NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Tak DiAnggap

Pernikahan Yang Tak DiAnggap

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Perjodohan / Cinta setelah menikah / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Konflik etika / Cinta Paksa
Popularitas:51.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Dj'Milano

"Aku bersedia menikahinya, tapi dengan satu syarat. Kakek harus merestui hubungan aku dan Jessica"


Bagaimana jadinya jika seorang pria bersedia menikah, tapi meminta restu dengan pasangan lain?

Akankah pernikahan itu bertahan lama? Atau justru berakhir dengan saling menyakiti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dj'Milano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps30. Marah Pada Diri sendiri.

Diatas kasurnya yang empuk, Alex berbaring sambil memikirkan bagaimana caranya agar Viona mau memaafkannya. Entah seperti apa kedepannya nanti, yang pasti Alex hanya ingin Viona bersikap baik padanya.

Alex tersenyum singkat ketika mengingat

sikap Viona saat masih tinggal di rumahnya. Alex merindukan momen-momen itu, dimana Viona tidak berani menatapnya dan akan berbicara ketika ada yang bertanya.

Saat sedang asik melamun, pikiran Alex tertuju pada seseorang, Jessica, wanita yang telah menghancurkan hidupnya. Sudah cukup Alex membiarkan wanita itu berkeliaran diluar sana dan menikmati hartanya.

Alex mengambil ponselnya yang tersimpan diatas nakas samping tempat tidur, lalu mengirimkan sebuah pesan singkat pada seseorang.

Lakukan semuanya sekarang, sudah cukup jala*ng itu berkeliaran diluar sana.

Setelah mengirim pesan, Alex meletakan kembali ponselnya. Pria itu menarik selimut dan mulai memejamkan matanya, Alex ingin malam ini cepat berlalu agar ia bisa melihat Viona besok.

      

****************

Nyonya Veronika tampak sibuk di dapur pagi ini, wanita paruh baya itu telah bangun dari jam lima subuh untuk menyiapkan bekal makan siang untuk Viona.

Nyonya Veronika sengaja memasak makanan sehat yang mengandung banyak vitamin, seperti olahan daging merah dan beberapa macam sayuran, agar Viona lebih vit dan tidak mudah kelelahan.

Mengingat Viona memiliki darah yang langka, kesehatannya harus benar-benar dijaga. Dalam fase ini, Nyonya kaya itu melakukan semuanya dengan tulus hati.

Nyonya Veronika akan terus berusaha, ia yakin Viona gadis yang baik, cepat atau lambat hatinya akan mencair dan mua memaafkan keluarganya.

"Alex mama titip ini ya buat Viona dan yang ini buat kamu." ucap Nyonya Veronika penuh semangat sambil meletakan dua rantang susun diatas meja makan. 

Alex memperhatikan wajah sang mama dengan seksama "Are you ok, Mam?" tanya Alex.

"Yes, i'm fine. Kenapa kamu tanya begitu, sayang?" sahut Nyonya Veronika dan balik bertanya.

"Kemarin Mama bertemu Viona?" tanya Alex lagi.  Alex tahu, mamanya adalah tipe orang pemikir, melihat sikap Viona yang begitu dingin pada keluarganya, Alex takut mamanya tidak akan baik-baik saja setelah bertemu dengan Viona kemarin.

"Semua sudah terjadi, Lex. Duduk dan meratapi semuanya tidak akan menyelesaikan masalah bukan? Mama sudah melakukan bagian mama, sekarang tugasmu adalah memastikan Viona menghabiskan isi dalam rantang ini." jelas Veronika.

Alex tersenyum senang mendengar ucapan sang mama, setidaknya Alex akan berjuang  tanpa bayangan wajah sedih sang mama.

.

.

Pagi ini, Alex memilih menyetir sendiri. Ada misi penting yang harus ia lakukan sebelum ke kantor. Apalagi kalo bukan misi membuntuti Viona.

Sebenarnya Alex bisa saja menggunakan kekuasaannya untuk memaksa Viona kembali padanya, tetapi Alex tidak ingin Viona semakin membencinya. Terlebih lagi Alex sendiri belum tahu seperti apa perasaannya pada Viona.

Melihat Viona dari kejauhan dan memastikan gadis itu dalam keadaan baik-baik saja sudah sangat cukup bagi Alex  

Alex mengikuti Viona dari belakang hingga sampai ke kantor, pria itu merasa marah dan kecewa karena dirinya tidak bisa berbuat apa-apa sangat melihat Viona berangkat kerja menggunakan ojek. 

Alex membuang napas pelan untuk meredam rasa sesak di dadanya.

