NovelToon NovelToon
Ancaman Hasrat Tuan Duda

Ancaman Hasrat Tuan Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / One Night Stand / Ibu Pengganti / Pengganti / Pengasuh
Popularitas:19.6k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Zira terjebak dalam tawaran Duda saat dimalam pertama bekerja sebagai suster. Yang mana Duda itu menawarkan untuk menjadi sugar baby dan sekaligus menjaga putrinya.
Zira yang memang sangat membutuhkan uang untuk biaya kuliah dan juga biaya pengobatan bibinya terpaksa menerima tawaran gila itu.

"Menjadi suster anakku maka konsekuensinya juga mengurus aku!" Ucap Aldan dengan penuh ketegasan.

Bagaimana cara Zira bertahan disela ancaman dan kewajiban untuk mendapatkan uang itu?

follow ig:authorhaasaanaa
ada visual disana.. ini Season Dua dari Pernikahan Dadakan Anak SMA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

00027

Zira belum mengatakan apapun kepada Aldan, ia lebih memilih untuk mandi terlebih dahulu karena juga pakaiannya basah kuyup hingga tidak bisa dipertahankan lebih lama lagi. Sebelum pergi menemui Aldan, Zira memastikan dulu jika Aila sudah tertidur pulas. 

Tangan Zira membuka separuh pintu kamar Aila, terlihat gadis kecil itu sudah tertidur pulas dengan posisi memeluk boneka. Zira tersenyum hangat melihatnya, ia merasa Aila sangatlah mandiri. Tidak manja seperti kebanyakan anak seumurannya, Bunda Claudia sangat mendidik Aila dengan baik. 

Zira menutup pintu kembali, ia harus menemui Aldan untuk menjelaskan semuanya. Cepat-cepat Zira menuruni tangga tapi tidak menemukan apapun kecuali keadaan yang sepi dan senyap. 

“Tuan..” Zira memanggil, tapi tidak akan mungkin mendapatkan sahutan dari pria itu. 

Mata Zira mengarah pada ruangan kerja, disana lampu menyala sudah pasti Aldan berada disana. Tanpa berpikir dua kali Zira langsung berjalan kearah sana, ia degdegan sebenarnya untuk bertemu dengan sang suami kali ini. 

“Hati-hati, Ma. Sepertinya Papa lagi marah besar, sepanjang hari hanya ngomel mulu.”

Perkataan Aila beberapa jam yang lalu masih terngiang dibenak Zira, sampai-sampai membuat Zira merinding. Bukan takut dibun*h melainkan Zira takut hubungan panas kembali terjadi untuk malam ini. 

Mungkin karena rasa takut yang berlebih sampai membuat Zira lupa untuk mengetuk pintu terlebih dahulu. Zira membuka pintu begitu saja, disaat itulah ia mengetahui ternyata Aldan sedang bicara serius dengan Liam. 

“Ah maafkan aku..” Zira menunduk hormat, ia tiada henti merutuki diri sendiri yang sudah ceroboh. 

Aldan tidak memperdulikan kedatangan Zira sama sekali, malah mengalihkan fokus pada dokumen di tangannya. Posisi ini sangat canggung, membuat Liam bingung harus apa. 

“Emm.. Nona mau cari apa?” tanya Liam, ia harus mencairkan suasana bukan. 

“Ingin berbicara serius dengan Tuan, aku kira tadi sedang tidak sibuk. Tapi, sepertinya sibuk ya?” jawab Zira dengan pertanyaan yang mana tidak diperdulikan Aldan sama sekali. 

“Iya Nona, kami sedang_”

“Tidak perlu bicara panjang lebar, sebaiknya cepat pergi!” bentak Aldan kepada Zira yang bahkan tersentak mendengar semua itu. 

Liam juga sama, suara Aldan sungguh lantang tadi. “Sebenarnya apa yang terjadi dengan pasangan ini? Astaga, kenapa aku bisa terjebak di antara keributan suami dan istri ini?” Liam terus menggerutu didalam hati. 

Zira tidak menjawab apapun, hanya menatap Aldan sangat tajam begitu pula Aldan menatap Zira tidak kalah tajam. Merasa kesal Zira segera pergi, menutup pintu dengan perasaan kesal yang teramat. 

Kepergian Zira langsung membuat Aldan menghela napas panjang dan terdengar berat sekali. Aldan mengalihkan fokus pada berkas lagi, ia tidak memikirkan apapun kecuali perasaan kesal dihati. 

“Ada apa si, Tuan! Kenapa sampai membentak Nona Zira seperti itu?” tanya Liam yang sudah sangat penasaran. 

Aldan menutup dokumen ditangannya karena juga merasa sudah tidak bisa fokus lagi. “Aku tidak suka melihat dia sesukanya seperti itu,” jawaban Aldan membuat Liam semakin bingung. 

“Sesukanya? Seperti apa bentuk sesukanya Nona Zira itu?”

Aldan tidak menjawab, karena jika menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya pasti Liam akan menertawakan dirinya. Karena Aldan juga tidak menyangka, ia bisa kesal hanya karna masalah sepele seperti itu. 

“Memalukan sekali!” Aldan terus merutuki diri sendiri yang mulai aneh sekarang. 

“Aku tidak tahu masalah apa yang terjadi pada kalian sebenarnya, tapi sepertinya Nona Zira akan sakit sebentar lagi.”

Apa yang dikatakan Liam membuat Aldan sedikit terkejut. “Jangan sok tahu!”

“Benar, Tuan. Hidung dan bahkan mata Nona memerah, mungkin akibat kehujanan tadi,” Liam meyakinkan. 

Aldan termenung sebentar, hanya sebentar ia kembali menatap kearah Liam. “Lagian aku tidak perduli, mau dia sakit atau bahkan mati. Terserah!” Ucap Aldan dengan sangat angkuh dan terdengar ketus sebenarnya. 

