Kisah Jovanka, seorang mahasiswi cantik yang bekerja sebagai seorang pengasuh empat anak laki-laki yang usianya bukan lagi anak-anak.
Empat anak laki-laki korban broken home membuat mereka terbiasa hidup mandiri meski tergolong orang berada. Meski awalnya beberapa dari mereka tidak sepenuhnya menerima kehadiran Jovanka, gadis itu membuat semuanya perlahan berubah.
Kehidupan Jovanka berubah sejak menjadi maid dan hidup serumah bersama empat laki-laki tampan. Perselisihan, pertengkaran, asmara, kisah manis dan kekeluargaan terjalin erat tanpa disadari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gosip Keenan
Setelah ketiga anak asuhnya sudah meninggalkan rumah, Jojo kembali ke kamar Keenan dan melihat kondisi laki-laki itu. Ia khawatir karena selama ini Keenan belum pernah seperti ini.
Jojo mengetuk pintu kamar Keenan, namun tidak ada sahutan dari laki-laki itu. Dengan perlahan, Jojo membuka pintu dan masuk perlahan. Rupanya, Keenan masih belum juga bangun.
"Kak, kau baik-baik saja?" tanya Jojo. Ia menyingkap selimut Keenan dan melihat laki-laki itu tidur tengkurap.
"Hmm."
"Ayo bangun, Kak. Makananmu sudah hampir dingin," ucap Jojo. Keenan membuka matanya, ia menyipit karena pandangan matanya masih samar-samar.
Keenan tersenyum saat Jojo meletakkan kepalanya di atas kasur dengan tubuh duduk di lantai.
"Kepalaku pusing dan berat. Sepertinya aku minum terlalu banyak," keluh Keenan. Ia menyingkap selimut dan berusaha bangun.
"Cepat mandi dan sikat gigi. Bau alkohol masih menyengat dari tubuhmu," ucap Jojo. Ia membuka lemari Keenan dan menyiapkan baju ganti untuk laki-laki itu.
Keenan berjalan sempoyongan menuju kamar mandi, laki-laki itu memegang kepalanya yang pusing. Tadi malam, ia sempat menolak untuk minum. Namun karena semua orang di pesta memaksanya, akhirnya Keenan mencoba dan berakhir seperti ini.
Tubuh Keenan bereaksi berlebihan terhadap alkohol, itu sebabnya laki-laki itu hanya minum satu atau dua gelas saat pesta.
Jojo keluar dari kamar Keenan selagi laki-laki itu mandi. Ia masuk ke dapur untuk mengambil air putih. Saat hendak kembali ke kamar Keenan, Kalingga menelponnya dan menanyakan keadaan adiknya yang sedang kurang sehat.
"Aku akan libur kuliah dan menemani kak Keenan hari ini. Jangan khawatir," ucap Jojo melalui sambungan telepon.
Di perusahaan Kalingga, laki-laki itu baru sampai di ruangannya dan tidak bisa fokus karena khawatir akan keadaan Keenan. Ia sangat bersyukur karena kehadiran Jojo selalu bisa meringankan bebannya.
Perusahaan yang bergerak di bidang fashion wanita ini memiliki beberapa rumah jahit besar yang memproduksi pakaian wanita. Mulai dari gaun, dress, lingerie hingga pakaian dalam.
Kalingga mengolahnya sendiri sejak awal karena adik-adiknya tidak ada yang berminat untuk terjun dalam dunia bisnis seperti ini. Beruntung, sedikit banyak ia sudah punya bekal dalam berwirausaha sejak masa sekolah.
Perusahaan ini adalah warisan keluarganya. Skalanya memang tidak terlalu besar, dan hanya ini sumber kehidupan mereka sebelum Keenan dan Kylan mulai bisa hidup mandiri.
Kalingga sudah cukup puas merasakan jatuh bangunnya membangun bisnis. Ia bangkit berkali-kali demi ketiga saudaranya. Demi menyekolahkan Kylan dan Keenan, Kalingga tidak peduli saat orang lain merasakan hari libur. Kalingga tetap bekerja, menawarkan produknya pada konsumen melalui banyak cara.
Hingga saat ini, sudah beberapa kali Kalingga menjadi sponsor acara fashion ternama. Meski brand yang ia rintis belum terlalu terkenal, setidaknya ini sudah bisa menyekolahkan adik-adiknya dan memberi kehidupan yang layak untuk mereka.
Bulan depan, Kalingga akan resmi membuka gerai fashion besar yang berisi produk dari perusahaannya sendiri.
"Tuan Aslan datang, Tuan," ucap sekretaris Kalingga. Seorang laki-laki muda berusia dua puluh lima tahun berkacamata.
"Persilahkan masuk," perintah Kalingga. Ia berdiri dan merapikan meja kerjanya.
