Albert Smirt, mafia kejam yang ditakuti semua orang. Dan yang membuat kita tahu bahwa mafia ini juga sering bermain dengan wanita mal4m maupun wanita pengh1bur untuk memenuhi kebutuhannya. Namun saat ia bertemu dengan seorang wanita yang bernama Bella/Bellinda dari sebuah insiden, membuat dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama dan merubah dirinya menjadi pria yang sangat posesif hingga membuatnya candu. Bagaimana selanjutnya?
"Kita mulai yah!" kata Albert.
"Tapi, mungkin ini sakit," ucap Bella.
"Aku tidak akan menyakitimu, Sayang. Jadi kita mulai yah!" ucap Albert sekali lagi yang di jawab anggukan kepala oleh Bella.
penasaran? yukk baca!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aery_your, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dijual karena hutaang Ayah
Bella yang baru saja selesai membuat sarapan pagi dan memakannya langsung keluar rumah untuk bergegas ke kampus. Ia semangat empat lima berjalan keluar dan menaiki motornya. Akan tetapi saat ia baru saja menyalakan mesin ia di panggil oleh mama angkatnya yang sudah bersama Aqila yang juga akan siap ke kampus.
"Sini kamu!" perintah mama Ambar dingin.
"I iya Ma," jawabnya saat tiba disana.
"Kamu mau kemana hah? Jangan pikir kamu bisa kuliah. Kamu nggak usah kuliah! Kamu lebih baik bersiap dan segera bertemu dengan seseorang," jelas Ambar bersedekap dada.
Bella mengernyitkan alisnya dikala ia tak mengerti apa maksud dari wanita itu, "Bertemu dengan si-- belum sempat Bella melanjutkan pertanyaanya Ambar sudah memotongnya.
"Sudah! Kamu jangan banyak tanya. Sekarang kamu masuk dan bersiap!" perintah Ambar.
"Tapi Bella sebentar lagi akan ujian Ma.. Bella nggak mungkin nggak masuk kuliah hari ini," tolaknya.
Plakkk
"Kamu mulai kurang ajar yah! Kalau aku bilang jangan pergi jangan!" ucapnya setelah mendaratkan satu tamparan di wajah gadis cantik itu.
"Hajar aja Ma. Rasain lo!" umpat Aqila terkekeh, "Ma.. kalau begitu Aqila kuliah dulu yah," sembari mencium pipi kanan pipi kiri Ambar.
"Awas lo!" Tubuh Bella didorong oleh Aqila dan berlalu. Bella hanya bisa diam sambil mengeratkan kedua tangannya dibawah sana.
"Tunggu apa kamu? Ayo masuk! Kalau nggak, aku akan menghentikan kamu kuliah!" ancam Ambar yang tak terlihat main-main. Bella hanya bisa menahannya lalu mengikuti apa yang wanita itu katakan. Tidak berani berbuat apa-apa kalau menyangkut kuliahnya. Ia masih ingin kuliah agar ia bisa mewujudkan impiannya untuk membahagiakan Reski ayah angkatnya yang selama ini menyayanginya.
"Hiks hiks kenapa sih, hidup aku kek gini banget. Kenapa orang tua aku malah buang aku ke orang seperti mereka. Memang dia yang membesarkan aku, tapi Mama Ambar tidak menyayangi aku seperti ia menyayangi Aqila anak kandungnya," ucapnya mengusap wajahnya yang dijatuhi air mata.
Tok
Tok
"Bella," panggil seseorang diluar kamar.
Dengan cepat Bella berjalan membuka pintu, "Iya Ma."
Ambar memperhatikan Bella dari ujung kaki ke ujung kepala sembari tersenyum, 'Anak pintar,'
"Ayo ikut sama Mama!"
Mereka pun keluar dari kamar lalu berjalan menuju ruang tengah. Yang ternyata disana sudah ada dua pria sedang berbincang-bincang. Salah satunya itu ayah Reski.
Mata pria paruh baya yang bisa dibilang usianya jauh dari Bella memperhatikan mereka berjalan. Dengan tatapan yang sangat dalam menatap netra mata Bella. Walau Bella menunduk, ia masih tetap melirik sedikit demi sedikit pria paruh baya itu.
"Hahah, ini anak saya Tuan Abi Nugraha," ujar Reski saat melihat kedatangan anak dan istrinya.
Abi Nugraha menyunggingkan bibir dan menatap Bella dengan tatapan seorang pria nakal akan kehausan dari seorang wanita.
"Wah.. anak anda sangat cantik. Tidak sia-sia anda memiliki hutan pada saya."
Apa hutang?
Mendengar itu, Bella menatap kedua orangtuanya secara bergantian, "Apa maksudnya Ma Pa?" tanya Bella ketakutan. Saat ini, tubuh gadis itu gemetar hebat dengan wajah yang sudah pucat.
