Trauma karena perceraian membuat Clara jadi menutup hati pada siapapun. Tak mau lagi merasakan cinta, ataupun terlibat hubungan asmara.
Namun kehidupan Clara mulai berubah sejak kedatangan bos baru di kantornya. Pria yang lebih muda 7 tahun darinya itu, ingin memiliki Clara dengan cara apapun.
Aaron tak segan-segan menggunakan cara licik untuk menjerat Clara. Sampai-sampai si janda tak mampu lepas dari mantra cintanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noona Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Bella tunggu..!!" panggil Jack, berlari mengejar Bella yang hendak memasuki mobilnya.
Blam!
Sambil menangis Bella cepat-cepat masuk ke dalam mobil dan langsung mengunci pintu.
Dok dok dok dok.
"Bella tolong dengarkan penjelasanku dulu, tolong jangan pergi dulu." Jack terus memohon, sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil Lexus LM350.
"Hiks huhuhuhu..." inginnya Bella langsung pergi dari sana, namun tak bisa. pandangan kedua matanya kabur, karena air mata tak mau berhenti keluar.
"Please, Bella..." ucap Jack memohon dengan suara parau, air matanya juga ikut keluar.
Keduanya sama-sama menangis di basement gedung parkir kantor grup Pharrell.
Tak tega, hati Bella luluh melihat Jack yang menangis, ia juga merasa bersalah karena sudah menamparnya tadi, akhirnya Bella membukakan pintu hati sekaligus pintu mobil, Jack pun langsung masuk ke dalam mobilnya.
Blam!
"Maafkan aku...." ucapnya saat baru masuk.
"Ssstt...!!!" Bella menyuruh Jack diam. Dan seperti biasa, pria itu langsung menurut padanya.
"Teganya kamu selama ini bohong sama aku!! Kalian berdua mau menipuku mau memeras harta orangtuaku..!!"
Kepala Jack terus menggeleng menjawab tidak.
"Sekarang aku tanya sama kamu!!" Bella menatap Jack dengan nafas naik turun.
Jack tertegun, terus terpaku menatap wajah Bella yang merah seperti kepiting rebus.
"Kamu pura-pura mencintaiku bukan!! Semua yang kamu katakan padaku, hanya sandiwara kan!! Puas kamu mempermainkan aku!!" teriak Bella, sambil memukuli lengan Jack.
Jack hanya bisa diam meringis, tak menepis pukulan kekasihnya yang bertubi-tubi.
"Hiks..., huhuhu..." Bella menangis lagi, kali ini tangisnya lebih keras.
Jack tak tega melihatnya, hatinya juga ikut menangis saat melihat wanita yang ia cintai bersedih karena kebohongan yang ia ciptakan.
"Sayang, tolong maafkan kebodohanku." lirih Jack, sambil merangkul Bella.
Bella yang sedang menangis tersedu-sedu, butuh sandaran bahu, ia tak menolak rangkulan Jack, Bella merebahkan kepalanya di bahu Jack, menumpahkan semua rasa marah dan sedih.
Jack mengusap-usap pucuk kepala Bella, dan menciumnya sayang. Pikirannya mengenang kembali pertemuan pertama mereka, saat itu Jack sudah mengikuti perintah Aaron untuk bersikap cuek dan membuat Bella tidak menyukainya.
Namun siapa sangka, sejak awal melihat kemunculan Bella, Jack amat terpesona dengan kecantikan dan sifat tegas Bella. Bahkan ketika Jack bersikap kikuk dan salah tingkah, Bella tidak keberatan dan malah menganggap Jack, pria menggemaskan dan lucu.
Sejak pertemuan itulah mereka jadi sangat dekat sampai bertukar nomor hp. Hampir tiap hari Bella terus mengajak Jack makan malam. Jack pun selalu rela menjemput Bella, Jack bahkan tak pernah marah kalau Bella mengomel dengan suara cempreng, pria itu hanya tersenyum dan menatap Bella penuh damba.
Chemistry diantara mereka pun tercipta, hingga keduanya sama-sama jadi saling jatuh cinta.
.
.
"Jadi kamu tega bohong sama aku, karena Aaron bos-mu mau ke rumah pacarnya yang sedang sakit."
