Hari hari SMA, adalah hari yang menyenangkan, Namun tidak dengan seorang Adelia Fitriani, masa SMA nya harus terenggut, karena hutang hutang orang tuanya, dia harus putus sekolah, dan itu menjadi awal penderitaan untuknya, akankah dia mendapatkan titik kebahagiannya lagi.
Disamping kesedihannya, ada Mahatur, yang selalu memberinya dukungan, begitupun dengan Meidina, yang sudah ia angap sebagai kakak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon latifahsv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Edisi tahun baruan.
Manusia itu bebas berkelana, dan berharap apapun atas hidupnya, asal jangan sampai kecewa, dengan keadaan yang akan terjadi kedepannya, seperti itulah kiasan yang cocok digambarkan di episode ini..
Lea saat ini sedang bersenandung riang menuju ke tempat kerjanya hari ini adalah hari dimana dia akan gajihan dan itu membuat dia sangat senang karena tabungan nya untuk sekolah akan semakin banyak. Sampai saat ini dia sedang menyapu dia tetap bersenandung.
"Nah gitu dong, pagi pagi ceria jangan sedih sedih kaya kemaren kemaren" ucap ka Aslan
"Hehe iya dong, ka, kan hari ini gajihan, masa mau gajihan sedih," ucap Lea, memamerkan senyumnya.
"Duh, iya ya, hari ini gajian, pantesan mukanya sumringah bangett," ucap ka Aslan
"Masa kakak sampai lupa, hal begitu si, " ucap Lea.
"Ga si, kakak ga lupa, malah kaka tunggu tunggu, namanya anak rantau, gajian itu udah pasti ditunggu, kaka cuman isengin kamu, yang lagi bersenandung ria" ucap Aslan.
"Iya nih, soalnya lagu ini setiap aku lewat, suka ada yang muterin aja, jadinya kebawa bawa," ucap Lea, yang terus menyanyikan lagu salah apa aku.
"Haha, emang enak itu lagu nya, ya," ucap Aslan.
"Iya ka, emang enak banget, apalagi kalau di dj in, enak buat goyang," ucap Lea, dengan muka tengilnya.
"Heh, kecil kecil, udah tau goyang aja," ucap Aslan, terkejut mendengar nya.
"hehe ga, kan di ajarin tante Rahayu," ucap Lea.
"Duh, kalau yang jelek tuh, jangan diikutin sesat, tante kamu sekolah aja perawat, kelakuan naudzubillah" ucap Aslan bergidik.
"Gitu gitu juga, tante kaka tau" ucap Lea.
"Haha, iya juga ya," ucap Aslan.
"Sesama tante kita, biarin aja," ucap Lea.
"Eh, tante ga ada kabar," ucap Aslan.
"Tante kan, sekarang kerja di pabrik garmen, dia tuh jadinya sibuk yah, kadang sekali kali nelpon, ya tapi kalau ada masalah," ucap Lea.
"Tempatnya, deket sama pacarnya kan," ucap Aslan.
"Iya tunangan nya, bukan pacarnya," ucap Lea, menyanggah.
"Udah tunangan lama, kapan mereka mau nikah tuh," ucap Aslan.
"Ga tau kapan ka, kaka duluan aja, umurnya lebih tua kakak" ucap Lea.
"Heh, kaka kan cowo, masa kakak melangkahi tante sendiri, ga mau lah" ucap Aslan.
"Huh, mungkin setahun lagi kali, ga pernah ngomong ngomong si, tante Rahayu, " ucap Lea.
"Oh gitu yah, dia kan sekokah perawat, ko ga nyari sesuai jurusan nya aja," ucap Aslan, dengan heran.
"Susah, kan cuman lulusan smk ,harus naik kuliah lagi," ucap Lea, yang tampak selsai mengepel.
"Hum, bukannya sekolah nya menjanjikan, pasti gampang dapet kerja ya," ucap Aslan.
"Kan cuman janji, setiap orang punya alasan, buat janji ga ditepati, yang mereka bilang gitu, tapi kenyataannya pas lulusnya, ttp aja di tuntut buat kuliah lagi, diterima kerja, asal harus sambil kuliah, kan biayanya, dimana lagi ka," ucap Lea.
"Aneh banget, termasuk penipuan masuknya, soalnya kan udah janji, tapi ga di tepati," ucap Aslan.
"Kaya dia, ya, ka, janjinya akan terus menemani, di senggol cewe lain, langsung oleng," ucap Lea, dengan asal.
"Duh, duh, jadi kesana sana lagi, masih kecil jangan kaya gitu, udah sekarang fokus aja, buat ngumpulin uang, buat nanti sekolah, besok udah tahun baru, paati banyak harapan harapan baru," ucap Aslan.
"Eh, besok libur ga, ka, tahun baru," ucap Lea.
"Tergantung mood s bos, biasnaya kalau dia lagi baik, di libur in, kalau dia lagi marah, pasti suruh masuk," ucap Aslan.
"Oh begitu," ucap Lea.
