluk Kayra dan Kayra pun membalas pelukan Ibu mertuanya.
“Iya, Ibu.” Jawab Kayra pelan.
...****************...