Menceritakan tentang kisah seorang wanita cantik muslimah yang bernama Hanna Cahya Akira. Hanna berasal dari keluarga yang cukup mapan meskipun dia hanya tinggal bersama dengan ayahnya karena ibu nya lebih dulu meninggalkan mereka. Kehidupan yang awalnya damai tiba-tiba menjadi sebuah musibah dalam hidup Hanna, dia harus kehilangan Ayahnya dan buruknya lagi semua hartanya juga di ambil karena adanya fitnah bahwa ayah Hanna melakukan korupsi. Hanna yang hanya seorang diri tiba-tiba bertemu dengan lelaki tampan, dia bernama Kayden Lucas Horrison. Lucas adalah seorang ketua geng mafia kejam yang cukup terkenal di beberapa negara, saat mendengar nama Lucas maka semua musuh Lucas akan ketakutan dan Saat itu kehidupan Hanna mulai berubah, Lucas sering berbuat kasar bahkan sampai menyiksa Hanna. Entah kesalahan apa yang Hanna perbuatan hingga Lucas sangat membencinya.. Dendam yang Lucas simpan membuat dia terus menyiksa Hanna..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikromatul Fasila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Kini Hanna hanya bisa menghela nafas berat saat dia melihat berkas perusahaan Ayahnya yang kini sudah hilang.
"Terima kasih Pak karena sudah mau membantu Ayah selama ini dan saya minta maaf karena saya tidak bisa memberikan apa-apa lagi selain ucapan terima kasih," kata Hanna kepada asisten Ayahnya yang selama ini telah membantu Ayah nya mengurus perusahaan.
"Sama-sama Nona, saya membantu Tuan karena selama ini Tuan juga sering membantu saya," jawab sang asisten saat mengingat bagaimana kebaikan Ayah Hanna.
Setelah obrolan pendek itu akhirnya asisten Ayah Hanna pun pulang dan kini tinggal Hanna yang berada di rumah nya bahkan saat ini Hanna juga harus membereskan semua barang-barang nya karena rumahnya juga akan di sita.
"Ya Allah, cobaan seperti apa lagi ini. Kenapa Engkau memberikan cobaan bertubi-tubi pada ku, aku baru saja kehilangan Ayah ku dan kini semua harta Ayah ku juga harus hilang. Kebahagiaan seperti apa yang Engkau ingin berikan kepada hamba sampai Engkau mengambil orang yang paling hamba sayangi," kata Hanna saat dia membereskan barang-barang nya sambil menangis.
Kini Hanna pun berjalan keluar dari rumah yang penuh kenangan itu, Hanna menoleh kearah rumahnya lalu menyeka air mata yang mengalir di pipi nya.
"Ayah, aku berjanji bahwa aku akan mengambil kembali semua yang pernah menjadi milik Ayah. Hanna akan bekerja keras dan mengambil semua nya," ucap Hanna dengan keyakinan di hatinya bahwa dia akan kembali merebut semua yang pernah menjadi milik Ayah nya.
Dengan berat hati Hanna pun berjalan pergi meninggalkan rumah nya, kini dia menaiki taksi dan mencari rumah kontrakan untuk dia tinggal.
Sedangkan di tempat lain, saat ini anak buah Lucas tengah memberikan rekaman tentang kepergian Hanna dari rumah nya. Lucas tampak tersenyum bahagia saat melihat bagaimana ekspresi wajah sedih Hanna.
"Bagus, sekarang kalian harus membuat wanita itu keluar dari rumah sakit, buat dia tidak bisa bekerja sebagai dokter dan selanjutnya buat dia kesulitan mencari pekerjaan dan arahkan dia untuk bekerja di perusahaan nya sendiri dan mulai sekarang aku lah yang akan mengurus perusahaan itu," ucap Lucas kembali memerintahkan anak buahnya untuk membuat Hanna bekerja dengan nya.
"Baik Tuan," jawab anak buah Lucas lalu dia pun pergi untuk menjalankan perintah dari Lucas.
Setelah melihat beberapa rumah kontrakan akhirnya Hanna pun menyukai salah satu rumah kontrakan yang biaya nya cukup murah karena saat ini Hanna harus berhemat untuk hidupnya.
"Alhamdulillah, meskipun rumah nya tidak terlalu besar tapi ini sudah cukup bagus apalagi harga nya juga cukup murah," kata Hanna saat dia melihat rumah kontrakan yang akan dia tempati.
Hanna pun mulai menaruh barang-barang nya di rumah kontrakan itu dan kinu Hanna berniat untuk beristirahat karena kejadian beberapa hari ini membuat Hanna kurang tidur. Saat Hanna mulai memejamkan matanya tiba-tiba handphone nya berdering.
"Siapa yang menelepon malam-malam seperti ini?" kata Hanna sambil mengambil handphone nya.
"Direktur rumah sakit? Kenapa Direktur tiba-tiba menelfon ku malam-malam seperti ini?" Hanna langsung duduk saking dia terkejut saat dia mendapatkan telepon dari direktur rumah sakit.
Hanna pun mengangkat teleponnya dengan perasaan tidak enak, entah mengapa ada firasat bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk kepada nya.
"Assalamualaikum,"
"Hanna, sekarang cepat kamu datang ke rumah sakit. Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan kamu," ucap sang direktur dengan nada suara tegas.
