NovelToon NovelToon
Bukan Pemuda Biasa

Bukan Pemuda Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang
Popularitas:51.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: A. Al'Fatih PP

Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.

Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

B3

"Halo, perkenalkan nama ku Ferdian" Ferdian pun langsung memperkenalkan dirinya walaupun dia tidak mengetahui wajah wanita itu cantik atau tidak, tapi menurutnya cantik ataupun tidak wajahnya tidak masalah karena ferdian menilai seseorang bukan karena parasnya melainkan dari sifatnya, walaupun ferdian sesungguhnya tidak tahu sifat wanita itu sesuai yang dia pikirkan atau tidak yang dia lihat sekarang ini menurutnya cukup baik karena dia tidak ikut mengejek atau mentertawakan dirinya saat tadi diri nya di ejek dan di tertawakan oleh siswa yang lain.

Namun tangan ferdian tetap menggantung di udara karena wanita itu tidak merespon sedikitpun, ferdian yang merasa diabaikan langsung menarik kembali tangannya dengan canggung, 2 sahabat ferdian yang melihat itu pun menahan tawa karena diabaikannya ferdian.

Ferdian yang merasa 2 sahabatnya sedang menertawakannya dia pun hanya tersenyum kecut melihat ke arah ke 2 sahabatnya itu.

Ke 2 sahabatnya pun memberikan senyum pasta gigi ke arah ferdian.

Mata kuliah pun di mulai dan semua berjalan dengan lancar dan sebelum kelas berakhir semua siswa pun memperkenalkan diri mereka 1/1 namun ketika giliran Ferdian dan ke 2 sahabatnya selesai memperkenalkan diri mereka seluruh siswa pun menjadi sedikit gaduh karena mereka berpikir kenapa anak dari 2 keluarga kaya mau berteman dengan ferdian yang notabene hanya orang biasa dan masuk ke kampus ini pun karena mendapatkan beasiswa.

"Mereka ber 2 kenapa ya mau saja berteman dengan orang miskin itu" ucap salah 1 siswi.

"mungkin mereka menjadikannya pembantu mereka hihihi" jawab siswi lainnya 2.

"atau mungkin saja hanya sekedar untuk mengerjakan tugas mereka atau juga meminta jawaban ketika sedang ujian" timpal siswa lainnya.

Dan masih banyak lagi ucapan ucapan yang lainnya namun tidak 1 pun ucapan mereka enak untuk di dengarkan.

"Hei.. Sudah sudah jangan ribut, selanjutnya kamu." Ujar dosen yang kemudian menunjuk ke arah wanita bermasker yang sejak awal hanya diam dan hanya memperhatikan dosen ketika mengajar.

"Nama saya Fanesha..." Perkenalan yang cukup singkat dan tanpa membuka masker yang sedari awal dia pakai.

"Hei namamu singkat sekali, dan kenapa tidak membuka masker, tidak perlu sok misterius kamu" ujar Luky yang sebenarnya penasaran oleh wanita itu, karena jika dilihat matanya dan dandannya terlihat cantik walaupun sebagian wajahnya tertutup oleh masker.

"Benar tidak usah sok misterius kamu dengan menggunakan masker seperti itu, apa bagian yang kamu tutupi itu ada bagian cacatnya" timpal Jessy.

"HAHAHA......" seluruh siswa kecuali Ferdian dan ke 2 sahabatnya itu yang tidak tertawa mendengar ocehan dari luky dan jessy.

"Hei kamu jessy jaga ucapan mu, walaupun dia memang mau menyembunyikan identitasnya apa dia telah membuatmu rugi? atau kamu merasa jika dia lebih cantik dari mu makanya dia tidak mau memamerkan wajahnya seperti kamu yang penuh dengan makeup yang tebal" timpal Ferdian yang secara reflek membela Fanesha.

"HAHAHA" seluruh siswa pun tertawa mendengar ucapan Ferdia itu dan ke 2 sahabatnya tertawa paling keras.

Memang sebenarnya jessy cantik namun karena makeupnya yang tertalu tebal jadi sedikit aneh, dia mempertebal makeup memang sengaja karena menurutnya ketika dia mempertebal makeupnya akan terlihat lebih cantik dan bisa menyaingi wanita tercantik ke 3/4. Namun nyatanya malah terlihat lebih seperti seorang tante-tante.

"hei kamu dasar Miskin diam tidak perlu ikut campur, lebih baik kamu cari saja keluarga mu yang tidak tahu dimana keberadaannya huh" balas Jessy dengan penuh amarah.

"Benar kata Jessy lebih baik kamu urus saja keluarga mu yang entah berada dimana sekarang, kamu juga sebenarnya penasaran kan dengan wajah Fanesha itu, hahaha" tambah Luky yang ikut mulai menyerang Ferdian.

