NovelToon NovelToon
Married To Kakak Ipar

Married To Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Shine

Almira Sadika, terpaksa harus memenuhi permintaan kakak perempuannya untuk menjadi madunya, istri kedua untuk suaminya karena satu alasan yang tak bisa Almira untuk menolaknya.

Bagaimana perjalanan kisah Rumah tangga yang akan dijalani Almira kedepannya? Yuk, ikuti terus kisahnya hanya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Shine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Satu bulan kemudian..

"Selamat datang di Florist... Ada yang bisa kami bantu?" sapa Almira saat mendengar suara lonceng yang berbunyi setiap kali ada orang membuka pintu dan memasuki tokonya.

Ya, tak menghabiskan banyak waktu untuk bersedih, Almira memutuskan untuk bangkit setelah pendapat petuah dari papa Gilang. Pada waktu itu papa Gilang memutuskan untuk kembali, untuk sekedar menghibur Almira yang saat itu berada di posisi terendahnya. Tapi segera Almira cegah dan berjanji tak akan berlarut-larut dengan kesedihannya itu. Dengan dibantu Ditto, Almira dapat melewati itu semua, hingga dirinya kini berhasil dalam membangun dan mengelola tokonya sendiri, yaitu toko bunga yang ternyata banyak diminati karena kemahirannya dalam merangkai bunga-bunga itu sendiri. Toko bunga yang dinamakannya 'FLORIST' itu tak sampai satu bulan telah banyak peminatnya.

"Ya, saya sedang mencari bunga untuk...." ucapan pelanggan yang baru datang itu terhenti, membuat Almira yang tadinya sembari merangkai bunga, mendongak karena penasaran. "Mia! Kau Mia kan? Almira Sadika?!" lanjut pelanggan itu, membuat Almira yang mendengarnya mengernyit heran.

"Maaf, siapa ya?" tanyanya, karena memang Almira benar-benar tak mengingat sosok wanita yang saat ini menjadi pelanggannya.

"Tapi ini benar Almira Sadika, bukan?" tanya wanita itu memastikan, membuat Almira hanya reflek mengangguk saja.

"Huuuft... Ini aku, Clara," ujar wanita itu menyebutkan sebuah nama.

"Clara?" ulang Almira yang masih saja tak mengingat sosok tersebut.

"Ck, kau serius tak mengingatku?"

"Sedikit," ucap Almira, karena saat diperhatikan dengan seksama.. Ada sekelebat bayangan yang mulai muncul dalam ingatannya perihal wanita yang saat ini berada di hadapannya.

"Apa maksudmu sedikit? Ini aku Clara. Ah... Clara, Yaya! Eliza, Zaza!" wanita itu terus saja mencoba untuk agar Almira mengingat dirinya.

"Yaya? Zaza?"

"Iya.., Mia, Clara, dan Eliza. Kuncir dua."

"Aah... Clara, Yaya! Sekolah dasar?" seru Almira saat dirinya mulai mengingat sosok wanita tersebut.

"Huh, akhirnya kau ingat juga," ujar wanita yang bernama Clara itu sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

"Sorry, aku tak mengingatmu," ucap Almira merasa bersalah.

"Ya ya ya... Aku bukanlah orang penting yang harus selalu kau ingat," sindir Clara.

"Bukan seperti itu... Tapi itu sudah terlalu lama," sanggah Almira. "Tapi kau benar Clara yang ku kenal, bukan? Clara.. Clara.. Ah, ya... Clara Bramastya," lanjutnya.

"Tidak, tidak ada lagi yang namanya Clara Bramastya, yang ada hanyalah Clara Firansyah. Clara Bramastya sudah lama mati," ucap Clara yang tiba-tiba berubah dingin.

"Maksudnya? Maksudnya kau kembar, begitu?" Almira menyadari perubahan temannya itu, namun tetap bertanya untuk menghindari asumsi nya sendiri.

"Hehehe. Astaga Mia... Kenapa kau masih polos saja seperti waktu sekolah dasar," ujar Clara yang kembali pada mode awal tadi.

