Di tahun terakhir mereka sebagai siswa kelas 3 SMA, Karin dan Arga dikenal sebagai musuh bebuyutan. Mereka sering bertengkar, tidak pernah sepakat dalam apapun. Namun, semua berubah di sebuah pesta ulang tahun teman mereka.
Dalam suasana pesta yang hingar-bingar, keduanya terjebak dalam momen yang tidak terduga. Alkohol yang mengalir bebas membuat mereka kehilangan kendali, hingga tanpa sengaja bertemu di toilet dan melakukan sebuah kesalahan besar—sebuah malam yang tidak pernah mereka bayangkan akan terjadi.
Setelah malam itu, mereka mencoba melupakan dan menganggapnya sebagai kejadian sekali yang tidak berarti. Namun, hidup tidak semudah itu. Beberapa minggu kemudian, Karin mendapati dirinya hamil. Dalam sekejap, dunia mereka runtuh.
Tak hanya harus menghadapi kenyataan besar ini, mereka juga harus memikirkan bagaimana menghadapinya di tengah sekolah, teman-teman, keluarga, dan masa depan yang seakan hancur.
Apakah mereka akan saling menyalahkan? Atau bisakah kesalahan ini menjadi awal dari sesuatu yang tidak terduga? Novel ini mengisahkan tentang penyesalan, tanggung jawab, dan bagaimana satu malam dapat mengubah seluruh hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan
Di dalam bus, setelah tidur panjang
Bus berhenti perlahan di depan villa, dan para siswa mulai terbangun satu per satu. Suara tawa dan gumaman samar mengisi udara, menunjukkan bahwa mereka semua sudah tidak sabar untuk bersenang-senang.
Fano: (mengucek mata) "Wah, akhirnya sampai juga!"
Bella: (melompat dari kursinya dengan semangat) "Yay! Akhirnya liburan, guys! Villa di depan mata!”
Bibo: (membuat lelucon) "Siap-siap nih, yang pacaran nanti jangan sampai kepergok, ya!" (melirik ke arah Rico dan Revi)
Revi: (mencubit lengan Rico sambil tertawa) "Bibo, gatel banget mulut lo!"
Rico: "Udah, Rev. Dia cemburu soalnya jomblo!"
Tino: (berdiri sambil menggeliat) "Wah, gue udah ga sabar nyari kamar yang paling enak. Malah kalo bisa sekamar sama Intan nih!" (berbisik ke arah Bibo)
Intan: (sambil melotot) "Apaan sih lo, Tino? Bikin malu aja!"
Cicio: (mengambil tasnya) "Udah deh, lo jangan kebanyakan mimpi, Tino."
Denandra: (sambil memasang kacamata hitam) "Ayo, semua turun. Udara di sini enak banget, bro."
Karin dan Arga terbangun dan saling melirik sebentar, lalu segera membereskan barang-barang mereka. Suasana yang tadi canggung berubah menjadi ringan karena semangat liburan.
Katy: (berjalan lambat) "Eh, enak banget ya di sini. Udah kayak liburan beneran nih."
Tria: (menyikut Katy) "Jangan lemot-lemot, Kat. Yuk, buru-buru keluar!"
Tiara: "Wah, gue udah kebayang nih mau foto-foto cantik di sini. View-nya bagus banget!"
Wina: (tersenyum lembut) "Ayo, guys, kita siap-siap masuk villanya dulu, terus santai-santai."
Galang: (berjalan di belakang bersama Obi) "Tuh, akhirnya sampai juga. Gimana, Bi, siap liburan?"
Obi: (sambil mengangguk pelan) "Iya, siap, Lang. Liburan ini pasti seru banget."
Sisil: (mencoba mendekati Arga) "Arga, nanti kita sekamar ya? Hihihi."
Arga: (menghindar dengan cepat) "No, thanks."
Bibo: "Hahaha, ditolak mentah-mentah tuh, Sil!"
Fano: (menengahi) "Ayo, ayo, jangan kebanyakan ribut. Kita bawa barang-barang ke dalam villa dulu. Siap-siap bersenang-senang!"
Semua siswa bersemangat, tertawa, dan bercanda. Mereka segera turun dari bus dan menuju villa dengan antusias, tak sabar untuk memulai liburan mereka yang penuh kenangan.
Di depan villa, setelah semua barang-barang dibawa turun dari bus
Karin berusaha mengatur barang-barangnya yang banyak, sementara Arga terlihat kesal dan frustasi dengan tumpukan tas dan koper.
Arga: "Karin, lo bawa apa aja sih? Kenapa bawa barang sebanyak ini?"
Karin: "Ya iya lah, masa gue bawa sedikit? Kita kan di sini 3 hari, hari ini, sabtu dan minggu. gue butuh banyak pakaian dan barang-barang penting!"