"Iya, nah udah selesai beres beres, tinggal nunggu customer, sama gajihan, " ucap Aslan selesai mengepel, sejak tadi mereka mengobrol sambil beres beres dan sahut sahutan.
"Iya, ya, semoga banyak customer hari ini biar libur," ucap Lea.
"Aamiin" ucap Aslan.
Lea melayani customer, setelah selsai beres beres, karena cukup ramai hari ini, orang yang ke counter, untuk membeli pulsa dan kouta mungkin mereka sehabis gajian jadi banyak yang membeli kuota.
"Lumayan rame ya, ka, hari ini," ucap Lea, selesai solat isya.
"Iya bener, alhamdulillah deh," ucap Aslan.
"Si bos, jam berpaa ya, ke sini, udah mau jam pulang padahal," ucap Lea.
"Sabar, mungkin bos lagi dijalan, atau liburan, soalnya liat statusnya, lagi jalan jalan, sama anak dan istrinya," ucap Aslan.
"Iya kali, ya," ucap Lea, saat ini dia mulai beberes, karena akan segera pulang.
Tak lama dari itu, terdengar deru mobil berhenti, di depan toko, dan tampaknya itu adalah bos nya.
"Assalamu'alaikum, " ucap bos, yang baru masuk.
"Wa'alaikumsalam bos," ucap Lea, dan Aslan.
"Pada nungguin ya," ucap bos, dengan senyumnya.
"Bos tau aja," ucap Aslan.
"Ini ada oleh oleh ya," ucap bos membawa dua tenteng plastik.
"Beh, bos bik banget," ucap Lea, menatap senang.
"Harus dong, bos harus royal, sama anak buahnya, biar rezekinya ngalir," ucap bos.
"Hehe, bos bisa aja, " ucap Aslan.
"Iya, dan ini ya gajih kalian, ini untuk kamu Aslan, ini untuk kau Lea," ucap bos, memberikan amplop pada Lea dan Aslan.
"Terimakasih bos, " ucap Lea dan Aslan.
"Oh ya, besok libur ya, kalian istirahat, dan sekarang boleh langsung tutup," ucap bos.
"Alhamdulillah bos, bisa menikmati libur," ucap Aslan
"Ah, udah pasti kamu mah Aslan, tiap taun baru," ucap pa bos.
"Iya bos, hehe," ucap Aslan.
"Yaudah, saya mau pulang, keburu macet," ucap pa bos.
"Iya bos, hati hati," ucap Lea dan Aslan.
Bos pun lalu meningalkan konter dan mereka berdua mulai menutup konter.
"Hati hati ya, Lea pulangnya," ucap Aslan yang sudah menutup konter.
"Iya ka," ucap Lea.
Lea pun berjalan ke kontrakan nya, Sambil bersenandung riang.
"Ye, nabung lagi hari ini," ucap Lea, dalam hati, dia sambil membawa keresek, yang dikasih bos nya.
"Assalamu'alaikum," ucap Lea yang mulai memasuki kontrakan.
"Wa'alaikumsalam," ucap semua orang, yang ada diruangan itu.
"Eh, ada ka Rafli, dari kapan kesini," ucap Lea, yang menyalami kedua orang tua, dan juga kaka nya.
"Dari pas, tadi sore," ucap Rafli, yang tampak sedang mengolesi daging.
"Oh" ucap Lea, lalu diapun duduk.
"Kaka, bawa apa," ucap Muni, melihat kresek yng dibawa Lea.
"Ga tau, ini isinya apa, tar kaka liat" ucap Lea, yang mulai mebuka kantong kresek.
"Muni juga mau liat," ucap Muni, memegang kantong kresek, yang dibawa Lea.
"Emang dari siapa itu, kresek, ko ga tau isinya apa," ucap bu Romlah, heran.
"Dari bos mah, oh pie susu ternyata," ucap Lea, yang menunjukan pai susu.
"Wah, wah, Muni suka sekali," ucap Muni, membuka pie susu nya.
"Oh dari bos, baik banget bos nya," ucao bu Romlah.
"Iya ma, emang baik banget, itu bos, " ucap Lea.
"Syukur, dapet bos baik mah," ucap pa Beben.
"Iya pa, alhamdulillah, eh itu bapak lagi mau ngapain sama kakak," ucap Lea , yang sejak tadi memperhatikan kaka dan ayahnya.
"Ini, kita mau bakar bakar ayam, makananya kakak kamu, kesini, mau bakar bakar ayam," ucap pa Beben.
"Wah, edisi tahun baruan ya," ucap Lea, dengan senang.
"Iya dong," ucap Rafli.
"Yaudah ah, Lea mau ganti baju, baru ikut bakar bakar," ucap Lea, lalu diapun ke kamar mandi, dan bersih bersih, juga menganti bajunya.
Merekapun bakar bakar bersama, dengan ayah, kaka, dan ibunya, adiknya pun juga ikut, bakar bakar, layaknya keluarga yang harmonis mereka menikmati acara bakar bakar.