"Kamu akan menjadi Istri dari Tuan Abi Nugraha Bella," jelas Ambar.
"Iya kamu akan menjadi Istri darinya Sayang. Papa ada pinjam dengan Tuan Abi, dan gantinya kamu," lanjut Reski memperjelas.
Bagai disambar petir, orang tua yang ia sayang dan ia cintai bagai orang tua sendiri rela menggantikannya dengan hutan piutang. Apalagi mendengar kata sang papa yang selama ini menyayanginya.
Bella menggeleng cepat, "Ini tidak mungkin kan Ma Pa? Papa ini tidak mungkin kan?" tanyanya masih tidak percaya.
"Ini sudah jelas. Kamu akan menikah denganku gadis cantik," ujar Abi tersenyum centil.
"Cih.. menjijikkan!" maki Bella berdecih, "Papa ayo jawab Bella! Kenapa Papa rela berbuat kayak gini sama Bella? Kira Papa tulus sama Bella, tapi kenapa Papa menjadikan Bella sebagai bayaran hutan Papa. Bella tau Papa punya banyak masalah, tapi Papa jangan buat Bella kayak gini."
Plak
Reski menampar wajah Bella hingga berdenyut hebat karena panas di pipinya, ia memegang wajahnya sambil terisak.
"Cukup kau banyak bicara! Sekarang kamu membayar semuanya setelah beberapa tahun ini kami mengurus kamu dari bayi. Sekarang pergilah bersama Tuan Abi Nugraha!" ucap Reski tak menatap wajah gadis itu.
"Bella kecewa sama Papa," lirihnya terisak.
"Bawa dia!" perintah Abi saat anak buahnya masuk kedalam rumah saat mendapat panggilan oleh atasannya.
Dengan perasaan berat dan sakit, Bella ditarik paksa oleh dua pria berjas hitam keluar dari rumahnya. Apa yang bisa dia perbuat saat ini. Ia harus menerima nasibnya yang akan menikah dan dimangsa oleh pria tua yang lebih tua dari papa angkatnya. Andai saja waktu bisa di ulang, lebih baik ia mati saat dilahirkan oleh ibunya daripada harus hidup di keluarga yang tak bisa menerimanya sebagai seorang anak. Ini malah parah, ia dijual oleh seorang pria yang sama sekali tidak ia cintai, pria tua yang sangat membuat dirinya jijik karena hanya masalah hutang.
"Ayo jalan!" perintah Abi yang dijalankan anak buahnya.
"Haha sekarang kita akan bersenang-senang Sayang. Kita akan mampir ke apartemenku lebih dulu sebelum kita menikah."
Bella menatap tajam, "Apa maksud anda?" tanyanya dengan bibir gemas. Ingin rasanya ia mencekik pria tua yang ada dihadapannya kalau dia punya keberanian.
"Kita akan bersenang-senang Sayang," ucapnya sekali lagi memperjelas dengan gerakan junior kecilnya dengan satu hentakan sambil tertawa.
'Sialan! Tua Bangka. Aku akan melarikan diri,' gumamnya. Walau ia wanita yang lemah di mata kedua orang tua angkatnya, tapi kalau Bella diluar dia menjadi wanita pemberani. Sebab ia berpikir, ia bebas melakukan apa saja diluar sana saat orang-orang menghakiminya.
Setelah sampai di lobby apartemen pria itu, ia siap-siap untuk melarikan diri. Saat pintu mobil terbuka, ia keluar sambil melihat-lihat sekeliling. Saat ia melihat sekeliling, ia tak sengaja melihat pria dingin yang sombong yang hampir menabraknya malam itu. Dengan cepat ia menginjak kaki Abi Nugraha bersamaan kaki anak buahnya hingga ia bebas berlari.
Ia berlari dengan sekuat tenaganya untuk bisa lepas dari pria tua itu, dan dengan kesalnya Abi memerintahkan anak buahnya mengejar Bella.
"Ya tuhan selamatkan Bella dari orang jahat ini," mohon-nya dalam hati. Ia bersembunyi di balik mobil-mobil yang terparkir sambil melirik sekeliling. Ia waspada, jangan sampai anak buah Abi Nugraha menangkapnya dan membawanya untuk bersenang-senang dengan tua bangka itu.
Bruk
"Dimana kau!" teriak anak buah Abi Nugraha.
"Mau kemana kau?" tanya anak buah Adi Nugraha.
Bruk
Bella melonjak saat menabrak tong sampah yang membuat dirinya ketahuan dari persembunyiannya. Ia kembali berlari dikala pria itu berlari menangkapnya. Hingga ia kembali bersembunyi di balik mobil-mobil terparkir itu lagi.
Saat ia melihat pria itu sudah dekat dengannya, ia tak sengaja memegang ganggang pintu mobil dan terbuka.
'Mobilnya tidak dikunci,' gumamnya.
"Dimana gadis nakal itu," geram pria yang mencarinya.
Bersambung!!