Prolog;
Agen rahasia dengan segudang bakat meninggal karena tertembak musuh. Tapi malah bangun di tubuh menantu bodoh dan menggemparkan semua orang dengan perubahannya.
Kok bisa bahasa inggris? Eh bisa juga bahasa Prancis?!
Bagaimana cara dia mengambil hati direktur eksekutif dari Prancis?
"Gawat, dia jadi lebih pintar, bagaimana kalau rahasia itu terbongkar?"
Beberapa orang merasa terancam!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Meminta pergi ke hongkokng
...
Tuk tuk tuk...
Kirana sedang duduk di depan komputer sambil mengetik sebuah email yang hendak ia kirimkan pada salah satu rekan kerjanya ketika dia masih menjadi seorang agen rahasia.
Di tengah-tengah Kirana mengetik email yang ia siapkan untuk dikirim, pintu kamar tiba-tiba saja dibuka oleh seseorang.
Maka Kirana dengan cepat mengubah layar komputernya sambil berbalik menatap orang yang memasuki kamar.
Siapa lagi kalau bukan suaminya yang datang membawa sebuah berkas yang kemudian langsung diserahkan pada Kirana.
"Apa ini?" Ucap Kirana sambil membuka amplop berwarna coklat tersebut.
"Lihatlah dulu," ucap Christian dengan suara yang datar sambil menarik sebuah kursi dan duduk di hadapan istrinya tanpa menatap Perempuan itu.
Kirana membuka amplop coklat tersebut dengan penuh kecurigaan terhadap niat suaminya.
Setelah melihat isinya, Kirana terkejut kalau pria di hadapannya menghadiahkan sebuah villa padanya.
"Apa yang membuatmu tiba-tiba menghadiahkan villa ketika uang rp300.000.000 milikmu yang kemarin ku habiskan membuatmu begitu marah?" Tanya Kirana.
"Hah,," Christian menghela nafas, dia sudah tahu kalau perempuan di hadapannya tidak mudah dihadapi, "aku memberikan itu sebagai tip agar kau mau bekerja sama mendapatkan kontrak dengan perusahaan Perancis," kata Christian tanpa melihat Kirana.
"Ahhh," Kirana menganggukkan kepalanya sambil menyimpan kembali berkas di tangannya lalu mengembalikannya pada pria di hadapannya, "Tapi sayangnya Aku tidak membutuhkan villa itu." Kata Kirana sebelum berbalik Menatap layar komputernya.
Christian mengatup erat-erat giginya melihat perempuan di hadapannya yang begitu sulit dihadapi, "lalu apa yang kau inginkan?" Tanya Christian.
Kirana tersenyum, "mintakan izin pada kakek agar aku bisa jalan-jalan ke Hongkong sendirian," ucap Kirana membuat Christian mengerutkan keningnya.
Perempuan di hadapannya belum pernah sekalipun pergi ke luar negeri, tapi sekarang ingin pergi sendirian ke Hongkong? Apalagi Hongkong bukanlah sebuah kota yang mudah dikenali, kota dengan pusat bisnis terpesat di Tiongkok itu akan membuat seseorang kesulitan jika hanya sendirian saja berada di sana tanpa mengenali tempat-tempat di sana.
"Kau yakin mau pergi ke tempat itu sendirian saja?" Tanya Christian.
"Heh,, tentu saja sendirian! Atau kau mau ikut denganku supaya kita bisa berbulan madu?" Tanya Kirana sambil mengedipkan sebelah matanya membuat Christian langsung berdiri menatap jijik pada perempuan di hadapannya.
Anggita kesal, "Jaga tatapanmu itu, kita sudah pernah berciuman, jadi--".
"Itu karena terpaksa! Aku akan memintakanmu izin pada kake, jadi besok datanglah ke perusahaan 10.00 pagi!" Tegas Christian sebelum dia berjalan pergi meninggalkan istrinya sambil mengigit bibir bawahnya.
'Sial! Ada apa denganku!' gerutu Christian dalam hati.
Pria itu memasuki kamar mandi dan berdiri menatap wajahnya di cermin, "kenapa dengan bibir perempuan itu? Kenapa sangat,, tidak-tidak, bukan itu intinya. Apa yang terjadi pada perempuan itu? Kenapa dia berubah drastis seperti itu dan membuatku kesulitan? Aku sampi terus memikirkan ciuman kami di, sial! Apa yang terjadi denganku?!" Gerutu Christian pada dirinya sendiri.
"Hah,,, Kenapa juga Aku cemas kalau dia menghilang di Hongkong? Justru itu bagus, dengan begitu dia tidak akan pernah kembali lagi ke sini merepotkanku. Tapi bibirnya,,, hah,, apa sih aku!" ucap Christian sambil menggelengkan kepalanya lalu melepaskan pakaiannya.
Pria itu pun menyelesaikan serangkaian ritualnya di kamar mandi lalu keluar menggunakan jubah mandi.
Ia melihat istrinya yang masih betah di depan komputer membuat pria itu penasaran sehingga Dia berjalan perlahan-lahan mendekati istrinya agar tidak ketahuan.
Tetapi dengan pengalaman sebagai agen rahasia selama bertahun-tahun, Kirana langsung mengetahui seseorang berada di belakangnya lewat Indra penciumannya yang bisa mencium bau sabun milik Christian yang semakin menyengat dari detik ke detik.
Perempuan itu pun berpura-pura menulis sebuah puisi.
KALAU SUAMIMU TIDAK BISA DIANDALKAN
LEMPARKAN SAJA KE LAUT
PERCUMA SEORANG PRIA TIDAK BERGUNA YANG BERGANTUNG PADA SEORANG PEREMPUAN.
KALAU SUAMIMU--
"Pada siapa kau menulis puisi seperti itu?" Tanya Christian yang merasa tersinggung dengan tulisan milik istrinya.
Kirana tersenyum sambil berbalik menatap pria yang sedang marah, "wah,, wah,,, Ternyata kau bisa tersinggung juga ya? Padahal selama ini aku lihat kau tidak pernah terpengaruh dengan siapapun di sekitarmu, tapi kenapa sekarang kau benar-benar terpengaruh olehku sampai tersinggung dengan puisi yang kubuat secara iseng?" Tanya Kirana.
Christian menggertakkan giginya, "Jangan salah paham!" Gerutu Christian sambil berjalan ke arah ruang ganti.
Kirana hanya mengangkat sebelah alisnya melihat kepergian suaminya lalu perempuan itu menutup komputernya dan menulis sebuah catatan kecil untuk Christian.
"Aku akan menggunakan permintaanku hari ini di meja makan!" Tulis Kirana sebelum menempelkan catatan itu pada ponsel milik suaminya lalu berjalan keluar dari kamar.
Atooo anak buahnya si Yuwen?
Btw jangan2 itu anak asisten kan dah lama nikah ga bs hamil…