BUCINNYA PREMAN PASAR

Ting!

Suara notifikasi whatsapp dari Niko menghentak dirinya yang sedang gabut memutar-mutarkan es batu dalam gelas— mendadak menoleh ke arah ponsel nya yang sedang tergeletak di meja.

Niko mengambil dan membaca pesan dari Tiffany kalau dirinya sedang sibuk bersama Pak Roby dan tidak bisa ke rumah besok hari.

Janjinya dia akan kerumah besok bersama Pak Roby, tapi pak Roby memilih membawa putri sulungnya untuk berbelanja di pusat perbelanjaan di Kota Cirebon.

Sisi lain, Eca masih membuang wajah menatap rerumputan yang menjalar ke tembok di kafe itu.

Dia menggigit bibir bawah dengan rapatan bibir atas ke bawah sambil berkaca-kaca.

"Yang saya lihat di ponsel kamu itu sudah jelas, kamu sama aja dengan Hanif, sama-sama bajingan doyan selingkuh!" Kata Eca.

Niko menoleh ke Eca dengan tatapan tajam —Menelan saliva lalu menghela nafas "Kemarin...."

Eca terhentak dan menatap lebih tajam dari Niko "Apa kemarin?."

"Dan dulu.." Kata Niko

"Gausah ambigu" Sentak Eca.

"Kamu yang ngajarin saya selingkuh... dan saya ikut memainkan apa yang kamu mainkan!" Kata Niko tajam.

"Oh... Kamu dendam?" Kata Eca tersenyum remeh.

"Iya, Napa!" Jawab Niko dengan ketus.

Eca bangkit dari tempat duduk nya sambil mengutak-atik layar ponsel untuk memesan ojek online. Maju dua langkah dan mendorong tubuh Niko hingga terjungkal ke lantai.

Keributan kecil itu dilihat pengunjung lain, beruntung Niko masih punya batas kesabaran, terus menatap kepergian Eca yang sudah menjauh.

**

Tak jauh dari kafe, disana ada Tiara yang memilih untuk tidak meninggalkan kafe, dirinya sedang mengintai dari arah kejauhan karena penasaran dengan perempuan yang dibawa Niko.

Tiara bergerak melangkah ketika Eca menampakkan diri di depan Kafe itu, menghentak Meli untuk mencegah kembali dari amukan Tiara karena cemburu.

"Mau apa? ayo pulang aja!" Kata Meli menggeret lengan Tiara, namun tenaga nya kalah dengan Meli— sampai terhempas ke bahu jalan ketika Tiara mendorong nya.

"HEH!" Pekik Tiara melabrak, suaranya sampe terdengar ke telinga Niko yang sedang melamun menatap jalan layang di depan nya.

Niko menurunkan posisi kepalanya untuk melihat arah parkiran "Waduh" Panik Niko langsung bangun dari tempat duduk.

Eca menoleh ke perempuan itu. "Ada apa ya... AW"

Tiara langsung menarik rambut Eca tanpa aba-aba. "Kamu siapanya cowok saya hah!"

Eca tidak menjawab, karena dirinya sedang mengerang kesakitan dengan kepala sedikit terjengkang ke belakang.

Eca membalas meraih rambut belakang Tiara dengan kedua tangan nya, membuat kedua wanita itu sama-sama terjengkang kebelakang dan saling baku jambak.

"Saya istrinya!" Jawab Eca.

Tiara terjungkal ke aspal, setelah Eca menarik rambutnya sampai urat di kening nya keluar.

Eca maju dan duduk ditubuh Tiara, mencakar wajah hingga luka merah membekas diwajahnya, Tiara mengalungkan kedua tangan dileher Eca mengajaknya berguling-guling di aspal.

Niko yang sudah sampai melerai perkelahian itu di bantu oleh tukang parkir dan juga Meli yang sudah ada di tengah-tengah mereka.

"Anjing kamu ya!"

"Kamu yang anjing!!

"Setan kamu!!"

"Kamu yang setan!!"

Kata-kata mutiara seketika keluar dari kedua mulut perempuan itu saling cibir mencibir dengan rambut bermekaran seperti pohon kelapa.

Eca mengusap rambut nya, ingin sekali meneruskan perkelahian, hanya saja Niko menghentak tubuh Eca ke aspal hingga kepalanya terbentur knalpot motor yang terparkir. Dengan punggung mencium ban belakang motor hingga motor itu terjatuh.

"BISA DIAM GAK KAMU!!" Bentak Niko.

Gadis itu mendongak dengan buliran air mata yang di seka cepat-cepat —Menatapi Niko tajam yang dibalas lebih tajam oleh Niko.

"Kamu dari dulu emang iblis Niko, semenjak lu mau bunuh papah gue, gue selalu jaga rahasia itu dari orang tua, tapi apa balasan nya" Rengek Eca perlahan bangkit dari duduk.

Menghampiri Niko yang terus menatap nya tajam. "Kalau saya lapor papah, kamu bisa...."

"IKUT!"

"AW... SAKIT."

"Naik!!" Pinta Niko ketika sudah sampai motor.

"Enggak" Jawab Eca.

"Jangan buat saya lebih kasar dari ini ya, cepat naik" Kata Niko.

"GAK!!" Pekik Eca.

BRAK!!!

Niko menendang kaleng bekas yang ada di dekatnya, membuat Eca takut gemetar dan menuruti keinginan Niko.

"DIBILANG NAIK YA NAIK!!" Bentak Niko.

Niko membawa Eca kerumahnya, dia mengurung Eca di dalam kamar semalaman dan menguncinya dari luar.

DOGH.. DOGH..

"BUKA BRENGSEK!!" Kata Eca menggedor pintu kamarnya keras-keras.

Niko menendang lemari kecil di dekatnya, membuka ponsel ketika ada notifikasi WhatsApp dari Tiara meminta putus.

"Brengsek! Kapan saya bisa hidup bahagia anjing!!"

BRAK!!

Niko tantrum seketika membanting lemari itu hingga terjungkal ke lantai.

Tangisan Eca pecah, dia langsung menelpon orang tuanya untuk ke rumah nya —karena perlakuan Niko terbilang seperti preman baru puber.