Hanna semakin merasa takut saat mendengar nada suara direktur, Hanna pun langsung bergegas menuju ke rumah sakit seperti perintah sang direktur. Setelah tiba di rumah sakit, Hanna langsung berjalan menuju ke ruangan Direktur dan di sana sang direktur sudah menunggu kedatangan Hanna.
"Assalamualaikum," Hanna membuka pintu ruangan Direktur.
"Waalaikumsallam, silahkan masuk Hanna," jawab sang direktur dengan menatap serius kearah Hanna.
Hanna pun masuk ke ruangan Direktur dengan perasaan gugup.
"Hanna, saya menyuruh kamu datang ke sini karena ada sesuatu yang ingin saya bicarakan. Ada salah satu keluarga pasien yang komplain tentang cara bekerja kamu sehingga membuat pasien meninggal. Bagaimana bisa kamu seceroboh itu Hanna? Bagaimana bisa kamu memberikan obat dengan dosis tinggi kepada pasien yang mengalami lemah jantung," ucap sang direktur memarahi atas kecerobohan Hanna.
Hanna cukup terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh sang direktur tentang pasiennya. Hanna sangat ingat bahwa dia tidak pernah menangani pasien yang memiliki riwayat lemah jantung dan jika memang pasien itu memiliki penyakit lemah jantung Hanna tidak akan berani memberikan resep obat sembarangan. Hanna pasti akan menyuruh sang pasien untuk menemui dokter ahli jantung dan tidak berani menangani nya sendiri.
"Tidak Pak, saya sangat ingat dengan betul bahwa saya tidak pernah menangani pasien yang memiliki riwayat lemah jantung," jawab Hanna membantah apa yang dikatakan sang direktur.
"Hanna, keluarga pasien sudah mengkonfirmasi bahwa kamu lah yang memeriksa dan memberikan resep obat kepada pasien tersebut sehingga membuat pasien tersebut meninggal dunia. Hanna semua bukti menunjukkan bahwa kamu benar-benar bersalah,"
"Kapan pasien itu datang kepada saya? Saya ingin bertemu dengan keluarga pasien bahwa apa yang mereka tuduhkan itu tidak benar!" Hanna tampak berjalan keluar untuk menemui keluarga pasien.
"Hanna hentikan! Mereka sudah pulang, awalnya mereka menuntut untuk membawa kasus ini ke pengadilan tapi saya berusaha keras untuk membujuk mereka dan mereka hanya menginginkan kamu untuk tidak lagi bekerja di rumah sakit ini. Hanna maafkan saya dengan berat hati kamu harus saya pecat dari rumah sakit ini dan mungkin kamu akan kesulitan mencari rumah sakit lain melihat kasus yang kamu lakukan," ucap sang direktur memecat Hanna dari rumah sakit ini.
Hanna hanya bisa terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh sang direktur, rasa sedih di dalam hatinya dia sembunyikan dengan senyuman.
"Baiklah Pak, terima kasih banyak karena sudah mau memperkerjakan saya di rumah sakit ini. Kalau begitu saya mohon pamit dulu, Assalamualaikum," ucap Hanna berjalan keluar dari ruangan direktur.
"Waalaikumsallam," jawab direktur menatap kepergian Hanna.
Saat ini Hanna berjalan keluar dari rumah sakit tempat dia bekerja, Hanna kembali menangis mengingat cobaan yang datang silih berganti.
"Ya Allah, apa lagi ini. Kenapa Engkau juga mengambil pekerjaan hamba? Sekarang bahkan hamba tidak memiliki pekerjaan, bagaimana nanti hamba harus melangsungkan hidup ini, hiks hiks," tangis Hanna lalu dia berjalan pergi dari rumah sakit.
Hanna yang sudah tidak memiliki kendaraan pun hanya bisa berjalan kaki menuju ke rumah kontrakan. Saat ini Hanna benar-benar terlihat sangat menyedihkan, di saat hatinya sedang kacau. Tiba-tiba Hanna melihat sebuah masjid, Hanna pun berjalan ke arah masjid tersebut dan mulai melakukan ibadah.
Hanna ingin mengadu kepada sang pencipta tentang keluh kesah yang saat ini dia rasakan. Hanna ingin mengeluarkan semua rasa lelah di dalam hatinya atas cobaan yang datang bertubi-tubi.
"Ya Allah, kini hamba benar-benar sudah tidak memiliki apapun lagi. Orang tua hamba sudah pergi, rumah dan seisi nya juga sudah hilang bahkan hamba sudah tidak memiliki pekerjaan. Kenapa Ya Allah? Kenapa Engkau mengambil semuanya sekaligus? Aaakkh!" tangis Hanna terdengar pilu.
Hanna menangis sampai sesegukan dan ketika hatinya mulai tenang, Hanna pun mulai bisa berfikir jernih.
"Hentikan Hanna, jangan mengeluh seperti ini, kau harus kuat, kau harus yakin bahwa Allah selalu bersama kamu. Mungkin di dunia ini kau tidak memiliki siapapun tapi aku yakin bahwa Allah selalu berada di samping ku," kata Hanna berusaha menguatkan diri nya sendiri.
Wkwk terpesona kan kau Lucas 😂
Tp jgn pernah kau memanfaatkan buat melancarkan bisnismu Lucas 🙄
Cari mati kau Alex.. mau nyingkiri istri majikan mu
semoga setelah ini.. Lucas menyadari kesalahannya... dan mau mengakui... sabarr hannaa
hedehhh bahaya nihh.. kalau Hanna di apa" in sama Lucas
Blom tau aja ntar kalau terpesona dan cinta sana Hanna 🤣