Kehidupan rumah tangga Kaisar mulai merenggang ketika Anya lebih memilih karirnya dari pada mengurus Kanaya, putri mereka.
Hingga suatu ketika, Kaisar bertemu dengan gadis belia yang masih berusia 16 tahun, Kayra. Pertemuannya dengan Kayra membuat Kaisar jauh cinta, dan menggeserkan posisi Anya di hatinya.
Lantas bagaimana dengan posisi Anya yang masih berstatus istri sah ? Setelah Anya mengetahui jika Kaisar sudah menikah lagi dengan Kayra, seorang pengasuh anaknya sendiri ?
Seperti apa kehidupan rumah tangga Kaisar dan Anya, serta Kayra yang telah menjadi istri keduanya ?
Simak ceritanya di "Pengasuh Anakku Istri Keduaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Kaisar menatap Vano dan Nino secara bergantian ia merasa aneh dan bingung mengapa sepupu kembarnya tersebut datang kepadanya, dan membawa dua orang gadis yang masih muda seumuran dengan adik bungsunya.
"Siapa yang kalian bawa kemari ?" tanya Kaisar to the poin.
"Istri Kami !" jawab Vano dan Nino secara bersamaan.
"WHAT ??!!"
“Astaga !” Kaisar sampai geleng-geleng kepala, ia baru tahu kalau sepupu kembarnya itu sudah menikah lagi, dan dengan gadis yang masih belia usianya.
“Dasar pedofil !” ucap Kaisar pada Vano dan Nino.
“Itulah namanya jodoh, tidak ada yang bisa menebak dengan siapa jodohnya !” kata Nino dengan santainya.
"Siapa nama mereka ?" tanya Kaisar
"Ini istri ku, Berlian." jawab Vano
"Mutiara namanya !" jawab Nino juga, hingga Kaisar mengangguk mengerti.
“Kalian benar-benar keterlaluan, menikah tapi tak memberitahu ku dan keluargaku lagi !” kata Kaisar dengan wajah cemberut.
“Jangankan dirimu, kedua orang tua Kami saja baru tahu setelah dua hari Kami menikah !” Vano tertawa kecil.
“Dasar gila !” Kaisar berdecak.
“Kalian kesini, mau apa ?” tanya Kaisar kemudian.
“Kami ingin program hamil, agar Kami cepat mendapatkan keturunan !” kata Vano
Kaisar mengangguk-anggukkan kepalanya, wajar saja Vano dan Nino mencarinya. Sebab mungkin Bibi Fiona sudah tidak sabar ingin menimang cucu. Ia kemudian menyuruh Berlian berbaring di meja periksanya untuk melakukan USG secara bergantian dengan Mutiara.
Kaisar kemudian ingat akan Vania yang satu bulan lalu datang menemui rekan kerjanya, dan ternyata Vania selama ini memakai KB implant ditubuhnya dan ingin melepas KB tersebut.
“Ku pikir Kau rujuk dengan Vania, sebab dia menemui rekan kerjaku untuk melepas KBnya.” Kata Kaisar sambil menuliskan resep obat penyubur rahim untuk istri Vano dan Nino.
Vano tentu saja terkejut mendengarnya, sejak kapan Vania memasang KB ? pikirnya !
“KB ?” ulang Vano
“Iya ! Dia memasang KB implant ditubuhnya. Apa kau tidak tahu ?” tanya Kaisar pelan.
Vano mengepalkan kedua tangannya, ternyata Vania benar-benar sudah membodohinya selama dulu mereka menikah. Vano yang selalu berharap Vania lekas hamil, tapi ternyata Vania malah tidak ingin mengandung benih darinya sama sekali.
Berlian melihat ekspresi suaminya yang berubah, ia langsung menggenggam tangan Vano dan tersenyum padanya.
“Ini resep obatnya, Aku sudah memeriksa kesehatan rahim istri-istri kalian, semuanya baik-baik saja ! Jangan lupa obat penyubur rahim itu harus diminum dan kalian para suami harus makan-makanan yang sehat dan bergizi, tidak boleh merokok, minum alkohol, dan bergadang.” Kata Kaisar panjang lebar.
“Berhubungan intim yang baik pada saat istri kalian sudah selesai menstruasi, dan lakukan di waktu menjelang subuh, sebab diwaktu itu kondisi sperma lebih baik dan bagus untuk mempercepat proses pembuahan.”kata Kaisar lagi.
“Jangankan subuh ! Pagi, siang, sore, malam sampai subuh pun tak masalah buatku !” kata Vano yang membuat Berlian melongo mendengarnya.
“Dasar maniak ! Kau bukannya mendapat anak kalau seperti itu ! Tapi cari masalah, bisa jadi istrimu akan disembunyikan oleh Mama mu ! dan sudah pasti juga junior mu akan menjadi odol !” oceh Kaisar.
“Dia taunya gaya membuat anak, bukan cara membuatnya !” Sahut Nino.
“Hei Kau..jaga mulutmu.” Jawab Vano mulai menatap tajam Nino, Kaisar yang ada di hadapan kedua sepupu kembarnya itu hanya bisa menghela nafas sebab seperti itulah mereka terkadang akur dan terkadang juga bak tom and jerry.
“Sudah-sudah ! Lebih baik kalian pergi ! Aku masih banyak pasien yang harus diurus !” kata Kaisar mengusir Vano dan Nino.
“Apa dokter dirumah sakit mu kurang ? sampai-sampai Kau masih terus menjadi dokternya ?” kata Nino
“Aku suka dengan pekerjaan ku menjadi dokter ! Lagi pula apa urusan mu, cerewet sekali !” jawab Kaisar ia mengusir Nino dan Vano berserta istri-istri mereka.
“Hei, Kami bukan pasien BPJS !” kata Vano dengan kesal
Sedangkan Berlian dan Mutiara terkekeh melihat tingkah suami-suami mereka dengan sepupunya.
“Tahu diri rupanya ! Jangan lupa bayar biaya konsultasi dan obatnya !” jawab Kaisar kemudian menutup pintu ruangannya.
“Ais…dasar bapak-bapak !” sungut Nino ia kesal di usir oleh Kaisar.
“Salah Mas Nino, kenapa meledek seperti itu padanya ?” kata Mutiara.
“Mas hanya bertanya, Sayang.” Jawab Nino
“Dia saja yang sensitif jadi manusia !” ucap Vano dengan santainya.
“Itu pasti karena istrinya yang setiap hari selalu pergi sampai-sampai anaknya tidak terurus dengan baik ! Aku rasa dia lebih baik cari istri baru !” kata Nino
“Hahaha…benar juga ! Lihat tadi wajahnya, seperti jarang diberi jatah istrinya !” jawab Vano tertawa dan Nino juga ikut tertawa.
“Bukan jarang diberi jatah, mungkin memang sudah tidak lagi diberi jatah oleh istrinya !” ucap Nino tertawa
Namun tiba-tiba telinga mereka sama-sama ditarik oleh istri-istri mereka.
“Senang sekali ya mengejek sepupu sendiri !” ucap Mutiara sambil menarik telinga Nino.
“Aku baru tahu kalau Tuan suami ku suka menggibah sepupunya sendiri !” Berlian mengencangkan tangannya di telinga Vano, hingga Vano dan juga Nino sama-sama merasakan sakit di telinga mereka.
...****************...