"pangeran nicolas dijatuhi hukuman pengasingan dari kerajaan vampir selama 100 tahun" ucap sang raja.
"tunggu kita masih belum mempunyai bukti kuat bahwa dia pelakunya" leon sang ahli waris ikut berbicara.
"semua bukti mengarah padanya, kita harus mengambil keputusan" jawab sang raja.
"tidak apa saya akan pergi, saya permisi" ucap nicolas yang berlutut di hadapan raja, kemudian berdiri dan pergi dari kerjaan vampir.
ia masuk ke dunia manusia, perjalanan apakah yang menunggunya disana?
sungguh cinta beda makhluk sangat menyesakkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon intan maggie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"hai cantik" panggil ku saat baru saja sampai di jendela kamarnya.
Putri lenora sedang membaca buku. Di sofa dekat dengan lemari buku dan meja berisi buah, aku duduk disamping nya.
"ini perasaan ku saja atau memang buah nya bertambah banyak" ucap ku yang melihat buah di keranjang bertambah banyak.
"mereka mengira aku yang memakan buah-buah ini, lalu menambahnya lebih banyak" jawabnya.
"lalu malam itu kamu kesini kan? Dan memakan banyak buah, Lili memberitahu ku" jawabnya lagi dengan pandangan ke buku.
"berarti buah ini untuk ku" balas ku.
"makan saja, ku pikir kamu lebih menyukai daging" sahutnya.
"benar, aku menyukai buah dan daging" jawabku kemudian mengambil sebuah pir.
"bagaimana jika susu?" tanyanya dan melihatku.
"tidak" jawabku singkat.
"Ku dengar pangeran Danish menghilang?" tanyaku.
"ya, dia menghilang di hutan, terakhir dia pergi katanya ingin berburu bersama dua pengawalnya" jawab putri.
"kau sedih?" tanya ku.
"tidak, aku lebih senang di dekatmu" jawabnya, aku tersenyum.
"jika aku pergi ke dunia penyihir, apa kau mau ikut bersamaku?" tanya ku.
"ya, kemanapun asal bersamamu" jawabnya.
"bagaimana jika ke negeri vampir?" tanya ku lagi.
"kamu ingin mengantarkan nyawa?" tanyanya.
"tentu tidak" jawabku singkat.
"jika dunia tidak menerima kita lagi, aku siap pergi kesana, asalkan itu bersamamu" jawabnya.
"mau jalan-jalan bersama ku?" tanya ku dan memberikan telapak tangan ku padanya.
dia menerimanya.
"boleh kamu menutup matamu, sampai aku memperbolehkan mu membukanya" mintaku.
"untuk apa?" tanyanya.
"aku ingin menunjukkan sesuatu" jawabku.
"baiklah" jawabnya dan menutup kedua matanya.
"mari berdiri" ajakku, dia mengikuti.
Aku menggunakan sihir teleportasi ke sebuah pinggir danau yang indah dan dipenuhi Aurora pada malam hari, lalu di pinggir danau terdapat taman yang indah dan dipenuhi bunga-bunga. Walaupun sebenarnya ini ada di kedalaman hutan.
"buka matamu" ucap ku.
Dia melihat sekeliling dan melepaskan tangannya dari ku.
"ini indah" sahutnya.
"sama seperti diri mu" jawab ku.
"kita dimana?" tanya putri.
"di perbatasan dua negeri, kerajaan lolia dengan negeri penyihir" jawab ku.
"apa kita bisa sejauh itu?" putri terlihat kaget.
"bagaimana kamu melakukan nya?" tanya nya.
"aku bisa menggunakan beberapa sihir" jawab ku.
"berarti kamu seorang penyihir?" tanya putri lenora.
"bukan, tidak bisa seorang manusia seperti ku disebut sebagai penyihir dengan sedikit sihir" balas ku.
"begitu" jawabnya.
