Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Raisha buru buru kembali ke ruangan Rendra, rencananya setelah nakan siang, dia akan mengoperasi seorang pasien yang kekeh minta di operasi Dr Raisha.
Sesampainya di ruangan, Raisha segera menyiapkan makan siang untuk Rendra.
"Makan sendiri ya!" pinta Raisha.
"Di suapi istriku jauh lebih enak daripada makan sendiri." jawab Rendra
Raisha segera menyuapi Rendra. Saat itu Ruhi asisten Raisha sudah menelpon, mengingatkan Raisha untuk jadwal operasi Ginjal seorang ibu, yang hanya mau di operasi kalau Dr Raisha juga turut andil.
"Iya tunggu lima belas menit lagi ya!" jawab Raisha lewat telpon, dan melanjutkan kembali menyuapi bayi besarnya.
"Kamu sebaiknya juga makan siang, biar aku makan sendiri saja, nanti istriku bisa lapar, dan kurus, tidak memikirkan dirinya sendiri." kata Rendra.
"Yakin?" Raisha memastikan ucapan Rendra.
"Yakinlah, aku kan bukan suami yang buruk, yuk makan atau kita balapan saja yang menang akan mendapat hadiah." tantang Rendra.
Raisha tersenyum mendengar candaan receh Rendra.
"Memang hadiahnya apa tu?" tanya Raisha.
"Yang kalah harus menuruti tiga permintaan yang menang." jawab Rendra.
"Oke, tapi jangan nyesel lho kalau kalah!" kata Raisha lagi.
"Tidak akan, Narendra tidak akan mencabut omongan sendiri, asal jangan minta pisah saja, aku tidak bisa kabulkan kalau yang itu." ucap Rendra.
"Kok bicaranya sampai kesana mas?" tanya Raisha.
"Siapa tahu kamu masih mencintai Dokter jantung itu dan meminta pisah, asal kamu tahu ya my dokter, apapun yang sudah menjadi milikku tidak akan pernah aku bagi pada siapapun dan tidak akan pernah aku lepaskan lagi." ucap Rendra tegas
"Ah ngeri juga ya, kalau dia mede serius begitu." batin Raisha.
" oke, tapi kita mulai dari awal, itu makanan kamu kan sudah berkurang." tunjuk Raisha ke piring Rendra.
"Ikut apa kata istri deh, nanti kalau tidak nurut di suntik lagi, jangan di suntik ya dr ku, biar nanti babang Rendra saja yang nyuntik kamu." ucap Rendra sambil menaikkan sebelah alisnya.
" Dasar pasien mesum, nglamak, mana ada pasien nyuntik dokter." jawab Raisha terkekeh.
"Ada, kamu akan lihat nanti bagaimana rasa suntikan babang tamfan ini, haha, tunggu tanggal mainnya." Rendra tertawa lepas.
Raisha memukul bahu Rendra, ada ada saja kelakuan suaminya itu.
Kemaren, sebelum menikah dengan Rendra, Raisha sempat berfikir kalau setelah menikah mereka akan canggung, bahkan sempat takut kalau diperlakukan tidak layak oleh suami dan keluarga, tapi ternyata mereka garang di luar tapi sangat lembut di dalam bahkan have fun dan menerima Raisha dengan tangan terbuka, apalagi suami narsisnya itu, walaupun menyebalkan, tapi dia selalu bisa merubah moodnya menjadi baik.
Raisha mengambil makanan lagi dan membagi sama rata pada Rendra.
"Ayo bu dokter kita mulai lombanya!" ajak Rendra.
Mereka mulai balapan, rendra bisa memasukkan makanan yang banyak ke mulutnya, sedangkan Raisha yang mulutnya kecil, tidak bisa mengimbangi porsi suapan Rendra dan malah tersedak.
"Uhuk uhuk," Raisha tersedak, dan langsung meminum air putih.
"Mas Rendra curang, lihat itu suapannya bisa sebesar itu." manyun Raisha.
"Hahaha, ayolah dokterku sayang, memang tidak mau hadiahnya?" goda Rendra.
Mereka kembali melanjutkan acaranya, tapi tetap saja Rendra yang menang.
"Yee aku menang." Rendra bersorak gembira
"Huh." dengus Raisha sambil memanyunkan bibirnya. Melihat hal tersebut Rendra jadi memiliki ide untuk minta apa pada istri cantiknya tersebut.
