Seorang gadis duduk di atas batu besar, tubuhnya terlihat lemah dan lemah. Namun tatapan matanya setajam elang, auranya dingin dan masih di penuhi kekejaman.
Dia baru saja menyadari bahwa dirinya telah melakukan perjalanan waktu dan masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah dari keluarga petani miskin.
Sebelumnya, dia merupakan seorang permaisuri yang tidak diinginkan, pada saat peperangan, dia menggadaikan jiwanya kepada raja iblis Mo Yan demi untuk bisa menyelamatkan seluruh rakyat kekaisaran.
Di kehidupan pertamanya, dia merupakan seorang pembunuh profesional yang paling ditakuti di dunia modern. Sayangnya dia harus kehilangan nyawa, hanya untuk menyelamatkan seorang bayi berusia 7 bulan yang terjatuh dari lantai 27 dan kini dia kembali dengan ruang dan sistem di tangannya.
Siapa yang berani berurusan dengan gadis kecil yang telah 3x mengalami perpindahan waktu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjual Pakaian
Keesokan harinya, Wei Qingluo pergi ke kota Dali, dia membawa 6 potong pakaian yang telah dibuat oleh keluarganya dan berniat untuk menjualnya.
Ada 4 toko pakaian di kota, semuanya memiliki harga yang cukup tinggi, dia berpikir untuk bekerja sama dengan mereka dan menjual setiap desain yang dibuatnya.
"Selamat datang pengunjung, apakah anda menginginkan pakaian baru? Toko kami memiliki banyak sekali stok, anda bisa melihatnya dengan tenang!" ucap salah seorang pelayan, dia menyapa Wei Qingluo dengan sangat ramah.
"Bisakah aku bertemu dengan penjaga tokomu?" tanya Wei Qingluo sambil tersenyum.
"Bolehkah pelayan ini tahu, ada urusan apa nona bertemu dengan penjaga toko?" tanya pelayan itu, wajahnya terlihat sangat khawatir.
Wei Qingluo berbicara dengan sangat jujur, "Aku memiliki beberapa pakaian yang telah selesai dijahit oleh keluargaku dan berniat untuk menjualnya. Bisakah kau memanggil penjaga toko?"
Gadis pelayan itu menganggukkan kepala, "Tunggu sebentar, aku akan memanggilnya."
Wei Qingluo berdiri dengan tenang, sambil menatap deretan pakaian yang dipajang di sana. Toko itu milik salah seorang pengusaha dan merupakan toko kedua terbesar di kota Dali, banyak wanita kaya dan para bangsawan yang berbelanja di sana.
Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki, seorang pria berusia 40 tahun muncul, dia menggunakan pakaian brokat berwarna hijau dengan perut buncit. Dia menatap Wei Qingluo dari atas sampai ke bawah sambil cemberut.
Di matanya, seorang gadis desa yang miskin tidak mungkin bisa menjahit pakaian yang bagus, mereka bahkan tidak bisa membeli kain yang cocok untuk digunakan oleh orang kaya maupun para bangsawan. Kedatangan gadis itu hanyalah menyulitkan tokonya, sehingga mungkin saja orang-orang berpikir bahwa dia kurang disiplin, karena memasukkan sembarang orang.
"Kau mencariku?" tanya pria itu, dia tidak berniat untuk memberi wajah sedikitpun pada Wei Qingluo.
Gadis itu menganggukkan kepala sambil mendekat, "Salam penjaga toko, namaku Wei Qingluo, aku berasal dari desa Shangxie dan berniat untuk bekerjasama denganmu."
Penjaga toko itu mengerutkan dahi, desa Shangxie? Bukankah itu desa yang di buka oleh para pengungsi yang kembali di mukimkan? Dia memelototkan matanya pada gadis pelayan, sambil mendengus tidak puas.
"Nona, toko pakaian Zhang tidak mungkin bisa bekerja sama denganmu. Kami memiliki para penjahit yang handal selama bertahun-tahun. Lebih baik anda mencari tempat lain!" ucap penjaga toko itu dengan acuh tak acuh.
"Penjaga toko, kau belum melihatnya. Aku yakin tokomu akan semakin laris jika kita bekerja sama." ucap Wei Qingluo, dia berusaha meyakinkan pria itu.
Namun penjaga toko mengibaskan lengan kanannya dan segera naik ke lantai 2, dia tidak ingin berurusan dengan orang-orang desa.
Wei Qingluo terlihat sangat kecewa, pakaian yang dia dan keluarganya buat dengan susah payah ditolak begitu saja, bahkan sebelum melihatnya. Hal itu tentu saja membuat dia sangat sedih, namun tak lama kemudian gadis itu kembali memasang senyumnya dan berpamitan pada pelayan.
''Terima kasih banyak telah membantuku kakak, aku permisi!" ucap Wei Qingluo sambil berjalan keluar.
"Hati-hati," jawab gadis pelayan, dia terlihat sangat khawatir. Wei Qingluo menganggukkan kepala.