"bawa aku keliling dunia, bawa aku ke tempat-tempat indah, aku sangat merasa bebas, di kerajaan aku sering merasa kesepian, lalu jalan hidup ku terasa sudah diatur" ucap sang putri lagi.
"kita pergi" aku menarik sang putri dan bersembunyi di balik semak-semak.
"shtttt" aku meletakkan jari ku di depan bibir ku, untuk tidak berisik.
Beberapa penyihir datang, mereka adalah penyihir tingkat tinggi.
Dan mereka masuk ke antara dua pohon beringin besar, itu adalah jalan masuk menuju negeri vampir, apa yang akan mereka lakukan disana.
"kemana mereka? Kenapa mereka hilang?" tanya tuan putri, kemudian mengarah ke dua pohon itu. Ia masuk ke antara dua pohon beringin dan mengitari nya beberapa kali.
"tidak ada apa-apa disini" jawabnya, tentu saja yang bisa merasakan dan membukanya hanya bangsa vampir dan sihir yang tinggi.
"kamu tidak mencobanya? Kamu tidak penasaran?" tanya putri kepadaku dengan antusias, sekali saja aku melewati jalan antara dua pohon ini, dia juga akan melihat ku menghilang.
"sepertinya kita tidak bisa melewatinya" jawab ku.
"sudah lah, aku hanya ingin menikmati malam ini, disini, bersama mu, ini akan jadi kenangan terindah di hidupku" ucapnya sambil melangkah ke pinggir danau dan merentangkan tubuhnya diatas rumput, aku juga merentangkan tubuh ku disampingnya.
Kami menikmati malam ini berdua, bercanda, bercerita, sungguh malam yang menyenangkan.
Aku mohon pada waktu, jangan cepat berlalu, jangan ambil waktu ku saat ini, aku hanya ingin bersamanya seperti lebih lama lagi, aku mengharapkan keabadian bersamanya. Tapi itu sesuatu yang mustahil, dia adalah manusia.
"sebentar lagi malam kontes, aku tidak sabar melihat penampilan mu, nicolas" ucap nya setelah kita tertawa dan bercanda bersama.
"tenang saja, aku akan memberikan yang terbaik" jawabku.
kenapa para penyihir itu belum kembali, aku sudah cukup lama disini, sebenarnya apa yang mereka lakukan, aku tidak mungkin masuk ke negeri vampir, atau aku kesana diam-diam untuk melihat apa yang sedang terjadi, pikirku.
"nicolas" putri memanggil ku, aku mendengar nya tapi otaku tidak merespon, aku tenggelam dalam pikiran ku.
tapi jika aku masuk kesana, dan vampir lainnya melihat ku, aku bisa dihukum mati, itulah hukum di negeri vampir. Saat seseorang dalam masa pengasingan lalu kembali, ia akan dihukum mati.
100 tahun, ternyata waktu yang lama, baru 3 tahun ku jalani di dunia manusia.
"nicolas" teriak putri lenora dan menengok ke arah ku, panggilannya memecah isi kepalaku.
"kenapa?" tanya ku.
"kamu sedang memikirkan apa?" tanya putri lenora.
"ceritakan saja pada ku, mungkin itu bisa membuat mu lebih baik" ucapnya lagi.
"hey, disekitar sini ada pasar, kamu ingin mencoba makanan khas kerajaan lolia?" tanya ku teringat bahwa diluar hutan ini, langsung memasuki pasar sebelum memasuki wilayah lolia, ini adalah jalan perlintasan wilayah lolia yang bisa dikunjungi siapa saja.
"benarkah? Ayo kita kesana" antusias putri lenora.
"kita berdiri, lalu pejamkan matamu" pintaku.
"kita tidak jalan kaki saja? Tanya putri.
"aku tidak mau kamu kelelahan" jawab ku, padahal untuk kesana kita harus melewati hutan ini yang jaraknya sekitar 1 mil.
"baiklah" sang putri menurut.