"Selamat datang, Tuan Aslan. Senang anda datang," sapa Kalingga.
"Ini adalah kedua kalinya saya datang ke sini. Sejauh ini saya tahu kalau kau makin sukses, Kalingga. Tidak heran, Keenan selalu membanggakanmu di hadapan semua orang," ujar Aslan. Laki-laki paruh baya dengan tubuh tambun itu bersalaman dengan Kalingga.
Maksud dari kedatangan Aslan adalah untuk menawarkan kerjasama dengan perusahaan Kalingga. Aslan yang bekerja sebagai produser industri layar lebar itu memiliki gerai besar di Amerika. Ia ingin Kalingga bersedia menawarkan produknya agar bisa dipasarkan di industri Internasional.
Tentu saja itu tawaran bagus yang tidak bisa ditolak oleh Kalingga. Ini bagai jalan tol menuju gerbang kesuksesan. Selama ini, pemasaran produk Kalingga hanya menyentuh pasar nasional. Hanya disebar luaskan melalui market-market kecil di kota-kota besar.
"Minggu depan, saya akan kirimkan tiket keberangkatanmu ke Amerika. Kau bisa survei lokasi dan melihat-lihat gerai milik saya sekaligus berlibur. Ini adalah hadiah dari saya karena sudah menerima kerjasama ini," ujar Aslan.
"Terima kasih banyak, Tuan. Saya senang dan akan meluangkan waktu untuk pergi," jawab Kalingga.
Pertemuan mereka diakhiri dengan kesepakatan antara perusahaan Kalingga dan Aslan. Kakak tertua dari empat bersaudara itu setuju untuk mengekspor produk miliknya dipasar luar negeri sesuai jalur yang Aslan tawarkan.
Ini termasuk kemajuan besar atas kerja keras Kalingga selama ini. Ia akan mengabarkan kabar gembira ini pada ketiga adiknya.
🖤🖤🖤
Di rumah, Keenan sudah menghabiskan sarapan paginya juga segelas teh jahe buatan Jojo. Laki-laki itu berjalan menuruni anak tangga untuk mengantarkan piring dan gelasnya ke dapur.
"Kamu nggak pergi kuliah, Jo?" tanya Keenan. Ia melihat Jojo sedang membersihkan dapur.
"Aku libur, Kak. Harus ada yang menjagamu," jawab Jojo.
"Aku ini sudah besar, jangan khawatir. Aku bisa menjaga diriku sendiri," kilah Keenan.
"Naik dan istirahatlah, Kak. Jika butuh apa-apa, katakan saja," ujar Jojo.
Keenan bukannya kembali ke kamar, ia malah berjalan menuju ruang tengah dan duduk menonton televisi. Jojo memperhatikan dari kejauhan, laki-laki itu masih terlihat kurang sehat.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Jojo membawa makanan ringan ke depan Keenan. Ia duduk di samping laki-laki itu.
"Masih pusing?" tanya Jojo.
"Sudah membaik," jawab Keenan. Ia menatap layar televisi yang menayangkan berita infotainment tentang pesta meriah yang digelar semalam. Jojo ikut melihat tayangan saat Keenan memberi sambutan di acara penayangan perdana di bioskop.
Beberapa kamera juga menyorot kedekatan Keenan dan April. Beberapa bahkan ada yang memberitakan jika Keenan sengaja mendekati April karena wanita itu adalah putri tunggal produser ternama.
Jojo mengalihkan pandangan pada Keenan. Laki-laki tampak tertekan dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Aku sudah berusaha menjauhinya," gumam Keenan.
"Itu hanya gosip. Jangan hiraukan," ujar Jojo menenangkan.
Keenan mendengus kesal. Sejak pertama kali mengenal April, ia sudah berusaha keras agar tidak terlibat dengan wanita itu. Namun karena April adalah anak dari Aslan, tentu sangat tidak sopan jika Keenan secara terus terang menjauhi wanita itu.
"Sepertinya April memang menyukaimu, Kak," ucap Jojo.
"Hmm, sangat kentara. Aku tidak terlalu menyukainya, karena aku nggak mau ada anggapan jika aku memanfaatkannya. Dan inilah yang aku takutkan," ujar Keenan.
Beberapa bulan terakhir April memang gencar mendekati Keenan dan berusaha keras untuk menjalin hubungan dengan laki-laki itu. Namun entah kenapa, Keenan tidak tertarik.
Status April sebagai putri Aslan tentu saja bisa membawa banyak pengaruh pada Keenan. Antara pengaruh baik dan buruk, pasti selalu ada.
"Apa kau sudah punya wanita lain sampai menolak wanita secantik April?" tanya Jojo penasaran.
🖤🖤🖤
terimakasih akak... 🙏🙏☺️