Ini adalah Karya pertama. Mungkin ada banyak typo dan keterburu-buruan di awal-awal chapter..
Zhang San hanya lah pemuda biasa di Klan nya. Namun tragedi besar terjadi dalam hidup nya. Kematian orang tua nya, menjadi titik balik dalam hidup nya,
"Aku akan membalas perlakuan kalian semua"
LIKE, KRITIK DAN SARAN DI HARAP KAN, SEMOGA BERKAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mangsa yg bisa memangsa
"An'er. Apa kau menyukai nya?" Sambil menyerahkan gelak giok itu.
"Emmm, sangat suka san gege?"
"Baik lah. Aku akan mengambil ini! Brapa harga nya?" tanya zhang san.
"Cuma seratus keping emas tuan muda."
"Oke. Ini" Zhang san memberikan seratus keping emas.
"Terima kasih sudah mampir di toko kami" ucap pelayan.
Zhang san dan cao ling an berkeliling pasar dan menikmati masa tenang nya.
"Target sudah di temukan. Dia bersama seorang wanita." Ucap seseorang mengirimkan pesan suara.
"Ayo kita ikuti mereka secara diam- diam."
Zhang san tersenyum dan melirik ke samping kanan. Jauh di sana ada bayangan yg bersembunyi.
Siapa lagi yg menginginkan ku.
"An'er kita cari penginapan"
"Terserah san gege saja" jawab nya.
Zhang san memimpin jalan menuju penginapan, bersikap seolah tidak menyadari ada nya pengintaian.
"Penginapan bunga" Nama itu tertulis sangat besar di atas pintu gerbang..
Mereka pun masuk dan memesan kamar untuk lima hari kedepan.
"Ini kunci kamar nya tuan. Kalau tuan mau makan. Di lantai satu ada tempat makan dan tempat untuk santai"
"Terima kasih, antarkan saja keruangan kami" ucap zhang san mengambil kunci, sembari melangkah meninggalkan resepsionis.
Setelah memasuki kamar. Mereka berdua pun bergantian membersihkan diri.
Mereka berbincang santai sambil memakan cemilan dan minuman yg mereka beli sebelum ke penginapan..
"Permisi tuan, saya pengantar makanan"
"Masuklah. Dan taruh saja di atas meja"
Pelayan pun menata makan yg di bawa nya sesuai arahan.
Setelah selesai, pelayan pun meninggalkan ruangan tersebut.
Kemudian mereka mulai memakan apa yg bisa di makan di atas meja. Sambil berbincang santai dan bercanda.
"An'er, Tidur lah lebih dulu, aku akan berkultivasi saja"
"Baik lah" jawab cao ling an sambil mengecup pipi zhang san Dan menuju ke tempat tidur.
"Selamat malam" ucap nya lagi.
Zhang san menuju ke arah jendela. Pikiran nya pun melayang ke masa silam.
"Sungguh tak ku sangka alur nasib akan begini, ibu, ayah. Tenang lah. Anak mu baik- baik saja. Dan sekarang aku memiliki seorang wanita yg sangat cantik" ucap nya sambil melihat bintang yg berkilauan
Wuuuush...! Wuuush...
Dua buah belati menuju ke arah nya. Namun zhang san sudah menyadari nya sedari tadi. Makanya dengan mudah dia menghindari.
Tuuuuk... tuuuuuk.. belati menancap di samping jendela.
Zhang san pun melesat ke atas atap. Dan menatap pohon beringin yg tinggi. Lalu dia melepaskan tapak penghakiman. Sebuah tapak melesat menghantam pohon..
booooom...!
Para pengintai yg berada di ranting pohon langsung berloncatan. Satu, dua, tiga, empat,
"Hemmm. Siapa yg menyuruh kalian.?"
Namun bukan jawaban yg di dapat kan. Melainkan sebuah serangan yg langsung di lesatkan.
Empat orang secara serempak menyerang dari tiap sisi. Mecoba mengurung dan membatasi gerak nya.
Empat lesatan pedang memang menyulitkan.
Zhang san langsung mengambil pedang yg tersimpan di cincin nya kemudian menangkis lalu menendang salah satu nya.
Buugh..! Ukh.. Seorang termundur karna tendangan.
Kemudian zhang san mengayun kan pedang nya ke atas menangkis ayunan pedang yg datang dari atas kepala nya. Dan menendang orang yg berada di sisi kiri nya. Kemudian berbalik ke sebelah kanan menebas kan pedang nya.
Craaas, satu kepala terlepas.
Mereka bertiga saling berpandangan setelah melihat kawan mereka mati mengenas kan.