Arga: (mengangkat salah satu koper yang berat) "Gila, ini koper kayaknya isinya batu semua. Gimana lo bawa semuanya?"
Karin: "Udah, jangan ribut. Gue butuh semua ini. Lagian, lo juga bawa banyak barang kok!"
Arga: "Iya, tapi kan gue cuma bawa barang-barang penting. Ini, lihat tuh, koper lo lebih besar dari tas gue.!"
Karin: "Oke, oke. Lo angkat yang ini, gue angkat yang itu. Tapi lo janji jangan banyak komentar!"
Arga: "Tapi nanti, kalau ada yang kurang atau ketinggalan, jangan salahkan gue!"
Keduanya mulai bekerja sama, meskipun sesekali Arga masih menggerutu dan Karin terus memantau barang-barangnya. Perlahan, mereka berhasil membawa semua barang ke dalam villa.
Karin: "Akhirnya! Kita sampe juga.“
Arga: "Iya, iya. Jangan baper ya. Lagian, emang tanggung jawab gue juga."
Karin: "Eh, lo jangan sok pahlawan."
Arga: "Sama-sama. Semoga barang-barang lo semua berfungsi dengan baik di sini. Dan semoga lo juga inget cara nggak bawa barang sebanyak ini ke depannya."
Karin : “oh iya thanks”
Karin tersenyum sambil mengelus bahunya yang mulai lelah, dan mereka akhirnya masuk ke dalam villa dengan barang-barang yang telah diurus. Suasana di villa semakin ceria dengan kehadiran semua teman-teman mereka.
Karin dan sahabat-sahabatnya, termasuk Bella, Sarah, dan Revi, mulai mengatur tempat tidur mereka di kamar yang telah disiapkan. Karin dan Intan memilih kasur yang tersedia, sementara Bella, Sarah, dan Revi di kasur yang satu lagi.
Karin: "Oke, kita tidur satu kasur ya. Intan, lo di sini. Bella, Sarah, Revi, lo semua tidur di kasur satu lagi yang itu."
Bella: "kalo gue udah tidur duluan jangan digangguin."
Sarah: "iya hari ini Kita harus tidur nyenyak biar besok bisa menikmati waktu kita di sini."
Revi: "Yup, tidur nyenyak, biar bisa pacaran dengan bebas nanti."
Karin dan Intan mulai menyiapkan selimut di kasur mereka, sementara Bella, Sarah, dan Revi mulai meregangkan tubuh mereka di kasur satu lagi.
Karin: "Semoga malam ini tenang ya. Jangan ada yang ribut-ribut."
Intan: "Setuju. Kita harus tidur awal biar besok segar."
*Di kamar lainnya, Sisil dan teman-temannya mulai mengatur tempat tidur mereka. Sisil dan Tiara memilih kasur yang satu, sementara Tria, Wina, dan Katy memilih kasur yang lainnya.
Sisil: "Oke, Tiara, kita satu kasur. Tria, Wina, Katy, kalian di kasur yang satu lagi."
Tiara: "oke Gak masalah"
Tria: "Iya siap.”
Katy: "Yang penting tidur dulu biar besok segar.”
*Di ruang cowok, suasana lebih santai. Beberapa cowok memilih kasur yang ada, sementara yang lainnya tidur di sofa atau lantai jika perlu.
Arga: "Gue tidur di kasur yang ada di pojok sama danendra, Biar enak dan agak jauh dari keributan."
Fano: "Gue di kasur ini aja. Sama Rico”
Rico: "Sip. Nanti kalau ada yang kurang, tinggal bilang aja."
Bibo: "gue dimana babi, yaudah deh gue disofa sini aja Yang penting kita santai dan siap untuk hari besok."
Tino : “gue sama cicio tidur depan aja deh disofa ruang tv”
Cicio : “yoi bos jagain kalian”
Bibo : “halah alasan lo berdua”
Di kamar yang sama dengan Galang dan Obi, terdapat murid lainnya yang berbagi dua kasur.
Galang dan Obi sedang menyiapkan tempat tidur mereka di salah satu kasur yang ada di kamar.
Galang: "Oke, Obi, kita tidur di sini. Mereka bisa tidur di kasur yang satu lagi."
Obi: "Ya, gue setuju. Lumayan bisa ngobrol sambil tiduran."
Mereka semua terlihat senang karena akhirnya bisa beristirahat setelah perjalanan panjang.
Murid 1: "Gimana, nyaman gak tidurnya?"
Murid 2: "Nyaman kok. Selimutnya juga lumayan."
Galang: "Iya, yang penting malam ini kita bisa tidur nyenyak. Besok kita bisa explore sekitar villa dengan lebih seru."
Obi: "Oke, kalau begitu. Kita tidur ya Selamat malam, semuanya."
Semua orang di kamar mulai bersiap untuk tidur, dengan suasana tenang dan nyaman menyelimuti ruangan.
Bersambung…