NovelToon NovelToon
Rebut Cinta, Hancurkan Pernikahan

Rebut Cinta, Hancurkan Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Wanita Karir
Popularitas:60.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lucky One

Mika, seorang wanita yang dulunya gemuk dan tidak percaya diri, sering menjadi korban bullying oleh geng wanita populer di SMA. Dihina karena penampilannya, ia pernah dipermalukan di depan seluruh sekolah, terutama oleh Dara, ketua geng yang kini telah menikah dengan pria idaman Mika, Antony. Setelah melakukan transformasi fisik yang dramatis, Mika kembali ke kota asalnya sebagai sosok baru, sukses dan penuh percaya diri, tapi di dalam dirinya, dendam lama masih membara. Kini Mika bertekad untuk menghancurkan hidup Dara, gengnya, dan merebut kembali Antony, cinta masa lalunya, dengan cara yang jauh lebih kejam dan cerdas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucky One, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wajah Lama

Mika memilih jurusan kecantikan di kampusnya, merasa bahwa bidang ini sangat cocok dengan perjalanan transformasi dirinya. Ia ingin lebih memahami perawatan kulit, makeup, dan tren kecantikan agar bisa membantu orang-orang yang mungkin mengalami hal serupa seperti dirinya. Namun, kecantikan bagi Mika bukan hanya soal penampilan, tetapi juga soal rasa percaya diri dan penerimaan diri.

Selain kuliah, Mika mulai membangun bisnis kosmetik. Berbekal ilmu yang ia pelajari dan pengalaman pribadinya, Mika merancang produk yang berfokus pada self-care dan kecantikan natural.

Sosial media menjadi alat utama Mika dalam mempromosikan bisnisnya. Dengan follower yang terus bertambah berkat konten seputar tips kecantikan dan self-love, Mika semakin dikenal sebagai selebgram. Postingan-postingannya sering viral—mulai dari tutorial makeup sederhana hingga cerita tentang pentingnya mencintai diri sendiri.

Ia rajin berinteraksi dengan followers-nya, menjawab pertanyaan tentang skincare dan memberikan tips motivasi. Dalam waktu singkat, bisnis kosmetiknya melejit. Banyak orang terinspirasi oleh perubahannya dan merasa Mika adalah sosok yang autentik.

Namun, di balik kesuksesan itu, ada sesuatu yang selalu mengganjal pikirannya.

***

Malam itu, setelah selesai mengedit konten video untuk kanal YouTube-nya, Mika membuka akun Instagram miliknya. Ia menelusuri komentar-komentar di salah satu postingan terbaru:

"Gorgeous! ❤️"

"Kak Mika, inspirasiku banget!"

"Kapan produk barunya launching?"

Ratusan komentar muncul setiap harinya, dan followers-nya semakin bertambah. Tapi di tengah banjir pujian itu, Mika menyadari sesuatu yang aneh—tidak ada satu pun komentar atau pesan dari teman-teman sekolah lamanya.

Ia sudah sering berpikir tentang ini. Dengan ratusan ribu followers yang ia miliki, mestinya ada teman-teman lama yang mengenalinya, bukan? Dara, Nisa, Farah, atau bahkan Raka—tidak satu pun dari mereka muncul di kolom komentarnya atau sekadar menghubunginya lewat DM.

Mika menatap ponselnya dengan pandangan kosong. "Apa aku benar-benar sudah berubah sampai tidak ada yang mengenaliku?" pikirnya.

Ia membuka foto-fotonya satu per satu—selfie dengan kulit wajah yang mulus, tubuh yang ideal, dan senyum percaya diri. Foto-foto ini jelas berbeda jauh dari dirinya yang dulu, tapi Mika tetap merasa ia masih orang yang sama di dalam hati.

Namun, ketidakhadiran teman-teman lamanya membuatnya bertanya-tanya: Apakah perubahan penampilan benar-benar mengubah segalanya? Ataukah ia tidak cukup berarti bagi mereka hingga tidak ada yang peduli?

***

Pikiran tentang masa lalu semakin menghantui Mika malam itu. Ia teringat ejekan Dara dan gengnya—tawa kejam mereka saat membaca surat cintanya kepada Antony di depan semua orang.

"Apa mereka sudah lupa semua itu?" batinnya.

Kemudian, ia teringat Raka. Ia membuka bagian DM Instagram, mencari nama Raka di kolom pencarian, tapi tidak menemukan apa-apa. Raka memang dulu pernah menghubunginya melalui chat, tapi Mika sudah menghapus semua pesan dan kontak dari masa lalunya.

"Apa dia masih ingat aku?" pikir Mika sambil memejamkan mata.

Bagian dari dirinya merasa lega karena tak perlu bertemu mereka lagi, tapi di sisi lain, ia merasa aneh dan sedikit kesepian. Ia telah mencapai kesuksesan dan menjalani hidup baru, namun tetap ada ruang kosong dalam hatinya.