"Iya, tapi mereka pacaran diam-diam, nyonya besar Pharell belum tahu soal hubungan anaknya." seru Jack mengangguk, hatinya sudah lega setelah menceritakan semuanya, seolah beban berat yang sejak kemarin ikut bersamanya, telah terangkat.
"Awalnya aku juga tidak mau pergi ke acara perjodohan, tapi ibuku terus memaksa dan mengancam akan menarik paksa mobilku." keluh Bella, mengingat perdebatan dirinya dan ibunya sebelum malam perjodohan.
"Tapi aku bersyukur, kita bisa bertemu walaupun dengan cara yang salah." Jack terkekeh, kalau malam itu Clara tidak sakit, mungkin Aaron akan tetap menemui Bella, bukan dirinya.
"Jahat kamu, senang ya aku terlihat bodoh karena gak tahu nama asli dan identitas kamu." cebik Bella, mengerucutkan bibirnya.
"Sungguh berkali-kali aku mau jelasin ke kamu, berkali-kali aku coba mengungkap semuanya, tapi aku gak sanggup, aku takut."
"Takut?" Bella mendelik.
Jack mengangguk, wajahnya suram.
"Aku takut, kalau aku jujur, kamu marah dan jijik sama aku, karena aku bukanlah anak orang kaya seperti tuan Aaron, aku cuma karyawan biasa."
"Oh terus..??"
"Aku gak akan bisa sama kamu, atau kamu gak akan mau punya pacar kayak aku, karena aku ini hanya seorang....."
"Sssttt..., stop jangan bilang begitu." Bella, menempelkan jari telunjuknya ke bibir Jack, menghentikan ucapannya.
"Aaron, eh Jack..., aku dan keluargaku bukan seperti yang kamu kira, jangan samakan keluargaku dengan keluarga Pharrell. Asal kamu tahu ayahku juga berasal dari kalangan orang biasa, ibuku yang seorang anak pengusaha."
"Be-benarkah begitu." Jack menatap Bella, matanya berkaca-kaca seolah pintu harapan bersama Bella sedang terbuka lebar di depannya.
Bella mengangguk dengan wajah bahagia, lalu ia mengalungkan lengannya pada Jack.
"Jack cayang." bisik Bella, lalu memperlihatkan senyum manisnya.
Entah kenapa nada suara yang menggoda itu membuat tubuh Jack kian meremang, memunculkan sebuah reaksi yang tak biasa dibawah sana.
"Aww...aww..." ringis Jack, ia melepaskan rangkulan Bella, lalu menunduk merasakan ngilu dibawah sana.
"Sayang kamu kenapa? Sakit?"
Jack mengangguk dengan wajah kesakitan.
"Apa yang sakit coba kulihat." Bella semakin penasaran dan coba memeriksa.
Glek!
Kagetnya bukan main, mata Bella terbelalak saat melihat tonjolan besar diantara paha Jack.
"Wow, gede."
Singa yang biasanya tertidur, kini berhasil bangun. Bella tersenyum nakal, kekasihnya memang pria yang sehat, beda dengan milik mantannya yang kecil, membuat Bella tak berselera.
.
.
Ruangan kerja Aaron.
"Pergi kemana tuh si Jaka itu, Ini sudah lewat 20 menit jam makan siang." umpat Aaron menatap kesal jam dinding yang menggantung.
Tut tut tut tut.
"Aagghh!! Sial tidak juga diangkat, benar-benar dia marah sama aku, lihat saja nanti aku hukum dia buat lembur hari ini." Aaron bergumam kesal, lalu keluar dari ruangan kerjanya untuk mencari Jack.
Cekrek.
Pintu ruangan di tutup, kedua menelisik ruangan kerja para karyawannya di setiap sudutnya
"Jack gak ada disini, dia ada dimana sih."
Pikir, namun tanpa sengaja menemukan Clara yang sedang ngobrol asik dengan Robert di dekat dispenser air minum.
Hatinya menjadi panas, Aaron tak tinggal diam, ia menghampiri mereka.
"Saya juga suka nonton film itu seru banget.." ujar Clara yang sedang asik.
"Wah selera kita sama ya." seru Robert. Tak sadar ada Aaron yang datang menghampiri.
