Alana gadis malang yang di buang oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Dia sudah terbiasa hidup sebatang kara tanpa bantuan siapapun. Berbagai pekerjaan telah dia geluti tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hingga akhirnya dia menyerah dan ingin hidup dengan nyaman tanpa harus bekerja keras. Sahabat Alana menawarkan sebuah pekerjaan tidak masuk akal kepada Alana, yaitu melayani seorang pria yang suka sekali bermain wanita.
"Baiklah aku terima tawaran itu, tapi dengan satu syarat. " Alana.
Kenzo, adalah seorang pemain wanita yang sudah terkenal di dunia malam. Parasnya yang rupawan, membuatnya di gilai banyak wanita. Namun Kenzo bukan pria sembarangan dalam memilih wanita.
"Carikan aku seorang gadis untuk melayani ku. " Kenzo.
Apa syarat yang diajukan Alana untuk menerima pekerjaan dari sahabatnya itu?
Apakah Takdir akan membuat mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Periksa Kesehatan
"Diminum dulu tehnya, aku mau mandi dulu. Maaf hanya punya ini" ujar Alana menyuguhkan dua cangkir teh di hadapan Kenzo dan Rey.
"Terimakasih, pergilah mandi dan cepatlah. " ucap Kenzo sambil mengibaskan tangannya agar Alana segera pergi dari sana.
Alana mencebikkan bibirnya dan segera masuk ke kamarnya. Dia tidak menyangka kalau Kenzo akan bersikap seenaknya seperti itu.
"Ini rumah siapa coba, seenaknya mengusir ku. " gerutunya dan mulai membersihkan tubuhnya.
Di ruang tamu Kenzo berbincang dengan Rey tentang beberapa hal, dia juga meminta pendapat asistennya itu tentang pernikahannya yang akan dilangsungkan secepatnya.
"Jadi, bagaimana menurutmu Rey. Apakah aku harus menikahinya di bawah tangan atau nikah resmi? " tanya Kenzo.
"Kalau menurut saya, sebaiknya anda menikah resmi tuan. Karena seorang wanita butuh status, tidak hanya saja secara agama ataupun negara. Apalagi anda tidak memberikan patokan kapan pernikahan anda berakhir. Jika mungkin anda berkunjung dan menginap disini kalian tidak perlu khawatir di grebek, cukup menunjukkan buku nikah kalian saja. " ujar Rey bijak.
Kenzo mendengarkan dengan seksama ucapan asistennya itu. Karena dia tidak begitu mengenal wanita dan hanya menikmati tubuh mereka saja. Berbeda dengan Rey setia pada satu wanita. Dan mungkin akan menikah dalam waktu dekat.
"Kecuali jika anda menikahi nona Alana dengan pernikahan semalam, itu tidak perlu buku nikah. Malam ini anda pakai, ucapkan talak sudah selesai. Maka tidak akan ada masalah." ujar Rey lagi.
"Namun jika pernikahan ini tanpa ada waktu berakhirnya sebaiknya anda sahkan saja, Tuan. Mungkin saja pernikahan kalian nanti tidak hanya berakhir karena kontrak itu, dan bisa berlanjut sampai kalian kakek nenek. Memangnya apa tuan tidak mau menjalin hubungan dengan seorang wanita dengan serius? " tanya Rey memancing.
"Kita, terutama Tuan tidak mungkin akan hidup seperti ini terus. Bersenang-senang dan menghamburkan uang. Apakah anda tidak mau berumah tangga dengan serius. Kita butuh seseorang di samping kita, saat semua orang pergi meninggalkan kita, akan ada istri yang selalu menemani kita bagaimanapun keadaan kita. "
Rey berubah menjadi seorang penasehat jika kegalauan menghampiri Kenzo. Dan Kenzo selalu memberikan kesempatan kepada Rey untuk meluruskan jalannya di kala salah.
Namun satu yang masih belum bisa ditaklukkan Rey dari Kenzo. Yaitu kesukaannya tidur dengan wanita. Dan mungkin saja dari kejadian ini Kenzo bisa benar-benar berubah dan membuat Alana sebagai wanita satu-satunya di hati Kenzo dan merubah pria itu menjadi lebih baik.
Kenzo terdiam seolah sedang memikirkan setiap kata demi kata yang diucapkan oleh Rey. Apakah sudah saatnya dia memikirkan masa depan dengan seorang wanita? Sepertinya boleh di coba.
"Kalau begitu setelah ke rumah sakit siapkan semuanya. Urus berkas-berkas pernikahanku dengan Alana. Aku akan mencoba saranmu. " putusnya.
Rey sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Kenzo. Benarkah apa yang dikatakannya itu, bukan sebuah isapan jempol semata.
