Suami Miskin Pilihan Ayah

Runa tersadar dari tidurnya, dan ternyata sekarang masih jam setengah 12 malam. Karena tadi nya ia tertidur saat menjelang sore.

Runa bangkit dari tidurnya dan menuju ke dapur yang terletak dilantai 1. Saat Runa ingin menuruni anak tangga, entah apa yang ada di fikiran nya, kaki nya malah melampaui 2 anak tangga yang seharusnya di injak terlebih dahulu.

"BRUGHH!..... akkhhh sakit". Notice Runa Kesakitan.

Alhasil ia tergelincir tapi untung tangan nya masih berpegang erat dengan railing tangga. hingga tidak membuat nya tergelincir sampai bawah. namun sayang nya, ia mengalami keseleo di pergelangan kaki nya.

Runa terduduk ditangga sambil meringis kesakitan. Ia melihat-lihat orang sekitar namun tidak ada orang. Ingin rasanya ia berteriak meminta tolong tapi pasti akan mengganggu tidur orang rumah.

"Nona Runa? apa yang terjadi?". Tanya Byan saat tak sengaja melihat Runa, ketika Byan baru saja keluar ruangan papa Gunawan dan hendak menuju lantai bawah.

"kaki ku sakit, barusan tergelincir". Jawab Runa dengan suara yang sedang kesakitan tanpa mengetahui orang yang ada dibelakangnya.

"Astagfirullah, coba saya lihat yaa" Byan langsung melangkah kedepan Runa dan coba menyentuh kaki Runa yang keseleo.

" kamu?!"

Runa pun tersadar kalau yang menolongnya saat ini adalah Byan, lelaki itu!

"Tidak perlu! Aku bisa sendiri!"

Reflek Runa menjauhkan kaki nya agar tak tersentuh Byan. namun saat kaki nya digerakan ia malah meringis kesakitan.

"Tuh kan sakit, sini coba saya periksa dulu Nona". Minta byan dengan nada bicara yang lembut dan sedikit senyum ramah khas dia.

Runa pun sedikit luluh dengan Byan dan memberi izin kepada Byan untuk memeriksa kaki nya.

Mereka berdua saling duduk berhadapan, kemudian Byan menaruh telapak kaki runa diatas kakinya agar mudah di obati. Byan mencoba untuk sedikit memijat pergelangan kaki Runa dengan penuh pelan.

"aghht sakit tau! kamu mau menyiksa ku yaa!" keluh Runa kesakitan.

"sakit? Maaf yaa, mohon tahan sebentar Nona" jawab Byan dengan begitu lembutnya sembari memijat pergelangan kaki Runa dengan sangat hati-hati.

Runa memandangi Byan yang sedang fokus memijat kaki nya itu. ia sedikit terpesona melihat ketampanan serta tindakan Byan terhadap nya.

Namun seketika ia tersadar, kalau pria yang didepan nya ini adalah penyebab malapetaka yang terjadi pada Runa sekarang.

Menurut Runa karena Byan lah yang sudah melapor hal-hal yang membuat papanya marah besar kepada dia. Dan juga membuat Noah pergi entah kemana.

"Sudah, Nona coba kakinya digerakkan sekarang" kata Byan setelah selesai memijat kaki Runa.

Sontak Runa pun tersadar dari lamunannya dan mulai memandang Byan dengan tatapan kebencian.

"Terimaksih!" jawab Runa Ketus. dan mencoba untuk bangkit lalu pergi dari hadapan Byan. tetapi saat Runa mencoba melangkahkan kaki nya, reflek ia merasakan kesakitan. Lalu dengan cepat Byan merangkul Runa agar tidak terjatuh.

" Hati-hati nona, jangan buru-buru, mari saya antarkan" kata Byan

"Tidak perlu! pergilah dari hadapan ku!" Jawab Runa sambil menyingkirkan tangan Byan yang memegang pergelangan tangan nya.

Runa mencoba berjalan dengan pelan menuju kamarnya dan meninggalkan Byan sendiri. Namun, Byan mencoba mengikuti langkah Runa pela-pelan dibelakang nya tanpa sepengetahuan Runa, ia khawatir Runa akan terjatuh. Hingga akhirnya Runa memasuki kamar nya dan menutup pintu kamar.

Byan masih berdiri melihat pintu itu tertutup. ia berfikir bahwa Runa pasti ada rasa kesal dan marah dengan nya setelah apa yang terjadi sekarang. ia ingin menjelaskan pada Runa tapi ia tidak tahu bagaimana agar Runa mengerti dan faham.

Lalu Byan melanjutkan perjalanan nya menuju kebawah. Karena ini sudah tengah malam, Byan harus segera pulang ke kontrakan nya untuk beristirahat.

Byan pulang dengan menggunakan motornya. sepanjang jalan Byan hanya memikirkan tindakan Runa kepadanya. Ada sedikit rasa bersalah yang Byan rasakan karena tidak memiliki keberanian untuk bicara dan menjelaskan semua nya pada Runa. Terlebih keputusan papa Gunawan yang memutuskan menikahinya dengan Runa.