"Ekhem..!!"
Aaron berdehem, Clara dan Robert langsung berhenti ngobrol dan meliriknya.
"Siang bos." cicit Clara menunduk.
"Siang pak Aaron." ucap Robert, menatap datar pada boss-nya.
"Kalian lihat si Jack pergi kemana??" tanya Aaron memasukan dua tangannya ke kantor celana.
"Saya belum melihatnya seharian ini." seru Robert.
Clara menunduk diam.
"Aneh, gak biasanya dia hilang selama ini." gumam Aaron.
"Saya permisi dulu." ucap Clara ingin cepat-cepat balik duduk ke meja kerjanya.
"Tunggu Clara." tiba-tiba Aaron memanggilnya, langkah kaki Clara terhenti.
"Tolong kamu ikut ke ruangan saya, ada yang ingin saya tanyakan soal data proyek." titah Aaron, lalu berjalan sambil menyeringai. Sudah pasti itu hanya alasan supaya bisa berduaan dengan Clara.
"Saya juga mau bicara sama bapak." ucap Robert tiba-tiba.
"Eh!?" Aaron mendelik, menatap Robert.
"Boleh kan, lagipula tidak baik kalau pria wanita sering berduaan saja di ruangan, nanti ada setan lewat, hahaha." ucap Robert dengan nada bercanda.
"Tidak akan kubiarkan, kamu melecehkan Clara lagi." pikir Robert, ingin melindungi.
Seketika wajah Aaron berubah bete, ingin menolak Robert. Tapi kalau ia bersikap begitu, para karyawan jadi curiga, akhirnya dengan terpaksa Aaron menerima kehadiran Robert di ruangannya.
.
.
Sementara itu di basement parkiran mobil. Terlihat mobil Lexus LM350, sedang terparkir di pojokkan, nampak juga mobil itu bergoyang-goyang.
"Ahh, uuhh...!!" Bella melenguh nikmat, sambil bergelayut manja di pangkuan Jack.
Jack hanya bisa bersandar pasrah di kursi, mereka berdua pindah ke kursi belakang, dengan tubuh polos Bella sedang asik bergerak naik turun di pangkuan kekasihnya.
Kepala Jack terasa berkunang-kunang, matanya terus terpejam tak mau melihat dua buah yang sedang bergoyang, Bella telah membawa melayang hingga ke langit ketujuh. Jack menahan terus diri, merasa ada yang akan meledak di bagian bawah sana.
"Ohh, astaga..., punya kamu nikmat banget, cayang." ucap Bella dengan nafas terengah-engah. Ia langsung tak tahan saat melihat benda pusaka milik Jack yang sudah berdiri tegak lurus.
Kemudian Bella mengajak Jack pindah duduk di kursi belakang mobilnya, lalu ia mengajari kekasihnya yang masih perjaka berbuat nakal, melakukan ini itu yang lebih dari pada sekedar ciuman. Selesai pemanasan Bella naik dan duduk di pangkuan Jack, mengarahkan tongkat tumpul itu ke dalam intinya yang sudah lama tak dihangatkan, lalu memacunya dengan liar.
Gerakan liar Bella, membuat Jack tak berdaya, ini merupakan pengalaman pertamanya. Jack juga sangat menikmati permainan baru ini, saat Bella menurunkan pinggulnya, Jack tak bisa menahan diri lagi, tubuhnya menegang lalu benihnya menyembur dengan dahsyat didalam sana.
Entah sudah berapa lama mereka melakukannya di dalam mobil, keduanya telah berhasil mencapai klimaksnya hingga sama-sama merasa puas, Bella menyandarkan tubuhnya pada dada bidang Jack, keduanya saling berpelukan dan merangkul erat.
"A-aku sangat mencintaimu nona Bella." ucap Jack ngos-ngosan, lalu mencium kening yang penuh keringat itu.
"Aku juga Jack cayang." seru Bella, tersenyum bahagia, akhirnya Bella sudah menemukan bintang takdirnya. Setelah berpetualang mencari cinta kesana kemari.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️
**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**
kaget sih dgn kelanjutan kisah arron,sebenarnya apa dan siapa sih arron,msh tekateki nih 🤔🤔