NovelToon NovelToon
Sedingin Hati Suami Tentaraku

Sedingin Hati Suami Tentaraku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Tentara
Popularitas:29.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Halwa mencintai Cakar Buana, seorang duda sekaligus prajurit TNI_AD yang ditinggal mati oleh istrinya. Cakar sangat terpukul dan sedih saat kehilangan sang istri.

Halwa berusaha mengejar Cakar Buana, dengan menitip salam lewat ibu maupun adiknya. Cakar muak dengan sikap cari perhatian Halwa, yang dianggapnya mengejar-ngejar dirinya.

Cakar yang masih mencintai almarhumah sang istri yang sama-sama anggota TNI, tidak pernah menganggap Halwa, Halwa tetap dianggapnya perempuan caper dan terlalu percaya diri.

Dua tahun berlalu, rasanya Halwa menyerah. Dia lelah mengejar cinta dan hati sang suami yang dingin. Ketika Halwa tidak lagi memberi perhatian untuknya, Cakar merasa ada yang berbeda.

Apakah yang beda itu?
Yuk kepoin cerita ini hanya di Noveltoon/ Mangatoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Rasa Bersalah Rani dan Diva

   Pagi sekali, sudah ada dua pasien sekaligus di salon Male dan Female, khususnya bagian make up. Tidak lain dan tidak bukan Rani dan Diva yang sengaja janjian untuk menemui Halwa di salon tempatnya bekerja.

   "Eh, kalian. Pagi amat? Mau ngapain sih sebenarnya? Mau nyalon atau ngerumpi?" ledek Halwa sembari tersenyum bahagia, karena merasa dikunjungi sohib dekatnya.

   "Mau nyalon dong, tapi nyalon sambil ngerumpi," bisik Rani menuju muka Halwa, sembari tertawa.

   "Sudah ku duga. Ngomong-ngomong kalian mau make-upan, memang ada acara apa? Kok tumben barengan?" heran Halwa.

   "Kami mau menghadiri acara lamaran teman kuliah kami jam 10.00." Diva menjawab.

   "Ohhh, kirain mau ngemall."

   "Jangan lupa lho, bulan depan aku nikah. Kalian jangan sampai tidak datang. Bawa pasangan kalian masing-masing," ujar Rani seraya duduk duluan di depan meja rias.

   "Tenang saja. Kita pasti datang kan, Hal? Aku dengan Mas ku, kamu dengan suamimu." Diva menimpali seraya duduk di depan meja rias di samping Rani.

   "Sebentar, ya. Aku persiapkan dulu alat-alatnya. Teman aku juga belum datang yang satunya lagi. Soalnya kalian datang justru saat salon baru saja dibuka."

   "Kami itu sengaja datang pagi-pagi biar ngobrol lebih lama sama kamu," seloroh Rani.

   "Jangan lupa ya Hal, kamu harus datang dengan suami kamu," peringat Diva lagi.

   "Insya Allah. Aku tidak bisa janji, soalnya ...."

   "Tidak mungkin Halwa tidak datang, dia pasti datang bareng suaminya. Bukankah calon suami aku temanan sama suami Halwa, dekat malah," timpal Rani memotong ucapan Halwa dengan penuh keyakinan.

   "Tapi aku tidak bisa janji," kata Halwa lagi.

   "Kenapa sih? Coba cerita. Aku penasaran nih?" Diva mulai mengorek keingintahuannya terhadap Halwa.

   "Aku nggak mau cerita sama kalian, takut kalian tidak bisa jaga rahasia."

   "Ih Halwa, kamu kok begitu sama kita? Kita ini sohib, kita sudah lama saling dukung dan cerita," protes Rani tidak suka.

   "Kalian jujur deh, kalian pernah titip salam pada Mas Cakar lewat pacar kalian, katanya salam itu dari aku, padahal aku tidak pernah titip salam lewat kalian. Jujur kalian ngaku, deh," todong Halwa sembari tangannya gesit menyiapkan alat make up di atas meja rias dan membuka semua laci meja rias itu.

   Rani dan Diva saling lempar tatap sembari keduanya cekikikan. Halwa sudah menduga, dari gelagatnya mereka berdua mengakui bahwa mereka pelakunya.

   "Kalian memang pelakunya. Aku tidak akan menunjuk siapa lagi selain kalian berdua," seloroh Halwa.

   "Memangnya kenapa sih, Hal? Harusnya kamu senang. Karena ulah kami, akhirnya kamu menikah dengan lelaki yang kamu sukai. Bukankah beberapa bulan yang lalu sebelum terjadi pernikahan itu, kamu pernah mengungkapkan rasa suka kamu sama Mas Cakar di depan kami, bukan?" heran Diva diangguki Rani.