"BRAKKKKK" ferdian pun menggebrak meja tanpa sadar sambil bangkit berdiri dan menunjuk kearah Luky dan Jessy, dia sudah tidak bisa menahan emosi lagi karena selalu saja mereka membahas tentang keluarganya.

"Ferdian apa-apaan kamu itu" Teriak sang dosen memarahi Ferdian. Sedangkan siswa lain yang berada di kelas itu terdiam ketika melihat aura Ferdian yang begitu menakutkan karena emosi.

"Maaf Pak, saya bertindak gegabah karena tidak bisa menahan emosi saya" Ferdian pun langsung saja meminta maaf kepada dosen itu karena tindakannya itu sambil sedikit membungkukkan tubuhnya dan kembali duduk dan menunduk sambil menahan gemetar tubuhnya karena emosi yang memuncak.

"Baik kali ini saya maafkan kamu, jika lain kali kamu seperti itu saya tidak akan segan-segan memberikan hukuman kepadamu.

"Baik pak saya mengerti" jawab Ferdian dengan suara sedikit bergetar karena emosi belum reda, sambil terus menundukkan kepalanya.

"sudah sekarang kalian keluar dengan tertib, dan jangan lupa untuk yang masuk kembali untuk mengikuti mata kuliah berikutnya" ucap sang Dosen.

"Ferdian terimakasih telah membantu ku tadi" tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari belakang Ferdian yang tak lain Fanesha.

Ferdian yang mendengar itu kemudian memutarkan tubuhnya menghadap Fanesha kemudian menganggukkan kepalanya, dan langsung berbalik kembali dan menuju pintu keluar kelas menyusul ke 2 sahabatnya yang sudah keluar terlebih dahulu.

Fanesha yang baru saja melihat wajah Ferdian seketika terkagum karena siswa yang dikatakan miskin oleh siswa lain memang tampan hanya saja karena pakaian yang digunakannya itu lusuh, jadi menutupi ketampanannya itu.

*** Fanesha & 2 Sahabat ***

"Ferdian memang sungguh tampan, mungkin jika dirinya sedikit di dandani bisa menyaingi ketampanan dari 5 keluarga kaya yang ada di kota ini" Gumam Fanesha. "Ferdian Putra P. Sepertinya namanya sedikit familiar tapi tidak mungkin karena dikatakan orang itu beserta keluarganya berada di pusat kota, mungkin hanya namanya saja yang sedikit mirip karena dia sendiri tidak mengetahui kepanjangan dari P itu apa setelah tadi dia ditanya oleh dosen, dan terlihat dia tidak sedang menyembunyikan sesuatu. Ahh apasih aku ini, berpikir terlalu jauh saja" lanjut gumaman Fanesha. Kemudian Fanesha pun keluar kelas dan menuju taman dan mengeluarkan sekotak makanan yang dia bawa, karena belum terbiasa untuk makan dikantin ditambah 2 sahabatnya yang lain juga berbeda fakultas jadi dia tidak ada teman yang menemaninya di kantin.

Namun ketika Fanesha sedang menikmati makanannya 2 orang wanita lainnya datang menghampirinya, yang tak lain adalah 2 sahabatnya yang selalu bersama sejak Sekolah Dasar.

"Halo nona cantik kenapa kamu sendirian saja tidak punya teman kah di kelas baru mu?" Ucap salah 1 sahabat Fanesha yang bernama Rebecca Nelson.

"hihihi, dia mana mungkin bis mencari teman lain selain kita Becca" ucap 1 sahabat lainnya yang bernama Renna Wilson.

"Huh kalian membuat ku kaget saja" jawab Fanesha yang terkejut dengan kehadiran mereka, dan hampir menjatuhkan makanan yang sedang dia nikmati.

Setelah makan makanannya dan meminum Fanesha pun kembali menggunakan masker.

"Nona Nomor 1 kenapa kamu harus menggunakan masker sih didepan kita?" tanya Rebecca

"Tidak apa-apa, takut ada yang melihat wajah ku saja, aku malas meladeni mereka jika mereka tau aku ini siapa, dan kalian pun sama mengapa masih menggunakan masker didepan ku?"

"percuma kamu menutupinya nanti juga lama kelamaan pasti akan ketahuan jika kamu ini adalah Nona Muda Keluarga Willow yang di juluki Nona Nomor 1, karena paras mu yang terlalu cantik, ini juga karena kamu yang meminta kami untuk menggunakan masker karena takut mereka tahu jika kami terlihat oleh orang lain merekapun akan tahu jika pasti kamu yang ada diantara kami ini walaupun kamu menggunakan masker sendiri diantara kami" sahut Renna menggoda Fanesha dan kemudian merajuk kepada Fanesha karena dirinya harus ikut menggunakan masker dan juga tidak menyebutkan nama belakang mereka karena sudah pasti ketahuan jika salah 1 saja mengungkapkan nama belakang mereka.