Padahal Liam dapat melihat kalau Aldan sebenarnya sedang khawatir. “Seperti biasa, Tuan. Aku akan pura-pura tidak tahu kalau kau menyukai Nona Zira,” gumam Liam didalam hati sambil tersenyum tipis melihat Aldan yang kembali membaca dokumen. 

~

Dengan kaki yang terus dihentakkan selayaknya bocah yang sedang merajuk itulah yang dilakukan Zira sekarang. Bibir cemberut serta tangan bersedekap didada, Zira duduk dipinggir ranjang. 

“Apa harus banget bentak aku didepan Liam? Jadi orang kejam banget nggak ada lembutnya!” Zira kesal sekali. 

Memang Zira merasa salah, ia tahu pasti kemarahan Aldan karena ia pulang malam. Tapi, sungguh Zira tidak mau juga pulang selama itu. Itu semua karna hujan deras, Zira ingin menjelaskan semua itu sebenarnya. 

Kepala Zira seakan sangat pusing, mungkin karena efek kehujanan tadi. Tiba-tiba saja juga suhu udara semakin dingin, Zira memegang dahinya sendiri. 

“Astaga, panas sekali..” Zira merebahkan diri sambil menarik selimut. 

Menggigil tentu saja, sepertinya tebakan Liam benar kalau Zira akan sakit demam. Bahkan suhu udara membuat Zira semakin kedinginan, hingga wajahnya sangat pucat. 

“Bibi.. Bi Ranum..” Hal yang paling Zira ingat saat seperti ini adalah sang Bibi tercinta. 

Sementara itu Aldan baru saja mengantar Liam pulang sekalipun hanya sampai pintu masuk. Aldan melihat jam dinding yang sudah hampir larut malam, disaat itulah ia melihat foto sang Almarhum istri yang sangat ia cintai. 

“Ada yang aneh, kemana perginya semua rasa itu?” tanya Aldan pada dirinya sendiri. Rasa aneh yang dimaksud Liam adalah rasa sakit yang tidak bisa dikatakan ataupun diobati oleh apapun. 

Biasanya rasa itu akan datang disaat Aldan melihat foto Alya, tapi semua rasa itu hilang tergantikan dengan perasaan yang tenang. 

“Kau sudah tenang disana, sayang?” tanya Aldan, ia tersenyum tipis kala teringat dengan masa-masa indah bersama Alya dulu. 

“Dugaanku benar, bahwa memang tidak ada yang bisa menggantikan dirimu dihidupku.” ucap Aldan dengan sangat bangga kepada foto yang tidak akan bisa membalas setiap ucapannya. 

Tidak mau terus larut dalam kesedihan, Aldan berlalu pergi untuk menuju kamar utama. Menaiki tangga dengan kedua tangan yang tersimpan di kantong celana, Aldan menduga jika mungkin Zira sudah tertidur pulas sekarang. 

Tapi, disaat membuka pintu kamar Aldan terkejut melihat Zira yang muntah-muntah dengan posisi duduk seperti itu. Langsung saja Aldan berlari ke arah Zira, ia terkejut melihat wajah Zira yang sudah sangat pucat. 

“Zira.. Kau kenapa?” Aldan memegang pundak Zira, ia terkejut merasakan suhu tubuh Zira yang sangat panas serta tubuh yang mengigil. 

1
Delvyana Mirza
Zira sakit Aldan,buka la pintu hatimu tuk dia,lamjuut thor,
💗AR Althafunisa💗
Oh... seperti itu, siapa yg ditinggal mati bininya ape 7 tahun ga bisa move on. Mau ditinggal lagi emang ah... 😡😡😡
Yuni Sbyi
kalo udah cemburu mah susah bawaan nya ingin marah aja,,gk tau bagaimana kondisi si zira
mbok Darmi
kata nya matipun ngga peduli yg sudah ngga usah dok perhatian dasar duda gendeng mau menang sendiri
Delvyana Mirza
Lama2 Kamu lucu lho,,thor buat la Zira agak peminim jangan ikutan Arogan gitu,
💗AR Althafunisa💗
Ngakakkk... 🤣🤣🤣
💗AR Althafunisa💗
🤣🤣🤣🤣🤣🤣😭😭
Delvyana Mirza
Aldan kamu itu ya,kasihan melihat Zira ma Aila di kasari terus,lapan kamu itu tobat nya jangan suka ketus2 kalau ngomong ntar fi tinggsl pergi baru rasa,
Delvyana Mirza
lanjuuut thor
Nafisa Aprilia
Kecewa
Ig:authorhaasaanaa: hei ini belum tamat loh! kenapa kamu kecewa, kenapa? ada masalah hati apa gitu? jangan rada-rada deh☺
total 1 replies
Uthie
baru mampir 👍♥️
💗AR Althafunisa💗
Lanjut ka 😍❤️
💗AR Althafunisa💗
Ceritanya keren 👍
💗AR Althafunisa💗
😭😭😭😭😭😭😭😭 sakit hati banget aku.
💗AR Althafunisa💗
Itu si Aldan mau nya diapain ya, kejam banget sama anaknya 😡😭
💗AR Althafunisa💗
aku koq sedih bangettt ya 😭😭😭😭😭😭😭😭
💗AR Althafunisa💗
Aku koq kasihan sama Aila ya, ga diperhatiin banget 😭😭😭
Delvyana Mirza
Itu suami nya Rey,hati2 dia itu kata Zira duda tantrum lho,ksmu harus was2 ya,
Nurjanah Abdullah
aku vote...semangat kak....
Ig:authorhaasaanaa: wah terimakasih yaaa🥰
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!