***

Suatu siang yang cerah, Mika sedang duduk santai di kafe favoritnya sambil men-scroll Instagram. Jemarinya dengan cepat meluncur di layar ponsel, mengecek postingan terbaru dari akun-akun inspiratif yang ia ikuti. Semuanya terasa biasa, sampai sebuah postingan muncul di berandanya—nama yang tak asing lagi baginya: Nisa.

Mika terdiam, jantungnya tiba-tiba berdegup lebih cepat. Nisa—teman satu geng Dara, orang yang dulu ikut menghancurkan hidupnya. Dalam foto itu, Nisa tampil menawan, dengan makeup flawless dan senyum anggun. Di bawah fotonya terdapat caption:

"Self-love dan kesehatan mental itu penting. Mari kita hentikan stigma tentang depresi dan kecemasan." #MentalHealthAwareness #SelfLoveJourney

Mata Mika membulat, dan dadanya terasa sesak. Nisa? Membahas kesehatan mental? Rasanya seperti tamparan di wajah. Orang yang dulu merendahkannya, mempermalukannya di depan umum, kini tampil di media sosial sebagai sosok baik hati dan inspiratif.

Mika mengeklik profil Nisa dan menelusuri lebih dalam. Followers-nya sudah puluhan ribu, dengan ribuan likes dan komentar positif di setiap unggahannya. Nisa kini dikenal sebagai seorang influencer yang kerap membagikan konten seputar kesehatan mental dan self-love.

Ada foto-fotonya di acara seminar kesehatan mental, video edukasi tentang kecemasan, dan quotes motivasi tentang mencintai diri sendiri. Semuanya tampak sempurna—terlalu sempurna, menurut Mika.

Ia merasakan amarah yang sudah lama ia tekan kembali muncul ke permukaan. “Bagaimana bisa dia berpura-pura jadi orang baik, sementara dia adalah salah satu alasan kenapa aku dulu hampir kehilangan diriku sendiri?” batinnya.

Ingatan-ingatan pahit kembali menyeruak. Saat Nisa dan gengnya mengejeknya karena berat badannya, saat mereka membaca surat cintanya di depan Antony dan seluruh sekolah. Semua luka itu terasa segar lagi, seolah-olah baru terjadi kemarin.

Mika merasa marah, tapi bukan hanya kepada Nisa. Ia juga merasa kecewa dengan dunia media sosial. Betapa mudahnya seseorang menciptakan persona baru di internet, berpura-pura menjadi sosok yang peduli dan inspiratif, padahal aslinya justru menghancurkan orang lain.

“Apakah semua orang di media sosial seperti ini?” pikir Mika. “Berpura-pura peduli hanya demi likes dan pengakuan?”

Mika menutup ponselnya dengan gemetar. Ia ingin berteriak, ingin membalas Nisa atas semua yang telah terjadi. Ia bisa saja mengungkapkan siapa Nisa sebenarnya. Satu postingan saja cukup untuk menghancurkan citra sempurna Nisa.

Ia bisa menulis:

"Jangan tertipu! Dia yang sekarang sok membahas kesehatan mental, dulu adalah pelaku bully yang menghancurkan hidupku."

Tapi kemudian Mika menarik napas panjang, berusaha menenangkan dirinya. Membuka luka lama tidak akan membawa kedamaian. Ia sudah bekerja keras untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Apakah ia benar-benar ingin kembali terjebak dalam kebencian itu?

1
Adinda
sudah tak dianggap dan dihina masih mau sama Anthony jangan jadi pelakor mika kalau kamu gak berubah mana mau anthony memandang kamu
Adinda
lebih baik sama raka daripada kamu jadi pelakor
Adinda
lebih baik pilih raka dari pada anthony yang merendahkanmu dan menatap jijik padamu mika
Adinda
membully seseorang tidak akan membuatmu bahagia dara kamu sudah menghancurkan mental dan menyakiti hati mika
s
typo nieh, masa gue kamu?
aca
muka bodoh pelakor ttep pelakor g bs di benarkan
Jihan Hwang
aku mampir kak, masih nyimak...
mampir juga dikaryaku ya kak jika berkenan/Smile//Pray/
Cevineine
Kalau up jgn lama lama ya thor, ceritamu bagus. jgn lupa main ke lapak aku juga 😁👍
Lucky One: makasih udah mampir
total 1 replies
🌟~Emp🌾
semangat mika 💪
🌟~Emp🌾
semangat Raka 💪
🌟~Emp🌾
keren novel nya 👍
Ifah Sarifah
/Drool/
BEATRICX 🕊️
jangan lupa follow back yaaa 🙏
Al Kahfi
seru banget d tunggu selanjutnya/Frown/
Debora Sianturi
keren ljut
Nur Adam
lnjut
Akumanusiabaikhati
Semangat Thor
Akumanusiabaikhati
Jangan lupa mampir juga yah di karya terbaru aku "CEO GILA"
Akumanusiabaikhati
Wahhh ceritanya bagus nihh
Tety Yuni Astuti
sudah tau bakal sakit sendiri masih saja terus demi balas dendam... kamu akan hancur sndiri Mika.... berhenti saja... balas dendam tdk akan membuatmu bahagia...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!