Sequel dari Serenity yang menceritakan kisah Reynald Riley Robert dengan seorang gadis menyebalkan bernama Galyna Kiev.
Reynald adalah putra sulung dari Serenity dan Regan. Rey yang sukses membuka perusahaannya sendiri di New York melebarkan sayapnya di beberapa negara. Kali ini Rey menetap sementara di Swedia karena perusahaan ketiga terbesarnya ada di negara itu.
Galyna Kiev, Seorang gadis badung yang memilih menjadi seorang pencuri jalanan. Dia melakukan itu semua untuk membantu temannya dan dirinya sendiri mendapat penghasilan tambahan meskipun dirinya sudah bekerja sebagai penjaga toko buku.Tak ada yang mau menerimanya sebagai pekerja di perusahaan atau kantor karena dirinya tak memiliki ijazah universitas.
Seperti novel thor biasanya. Episode ga panjang panjang banget ya. Dan untuk tokoh laki laki author tetap pakai tato ya...karena di luar negeri tato itu sudah menjadi sebuah hal biasa. Dan disini karena masih ada unsur mafia dan action.
Di sequel Sera semua lakinya bertato penuh. Beda dengan di novel ini. Tetap bertato tapi ga banyak..hehehehe...
Yang ga suka visualnya silahkan dibayang6kan sendiri ya gaees gimana enaknya..wkwkwkwk...
Novel otor tetap novel ringan yaaa ....jgn mengharapkan konflik berat disini..disini cuma untuk bacaan happy.. skip aja kalau ga suka ya sayaangg..
ig author.... @zarin.violetta
(Sedang proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#27
Galy berganti baju dan keluar dari kamarnya. Lalu dia langsung keluar dari penthouse tanpa berpamitan pada Rey karena tidak mau mengganggu tidur Rey.
Galy hanya memakai celana jeans pendek dan sweater putih serta topi.
Galy menelepon taxy dan taxy itu sudah menunggu didepan penthouse.
Galy tiba di rumah sakit dan langsung kekamar Bryan. Dia sabgat prihatin dengan keadaan Bryan hingga meneteskan air matanya.
"Maafkan aku Bryan...aku datang terlambat", kata Galy menahan tangisnya melihat Bryan masih tak sadarkan diri dengan kepalanya yang diperban dan wajah yang babak belur.
Sean dan Josh juga tampak berdiri di samping ranjang Bryan.
"Dimana ibunya?", tanya Galy.
"Dia ada dirumah karena ayahnya melarang mereka kemari", kata Sean.
"Apa kalian sudah melaporkannya ke polisi?", tanya Galy.
"Sudah kak..tetapi ibu Bryan belum memberikan keterangan..apalagi Bryan belum bisa dimintai keterangan oleh polisi..jadi ayah Bryan masih bebas", jawab Josh.
"Dasar bajingaann", umpat Galy pelan.
"Aku akan membuat perhitungan dengannya", kata Galy.
Galy kemudian keluar dari kamar Bryan.
"Kakak..jangan kesana..bahaya", kata Sean menahan tangan Galy.
"Aku akan membuatnya babak belur seperti yang dia lakukan pada Bryan", kata Galy marah.
"Tapi kak...", Josh menimpali.
"Percayalah padaku", kata Galy dan kemudian pergi ke rumah Bryan.
Pagi masih belum menampakkan sinarnya. Galy berjalan masuk ke gang kecil menuju rumah Bryan.
Suasana masih sedikit sepi.
Galy menggedor pintu rumah Bryan. Dan ibu Bryan membuka pintunya. Wajahnya juga sudah lebam akibat ulah suaminya.
"Dimana dia?", tanya Galy.
"Apa yang kau lakukan..pergilah..ini urusan kami", wanita tua itu membuang muka.
Galy memaksa masuk dan mencari ayah Bryan didalam rumah.
"Hei..keluarlah..dia akan menghajarmu seperti kami nanti", tangannya menahan tangan Galy.
"Apakah kau tidak lelah hidup seperti ini bibi?seharusnya kau tidak membebaskannnya dsri penjara..kau benar benar bodoh bibi..lihatlah anakmu sekarang..dia bertaruh nyawanya di rumah sakit..dan kau masih memilih pria jahat itu dibanding anakmu yang selalu membelamu?kau benar benar bodoh bi...BODOH", teriak Galy kesal.
"Dia tetap suamiku dan ayah anak anakku..bagaimana nasib kami jika dia tidak ada?", ibu Bryan menangis.
"Aku akan menghidupi kalian" kata Galy tegas.
Lalu dia masuk kedalam kamar dan menemukan ayah Bryan yang sedang tidur.
Dia mengambil kursi kayu dan memukulkannya pada pria itu.
"Aawwwhh...apa yang kau lakukan!!!", teriaknya.
"Kau tidak akan kulepaskan kali ini", Galy melompat ke atasnya dan memukul wajah pria jahat itu bertubi tubi sampai akhirnya pria itu tak berdaya dan darah keluar dari hidungnya.
Gaky kemudian menyeret ayah Bryan keluar rumahnya.
Dia menelepon polisi untuk menangkap ayah Bryan.
"Kau gadis gila".
"Ya ..aku memang gila..jika tidak ada hukum dinegara ini..aku pastikan kau sudah mati ditanganku", teriak Galy sambil menahan leher pria itu dengan kakinya.
Karena kegaduhan itu, beberapa tetangga Bryan tampak keluar dari rumahnya. Mereka sudah biasa mendengar keributan di rumah Bryan. Tapi mereka tidak menyangka bahwa kali ini ayah Bryan yang jadi sasarannya.
Beberapa menit kemudian polisi datang dan meringkus Ayah Bryan. Galy memaksa ibu Bryan dan adiknya memberikan keterangan bahwa mereka dan Bryan telah dianiaya oleh ayahnya sendiri.
Setelah urusan dikantor polisi selesai, Galy langsung menuju rumah sakit untuk melihat kondisi Bryan.
Josh dan sean masih setia menjaganya.
Galy bahkan lupa untuk memberitahu Rey tentang kepergiannya di pagi buta.