"Hihihihi" fanesha tertawa kecil melihat temannya kesal karena demi dirinya agar tidak di kenali oleh orang lain mereka harus ikut seperti dirinya yang menggunakan masker serta menyembunyikan nama belakangnya.

"benar, karena sudah ada yang menyebarkan bahwa kamu masuk ke kampus ini juga namun mereka hanya saja kamu masuk ke fakultas mana" timpal Rebecca tanpa memperdulikan Renna yang merajuk. Dan memberitahu tentang kabar yang sudah mulai tersebar.

"Benarkah? kamu tidak bercanda? Siapa yang menyebarkan isu itu?" tanya Fanesha yang kaget mendengar kabar itu, karena dia sudah meminta kepada ayahnya agar pihak kampus tidak memberitahu bahwa dirinya menempuh pendidikan di kampus Pratama ini.

"Benar untuk apa kami berbohong dengan mu, dan untuk yang menyebarkannya siapa lagi jika bukan teman anak yang memiliki saham terbesar disini" ungkap Rebecca.

"Sungguh sial bertemu dengan orang seperti itu, tadi dikelas dia membuat keributan sekarang menyebarkan kabar jika aku berkuliah di kampus ini" umpat Fanesha.

"Dia melakukan apa?" tanya Renna penasaran.

"dia mendesak ku untuk membuka masker ini disaat perkenalan tadi" jawab Fanesha kesal karena ingat kejadian itu "tapi untuk ada 1 siswa yang membela ku jadi dia tidak mendesak ku lagi untuk melepaskan masker ku ini" Jelas Fanesha.

"Benar-benar keterlaluan orang itu, sudahlah kita sudahi pembicaraan ini, lebih baik kita bicarakan kemana setelah kuliah selesai nanti hehehe" ucap Rebecca. Mereka pun merubah topik pembicaraan mereka, dan merencanakan kemana mereka pergi setelah selesai ngampus.

...----------------...

*Nama Tokoh tambahan yang ada di bab ini*

-Fanesha Aurora Willow 19 tahun ( Nona Tercantik Pertama Di Kota Blitz dengan julukan Nona Nomor 1, dan dirinya juga merupakan anak ke 2 dari keluarga Willow keluarga Nomor 1 di kota Blitz )

-Rebecca Nelson 20 tahun ( Nona tercantik ke 2 di kota Blizt dari keluarga Nelson yang merupakan keluarga kaya ke 6 di kota Blitz. Sahabat Fanesha )

-Renna Wilson 19 tahun ( Nona tercantik ke 4 di kota Blitz dari keluarga Wilson yang merupakan keluarga terkaya ke 7 di kota Blitz . Sahabat Fanesha )

...----------------...

Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.

Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏

1
DPras
semangat thor
DPras
MC nya sedikit rada2 kurang pinter... masa dibohongi keluarga nya ga tau...
Glastor Roy
up
Was pray
ferdian beki motor yg biasa aja, yg masih kelihatan keren tapi harganya ya jangan yg mahal,sesuaikan dengan keadaan ferdian selagi masih miskin jadi gak pada curiga sama ferdian,aman dan nyaman
Adri Pratama
lanjutkan thor
Dhod Hendry
ceritanya ox... mntaplah
Ejan Din
kasian c fer.. dibuat jd anak manja.. plz Thor buat pemuda tangguh Dan pintar jd seorang pemuda yg punya pendirian..
Kisin Gindam
Luar biasa
Mohammad Djufri
intinya ceritanya bsgus dan menarik, tapi sebaiknya cara penuturan kalimatnya sebaiknya diperbaiki...
kelihatan agak kaku...
Was pray
menurutku ferdian tetap menggunakan rumah kontrakannya untuk tempat singgah, jadi tidak kebingungan saat teman2nya berkunjung. nanti setelah ferdian bekerja di perusahaan miliknya baru tinggal di mension,dengan alasan diminta merawat Mension milik bos nya.jafi teman2 erdian tidak menaruh curiga pd ferdian
Adri Pratama
lanjutkan thor
Mohammad Djufri
ah, masak sih asa rumah seharga 50 trilyun? bahkan 7.5 trilyun pun kayaknya sudah waw...
agak kurang logis juga kayaknya...
Stay Stronger
yok lagi yok
Stay Stronger
/Determined/
Tenzars
🤙🤙🤙🤙🤙
Sry Handayani
ok lanjoot
Sry Handayani
lanjut
Ahmad Al'fatih Permana Putra
duh makasih banget udah di koreksi lagi nih🙏
Uti Enzo
Luar biasa
Wishnu Soesanto
author kurang jeli harga rumah 100 M sampai Triliun sedang rmah yang diincar pasti lebih dari 1T kenapa cuma ditransfer 50 M
ingat 1T diambil 2 juta saldonya 998.000.000.000,_ itu salah besar.
Ayung Sst Eeg: anda baca nya di skip x ya...itu di transfer 50 T bukan M
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!