ONS lalu punya anak, itu sudah biasa.
Salah kamar, dan saling berbagi kehangatan, lalu akhirnya hamil, itu juga sudah biasa.
Menjadi istri, dikhianati lalu memilih pergi saat hamil, itu juga sudah sering terjadi.
Lalu, kisah ini bagaimana? Hampir mirip tapi banyak memiliki perbedaan. Ayesha, dia sama sekali tidak menyukai pria itu. Malah bisa dikatakan dia begitu membencinya.
Namun kejeniusan si pria membuatnya terobsesi sehingga menginginkan benihnya.
Ayesha berhasil mendapatkan yang dia mau. Bocah kecil nan pintar lahir dari perutnya.
Tapi ada satu hal yang membuatnya resah. Anak itu terlalu mirip dengan si pria. Bahkan si anak yang cerdas itu tahu bahwa ada pria dewasa yang mirip dengan dirinya.
" Mom, apa dia Daddy ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Itu Ayahku? 21
" Mbak, Mbak Ayesha kemana aja. Kok tiba-tiba pergi. Udah lama kita nyariin Mbak. Aku tahu Mbak nggak suka sama aku dan Mama, tapi Mbak nggak harus pergi tanpa kabar. Kesannya aku dan Mama yang jahat sama Mbak."
" Iya sayang, kami nggak ada niat buat jahat sama kamu. Dan Luna juga nggak akan ngrebut posisi kamu. Jadi kamu nggak harus pergi begini. Kamu pulang ya nak, jika memang kamu ingin Luna pergi dari perusahaan, maka Luna akan meninggalkan perusahaan."
Ayesha memutar bola matanya malas. Akting mereka bedua sangat buruk. Di perusahaan, Ayesha sengaja datang untuk bertemu dengan Betrand. Bukannya ingin kembali ke rumah, ataupun ke perusahaan, tapi dia ingin menyelesaikan semuanya.
Dan kenapa Ayesha memilih bertemu di perusahaan, karena dia enggan ketemu Tania berserta Luna. Tapi siapa sangka Ayesha bertemu mereka di sini.
Rasanya dia sangat benci untuk bertemu ibu dan anak itu, karena dia tahu akan seperti ini.
Lihatlah, di lobi perusahaan semua mata menatap Ayesha dengan tatapan benci. Seolah-olah mereka berkata bahwa Ayesha adalah wanita yang tidak tahu diuntung dan tidak bersyukur. Padahal sudah memiliki ibu dan adik sambung yang begitu baik.
Mereka tidak tahu saja bahwa kelakuan dua orang itu tidak lebih buruk dari tokoh antagonis di serial dalam drama televisi. Dan tingkah gadis yang mereka puja puji itu tak ubahnya seperti rubah yang sedang cosplay menjadi kelinci imut.
" Apakah Ibu Ratu dan Tuan Putri sudah selesai yang bicara, jika sudah hamba yang hina ingin menemui Ayah saya." Ayesha menjawab semua ucapan dari Tania dan Luna dengan begitu tenang. Dan saking kesalnya ia juga sambil mengorek telinga menggunakan jari, bersikap seperti tidak memasukkan semua yang diocehkan mereka berdua.
Tania tampak geram dan begitu juga dengan Luna, tapi mereka bisa menahannya dengan sangat baik demi image. Demi pandangan orang lain, mereka mampu menelan rasa amarah yang sudah sampai di ubun-ubun. Tapi agaknya Tania tidak berhenti sampai di situ saja. Dia masih berusaha untuk menyudutkan Ayesha.
" Sayang kenapa kamu bicaranya kayak gitu? Mama beneran nggak pengen kamu pergi." Sambil berjalan mendekat ke arah Ayesha, Tania mencondongkan tubuhnya dan memeluk Ayesha.
" Heh, nggak usah sok pura-pura deh wanita culas. Jangan jadiin aku alat buat nyari simpati. Jadi enyah dari tubuhku. Jijik tahu nggak," ucap Ayesha tajam.
Sruuuk
" Mama!" pekik Luna.
Tania jatuh ke lantai, tentu saja ia jatuh sendiri. Tapi seolah-olah Ayesha yang mendorongnya. Sehingga membuat beberapa orang yang melihat semakin tidak suka kepada Ayesha. Tapi tentu saja Ayesha tidak peduli akan hal itu. Dia mau disebut jahat pun tidak peduli.