"Serius, tuan? "
"Hmmm, "
Belum lagi mereka melanjutkan pembicaraan pintu kamar Alana terbuka. Dan wanita itu keluar dengan wajah yang sudah terlihat segar hanya dengan menggunakan rok selutut dan juga kaos lengan pendek dengan tas selempang di bahu. Terlihat begitu sederhana tapi sangat menarik karena tertutup wajah cantiknya.
"Ayo, kita berangkat. Aku sudah siap." Kata Alana yang sudah berdiri di hadapan mereka.
Kenzo dan Rey segera berdiri dan hendak mendengarkan ruangan itu, namun ucapan Alana menghentikan langkah mereka.
"Kalian ke mobil duluan aku mau meletakkan gelas ini ke dapur. "
Kenzo hanya menggelengkan kepalanya mendengar ocehan wanita itu dan meneruskan langkahnya menuju mobil.
"Gadis itu sangat mandiri. " ucapnya tanpa sadar.
"Terkadang keadaan yang membuat kita untuk bersikap mandiri. " sahut Rey yang mendengar gumaman Kenzo.
Mereka bertiga pun pergi ke rumah sakit yang sudah di tunjuk oleh Kenzo untuk memeriksakan kesehatannya. Hanya butuh waktu tiga puluh menit mereka sudah sampai di rumah sakit dan disambut hangat oleh dokter yang akan menangani dokter.
"Ada yang bisa saya bantu mas, mbak. " tanya dokter laki-laki yang akan menangani Kenzo.
"Dokter, kami akan menikah. Jadi, saya mau memeriksa kesehatan calon suami saya. Saya takut calon suami saya ini terkena penyakit menular. " ucap Alana frontal tanpa saringan sedikitpun, dan itu sukses membuat Kenzo malu.
"Ya, ampun. " batin Kenzo sambil memegangi kepalanya yang tiba-tiba pening
Dokter hanya tersenyum dan mengerti maksud kedatangan mereka. Dan ini adalah hal bagus untuk setiap calon pasangan suami istri yang ingin menikah untuk memeriksan kesehatan. Karena jaman sekarang se*s bebas sudah merajalela.
"Baiklah, saya mengerti. Mari masnya silahkan berbaring disana untuk di periksa. " ujar dokter menunjuk tempat pemeriksaan.
Kenzo mengerti dan menurut perintah dokter diikuti Rey. Sedangkan Alana di minta duduk di tempat yang sama di depan meja dokter. Tak lupa dia berkirim pesan dengan sahabatnya Neil, kalau saat ini dia di rumah sakit bersama dengan Kenzo.
"Gila, jadi beneran tuan Ken nuruti keinginanmu, Alana. Hebat banget kamu, pake pelet apa? " tanya Neil dalam pesannya
"Nggak usah pake pelet, cukup dengan kecantikanku. " balas Alana.
Mereka terus berkirim pesan hingga pemeriksaan terhadap Kenzo selesai. Alana langsung menyimpan ponselnya dan duduk dengan tenang.
"Bagaimana dokter? " tanya Alana penasaran, karena ini menyangkut masa depannya.
"Secara fisik semua baik-baik saja nona. Kami hanya tinggal memeriksakan sampel yang akan kami kirim ke laboratorium. Hasilnya akan keluar sekitar 15 - 60 menit paling lama. Jadi anda boleh menunggu di luar dulu, nanti kami panggil lagi. " Ujar dokter.
"Kalau bisa secepetnya dokter, karena aku harus bekerja. " ucap Kenzo.
"Kami usahakan, "
Mereka bertiga segera keluar dari ruangan dokter dan menunggu di kursi antrean.
"Tau begini aku tidak mau melakukannya. ini terlalu lama. " gerutu Kenzo yang masih dapat di dengar Rey dan Alana.
"Latihan jika anda nanti memiliki anak, tuan. Bayangkan saat istri anda hamil besar dan anda harus menunggu antrian yang begitu banyak dan saling berdesakan duduk disini. " Rey mulai mengompori.
Dan benar saja seketika itu Kenzo membayangkan dirinya datang bersama Alana ke tempat dokter kandungan dengan perut yang membuncit. Lalu mereka duduk di kursi antrian menunggu dokter memanggil.
"Tidak-tidak, itu tidak boleh terjadi. " lirihnya, "Aku akan membuat janji dulu dengan dokter jadi aku tidak usah antri. " ucapnya lagi-lagi membuat Rey terkejut.
Hari ini Rey benar-benar mendapatkan banyak kejutan dari Kenzo, mulai dari mengurus surat pernikahan dan sekarang tentang anak. Padahal Rey tadi hanya bercanda dan diambil serius oleh Kenzo.
"Dan kau Alana, jika semua baik-baik saja persiapkan dirimu. Kita akan menikah 2 hari lagi. " ucap Kenzo seenaknya.