Aku dan putri lenora berpindah ke hutan sebelum tiba di pasar, agar orang-orang tidak aneh dengan kedatangan kami yang tiba-tiba saja muncul.
"ke arah sini" aku menarik tangan putri lenora menuju pasar.
"wanginyaaa, banyak berbagai macam makanan disini" dia terlihat senang, aku sangat senang melihat, aku tersenyum lagi.
"ini makanan favorit ku disini" ucapku didepan sebuah toko sate daging.
"kau benar-benar pecinta daging" ucapnya.
"ingin mencobanya?" tanyaku, dia mengangguk, aku membeli beberapa dan melanjutkan perjalanan.
"enakkk..." ucapnya setelah memakan satu gigitan sambil menelusuri pasar.
"pengumuman-lengumuman harap berkumpul" suara yang besar menggunakan pengeras suara.
"ayo kita kesana" putri lenora menarik tangan ku menuju sumber suara itu. itu kumpulan prajurit, salah satu prajurit membuka surat dan membacakan isi surat itu.
"barang siapa yang bisa membawa kembali pangeran danish secara hidup-hidup dari kerajaan vampir, baik manusia maupun penyihir, maka akan diberikan uang sejumlah 5000 pin" ucapnya, seketika ramai suara-suara.
Jadi ini alasan kenapa para penyihir tadi masuk ke negeri vampir. jumlah uang yang fantastis.
"kamu tau dimana negeri vampir?" tanya sang putri kepadaku.
"kamu mau kesana?" tanya ku.
"aku hanya penasaran" jawabnya.
"aku tidak tau" jawab ku.
"ayo kita cari tau" lagi-lagi putri menarik tangan ku dan masuk ke dalam tempat pusat informasi.
"hey, apa kamu tau dimana negeri vampir itu?" tanya nya kepada seorang pelayan disini.
"katanya, negeri itu tidak terlihat, tapi ada jalan pintu khusus untuk kesana, yaitu antara dua pohon beringin" jawab pelayan itu.
"pohon yang tadi" seru putri dan melihat ke arah ku.
"aku melihatnya tadi, tapi aku tidak menemukan apa-apa" ucap putri lagi kepada pelayan itu.
"tentu saja, negeri itu hanya bisa dimasuki oleh orang-orang berilmu tinggi, seperti penyihir tingkat tinggi dan vampir itu sendiri" jawab pelayan itu.
Sepertinya saran ku kepada leon, mengundang banyak penyihir masuk ke negeri vampir, tapi aku yakin mereka bisa mengatasinya.
"baiklah, terima kasih" ucap sang putri dan memberikan uang koin.
"hei, kamu bilang kamu melihat pohon itu, Dimana kamu melihatnya?" tanya seorang lelaki berbadan kekar, dia bersama seorang laki-laki lainnya yang terlihat seperti penyihir dan aku merasakan kekuatannya yang besar.
"lebih baik kita pulang sekarang sudah melewati tengah malam" sahut ku.
"hemm" putri mengangguk.
"kalian mengabaikan kami" dia terlihat marah.
"maaf tapi kami harus pergi" ucap ku dan kali ini aku yang menarik tangan putri lenora untuk keluar, mereka berdua mengejar kami.
"tutup matamu putri" pinta ku, dia langsung menutup matanya, aku masuk ke gang kecil dan sepi, kemudian langsung berpindah kembali ke kamar Putri lenora.
aku menabrak kasur didalamnya karena kami berpindah sambil berlari, aku jatuh terlentang di kasur, dan sang putri tepat berada di atas ku, dia sudah membuka makanya karena terjatuh diatas ku.
"maaf jika aku lancang, aku tidak bermaksud... " ucapan ku terpotong ketika putri lenora malah mencium bibir ku lagi.
Tok... Tok.. Tokk.. Pintu terketuk, putri lenora menghentikan ciuman nya dan berdiri, aku bergegas keluar jendela dan menutupnya lalu pergi ke kamar ku, sedangkan sang putri pura-pura tidur di kasurnya.