Lu Nana adalah Gadis tomboy yang terkenal di kampusnya.
karena orangnya ceria dan suka mengikuti bermacam kegiatan olah raga dan seni.
Jadi dia memiliki banyak teman.
Tapi ketika temannya mengerjai Jam bekernya dengan mempercepat waktu, jadi dia kira sudah terlambat ke kampus.
Dengan tergesa - gesa dia menyebrang tanpa memperhatikan, akhirnya terjadilah kecelakaan.
Tapi akibat dari itu jiwanya berpindah ke zaman kuno, ketubuh Selir yang di asingkan, kelaparan dan sendirian. selir yang pendiam dan mudah di tindas, karena kecantikannya yang membuat banyak wanita lain Iri. menggunakan trik untuk menjatuhkannya. Dia hanya diam.
Tpi sekarang jangan harap, dia sudah mati saya penggantinya tuk balas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 34 Dekrit Kaisar
Pamannya kembali ke kamarnya untuk beristirahat setelah mengetahui Ling Nana baik - baik saja.
Keesokan paginya, Ling Nana terbangun dengan sendirinya. Pamannya memang tidak menyuruh pelayan Ling Nana untuk membangunkan dia.
Saat ini sudah jam 10 siang, seorang Kasim dari istana membawa dekrit kekaisaran.
Semua orang di kediaman Jendral Ling bertekuk lutut dengan sebelah kakinya untuk menerima dekrit kekaisaran.
Saat ini pesan dekrit itu memberitahukan agar, Jendral besar Yan He kembali ke perbatasan dengan putra tertuanya karena tentara dari negara Han sedang membuat kekacauan di wilayah perbatasan pada saat ini.
Kemudian dekrit berikutnya mengatakan putra kedua jendral Ling agar kembali ke wilayah utara untuk mengamankan benteng yang berada di sana karena beberapa Hewan yang bermutasi menjadi Mutan mulai menerobos benteng.
Dan juga ada tersiar kabar bahwa adik dari kaisar yang mendalami ilmu sihir hitam yang telah di asingkan ke luar benteng sedang merekrut para penduduk di bagian utara agar menjadi pengikutnya.
Jadi jendral Muda kedua Ling Chen di utus untuk pergi ke utara secepatnya. Mereka menerima dekrit kekaisaran tersebut.
Setelah kasim itu pergi mereka berdiri dengan sedikit lesu, perang ini membuat mereka tidak pernah bisa berlama - lama di rumah.
Hanya Ling Tu Shi dan Ling Nan yang tidak mendapatkan dekrit kekaisaran.
"Baili Bu Ong, sudah meletakkan banyak mata - mata di kerajaan ini." ucap Ling Nana dengan tiba - tiba, dia terlihat menjadi lebih dingin dari biasanya. Tatapannya sekarang menjadi tajam, tidak lembut seperti dulu.
Mereka menyadari perubahannya, tapi tidak berkata apa - apa. Karena mereka tahu, itu pasti pengaruh dari darah Macan yang ada di tubuhnya.
Baili Bu Ong adalah adik kaisar yang di asingkan keluar dari wilayah kekaisaran Baili. Dia di asingkan ke bagian Utara di luar tembok perbatasan. Sehingga saat ini statusnya bukan warga dari kekaisaran Baili lagi.
Dia di tuduh sebagai orang yang mendalami Ilmu sihir yang terlarang.
Dahulu, istri pertama (sudah meninggal) Kaisar yang sekarang adalah tunangan dari Baili Bu Ong, ketika di kabarkan dia mendalami ilmu sihir terlarang, Ayahnya, yang saat itu menjadi kaisar memutuskan pertunangan mereka dan malah menyatukannya dengan Baili Zuo kakanya, dan sekarang menjadi kaisar.
Walaupun He Ruo Ru sangat mencintai Baili Bu Ong, dia tidak bisa berbuat apa - apa karena itu sudah di putuskan Kaisar. Memang He Ruo Ru mengetahui bahwa Baili Zuo tergila - gila padanya, tapi dia hanya mencintai Baili Bu Ong.
He Ruo Ru tidak percaya akan cinta Baili Zuo, karena dia tetap mengambil selir untuknya walaupun dia tergila - gila kepada dirinya.
'Katanya cinta, tapi tetap mengambil selir sampai beberapa orang.' He Ruo Ru selalu mengutuk tindakan Baili Zuo, sehingga ketika dia di racun oleh Selir suaminya, dia diam saja walaupun dia tahu. Karena baginya lebih baik mati dari pada tersiksa hati.
Di hari terakhirnya dia masih bisa mengirim surat terakhir kepada Baili Bu Ong. Dan itu membuat dendam Baili Bu Ong semakin memuncak dan benar-benar mendalami sihir terlarang yang sebelumnya di tuduhkan kepadanya.
Dan melihat saat ini kerajaan Baili sedikit ada cekcok dan ketidak percayaan kepada putra mahkota yang akan menjadi penerus, maka dia mulai menggoncang Benteng utara, agar fokus kaisar terpecah dengan adanya pemberontakan di perbatasan selatan juga.
Baili Bu Ong menatap dengan tersenyum benteng utara kekaisaran Baili. Tunggu saja balasanku, bisiknya.
Dia sangat ingin melihat kejatuhan saudara lelakinya itu. Yang berani-berani mengambil tunangannya dengan merayu ayah mereka.