   "Iya sih, aku bisa menikah dengan orang yang aku suka." Halwa mengakui dengan wajah menunduk sedih, teringat kembali kata-kata pedas Cakar tadi pagi.

   "Pasti kamu bahagia banget bisa menikah dengan Mas Cakar. Meskipun dia duda, tapi pesonanya luber ke mana-mana. Buktinya dia banyak dikagumi cewek-cewek, terutama KOWAD-KOWAD sekesatuannya."

   Ucapan Rani seketika meruntuhkan rasa percaya diri Halwa, terbukti saingannya saja cewek-cewek berseragam. Dan pada kenyataannya Cakar sama sekali tidak mencintainya. Jangankan mencintai, menganggapnya saja tidak. Cakar hanya membutuhkannya saat hasratnya sedang menyala. Terlebih Cakar memang sudah mengakuinya sendiri, saat pertengkaran tadi pagi di meja makan.

   "Kamu bahagia kan, Halwa? Mas Cakar pasti memperlakukan kamu dengan sangat baik bukan? Ah, tentu saja, meskipun suamimu banyak digandrungi cewek-cewek berseragam juga, tapi aku rasa dia tidak akan berpaling dari kamu. Kamu pasti pandai melayaninya," sambung Diva mencoba meyakini dugaannya.

   Namun Halwa menggeleng seketika, perubahan wajahnya yang sedih kentara oleh kedua sohibnya. Sehingga memancing rasa penasaran keduanya.

   "Yang benar Halwa? Coba kamu cerita, ayo cerita. Kami harus tahu seperti apa kehidupan rumah tangga kamu bersama suamimu itu?" Rani mencoba mengorek cerita rumah tangga Halwa. Mereka bukan hanya penasaran, tapi kini raut wajah mereka diliputi rasa penyesalan.

   Setelah didesak, akhirnya Halwa menceritakan kisah rumah tangganya diiringi isak tangis. Padahal ia tadinya tidak ingin menceritakan kehidupan rumah tangganya pada kedua sohibnya. Kini sudah terlanjur, Rani dan Diva akhirnya tahu juga.

   Diva dan Rani terhenyak dan sungguh sangat menyesal karena telah terlibat dalam perjodohan Halwa dan Cakar. Tahu begini, mereka berdua tidak akan mau menitipkan salam palsu Halwa lewat pacar-pacarnya untuk disampaikan pada Cakar.

   "Aku sungguh menyesal Hal, jika kenyataannya begini. Aku minta maaf, ya. Aku salah," ujar Rani meminta maaf sembari merangkul Halwa yang masih terisak.

   "Aku juga, Hal. Aku menyesal dan minta maaf karena sudah menyampaikan salam palsu kamu ke suamimu lewat pacarku. Aku menyesal." Begitupun Diva, ia menyesal dan minta maaf sama Halwa lalu memeluk Halwa.

   "Kalian tahu, bahkan yang lebih parah dan sakitnya hati aku. Selain menyebut aku cewek caper, dia mengatai aku sebagai perempuan tidak punya harga diri yang tidak tahu malu. Karena selalu ngejar-ngejarnya dengan menitip salam lewat teman-temannya. Padahal aku sama sekali tidak pernah lakukan itu. Aku sangat sedih dan ingin menyerah saja dengan rumah tangga ini," tutur Halwa masih terisak.

   Rani dan Diva semakin dilanda menyesal, mereka kian erat merangkul Halwa. Mereka sungguh merasa berdosa terhadap Halwa, karena telah mencomblangi Halwa pada lelaki yang salah.

   "Kamu jangan menyerah begitu saja Halwa, anggap saja ini ujian pertama kamu sebagai seorang istri tentara. Apalagi keluarga suami kamu sangat mendukung kamu. Maka kami harap, kamu bertahan dulu. Kita yakin, suatu saat suami kamu akan mencintai kamu kalau kamu terus menunjukkan bukti cinta dan baktimu. Lihat saja nanti." Rani membesarkan hati Halwa yang kini begitu sedih.

"Iya Halwa, kamu harus bertahan dulu. Belum setahun, masa kamu harus mengalah dengan waktu yang singkat. Dan untuk berpisah, tidak akan gampang, terlebih pernikahan kalian sudah tercatat di catatan sipil. Bercerai dengan seorang abdi negara itu akan sulit jika alasan intinya tidak jelas. Kalau bukan KDRT atau bukti perselingkuhan yang konkrit, maka perceraian itu akan sulit dikabulkan," tutur Diva mengemukakan hal yang ia tahu.

Halwa mendesah kecewa. Ia tahu, untuk mengajukan cerai, tentu akan sangat sulit. Kecuali ada dua bukti kuat yang dikemukakan tadi oleh Diva, yakni KDRT dan salah satu pasangan terbukti berselingkuh. Itupun harus memberikan bukti yang konkrit.