Setelah beberapa saat, dia mencoba untuk mencari peruntungannya di toko lain, namun hal yang sama juga terjadi. Dua toko itu langsung mengusirnya, dan menganggap dia merusak pemandangan.
Wei Qingluo terdiam, hanya tersisa 1 toko lagi yang belum dia coba, tapi itu merupakan toko yang paling besar dan terkenal di sana. Mungkinkah dia bisa mendapatkan kerjasama? Gadis itu menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya perlahan. Dia berjalan dengan sangat tenang, kemudian memasuki toko yang paling besar.
"Selamat datang di toko kami nona, apakah ada yang bisa dibantu?" tanya salah seorang pelayan, wajahnya dipenuhi dengan senyuman.
Wei Qingluo menjawab dengan sangat tenang, "Kakak, bisakah aku menyusahkanmu untuk memanggil penjaga toko?"
"Bolehkah aku mengetahui maksud gadis ini bertemu dengan penjaga toko?" tanya pelayan itu kembali.
"Aku ingin menjual beberapa potong pakaian yang telah selesai dijahit oleh keluargaku, Bisakah kau memanggilnya?"
"Baiklah nona, kau bisa menunggu sebentar. Aku akan segera memanggil penjaga toko." ucap gadis pelayan itu, dia bergegas pergi menuju lantai 2.
Sementara beberapa orang pengunjung menoleh ke arah Wei Qingluo dengan pandangan mencibir, mereka menatap pakaian yang digunakan oleh gadis itu, sambil sesekali terkikik.
"Apakah gadis itu benar-benar gila? Dia ingin berbisnis dengan toko ini, tidak tahukah dia bahwa pemilik toko ini adalah seorang pangeran?"
"Kau benar, mana mungkin penjaga toko Liu mau berbisnis dengan seorang gadis desa! Lihatlah pakaiannya!"
"Lelucon!"
"Sangat tidak tahu malu!"
Terdengar suara bisik-bisik dari para pengunjung, awalnya mereka berniat untuk meninggalkan toko setelah selesai melakukan pembayaran, namun sepertinya mereka berubah pikiran dan berniat untuk menonton pertunjukan. Akan sangat menyenangkan jika mereka bisa melihat gadis desa itu diusir oleh penjaga toko Liu.
Di lantai 2, penjaga toko sedang berbincang dengan seorang pemuda tampan yang mempergunakan pakaian brokat berwarna hitam. Mata hitamnya menatap tajam dengan ketegasan yang tidak bisa di sembunyikan.
"Bagaimana kau mengelola toko? Jika seperti ini terus, bisa-bisa aku akan kehilangan banyak uang!" ucap pemuda itu.
"Yang mulia, anda tidak perlu khawatir, aku akan mencari cara untuk menyelesaikan krisis toko. Semua ini adalah kesalahan penjaga toko Zhang, dia sengaja menekan para penjahit, agar tidak bekerja sama dengan toko kita."
Pangeran ketiga mengerutkan dahinya, "Apa kau yakin?"
Penjaga toko itu buru-buru menjelaskan, "Penjaga toko Zhang menggunakan pengaruh pangeran kedua untuk mengganggu bisnis kami. Dia terang-terangan mengancam orang-orang itu agar tidak berbisnis dengan kita."
Pangeran ketiga terdiam, tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu.
Tok...
Tok...
Tok...
Penjaga toko Liu berseru, "Masuk!"
Seorang gadis pelayan muncul dan langsung membungkuk, "Salam yang mulia! Salam penjaga toko!"
"Kau?" pangeran ketiga melotot, gadis yang masuk adalah salah seorang bawahan terpercayanya yang menyamar.
Gadis pelayan itu tersenyum, dia memamerkan deretan gigi putihnya yang menawan. "Penjaga toko, ada seorang gadis yang datang, dia ingin bertemu denganmu untuk menjual pakaian."
"Menjual pakaian?" penjaga toko Liu mengerutkan dahinya.
"Ya, aku pikir gadis itu cukup menjanjikan, meskipun dia menggunakan pakaian yang biasa dan berasal dari desa, namun karakternya sangat bagus."
"Apa kau yakin?" tanya pangeran ketiga, dia terlihat sedikit tertarik dengan gadis itu.
"Anda sudah mengenal saya dengan sangat baik yang mulia, sejak kapan pelayan ini berbohong di depan anda?"
Sudut bibir pangeran ketiga berkedut, "Bawa dia kesini!"
"Eh!" penjaga toko Liu dan gadis pelayan itu tercengang, mereka tak menyangka pangeran ketiga akan memperlakukannya dengan sangat istimewa. Padahal selama ini, siapa pun yang bekerja sama dengan tokonya, pangeran ketiga akan selalu acuh, dan menyerahkan semua tanggung jawab pada penjaga toko Liu.
"Kenapa berdiri di sana? Cepat panggil gadis itu!" pangeran ketiga menatap kedua orang itu dengan tidak ramah.
"Segera!" jawab gadis pelayan, dia keluar dari ruangan dan memanggil Wei Wingluo.
sampai tidak berkedip aku membacanya ini yang ke 2 aku membaca seri ini aku suka karyamu thor terus berkarya semangat