"Kelihatan nya kita salah informasi"
"Seperti nya memang salah. Kata nya target hanya berada di tingkat prajurit tahap awal. Tapi ini" jawab teman nya
"Ayo kita lari" ucap teman lain nya menimpali.
Namun zhang san sudah berada di belakang nya. Dan mengarahkan pedang menuju leher nya.
Craaass....! "Tinggal dua" ucap zhang san dingin
Yg tersisa pun berlari berlainan arah. Berharap mereka selamat.
"Pedang tanpa wujud" Sluuup...! Sluuuup
Mereka terjatuh dari atap. Dan meninggal di tempat.
Rombongan penjaga kota datang karna mendengar bunyi dentuman. Ketika sampai di tempat. Mereka hanya melihat mayat yg terjatuh dari atap.
Sang komandan memeriksa mayat tersebut. Yg memakai pakaian hitam dan penutup kepala. Dapat di pastikan mereka pembunuh bayaran.
"Tidak ada identitas." Ucap komandan. Lalu menyuruh anak buah nya memeriksa ke atas atap.
"Lapor komandan. Di atas atap di temukan dua orang tanpa kepala. Seperti nya mereka kawanan pembunuh bayaran ini yg di bunuh oleh target nya"
"Apa kah ada lagi yg mencurigakan?"
"Tidak ada komandan"
"Baiklah, kita bawa mayat ini dan lapor ke penguasa kota"
Kemudian mereka menggotong mayat tersebut.
Zhang san yg sudah menyadari akan kedatangan penjaga kota. Dia langsung melesat menggunakan langkah bayangan dan masuk ke dalam penginapan. Tak lupa dia menyimpan belati yg tertancap di dekat jendela. Untuk menghilang kan jejak nya.
Lalu merebah kan tubuh nya di samping wanita puja'an nya. Kemudian dia mengecup dan memeluk nya hingga ikut terlelap..
Sementara di tempat lain.
"Bangsat...! Braaak...! Meja yg tak bersalah menjadi korban.
Ketua pembunuh bayaran meraung marah mendengar informasi yg di sampaikan oleh bawahan nya.
"Empat orang di tingkat prajurit begitu mudah di bunuh. Lalu dia di tingkat apa.?"Gumam nya
"Klan Wu, kalian memberi informasi palsu kepada ku. Dan aku harus kehilangan anggota angin ku."
"Jin dai, beritahu anggota awan. Kita akan ke klan wu untuk mengambil kompensasi besok pagi"
"Baik ketua. Aku akan segera mengabari mereka" ucap nya sambil melangkah meninggalkan ketua yg sedang marah..
Malam berlalu begitu saja,
Zhang san bangun terlebih dulu. Kemudian dia membersihkan tubuh nya. Lalu duduk dengan sikaf kultivasi. Kemudian dia masuk kedalam lautan kesadaran nya dan berlatih beberapa teknik.
Cao ling an yg baru bangun melihat ke ada'an lelaki nya yg berkultivasi. Dia pun bangkit lalu membersihkan diri pula. Setelah itu dia duduk di samping zhang san dan berkultivasi juga.
Klan Wu....
Siang itu di klan wu sedang mengadakan rapat bulanan yg di hadiri para tetua klan
"Patriak.! Seorang murid yg berjaga di pintu gernbang melapor.
"Ada apa? Tanya nya.
"Ketua harimau pemangsa datang membawa beberapa anggota elit nya."
"Biarkan mereka masuk"
"Baik patriak" murid yg melapor pun kembali ke tempat jaga nya dan menyampaikan kepada anggota harimau pemangsa, bahwa mereka di persilahkan masuk.
Sesampai nya di aula pertemuan.
"Apa yg membawa ketua harimau pemangsa berkunjung ke klan kecil kami ini? Bukan kah bisa melalui perantara untuk menyampaikan hasil"
"Jangan banyak basa- basi. Kalian telah memberi kan kami informasi palsu. Sehingga kami harus kehilangan teman- teman kami. " Ucap jin dai menyela.
Braaak ..! "Jangan kurang ajar kau" ucap panatua ketiga sambil menunjuk ke arah jin dai.
"Turun kan tangan mu" ucap patriak menengahi..
Dari orang2 Sabdraan,Petalukan menjadi bawahannya dan membangun Sekte Kebajikan di Alam Jiwa Zhan San bertambah maju kuat bertambah banyak bawahannya
eeeeh malah di sambut dengan
Permusuhan mau ditangkap di pekerjakan kerja Rodi/Paksa Itu Dewa beneran/Dewa Kawe
Salam sehat sukses selalu Author
Bersama seluruh keluarganya Aamiin