Seorang pria Sedang duduk Dengan Mata berkaca - berkaca Melihat Foto tiga Orang Yang Ada Di Dalam bingkai, Terlihat Seorang Wanita Dewasa Yang sangat Cantik Dan Seorang Anak Laki - laki Tampan persis seperti Dirinya Yang Tengah tersenyum tulus kearah Kamera, Sedangkan di sebelah Pria Dewasa yang Tersenyum Paksa.
"Maafkan Daddy Sayang, Maafkan Aku Zara. "Lirih pria itu penuh penyesalan. sambil Mengusap Foto Yang Ada didalam bingkai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hassanah02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
"Kakak terus dimana Makam Ayah Dan ibu, Aku ingin kesana. "Tanya Zara sambil melepaskan pelukan nya.
"Mereka di makam kan di kampung ibu, Nanti kakak ajak Zara kesana. "Jawab Glen.
"Oh iya kenapa aku tidak mengingat apa pu.. ",
Tanya Zara.
"Soal itu kakak tidak tahu, Jangan di pikirkan nya yang penting kamu selamat itu sudah cukup. "Nasehat Glen kepada sang adik sambil mengelus kepala Nya. Ketika Zara dan Glen sedang mengobrol tiba - tiba terdengar teriakan seseorang Yang Zara kenal.
"Mami. "Teriak Zein sambil berlari kepada ibunya.
"Iya Sayang sama siapa pulang nya. "Tanya Zara kepada sang Anak yang sudah berdiri di depan nya.
"Sama Daddy katanya sekalian mau mengambil berkas yang ketinggalan. " Jawab Zein. "Mami menangis tadi menangis ya, Pasti Om ini kan yang membuat menangis. "Lanjut Zein Sambil melotot ke Glen, Yang sedari tadi memperhatikan nya.
"Maafin Om ya sudah membuat Mami menangis. "Jawab Glen kepada Zein Sambil memegang telingan nya.
"Gini deh, Sebagai ganti nya Om akan turutu semua kemaun Zein, Karna Om sudah membuat Mami menangis. "Lanjut nya sambil merayu Zein.
"Beneran Om. "Tanya Zein penuh selidik
"Beneran Sayang masa Om bohong sih. "Tegas Glen.
Setelah itu mereka masuk untuk Makan siang bersama, Termasuk Raka Yang tbelum kembali lagi ke kantor. Seperti biasa Zara melayani Raka dengan telaten. Dan Glen memperhatikan mereka dan dia semakin yakin ada yang tidak beres dengan hubungan Zara dan Raka.
Namun untuk saat ini dia belum berani bertanya kepada Zara. Setelah makan siang Raka langsung berangkat ke kantor nya lagi Sedang Glen pun sudah pamit untuk pulang, tinggal Zara dan Zein di rumah.
Hari - hari berlalu tidak Terasa Sudah hampir sebulan ketika Zara mengetahui, Bahwa dia masih memiliki saudara kandung. Hari ini Zara pergi makan siang Bersama Teman - teman tidak lupa dan mengajak Zein, karna kasihan jika meninggal kan Zein di rumah Sendirian Walau pun banyak pelayan di rumah nya.
Lagipula teman - teman nya sudah rindu dengan Zein, ketika baru sampai Zein langung menyerbu Zein dengan gemas, Sedang kan Zein langsung menghapus nya Karna Zein tidak Suka di cium Orang lain.
Sedangkan di tempat lain Raka kedatangan Tamu yan tidak terduga Sama sekali, Sehingga Raka hanya melongo Saja ketika dia peluk Seorang Wanita Cantik dan seksi ketika habis meeting Diluar.
"Raka Aku rindu kamu, Aku sudah kembali Sayang. "Ucap wanita itu Sambil memeluk Raka. Yang tidak lain Celine
"Kapan kau Kembali Celine. "Tanya Raka ketika Sudah Sadar keterkejutan nya.
"Baru tadi pagi, Aku sudah rindu pada kamu jadi Setelah pulang ke rumah langsung kesini. "Jawab Celine.
"Ayo ikut aku. Dion aku pergi dan Cancel Semua meeting untuk hari ini dulu, kalau Ada Yang menanyakan ku bilang aku sedang keluar "Setelah itu Raka menarik Celine untuk keluar kantor.
"Baiklah. " Jawab Dion. "Semoga kamu nanti tidak menyesal Raka. "Doa Dion sambil melihat kepergian Raka. Barulah dion masuk untuk kembali keruangan nya.
Seluruh kantor Heboh melihat Raka menggandeng Tangan Wanita Cantik Yang tidak lain seorang model terkenal, terutama kaum Hawa Yang selalu menghayal menjadi istri nya Raka. karna di kantor Raka tidak Ada Semua orang Tahu bahwa Raka Sudah menikah Dengan Zara.
Setelah Sampai di Restoran Favorit nya,Dengan lembut Raka menggandeng tangan Celine masuk Kedalam restoran untuk Sekalian makan siang, Karna Raka kebetulan belum makan siang. Tanpa sadar apa yang Dilakukan Raka membuat Hati sesorang sakit. Yang tidak lain Zara Namun Zara segara menepis pikiran Negatif nya.
di bandingkan zhara...