     

****************

"Mawar, keruangan saya sekarang," Alex menghubungi sekretarisnya melalui telepon kantor.

Beberapa menit kemudian, wanita yang bernama Mawar itu pun masuk ke ruangan Alex.

"Panggilkan karyawan yang bernama Viona, suruh ke ruangan saya sekarang juga. Lakukan apa saja agar dia mau kesini." ucap Alex tegas.

"Baik, Tuan" sahut Mawar dan langsung berpamitan keluar.

Sekretaris itu tidak perlu bertanya lagi Viona siapa yang dimaksud oleh Tuannya dan dibagian mana Viona bekerja, karena nama Viona telah terkenal pada saat kejadian di acara rapat tahunan. 

.

.

.

"Permisi, siapa disini yang bernama Viona?" tanya Mawar saat tiba di divisi keuangan.

Semua karyawan dalam ruang itu terlihat bertanya-tanya, ada apa gerangan sekretaris Tuan Winston sendiri yang datang mencari seorang Viona.

"Saya, Kak" sahut Viona.

"Ikut saya sebentar," ajak Mawar. Ia sengaja membawa Viona sedikit menjauh dari kuping-kuping julit itu.

"Kamu diminta keruangan Tuan Winston sekarang," ucap Mawar setelah dirasanya tempat itu aman.

"Tapi saya masih banyak kerjaan, Kak. Pak Suryo bisa marah kalo tau saya pergi sebelum jam makan siang," sehut Viona. Selain jam makan siang yang masih tiga puluh menit lagi, ia juga sangat malas harus bertemu Alex.

"Tolong jangan menolak, Viona. Nasib pekerjaan saya berada ditangan kamu," ucap Mawar sedikit memohon.

"Maksud, Kakak?" tanya Viona tak mengerti.

"Tidak ada maksud apa-apa,Viona. Saya mohon pergilah, jangan bertanya lagi. Saya masih butuh pekerjaan ini, saya punya dua orang anak yang harus saya biayai. Soal Pak Suryo, biar nanti saya yang bicara padanya," ucap Mawar mendramatisir.

"Oke, Kakak. Baik-baik saya akan kesana  sekarang," Viona, gadis baik dan lugu itu merasa tidak tega sehingga menurut begitu saja.

"Makasih banyak Viona, kamu baik sekali. Janji ya kamu akan turuti semua permintaan Tuan Winston." Mawar menunjukan wajah sedihnya.

"Iya kak, aku janji. Udah jangan sedih lagi ya, aku ke ruangan Tuan Winston sekarang juga." sahut Viona. Gadis itu langsung bergegas ke lantai teratas gedung itu.

"Yesss" Mawar tersenyum senang, tapi hati kecilnya merasa bersalah karena telah membohongi Viona. "Polos sekali dia," ucap Mawar pelan.

Alex tidak meminta Mawar mengancam, Viona. Semua itu mutlak inisiatif sang sekretaris sendiri. Demi melancarkan perintah Tuannya, Mawar rela melakukan semua drama itu.

.

.

.

Happy reading Guys, Author setor 1 dulu ya, tapi isi  banyak ko😁😁  Yusul 1 lagi, tapi nanti pas jam kunti, Othor ngetik dulu. 😅😅

Lovu All❤🖤

1
Rosmah Asrul
lanjut ceritanya gaiiis
Rosmah Asrul
semoga kirana verjodo sama david
Rosmah Asrul
heran bin ajaip
Rosmah Asrul
itu yang bahaya perampok berdasi
Rosmah Asrul
apa sfbenarnya yang terjadi ma,,,,,?
Rosmah Asrul
rupanya dia juga yang rencanakan kejahatan si lucas
Rosmah Asrul
sala orang kau david itu bukan mantan mu
Rosmah Asrul
lanjut ceritanya thuor
Rosmah Asrul
itulah masaalahnya mau ngasih kejutandan kejutan
Rosmah Asrul
bodoh amat si mau kejutan segala
Rosmah Asrul
di kerjain ini si viona
Rosmah Asrul
berani beraninya kamu cari masaalah sama istri bos mau kena buang kerja kali
Rosmah Asrul
rupanya tidak boleh terpancing si junior terus keras
Rosmah Asrul
mungkin bayi dalam perut mengerti kondisi ibunya
Rosmah Asrul
begitulah klau hamil macam² maunya
banyak kerananya
Rosmah Asrul
panggil sayang kah atau mas
Rosmah Asrul
mabuk hamil ngidam gitu
Rosmah Asrul
kelaparan selesai olaragah
Rosmah Asrul
beruntung mertuah mau beruba hati
Rosmah Asrul
alhamdulillah kalau hamil viona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!