" Ayesha, kenapa masih di sini. Ayo ke ruangan Papa. Dan kalian, apa perlu aku memberi surat pemecatan!"
Drap drap drap
Semua karyawan yang tidak sengaja berkumpul di lobi seketika bubar ketika Betrand muncul. Tatapan dan ucapan tajam Betrand sudah cukup membuat mereka paham.
Bagaimanapun Ayesha adalah putri pertama dari wanita yang dicintai sepenuh hati. Meskipun tiba-tiba muncul wanita lain setelah kepergian Amirandah, tapi mereka yakin bahwa Betrand tidak sepenuhnya menghapus nama mendiang istri pertamanya.
" Duduk sayang, apa yang ingin kamu bicarain sama Papa? Apa kamu sudah mau kembali ke rumah?"
" Nggak, dan nggak akan pernah. Aku kemari hanya mau bilang ke Papa bahwa jangan lagi menggunakan cara sperti itu buat narik aku pulang. Selamanya rumah itu nggak akan jadi rumahku lagi. Kepergian Mama, tidak akan pernah bisa digantiin oleh siapapun. Meksipun Papa bilang menikahi wanita itu hanya karena adanya Luna, tapi aku tetep nggak akan bisa menganggapnya keluarga. Dan entah Papa tahu apa nggak, dua orang itu rubah licik, mulutnya sperti ular berbisa. Oke, aku udah cukup. Jangan lagi Papa mengusik kehidupan aku, see aku bisa hidup tanpa sepeserpun uang dari Papa. Jadi berikan saja semua ini ke putri manis Papa itu. Cukuplah Gael bagiku saat ini. Selamat tinggal Pa."
Ayesha pergi tanpa lagi menengok kebelakang. Sedih kah dia? Pasti, saat ini rasa sedih menggelayut batinnya. Bagaimanapun hubungan mereka sangat baik sebelumnya. Tapi Ayesha sudah memantapkan diri untuk tidak ikut campur dalam keluarga Brahmana, termasuk harta dan segala hal dibawah nama Brahmana.
Ia rasa Betrand sudah cukup dengan Tania dan Luna. Bagaimanapun mereka adalah istri dan anak kandung Betrand, maka dari itu pasti mereka akan merawat Betrand nanti.
Ckleeek
Fyuuuh
Hembusan nafas kasar keluar dari mulut Ayesha. Kakinya baru saja melangkah keluar tapi di depan ruangan sudah berdiri Tania dan Luna. Ia tahu apa yang mereka berdua ingin pastikan. Sebenarnya ia ingin sekali mengerjai ibu dan anak yang ambisius itu, tapi dia terlalu lelah untuk bermain-main.
" Nggak usah khawatir Ibu Ratu dan Tuan Putri, aku nggak akan ganggu kehidupan nyaman kalian. Tenang aj, aku nggak ada minat sama harta milik Brahmana. Cukup bagiku hidupku sendiri. Jadi kenyangkan lah perut kalian, dan puaskan lah dahaga kalian terhadap harta-harta itu."
Tap tap tap
Tania dan Luna saling pandang, ucapan yang terlihat serius itu tetap membuat keduanya tidak percaya. Mereka masih takut jika Ayesha akan kambali ke rumah dan mengambil semuanya.
" Ma, aku nggak akan biarin wanita jaalang itu Ma. Aku akang ngehalangin dia buat tinggal di sini. Aku mau dia bali lagi ke LN, biar Ryder bisa jadi milikku dan tentu juga perusahaan ini. Semua harus jadi milikku."
" Iya sayang, Mama tahu. Mama akan mewujudkan semua keinginanmu."
TBC
saya mohon maaf untuk bagian yang ternyata absurd ini.
agaknya saya kurang reseach di bagian ini karena terburu" guna pengembangan alur.
terimakasih untuk kritik dari teman", semoga kedepannya saya bisa lebih hati" dalam membuat adegan demi adegannya.
tapi sungguh saya senang karena teman" mengoreksi. itu akan saya jadikan sebuah pembelajaran agar lebih hati" ke depannya.
sekali terimakasih ya.
🤗🤗☺🙏🙏
terimakasih kk author 🙏