"Kau ini. Itu kan karena aku tak mengerti maksud perkataan mu. Coba jelaskan apa maksudmu?" Almira menyangkal ucapan Clara yang mengatakan dirinya sepolos waktu sekolah dasar.

"Huuft... Ceritanya sangat panjang, saking panjangnya.. Bisa jadi satu hari aku cerita tidak akan kelar," ucap Clara setengah bercanda.

"Aku mengerti. Aku tidak akan memaksamu jika kau tak ingin bercerita. Karena semua orang terlahir dengan masalah mereka masing-masing," ucap Almira dengan tatapan menerawang jauh, dengan tanpa sadar mengelus perutnya yang membuncit.

"Kau hamil?" tanya Clara.

Almira tersenyum sebelum menjawab, "Delapan bulan."

"Waaah... Selamat ya. Dimana Ayahnya? Apa aku mengenalnya?"

Pertanyaan Clara kali ini membuat raut muka Almira berubah jadi sedih, seraya menghela nafas, Almira berucap, "Dia meninggal. Ayah bayi yang ku kandung.. Dia meninggal tepat saat kita akan merayakan acara tujuh bulanan bayi kami."

"Aku turut berduka cita," ucap Clara sembari menghampiri Almira dan memeluknya.

"Terimakasih," ucap Almira seraya membalas pelukan dari Clara.

"Oh ya... Aku butuh bantuan mu," ucap Clara yang seperti mengalihkan pembicaraan, seraya mengurai pelukannya. "Tolong carikan aku sebuah bunga yang melambangkan kerinduan," lanjutnya.

"Hehehe. Dengan senang hati... Mari Nona, akan saya tunjukkan beberapa untuk anda bawa pulang," ucap Almira.

Keduanya pun tertawa bersama, mencoba menghilangkan kesedihan masing-masing, walau sejenak.

***

"Kembali lagi ya.." ucap Almira saat mengantar Clara ke depan toko seraya berpelukan.

"Pasti. Di sini akan menjadi toko bunga favoritku," ucap Clara sembari mengurai pelukannya. "Oh ya, jangan lupa nanti malam datang, ya.." lanjutnya.

"Pasti," ujar Almira seraya tersenyum.

"Baiklah, aku pulang. Sampai jumpa nanti malam."

"Sampai jumpa nanti malam," balas Almira seraya melambaikan tangan ke arah Clara.

Setelah taksi yang ditumpangi Clara, teman masa kecilnya itu tidak lagi dijangkau oleh pandangan.. Almira segera berbalik untuk kembali masuk ke toko.

"Almira!!"

Mendengar seruan itu, membuat Almira menghentikan langkahnya dan kembali berbalik.

1
axm
balas mertuan mu yg jahat Al
Yukeu Nadhira
sekarang aja menyesal kemarin kemarin kemana nyonya
Yukeu Nadhira
semua yang kau dan istri mu alami semua berawal dari ibu mu gara gara perbuatan nya kau harus kehilangan istri dan anak mu
Melly Y
ku kira almira akan buktiin dia bisa tanpa tian ehh malah ngemis lagi huh
Melly Y
almira ini bodoh sekali kau thor buat almira ini sadar deh kok mangkin ke sini dia jdi orang bodoh mau aja di injak martua nya huh
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Mommy Shine: Bisa jadi dalam proses.../Smile/ karena saat ini Almira nya masih dalam tahap galau, jadi mungkin masih belum dapat membedakan mana yang baik dan tidak nya untuk dirinya sendiri... sabar aja ya kakak ku... masih bertahap. kalau langsung jadi wanita super.. bisa-bisa langsung tamat saat ini juga... jadi, sabar aza oke... pasti akan ada saatnya Almira melawan!!!
total 2 replies
Melly Y
semoga ibu mertua nya mengalami kecelakaan dan lumpuh
Melly Y
marhua gila huh.. semoga martuanya dapat karma aja thor
Mommy Shine: Ho'oh, betul... semoga dapat karma itu mertua.../Determined//Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!