Lanjutan dari "Cinta Di Penghujung Nafasku".
Seorang dokter muda dan tampan bernama William Anderson terlibat ONS bersama dengan dokter Koas dirumah sakit tempatnya bekerja hingga membuat sang gadis hamil.
Viona Harumi,seorang mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani masa koas harus terlibat skandal dengan dokter pembimbing nya dirumah sakit hingga membuatnya hamil.
Bagaimana kisah Viona dan William yang terpaksa menikah demi anak yang dikandung oleh Viona??
Lalu bagaimana dengan kisah cinta William dan sang kekasih yang sudah berjalan hampir lima tahun??
Lalu bagaimana dengan Kanaya yang tiba tiba harus menerima kenyataan pahit saat kekasihnya harus menikahi keponakan nya sendiri??
yuukkk simak kisah cinta segitiga mereka disini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Puluh Tiga
"Are you okay?" tanya Anjar setelah hampir setengah jam dia membiarkan Viona terdiam demi menenangkan dirinya yang mungkin sedang tidak baik baik saja.
"Memang aku kenapa?" tanya Viona balik seakan akan tidak terjadi apa apa.
Padahal Anjar tahu, saat ini Viona dan suaminya sedang tidak baik baik saja. Anjar bisa melihat, jika tadi Viona dan William terlibat sebuah perdebatan. Sebelum Viona pergi bersama dengan dirinya.
Apalagi setelah tanpa sengaja, Anjar melihat seseorang yang cukup dia kenali berdiri di ambang pintu rumah William. Hingga Anjar pun meyakini, jika saat ini Viona dan William tengah dalam keadaan yang tidak baik.
"Kanaya? Tadi aku melihatnya di rumah itu. Kalau boleh tahu, kenapa Kanaya ada dirumah kalian?"
Deg...
Seketika Viona dibuat kaget saat Anjar menanyakan keberadaan Kanaya dirumah suaminya.
"A_apa tadi kamu melihatnya?" tanya Viona balik.
"Mmm... Sebenarnya apa yang terjadi Vio? Kenapa, aku merasa jika ada yang tidak beres dengan pernikahan mu dengan dokter itu? Kenapa kalian merahasiakan pernikahan ini? Dan lagi, kenapa rekan rekan mu sepertinya tidak ada yang tahu kalau kalian sudah menikah. Satu lagi, aku sempat mendengar jika suamimu sudah melamar kekasihnya yang bernama Kanaya. Lalu aku melihat Kanaya dirumah kalian. Jangan bilang kalau kekasih dari suami mu itu adalah tante mu, Kanaya? Katakan Vio, sebenarnya ada apa ini?" cecar Anjar yang sudah tidak tahan lagi melihat drama pernikahan antara sahabatnya itu dengan seorang pria bernama William.
"Nanti aku cerita. Sekarang lebih baik kita pergi ke suatu tempat yang menenangkan. Nanti ku akan menceritakan semuanya disana,"
"Janji?"
"Iya, aku janji Anjar sayang."
Deg...
Blusshhh...
Seketika, Anjar langsung memalingkan wajahnya saat kata 'sayang' meluncur dari mulut Viona. Meski hanya sekedar candaan, tapi entah kenapa rasanya begitu menggetarkan hati dan begitu menyenangkan saat mendengarnya.
Hingga tak terasa senyum salting pun terbit dari wajah tampan nya itu. Namun, sayang senyuman itu hanya bertahan beberapa detik saja.
Sebelum akhirnya, Anjar kembali menampilkan wajah datar dan juga dingin nya demi menutupi rasa gugup yang dia rasakan saat ini.
...***...
Ditempat lain.
Sementara itu, William sendiri saat ini masih merenungi apa yang terjadi. Dimana dirinya yang merasa sangat marah dengan kepergian Viona bersama dengan Anjar. Sungguh William dibuat bingung dengan hati dan juga perasaannya saat ini.
Dulu, diawal pernikahannya dengam Viona. William ingin sekali segera mengakhiri pernikahan itu agar bisa segera menikah dengan Kanaya.
Akan tetapi, seiring berjalan nya waktu kebersamaan nya dengan Viona. William merasa seakan akan memiliki perasaan tidak suka dan tidak rela saat melihat Viona bersama dengan pria lain apalagi pergi dengan nya.
Bahkan, bukan kali ini saja William dibuat marah karena melihat Viona bersama dengan Anjar. Sudah bebebrapa kali pria itu dibuat emosi yang tidak tertahan hanya karena melihat Viona bersama dengan Anjar.
Bahkan saat ini, ingin sekali rasanya mengejar Viona dan melarang nya untuk pergi. Jika saja tidak dihentikan oleh Kanaya yang mengingatkan akan janji yang pernah William ucapkan untuk Kanaya.
