Ancaman Hasrat Tuan Duda

Ancaman Hasrat Tuan Duda

0001

Selamat membaca.. 

Aldan Matthew, seorang pria yang pernah di paksa kedua orang tuanya untuk menikah diwaktu SMA. Aldan merasakan kisah cinta yang sangat bahagia kala duduk dibangku SMA, dan menghabiskan masa muda bersama dengan Alya selaku wanita yang sangat ia cintai. Banyak hal yang telah mereka hadapi bersama, apapun badainya mereka tetap bersama. 

Hingga tepat diumur 23 tahun, Alya melahirkan seorang putri yang sangat cantik untuk Aldan. Tanpa sepengetahuan Aldan ternyata kehamilan sangat berbahaya karna sempat merasakan keguguran. Hingga setelah beberapa menit dari kelahiran putrinya, Alya berpulang ke akhirat meninggalkan Aldan dan putrinya untuk selama-lamanya. 

Kejadian itu menjadi hal yang paling berat untuk Aldan, ia menjadi benci dengan putrinya sendiri yang bernama Shaila Sky Matthew. Hingga Aila diurus oleh Bunda Aldan, dan tidak pernah sekalipun Aldan berperilaku selayaknya seorang ayah kepada anak saat bersama dengan Aila. 

Hingga tujuh tahun berlalu.. 

Bunda Claudia termenung menatap Aldan yang terus saja melakukan hal yang sama, yaitu termenung setiap pagi menatap makanan.

“Aldan, luka itu sudah tujuh tahun. Bahkan Aila sudah sekolah sekarang, sebaiknya ikhlaskan Alya,” Nasehat Claudia kepada sang putra yang kini beralih menatapnya. 

Aldan tidak akan merespon apapun kalau Claudia berbicara hal seperti itu, ia hanya diam cepat-cepat menghabiskan makanannya lalu segera pergi menuju Perusahaan. Meskipun kehidupan Aldan dilanda kesedihan seperti itu, tapi tidak membuat Aldan lupa akan tanggung jawab yang ia miliki. 

Setelah kepergian Ayahnya, Aldan benar-benar memimpin Perusahaan Matthew yang sangat besar itu dengan segala kekuasaan yang cukup diakui di negaranya. 

“Bunda sudah tidak tahan untuk terus mengantar dan menemani Aila lagi. Terpaksa kau harus mencari suster sekarang,” ucap Claudia. 

Aldan mengangguk saja. “Tidak ada persyaratan untuk suster itu?” tanya Aldan kepada sang Bunda. Bagaimanapun Aldan tahu kalau sebenarnya Claudia termasuk orang yang tidak mudah percaya untuk mengurus Aila. 

“Tidak ada, Aldan. Yang terpenting dia muda dan bisa cekatan gitu, karna kau tahulah Aila sangat cerewet.”

Bibi Ranum datang lalu menunduk hormat kepada Aldan dan juga Claudia. “Maaf, Tuan dan Nyonya. Saya punya keponakan yang sedang mencari pekerjaan sebagai suster, dia sering menjaga anak-anak dari dulu meskipun ini awal dia bekerja.” ucapan Bi Ranum membuat Claudia tersenyum senang. 

“Bi Ranum sudah bekerja bersama kami selama 10 tahun, jelas aku percaya padamu. Segera bawa keponakan mu hari ini, Bi..” Claudia langsung menerima saja saran dari Bi Ranum. 

Aldan sudah siap sarapan, ia bangkit untuk pergi menuju Perusahaan. Dan Aila tidak akan berangkat sekolah bersama dengan sang Papa, hal seperti itu tidak akan pernah terjadi didalam hidupnya. 

“Aila berangkat bareng pak supir ya, sayang..” ucap Claudia sembari mengelus pucuk kepala Aila agar tidak sedih dengan tingkah laku Aldan. 

Jujur sebenarnya Claudia sedih melihat Aldan yang tidak kunjung memperhatikan putrinya sendiri. Tidak tahu sampai kapan Aldan seperti itu, Claudia hanya mengharapkan semoga Aldan segera kembali hidup seperti dulu lagi. 