"Ya sudah, nyerah, mas Rendra yang menang, sekarang mas Rendra sebutkan apa permintaannya." ucap Raisha sedikit kesal.
"Cie yang kalah ngambek!" goda Rendra.
"Ayo sebutkan apa permintaannya, Rei sudah hampir telat nih!" pinta Raisha.
"Kesini, lebih dekat lagi!" pinta Rendra.
"Hari ini ada satu permintaan dulu saja, yang dua menyusul, untuk tabungan." Narsis Rendra sambil tersenyum puas. Raisha menuruti kemauan Rendra untuk mendekat.
"Permintaan pertama, ciumlah aku istriku!"
Raisha kaget, mukanya memerah malu dan salah tingkah sendiri mendengar kalimat barusan.
"A apa, cium?" tanya Raisha.
Rendra mengangguk penuh semangat.
Raisha menoleh kekiri, kanan, belakang. Ruangan itu sepi sekali, dan hanya mereka berdua yang ada di sana, dengan ragu kepala Raisha mendekat ke arah muka Rendra, dan mencium dahi pemuda tampan itu dangan perlahan tapi singkat.
"Sudah mas." jawab Raisha. Rendra malah memanyunkan bibirnya, bukan ciuman itu yang dia inginkan.
"Bukan itu cayangku, itu kecupan, kalau mencium itu di sini?" Rendra menunjuk ke arah bibir merahnya itu.
Raisha membelalakkan matanya lebar, sambil menelan salivanya dengan kasar. Baru kali ini dia tidak bisa menghindarinya, kalau dulu waktu tunangan dengan Salman, Raisha masih bisa menolah dengan alasan, belum muhrimnya, tapi ini dia dilema, yang minta cium adalah suami sahnya sendiri dan dia sudah berjanji akan mengabulkan tiga permintaan Rendra.
"Jangan takut, disini cuma ada kita berdua, sudah sah untuk sekedar ciuman, bahkan yang lebih dari itu juga halal berpahala lagi." kata Rendra, menggoda Raisha yang sudah sangat malu.
"Ka... cup!".Baru saja Rendra mau bicara tiba tiba bibirnya di kecup. Rendra dengan sigap menahan tengkuk Raisha dengan tangannya sehingga bibir Raisha masih menempel disana bahkan lebih dalam lagi.
Rendra menyesap bibir mungil tersebut dengan lembut dan menuntut, Rendra merasakan manis bibir Raisha, mengulumnya.
Raisha sangat syok dengan perlakuan Rendra yang tiba tiba. Tubuh Raisha seperti di sengat listrik saat benda kenyal menyesap bibir nya yang masih suci ini.
Rendra menikmati setiap gerakannya, dia mulai menggigit bibir bawah Raisha yang masih kaku dan tertutup rapat itu. Raisha mengaduh "Au" tapi suara itu terdengar indah di telinga Rendra
Saat Raisha membuka mulutnya Rendra segera memasukkan lidahnya ke dalam, mengabsen semua yang ada di sana.
Tapi ada sebuah deheman keras dari belakang yang menghentikan aksi nakal Rendra.
" Ehem, Cie yang lagi ehm." goda James, yang sudah tidak tahan menggoda bosnya tersebut, dia dan Rocky mendapat pemandangan romansa live.
Raisha segera melepaskan diri saat tangan Rendra mulai mengendur, Dokter cantik itu berlari ke toilet. Malu, malu dan malu, yang dirasakan Raisha saat ini, dia mencuci mukanya di wastafel dan membenahi Jilbabnya yang berantakan. Raisha melihat bibirnya yang agak memerah akibat gigitan Suami Narsisnya, Raisha memegang bibir itu perlahan.
"Inikah rasanya berciuman, kenapa aku tidak bisa menghindarinya, dan hem." Raisha tersenyum malu, ini adalah pengalaman pertamanya.
Di Luar, Rendra melempar bantal dari ranjangnya ke arah James.
"Sialan lo, ganggu saja!" kesal Rendra.
"Sori bos, kasihanilah jiwa kami yang jomblo ini yang di suguhi tontonan dewasa." bela James.
Raisha segera keluar dari kamar mandi dan menyambar tasnya, berlalu dari ruangan Rendra tanpa pamit, dia masih sangat malu.