Sungguh, William dibuat frustasi oleh dirinya sendiri. William begitu merutuki kebodohan nya yang memberikan janji pada seorang wanita disaat dirinya masih terikat pernikahan dengan wanita lainnya.
William tidak menyangka jika hubungan nya dengan Viona dan juga Kanaya akan menjadi serumit ini. Sungguh, bukan seperti ini yang dia inginkan. Namun, jika di pikir ulang lagi, yang bagaimana sebenarnya hubungan yang william inginkan baik itu dengan Viona ataupun dengan Kanaya? Batin William bertanya tanya.
Lain William yang masih sibuk dengan pikiran pikiran nya. Lain juga Viona, saat ini gadis itu tengah tersenyum bahagia saat mobil yang Anjar bawa tiba dipinggir sebuah pantai yang indah.
Setelah perjalanan berjam jam lamanya. Akhirnya, mobil yang Viona tumpangi tiba juga ditempat tujuan nya, yaitu pantai.
Saking senang dan bahagianya bisa melihat tempat yang paling dia sukai. Viona bahkan sampai berlari bertelanjang kaki hanya untuk bisa merasakan sensasi kulit telapak kakinya bersentuhan dengan hamparan pasir putih di pinggir pantai.
"Hati hati Vi? Jangan lari lari, kamu lagi hamil dan jangan terlalu dekat juga, ombaknya lagi tidak bersahabat." seru Anjar yang begitu mencemaskan Viona, saat wanita hamil itu berlari ke arah ombak.
Sungguh rasa khawatir itu begitu besar mengingat keadaan Viona saat ini. Namun, kekhawatiran itu langsung saja sirna saat Anjar melihat bagaimana bahagianya Viona saat melihat dan berada di sebuah pantai.
Niat hati ingin bertanya perihal rumah tangga wanita itu pun akhirnya Anjar urungkan. Biarkan lah gadis itu yang akan memulai nya nanti.
Anjar yakin, jika saat ini, Viona masih butuh waktu untuk menyiapkan hatinya agar bisa menceritakan semua yang terjadi pada dirinya dan juga pernikahan nya dengan William.
...***...
"Ayo duduk dulu. Kamu pasti cape habis lari kesana kemari dari tadi dan ini, minum lah, segar loh karena baru di petik dari pohon nya," ucap Anjar menuntun Viona untuk duduk dipinggir pantai lalu menyodorkan satu buah kelapa muda yang sudah dibuka dan siap di minum airnya.
"Iya, makasih, ya." jawab Viona sembari mengambil buah kelapa itu dari tangan Anjar.
Keduanya pun akhirnya duduk di pinggir pantai dengan beralaskan hamparan pasir pantai. Menikmati senja sembari menatap indahnya lembayung yang terlukis indah di atas luasnya hamparan air laut.
"Kamu benar Jar. Dokter William adalah kekasih Kanaya dan aku hamil anak dari kekasih tante ku sendiri,"
Uhukkk
Uhukkk
Uhukkk
"Apa kamu bilang? Aku tidak salah dengar kan, Vi?" seketika ucapan Viona pun membuat Anjar kaget hingga tersedak minuman air kelapa yang saat ini tengah mereka nikmati.
"Nggak Jar. Kamu tidak salah dengar. Aku memang hamil dan menikah pria bernama William. Yang tidak lain adalah kekasih dari Kanaya." lanjut Viona yang semakin membuat Anjar shock.
Deg...
"Ma_maksud kamu Vi? Ko_kok bisa begitu, Vi? Aku tahu, kalau kamu bukan wanita seperti itu Vi. Jelaskan, tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi." jawab Anjar yang tahu betul bagamana Viona.
Wanita itu tidak mungkin melakukan hal yang buruk apalagi terhadap keluarganya sendiri. Anjar bahkan tahu betul jika Viona tidak akan pernah tertarik pada pria yang sudah memiliki pasangan. Terlebih, pasangan dari pria itu adalah keluarganya sendiri.
Hingga akhirnya, Viona pun menceritakan bagaimana dirinya yang terjebak malam panas bersama dengan pria yang ternyata, itu adalah kekasih dari Tantenya sendiri, Kanaya.
Sebuah kecelakaan atas dasar ketidak sengajaan dan salah kamar itu pun akhirnya membawa Viona dan William masuk kedalam hubungan yang rumit karena adanya janin yang tumbuh di dalam rahim Viona saat ini.
...****************...
...Jangan lupa tinggalkan jejak ya,like,komen dan subscribe...Biar Othor lebih semangat lagi,terima kasih 🥰🥰🥰 love sekebon untuk kalian ♥️♥️♥️*...