Sepuluh tahun Carla Magdalena mencintai Paman angkatnya, yang menjadi walinya, menggantikan ke-dua orang tuanya yang sudah meninggal.
Carla begitu posesif pada Pamannya, ia akan marah, serta berteriak kepada setiap wanita, yang mendekat pada Pamannya, Bastian Kenneth.
Sehingga Bastian begitu membenci Carla, dan selalu mengabaikan Carla.
Sepupu jauh Carla, Ivanka Caroline, pihak dari Ayah Carla, menjadi saingan Carla untuk mendapatkan cinta Bastian.
Ivanka Caroline menghasut Bastian, sehingga Bastian semakin membenci Carla.
Sampai Carla meregang nyawa di tangan sepupunya itu, Bastian tidak perduli sama sekali.
Sakit hati melihat kenyataan, membuat Carla menyadari, kalau ia begitu bodoh, terlalu mencintai Bastian Kenneth.
Seandainya ia di beri kesempatan, untuk menjalani kehidupan kedua, Carla berjanji, tidak akan pernah mencintai Bastian lagi, ia menyesal telah jatuh cinta kepada Bastian Kenneth.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14.
Carla baru merasakan rasanya perawatan tubuh, ternyata sangat nyaman, membuat tubuhnya terasa rileks, merasakan pijatan pada tubuhnya.
Ia mengambil ruang kapasitas tiga pasien, di lengkapi pembatas privasi.
Ia sengaja mengambil ruangan tersebut, karena ia ingin merasakan, suasana di antara orang-orang yang belum ia kenal.
"Eh, kamu tahu tidak! semalam aku bertemu tidak sengaja dengan Bastian Kenneth di mall, ternyata dia begitu tampan kalau dilihat dari dekat, aku rasanya sampai tidak dapat bernafas melihat betapa tampannya dia!"
Tiba-tiba Carla mendengar suara seorang wanita pelanggan salon, yang melakukan massage di ranjang sebelahnya.
Karena memakai sekat privasi, Carla tidak dapat melihat wajah wanita itu.
"Beruntung sekali kamu, apakah kamu sempat berbicara dengannya?" tanya wanita lain, di sisi satu lagi di sebelah wanita, yang pertama bicara.
"Tidak sempat, karena dia tidak menanggapi setiap wanita yang menyapanya, dan dia buru-buru pergi, tapi.. aku merasa beruntung dapat melihat wajahnya dari dekat!" kata wanita pertama di sebelah Carla.
"Pantas saja keponakannya, yang jelek itu tergila-gila pada Bastian, Paman tampan seperti Bastian siapa yang tidak mau, aku saja rela di jadikan mainannya, kalau dia mau sama aku!" sahut wanita ke dua.
"Dasar kamu! dekat dengan Bastian bagaikan dalam mimpi, tidak akan pernah kita dapat menggapai konglomerat seperti dia!" ujar wanita pertama.
"Hi hi hii... berkhayal kan boleh, aku yakin sudah banyak wanita, yang ingin menjadi kekasih Bastian Kenneth!" kata wanita ke dua.
"Ya, kamu benar, makanya si Ivanka itu pun jadi terobsesi, untuk merebut Bastian dari keponakan Bastian yang jelek itu!"
Carla di kehidupan pertamanya terdahulu, tidak pernah mendengar gosip-gosip seperti ini, dari siapapun.
Ia tidak menyangka, di kehidupan yang lalu, ia ternyata menjadi cibiran banyak wanita di luaran sana.
Kalau tidak ada kehidupan ke dua, ia tidak akan pernah tahu pandangan orang-orang terhadap dirinya.
Bastian pria yang di kagumi banyak wanita, dan salah satunya adalah dirinya saat di kehidupan lalu.
Wajahnya yang di tutupi makeup tebal, hasil provokasi Ivanka, untuk membuat ia menjadi tertawaan semua orang.
Ia, Carla Magdalena Miller, putri satu-satunya pewaris grup Miller, bisa diperdaya oleh Ivanka, sepupu jauh dari pihak Ayahnya.
Carla memejamkan matanya menahan geram, mengingat kehidupan lalunya yang sangat menyedihkan.
"Oh, iya! malam ini kan, ada pesta pembukaan Hotel baru, milik grup Miller, Bastian memang luar biasa, mampu membuka bisnis lainnya, apakah kamu akan datang ke pesta itu? orang tua ku di undang, untuk malam pembukaan hotel baru grup Miller!" sahut wanita ke dua.
"Aku tidak tahu, nanti aku akan tanya pada orang tua ku, aku juga mau meramaikan malam pembukaan itu, aku ingin melihat Bastian lagi, hi hi hii.. mana tahu jodoh, aku dapat menarik perhatian Bastian!"
"Hati-hati kamu, nanti di amuk sama ponakan jeleknya itu, ia akan mengoyak kan baju mewah mu, ha ha haa...!"
"Ha ha haaaa..!"
Mereka tertawa ngakak membayangkan Carla mengamuk, karena pada kehidupan Carla yang lalu, ia di kenal semua orang sangat posesif pada Bastian.
Pegawai salon, yang sedang melakukan massage pada mereka, sampai ikut terkekeh nyaris tertawa, mendengar obrolan ke dua wanita itu.
Sementara Carla diam saja, tidak terpengaruh sedikitpun, dengan perbincangan ke dua wanita itu.
Kalau di kehidupan yang lalu, ia pasti sudah mengamuk, jika mendengar obrolan ke dua wanita itu.
Carla ingat malam pembukaan hotel baru, yang baru saja selesai Bastian bangun, dengan hasil rancangan Bastian sendiri.
Pada kehidupan sebelumnya, Carla sungguh memalukan, dengan dandanan yang begitu norak, menjadi bahan cemooh semua tamu pada malam itu.
Dan, di tambah sikap posesifnya, membuat Bastian benar-benar di permalukan di malam pesta itu.
Saat ia di ledek oleh beberapa putri klien Bastian malam itu, Bastian dalam kendali Ivanka, dan ia menjadi semakin di permalukan dalam pesta malam itu.
Carla mengepalkan tangannya dengan erat, mengingat betapa menyedihkannya ia saat itu.
"Ma.. maaf Nona, apakah pijatan saya terlalu keras?" tiba-tiba Pegawai salon, yang sedang memijat tubuhnya, menghentikan pijatannya, begitu ia melihat tangan Carla, yang terkepal dengan erat.
"Oh tidak, saya merasa sangat nyaman, lanjutkan saja lagi!" jawab Carla.
"Oh baik, Nona, katakan saja kalau saya menekan terlalu kencang!" ucap Pegawai salon tersebut, dengan nada hati-hati.
Carla menganggukkan kepalanya.
Bersambung....