"Kamu yang sabar, ya, Hal. Aku dan Diva turut prihatin. Dan mulai sekarang kami hanya bisa mendoakan dan memberi motivasi supaya kamu tidak menyerah secepat itu." Rani kembali memberi dukungannya untuk Halwa yang kini dilanda sedih yang mendalam.

1
Dia Amalia
beneran suami rasa iblis ne 😡😡😡
skt kuping ku drngernya bawa lh program istrimu jgn sakitin jiwa raganya woyyyy😏😏😏
ariyan
gemes sm mulut Cakra,pengen di tampol mulut'y
Sukemi Nak Murtukiyo
ayoo lanjut kak,,,,,
Nasir: Siap. Terimakasih dukungannya.
total 1 replies
Dia Amalia
remuk dah hati halwa tp ya ndak dijelaskan ya tambah sakit tau😒😒
Dia Amalia
huhhhh masih gk tau diri jg kau tau kelakuan seli...😏😏😏
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
gimna gimna....angkuhmu itu apakh masih brlaku cakar, kau tega menyakiti wanita lain hy demi mmpertahankn rasa cintamu pda mendiang istrimu yg trnyta malah mengkhianatimu, org yg sekrg brsamamu menguruamu dg ikhlas tpi kau sia²kn bahkn dianggap sbelah mata sma kmu, nikmati aja penyesalnmu nnti apalgi klo smpai di tinggal sm halwa nyahoo luuu😏
Nasir: Terimakasih kehadiran dan supportnya Kak. Tungguin episode selanjutnya.
total 1 replies
rahma hartati
Mampos kau Cakar2an..
Buat Si Halwa Pergi Thor biar Mampos dulu s Cakar2an ini..
UP Banyak2 ya Thor..
Nasir: Nanti akan dipikirkan.... Trmksh sudah mendukung.
total 1 replies
Sukemi Nak Murtukiyo
hayoo halwa tinggal saja cakar,,,,
Nartik Najs
kenapa up datenya sedikit.tanggung tor baca nya.
Nasir: Besok lagi ya Kak... hari ini cukup dua bab.
total 1 replies
Yasmin Natasya
buat istrinya cakar pergi tor...
biar cakar tau rasanya gk dihargai itu gimana...
rasanya aku mou nonjok kepala si cakar tor😅😂
Nasir: Wkwkkwk... boleh Kak. Cakar memang perlu dikasih pelajaran.
total 1 replies
Nasir
Tungguin bab 35 dan 36, udah up tapi blm dipost oleh NT. Ada apa ya? Apakah sistem NT sedang gangguan. Kalian tungguin ya, jgn lupa like dan votenya.
rahma hartati
SUAMI BODAT..
Lanjut Thor..
Nasir: Tungguin besok ya lanjutannya.
total 1 replies
Dia Amalia
siap² lh ditinggal halwa wah suami egois yg gk peka istrimu yg didepan mata😏
😏😏
uda pernah ditinggal mati istri,,,yg ada disia siain🤔🤔🤔
Dia Amalia
yoiii cpt lari sejauh kau bisa menemukan istrimu yg mencintai seorang diri karena gk dpt balasan dr pak suami 😂🤣😂
istrimu uda dibawa Aldian gimana perasaan pak su klu halwa jln sm laki² lain☺️☺️☺️
Sukemi Nak Murtukiyo
ayooo cakar jemput halwa keburu diambil helmi,,,,,
Nasir: Letda Aldian mungkin Kak...
total 1 replies
rahma hartati
Tinggalin aja Suami Kurang Ajar kayak gitu..ngapain di Pertahankan..
lanjut Thorr..
Nasir: Siap....
total 1 replies
Dia Amalia
tinggal aja lh suami rasa iblis mu itu Mbak halwa 😤😤😤
kalau gagal move on ngapain nikah buat anak perawan orang tersiksa 😏😏😏
klu tau orang tuanya gk bakal diridhoi nikah cm disakiti 😔😔😔
Nasir: Betul sekali. Kawal sampai tamat ya Kak...
total 1 replies
Dia Amalia
suamimu durjana halwa😏😏😏
semoga halwa dpt ganti yg baik🤲🤲🤲
Nasir: 😄😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
Dia Amalia
sampai kapan bertahan dgn sakit tak berdarah halwa😔😔😔
jgn bodoh krna cinta halwa☺️☺️
Nasir: Sampai dia lelah sepertinya.
total 1 replies
Dia Amalia
jd suami jgn jaim mas 😏😏
ntar ditinggal baru nyahokkk sabar manusia ada batasnya 🤔🤔🤔
Nasir: Benar sekali.... trmksh kehadirannya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!