Hingga sekarang, Byan merasa Runa tidak memiliki ketertarikan sedikitpun kepadanya. Jangankan ketertarikan, Runa saja tidak pernah bicara dengan baik kepadanya. Namun, hal itu sama sekali tidak menyakiti Byan, Byan mengerti bagaimana jika diposisi Runa sekarang.

Byan sampai ke kontrakan 1 kamarnya itu dengan langsung bersih-bersih dan kemudian tidur. Sudah 1 tahun ini Byan bekerja sebagai asisten papa Gunawan. Byan sering memperhatikan Runa namun hanya rasa mengagumi saja. Namun, Runa sepertinya sama sekali tidak mengetahui keberadaan dirinya.

...----------------...

1 tahun lalu sebelum Byan bertemu dengan papa Gunawan, ia adalah seorang anak muda yang berasal dari sebuah desa lumayan jauh dari pusat kota. Byan tinggal bersama Ibu dan adik perempuan nya.

Byan memutuskan pergi ke kota untuk mencari kerja. Ekonomi keluarganya sangat hancur kala itu. Ibunya sakit parah dan harus segera di operasi, adik nya yang akan menempuh bangku SMA serta ayah nya yang meninggalkan banyak hutang setelah ia meninggal.

Hal ini lah yang membuat Byan harus mencari kerja sampingan di kota. sebelum nya Byan bekerja di kantor desa dan bertani di sawah milik ayahnya yang tidak seberapa. Namun sekarang, penghasilan itu tidaklah cukup untuk menghidupi keluarganya.

Awal mula Byan bertemu dengan pak Gunawan saat Byan dengan tidak sengaja melihat pak Gunawan yang hendak tertabrak mobil di jalan.

Saat itu Byan dengan cepat menolong pak Gunawan saat hendak tertabrak mobil. Alhasil pak Gunawan selamat dengan tidak ada luka-luka sama sekali namun ironisnya, Byan lah yang terluka.

Saking kencangnya kecepatan mobil itu hingga membuat Byan terserempet dan sedikit terpental yang membuat nya terluka dibagian kepala dan beberapa bagian tubuh lain. pak Gunawan dan supir nya langsung membawa Byan kerumah sakit dengan diberikan pengobatan eksklusif.

Ketika Byan tersadar, tentu pak Gunawan akan memberikan dia imbalan yang besar. Namun, Byan tidak menerima pemberian pak Gunawan. Ia menolong orang dengan ikhlas tanpa pamrih. Pak Gunawan sudah memberinya pengobatan yang baik saja itu sudah cukup bagi Byan.

Pak Gunawan dan Byan saling mengobrol satu sama lain. Byan menjelaskan kalo dirinya datang ke kota untuk mencari kerja. Lalu dengan gercep pak Gunawan menawarkan pekerjaan dirumah nya. kebetulan ia membutuhkan supir karena supir lama nya akan mengundurkan diri beberapa minggu lagi.

Akhirnya Byan pun bekerja sebagai Supir pribadi pak Gunawan. Sebulan Byan bekerja bersama pak Gunawan, Byan bisa membayar biaya berobat serta operasi sang ibu dan mencicil hutang ayahnya. Pak Gunawan benar-benar memberikan gaji yang besar padanya jika dibandingkan dengan profesi nya yang hanya sebagai seorang supir.

Byan yang berprilaku sangat baik dan sopan, sangat cepat sekali akrab dengan orang-orang yang bekerja dirumah pak Gunawan. Rumah pak Gunawan sangat lah besar bahkan lebih cocok untuk disebut Mansion sehingga memerlukan banyak pekerja.

Saat bekerja disana Byan benar-benar terpesona degan kecantikan nona muda nya. Sepanjang hidupnya ia baru melihat wanita seperti di film-film, entah karena dia yang biasa hidup di desa jadi shock dengan wanita kota atau emang benar-benar wanita itu yang sangat indah.

Wanita Cantik, berkulit putih bersih, berbibir pink dan mungil, mata yang indah, rambut yang panjang berkilau. Bak putri raja rasanya tidak cukup untuk mendefinisikan keindahannya. yaa siapa lagi kalo bukan Aruna Neisa Bachtiar anak dari Gunawan Bachtiar dan Irma Permatasari.

Lelaki manapun akan terpesona dengan kecantikan Aruna. namun, saat itu Byan hanya sekedar mengaguminya saja. Tidak ada sedikitpun rasa ingin memiliki di pikiran nya. Karena emang mustahil untuk dimiliki.

Aruna hanya berinteraksi dengan beberapa pekerja saja yang memiliki urusan dengan dia. Jadi Byan tidak pernah berbicara pada Runa sebelum nya, ia hanya memandang Runa dari kejauhan.

Mengingat hal itu, Rasanya sangat mustahil Runa menerima keputusan ayah nya yang ingin menikahkan Runa dengan dia. Saat ini Byan tidak ingin berharap lebih. Biarkan dia hanya memiliki rasa kagum saja dan berharap agar rasa itu tidak tumbuh lebih besar menjadi cinta.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...