Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Setelah mereka selesai makan, mereka pun menonton tv bersama sembari memakan cemilan ringan.
"Jessi, Apa kau bisa menceritakan tentang dirimu?" pinta sesilia menatap Jessi dalam.
"tidak masalah, aku akan menceritakan nya padamu" kata Jessi tersenyum hangat.
"3 tahun yang lalu, Aku sedang menuju ke supermarket menggunakan sepeda motor sekitar pukul 10 malam. Setelah aku selesai belanja, tiba-tiba motor ku hilang. Aku panik mencari kesana kemari, tiba tiba ada seorang pria menggunakan masker dan berpakaian serba hitam menghampiri ku. Aku bertanya padanya apakah dia melihat motor ku, dia bilang melihatnya di ujung jalan. Lalu bodoh nya aku mengikuti nya, di jalan yang sepi dia tiba tiba berbalik dan membekap ku. Lalu saat sadar aku sudah di Club. Saat pertama kali madam menjelaskan bahwa aku telah di jual aku terkejut dan menangis sejadi jadinya. Tpi tak lama itu, aku mulai menikmati pekerjaan ku karna memang sedari awal keper*w*n*n Ku sudah hilang" jelas Jessi santai.
"Tapi aku belum pernah melakukan itu Jessi, aku ingin suami ku kelak yang akan menyentuhku pertama kali. kalau nanti aku mendapatkan pelanggan, apa kata calon suami ku nanti" kata sesilia tertunduk sembari menitihkan air mata.
"Aku tahu ini berat, tapi kau juga tidak akan bisa lari dari madam Pretty" kata Jessi mengelus punggung sesilia menenangkan.
"Aku tau itu" sesilia masih nangis tersedu sedu.
"Bagaimana kalau kita jalan jalan ke mall aku akan mentraktir mu" kata Jessi tersenyum lebar.
"boleh kah?" kata sesilia berbinar.
"hmmmm, bersiaplah" kata Jessi tersenyum.
"baiklah, aku akan bersiap dulu di kamar. nanti aku akan kemari" kata sesilia berlari meninggalkan kamar Jessy menuju kamar nya.
***
Mereka telah sampai di salah satu mall ternama di negara K. Yaitu mall Anggrek.
"aku ingin ke toilet sebentar, kau tunggu disini oke?" kata Jessi langsung berlari masuk ke dalam toilet karna sudah tidak bisa menahan nya lagi.
"baiklah" sesilia pun duduk di bangku dekat toilet.
Tak berapa lama, Jessi pun selesai.
"apa kau baik baik saja Jessi? Kau terlihat pucat. Kita pulang saja ya" kata sesilia khawatir.
"tenanglah aku hayang sakit perut, sekarang sudah membaik. Ayo kita ke bioskop" Jessi langsung menarik lengan sesilia sebelum sesilia sempat menjawab nya.
Mereka bercanda ria hingga tidak memperhatikan sekitar.
*BRUKKKKKKK
"Maaf tuan, saya tidak sengaja" kata sesilia sembari menundukan kepala meminta maaf pada pria yang baru saja ia tabrak.
Pria dengan tinggi 192cm dan berparas tampan itu hanya menatap tajam sesilia.
"Tuan Steven. Apa kau baik baik saja?" kata Zeco asisten Steven.
"Hm, aku baik baik saja. Lain kali kau hati hati" kata Steven menatap ke arah sesilia.
"baik tuan, sekali lagi maaf kan saya" sesilia membungkuk lalu menarik tangan Jessy yang sedari tadi memandangi Steven tanpa berkedip.
......................
Di Bioskop, Jessy tersadar kembali dari pikiran nya.
"pria tadi sangat tampan bukan? Aku sangat menyukai nya" kata Jessy sembari senyum senyum karna membayangkan wajah tampan Steven.
"Aisssss, menurutku dia menyeramkan" sesilia bergidig ngeri mengingat tatapan Steven padanya.
"Sudah lah ayo kita nonton, lupakan yang barusan" kata sesilia menarik tangan jessy.
...****************...
Mereka pun pulang saat jam menunjukan pukul 4 sore.
kok malah jd lemah,,kewaspadaan dan kejelian kurang,,bis adibikin kocar kacir sama vito,,bahkan mereka menembak sembarangan diarwa hotel...
maunya terongnya Mark busuk gak bisa dimanfaatin biar inpas
semoga orang2 didunia nyata yg seburuk Mark selalu sial sepanjang hudupnya
tapi nanti kalo Mark gak dpt balasan setimpal moga penulisnya diare selama 40 x 24 jam