Dan kini Claudia menatap dari atas sampai ke bawah seorang gadis cantik yang memiliki tubuh yang mulus. Dan kecantikan yang alami, rambut sedikit ikal yang sangat lebat. 

“Wah, Bi Ranum.. Ini mah lebih cocok kalau ngerawat Aldan bukan Aila,” celetuk Claudia kepada Bi Ranum yang tertawa mendengarnya. 

“Nyonya bisa aja,” Respon Bi Ranum membuat gadis cantik itu tersenyum tipis. 

“Siapa namamu?” tanya Claudia, ia suka melihat kecantikan gadis itu. Tidak bosan sedikitpun malah ingin melihat wajahnya terus menerus jadinya. 

“Nama saya Zira, Nyonya. Saya baru berumur 22 tahun, alasan saya bekerja karna memang butuh biaya tambahan untuk uang semester.” Penjelasan Zira yang sangat jujur itu membuat Claudia mengangguk mengerti. 

“Jadi, Zira cuti semester dulu untuk mendapatkan uang semester, Nyonya. Dia sebatang kara, kehidupannya saya yang urus.” timpal Bi Ranum menjelaskan juga. 

Claudia membayangkan sendiri jadinya jika Zira menikah dengan Aldan, pasti akan lebih mudah. Tapi, cepat-cepat Claudia membuang semua pikiran itu. Aldan tidak mungkin mau, karna sempat bersumpah tidak akan menikah lagi selamanya. 

“Baiklah, Zira. Hari ini kau mulai bekerja, hanya sebatas mengurus Aila saja. Dan Bi Ranum mau resign, jadi urusan Mansion akan ada yang menggantikan nanti.” ucap Claudia yang membuat Zira sangat senang. 

Zira dibawa Claudia menuju kamarnya dan disaat itu juga Bi Ranum harus kembali ke kampung. Zira yang akan menghidupi bibinya nanti, sebagai ucapan rasa utang budi selama ini. 

“Kamu kerja yang baik ya, Nduk. Karna Nyonya sangat baik dan tidak pernah memandang kasta seseorang, jadi hargai itu..” Nasehat Bi Ranum kepada keponakan tersayangnya. 

“Iya, Bi.. Zira tahu, Bibi jaga kesehatan disana..soal uang Zira akan rajin mengirimi nanti,” ucap Zira sambil memeluk Bi Ranum yang sudah ia anggap sebagai ibu kandung selama ini. 

Kepergian Bi Ranum Zira antar sampai pintu masuk, kini ia menatap ke arah gadis kecil yang mungkin itulah anak yang akan ia urus nanti. Bocah itu tersenyum manis kepada Zira, meskipun belum perkenalan ia sangat tahu Jika Zira adalah suster yang akan mengurus dirinya selayaknya seorang Ibu. 

“Halo..” Sapa Aila, ternyata bocah itu sangat ramah. Padahal Zira sudah tidak percaya diri kalau bisa diterima oleh bocah itu, ia agak sedikit minder sebenarnya. 

“Halo,” Sapa Zira balik, ia mengajak Aila untuk masuk. Setidaknya mereka harus berkenalan lebih dekat agar bisa saling memahami satu sama lain. 

Hujan deras mengguyur kota Jakarta diselingi petir yang membuat Aila ketakutan. Zira terus berusaha menenangkan dengan kata-kata lembut hingga sekarang gadis itu sudah tertidur pulas. Tenggorokan Zira sangat kering, ia mengambil gelas di Nakas yang sudah kosong tidak tersisa sedikitpun. 

“Hem, malas banget turun ke lantai bawah,” gumam Zira sambil mengikat rambut panjangnya. 

Tapi, rasa haus sudah tidak tertahan lagi hingga terpaksa Zira harus turun ke lantai bawah untuk mengambil air minum. Sambil terus menguap Zira menuruni tangga karna juga sudah larut malam. 

Terpopuler

Comments

Delvyana Mirza

Delvyana Mirza

Ganti judul ya thor,Lanjuut thor dan terima kasih,

2024-09-06

1

Uthie

Uthie

baru mampir 👍♥️

2024-09-18

0

LISA

LISA

Aq mampir Kak

2024-09-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!